DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
( ) ( )
Sampul....................................................................................................................
Kata pengantar......................................................................................................
BAB I. Pendahuluan..............................................................................................
A. Latar belakang...........................................................................................
B. Tujuan penulisan........................................................................................
C. Manfaat penulisan.....................................................................................
BAB II. Pengkajian dan Analisa Masalah..........................................................
A. Analisa Situasi Unit/Ruang Rawat............................................................
B. Pengkajian dan Analisa...............................................................................
BAB III. Prioritas dan Alternatif Penyelesaian Masalah....................................
A. Identifikasi Masalah....................................................................................
B. Prioritas Masalah.........................................................................................
C. Seleksi Terhadap Alternatif Penyelesaian Masalah....................................
D. Penetapan Tujuan dan Alternatif Penyelesaian Masalah............................
BAB IV. Pelaksanaan dan Evaluasi.......................................................................
A. Rencana Kegiatan........................................................................................
B. Impelementasi dan Evaluasi Kegiatan........................................................
BAB V. Penutup.......................................................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran............................................................................................................
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2. Tujun Khusus
a. Melakukan pengkajian di Ruang Perawatan Baji Nyawa Lantai
5 Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar.
b. Menentukan dan merencanakan kebutuhan tenaga keperawatan
yang mendukung MPKP berdasarkan analisis jumlah dan
tingkat ketergantungan pasien.
c. Melakukan pengorganisasian proses penerapan metode
penugasaan tim.
d. Melaksanakan metode proses keperawatan professional di
Ruang Perawatan Baji Nyawa Lantai 5 Rumah Sakit Umum
Daerah Labuang Baji Makassar
e. Melakukan dokumentasi sesuai standar atau pedoman
pencatatan asuhan keperawatan.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi ruangan
Makassar
3. Bagi Mahasiswa
Rumah Sakit Labuang Baji adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada
Dinas Kesehatan Propinsi Dati I Sulawesi Selatan. Tujuan dan misi yang di emban
Rmah Sakit Labuan Baji tertuang dalam peraturan daerah tingkat I Sulawesi Selatan
No.2 tahun 1965 tentang organisasi dan tata kerja RSUD Labuang Baji Makassar.
a. Visi
“Rumah Sakit Unggulan Sulawesi Selatan”
b. Misi
1) Mewujudkan profesionalisme sumber daya
2) Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit
3) Memberikan pelayanan prima
4) Efisien biaya
5) Meningkatkan kesejahteraan karyawan
c. Falsafah
“Bahwa kesehatan jasmani maupun rohani merupakan hak cipta setiap
orang. Oleh karena itu rumah sakit berusaha untuk memberikan pelayanan
kesehatan rumah sakit yang terbaik kepada masyarakat, baik yang bersifat
penyembuh, pemulihan, pencegahan maupun peningkatan serta ditunjang oleh
kualitas daya manusia yang memadai.”
d. Tujuan
1) Terwujudnya hasil pelayanan yang bermutu
2) Meningkatkannya kemampuan profesionalisme karyawan
3) Terwujudnya suasana pelayanan yang aman dan nyaman
4) Meningkatnya kesejahteraan karyawan
e. Sasaran
1) Tingkat kepuasan pelanggan “baik”
2) Pendidikan dan kemampuan karyawan yang memadai
3) Tersedianya sumber daya sesuai standar
4) Tercapainya efisien yang tinggi
f. Motto
“RSUD Labuang Baji “SIPAKABAJI” siap dengan pelayanan komunikatif,
bermutu, aman, jujur, dan ikhlas.”
3. Falsafah dan Tujuan Pelayanan Keperawatan
a. Visi
“Kualitas Asuhan Keperawatan Professional Dan Bermutu.’
b. Misi
1) Memberikan pelayanan keperawatan sesuai sesuai dengan standar asuhan
keperawatan
2) Memberikan pelayanan sesuai prosedur
3) Menciptakan suasana aman dan nyaman
4) Meningkatkan koordinasi dengan unit terkait
c. Falsafah
“Pelayanan professional dalam bentuk asuhan keperawatan seutuhnya (bio, psiko,
social, dan spiritual) kepada masyarakat yang bersifat pencegahan pemulihan dan
penyembuhan dengan tanpa membedakan suku, agama, bangsa dan status social”
d. Tujuan
1) Tujuan umum
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan secara paripurna terhadap pasien
dan keluarga sehingga tercapai kondisi kesehatan yang optimal baik secara
fisik maupun psikis
2) Tujuan khusus
a) Terwujudnya hasil pelayanan keperawatan keperawatan sesuai dengan
standar askep.
b) Terwujudnya pelayanan yang sesuai dengan standar prosedur
c) Terciptanya suasana aman dan nyaman
d) Terciptanya koordinasi dengan unit terkait.
4. Struktur Organisasi RSUD Labuang Baji
Struktur organisasi RSUD Labuang Baji Makassar dipimpin oleh Direktur RS
drg. Abdul Haris Nawawi, M.Kes., dan memiliki tiga wakil direktur yaitu wakil
direktur keuangan, wakil direktur umum, sumber daya manusia & Pendidikan, wakil
direktur medik & keperawatan (Dinas Komunikasi, 2018).
5. Fasilitas Pelayanan RSUD Labuang Baji
Rumah Sakit Labuang Baji berbagai fasilitas pelayanan yaitu :
1) Pelayanan Medik
a) Instalasi Rawat Jalan
1. Poliklinik Penyakit Dalam
2. Poliklinik Bedah
3. Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
4. Poliklinik Anak
5. Poliklinik Syaraf
6. Poliklinik THT
7. Poliklinik Kulit dan Kelamin
8. Poliklinik Jiwa
9. Poliklinik Jantung
10. Poliklinik Geriatri
11. Poliklinik Gigi dan Mulut
12. Poliklinik Konsultasi Gizi
13. General Check Up
14. Unit Hemodialisa
15. Poliklinik Kardiologi
16. Poliklinik Bedah Orthopedi
17. Poliklinik Bedah syaraf
18. Poliklinik Bedah Digestive
19. Poliklinik Bedah Thorax
20. Poliklinik Bedah plastik
21. Poliklinik Mata
22. Poliklinik Paru dan TB
23. Poliklinik KIA dan Laktasi
24. Apotek Rawat Jalan
25. Poliklinik Endokrin
26. Poliklinik Fisioterapi
2) Pelayanan Rawat Inap
Kapasitas perawatan di Rumah Sakit Labuang Baji terdiri yaitu 273 tempat
tidur, diantaranya 8 ruang perawatan biasadan 5 ruang perawatan khusus, yaitu
ICU 8 tempat tidur, HCU 7 tempat tidur, CVCU 7 tempat tidur, NICU 11 tempat
tidur, PICU 6 tempat tidur.
3) Pelayanan Penunjang Medik
a) Radiologi seperti rontgen foto, USG, dan CT. Scan dengan atau tanpa kontras.
b) Laboratorium Patologi Klinik
c) Instalasi Rawat Jalan
d) Instalasi Bedah Sentral
e) Instalasi Gawat Darurat (IGD)
f) Instalasi Rawat Inap
g) Instalasi farmasi
h) Instalasi Patologi Klinik
i) Anastesi
j) Farmasi
k) Instalasi Rehabilitasi Medik
l) Instalasi Patologi Anatomi
4) Pelayanan Penunjang Non Medik
a) Instalasi Gizi
b) Instalasi Pemeliharaan Rumah Sakit
c) Instalasi Sanitasi Lingkungan
d) Instalasi Pemulasaran Jenazah
e) Instalasi Rekam Medik
f) Instalasi Laundry/CSSD
6. Ketenagaan RSUD Labuang Baji
Pelayanan kesehatan di RSUD Labuang Baji didukung oleh tenaga medis, tenaga
perawat, tenaga kesehatan lainnya dan tenaga non Kesehatan. Ruangan Perawatan
Baji nyawa terletak di Gedung B lantai 5 yang merupakan ruang perawatan yang
terdiri dari 18 kamar, dan terdiri dari 36 bed tempat tidur, 1 ruang untuk ners station,
1 Ruang obat. Tenaga perawat ruang perawatan Baji nyawa sebanyak 19 orang yang
terdiri dari 1 kepala ruangan, 1 clinical case manajer (CM), 3 Ketua Tim (Tim A,
Tim B & Tim C), 14 perawat pelaksana.
3) Struktur Organisasi
KARU
Ns. Nurlelan, S.Kep
CCM
Ns. Suwardah. Y. M.Kep
TIM B
TIM A Satria, AMK (Katim) TIM C
Ns. A. Rahmawati (Katim) Ns. Subaerah Ns. Rasma R (KATIM)
Yusriani, AMK Rahmatiah, AMK Ns. Irmasari Hasyim
Ns. Hasriati Hasrawati, AMK Ns. Juwariah
Ns. Nusdin Hasminah Resky, AMK Ns. Hasniar
Ns. Warni Theodora F. R. S.Kep Ns. H. Suwardi
Ratnawati, AMK
Pada hari pertama pengkajian didapatkan jumlah pasien yang dirawat adalah
sebanyak 29 pasien dengan tingkat ketergantungan sebagai berikut :
Jumlah Pasien berdasarkan Tingkat Ketergantungan
Di Ruang Perawatan Baji Nyawa
Kesimpulan :
Jumlah perawat yang harus bertugas : pagi 8 orang, sore 5 orang dan malam 3
orang dengan total perawat atau tenaga yang dibutuhkan adalah sebanyak 16
orang.
Pada hari pertama pengkajian didapatkan jumlah pasien yang dirawat adalah
sebanyak 27 pasien dengan tingkat ketergantungan sebagai berikut :
Kesimpulan :
Jumlah perawat yang harus bertugas : pagi 8 orang, sore 5 orang dan malam 3
orang dengan total perawat atau tenaga yang dibutuhkan adalah sebanyak 16
orang.
Pada hari pertama pengkajian didapatkan jumlah pasien yang dirawat adalah
sebanyak 28 pasien dengan tingkat ketergantungan sebagai berikut :
Jumlah Pasien berdasarkan Tingkat Ketergantungan
Di Ruang Perawatan Baji Nyawa
Kesimpulan :
Jumlah perawat yang harus bertugas : pagi 8 orang, sore 5 orang dan malam 3
orang dengan total perawat atau tenaga yang dibutuhkan adalah sebanyak 16
orang.
Pada hari pertama pengkajian didapatkan jumlah pasien yang dirawat adalah
sebanyak 26 pasien dengan tingkat ketergantungan sebagai berikut :
Jumlah Pasien berdasarkan Tingkat Ketergantungan
Di Ruang Perawatan Baji Nyawa
Kesimpulan :
Jumlah perawat yang harus bertugas : pagi 8 orang, sore 4 orang dan malam 3
orang dengan total perawat atau tenaga yang dibutuhkan adalah sebanyak 15
orang.
= 77,7 %
( Jumlahtempat tidur x periode)−hari perawatan
TOI =
Jumlah pasienkeluar (hidup +mati)
( 36 x 3 )−3
=
19
= 5,5 hari
Jumlah lama dirawat
AVLOS =
Jumlah pasienkeluar (hidup +mati )
84
=
19
= 4,4 hari
Jumlah pasienkeluar (hidup +mati)
BTO =
Jumlah tempat tidur
19
=
36
= 0,5 kali
Berdasarkan hasil analisis jumlah perawat selama 4 hari jika rata-rata pasien
sebanyak 28 orang, maka kebutuhan perawat atau jumlah tenaga yang
dibutuhkan adalah :
Alat Pencatatan dan Pelaporan di Ruang Rawat Inap dengan Kapasitas 30 Orang Pasien
perruangan (Standar Depkes, 2001)
d) Sentralisasi Obat
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa seluruh perawat
diberikan wewenang mengenai sentralisasi, hasil observasi juga
menunjukkan sudah ada terpasang daftar nama obat dan fungsi nya
di dekat troli obat dan lemari obat.
e) Supervisi
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan
bahwa kegiatan supervisi tidak dilaksanakan.
f) Discharge Planning
Discharge planning yang dilakukan perawat di ruang perawatan
Baji nyawa berdasarkan kuesioner diperoleh bahwa pengetahuan
perawat sangat baik dan melakukan discharge planning pada saat
pasien akan pulang, namun dari hasil wawancara dengan beberapa
perawat pelaksana didapatkan bahwa perawat tidak memberikan
memberikan penkes atau edukasi yang berhubungan dengan kondisi
pasien untuk kebutuhan perencanaan pulang.
g) Dokumentasi Keperawatan
Pendokumentasian di ruang perawatan Baji Nyawa sudah
berjalan dengan baik dimana perawat mengetahui dan tahu tentang
pendokumentasian keperawatan seperti buku laporan Tim A, tim B
& tim C, evaluasi SOAP, dan sensus per hari.
2) Pelaksanaan Keperawatan Muslim
Dari hasil wawancara dan observasi di lapangan didapatkan data
bahwa perawat belum maksimal dalam memberikan pelayanan
perawatan holistic islami kepada pasien, seperti memfasilitasi pasien
yang membutuhkan pendampingan ataupun bimbingan sholat, edukasi
tentang tayammun dan penyediaan peralatan untuk tayammun.
5. M4 – Money (Keuangan)
BAB III
PRIORITAS DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
A. Identifikasi Masalah
Beradasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan mahasiswa
selama tiga hari (6-9 Maret 2023) di ruang perawatan Baji, didapatkan beberapa
masalah sebagai berikut :
a. Kurangnya jumlah tenaga perawat di ruangan.
b. Pelaksanaan MPKP belum dilakuan secara optimal.
c. Pelaksanaan perawatan holistic islami belum berjalan.
d. Penyediaan fasilitas diruangan perawatan baji nyawa masih kurang memadai :
1) Alkes yang masih kurang dan tidak layak pakai.
2) Penyediaan handrub tidak ada disetiap kamar
3) Tidak ada struktur organisasi
B. Prioritas Masalah
Keterangan :
M (Magnetude) : Kecenderungan besar dan seringnya masalah terjadi
S (Saverity) : Besarnya kerugian yang ditimbulkan dari masalah ini
Mn (Manageability) : Berfokus pada keperawatan sehingga dapat diatur untuk
perubahannya
Nc (Nursing Concent) : Melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat
Af (Affordability) : Ketersediaan Sumber Daya
Skoring :
1 : Sangat rendah
2 : Rendah
3 : Cukup
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi
4. Penyediaan fasilitas alat a. Koordinasi dengan kepala Rabu, 15 Terdapat Kepala Mahasiswa
di ruangan perawatan ruangan Baji Nyawa Maret 2023 daftar ruangan, ketua Profesi Ners
baji nyawa masih kurang b. Koordinasi dengan pasien dan inventaris tim, perawat UMI
memadai. keluarga pasien barang. pelaksana,
c. Membuat daftar inventaris pasien dan
Data yang didapatkan : barang di Ruang Baji Nyawa Tersedianya keluarga
- Dari hasil d. Memasang handrub di masing- handrub di pasien.
pengkajian dan masing kamar pasien masing-
observasi e. Melakukan edukasi cara cuci masing kamar
didapatkan ada tangan pasien.
beberapa alat di f. Memasang papan struktur
ruangan yang masih organisasi Terpasang
kurang dan tidak g. Mendokumentasikan kegiatan papan struktur
layak pakai. yang dilakukan organisasi di
- Saat obsevasi Ruangan.
didapatkan belum
tersedianya handrub Pasien dan
di depan masing- keluarga
masing kamar mengetahui
perawatan (kamar dan mampu
pasien). melakukan 6
- Dari hasil observasi langkah cara
di ruangan tidak
terdapat papan cuci tangan.
struktur organisasi
di ruangan.
II Pada hari senin, 13 Maret 2023 mahasiswa melakukan - Terdapat daftar jumlah tenaga yang dibutuhkan di ruangan,
implementasi kegiatan, melakukan perhitungan jumlah dan kepala ruangan menyetujui untuk penmbahan jumlah
tenaga yang dibutuhkan. tenaga perawat di ruangan.
Uraian kegiatan :
a. Koordinasi dengan kepala ruangan Baji Nyawa
b. Menghitung kebutuhan jumlah tenaga di ruangan
berdasarkan tingkat ketergantungan pasien
c. Merekomendasikan untuk penambahan jumlah tenaga
perawat di ruangan sesuai kebutuhan
III Pada hari Jumat, 17 Maret 2023 mahasiswa melakukan - Pasien mengetahui dan mampu melakukan tayammun.
implementasi kegiatan, melakukan edukasi tayammum dan - Terpasang poster tayammum di setiap kamar pasien.
pemasangan poster tata cara tayammum.
Uraian kegiatan :
a. Koordinasi dengan kepala ruangan Baji Nyawa
b. Koordinasi dengan pasien dan keluarga pasien
c. Membuat poster tata cara tayammum
d. Memberikan edukasi tentang tata cara tayammum
e. Mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan
IV Pada hari Rabu, 15 Maret 2023 mahasiswa melakukan - Terdapat daftar inventaris barang.
implementasi kegiatan, memasang handrub dan - Tersedianya handrub di masing-masing kamar pasien.
memberikan edukasi cara cuci tangan. - Terpasang papan struktur organisasi di Ruangan.
- Pasien dan keluarga mengetahui dan mampu melakukan 6
Uraian Kegiatan : langkah cara cuci tangan.
a. Koordinasi dengan kepala ruangan Baji Nyawa
b. Koordinasi dengan pasien dan keluarga pasien
c. Membuat daftar inventaris barang di Ruang Baji
Nyawa
d. Memasang handrub di masing-masing kamar pasien
e. Melakukan edukasi cara cuci tangan
f. Memasang papan struktur organisasi
g. Mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Douglass, L.M. (1992). The effective nurse: Leader and manager. St.
Louis:Mosby.
No. RM : 406720
Tanggal : 15-03-2023
Tempat : Ruang Baji Nyawa
Diagnosa Masuk : Kolik Abdomen
A. DATA UMUM
1. Identitas Pasien
Nama : Nn. S Umur : 22 Tahun
Tempat/Tanggal lahir : Palu, 08-02-2001 Jenis Kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Belum Menikah Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA Suku : Palu
Pekerjaan : Mahasiswi Lama bekerja : -
Alamat : Jln. Pabentengan Telp. :-
Tanggal masuk RS : 13-03-2023 Ruangan : Baji Nyawa
Golongan darah :A Sumber info : Pasien
2. Penanggung jawab / pengantar
Nama : Yusuf Umur : 26 Tahun
Pendidikan terakhir : S1 Pekerjaan : Swasta
Hub. dengan klien : Kakak Pasien
Alamat : Jln. Sinassara
Telp. :-
5. Keadaan Umum
a. Kesadaran : Composmentis, GCS : E 4, V 5, M 6
b. TTV : TD : 120/70 mmHg, Nadi : 86 x/menit, RR : 20 x/menit,
S : 36,6°C, SpO2 : 99%
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa
Keperawata Implementasi Paraf Evaluasi
n
Nyeri Akut 1) Mengidentifikasi lokasi,
berhubungan karakteristik, durasi,
dengan agen frekuensi, kualitas, intensitas S : Pasien mengeluh
cidera - Nyeri perut kanan bawah,
nyeri.
fisiologis tembus ke belakang
Hasil : Nyeri perut kanan - Nyeri hilang timbul
bawah tembus ke belakang, - Skala nyeri 5
nyeri seperti tertusuk-tusuk, - Mual
nyeri hilang timbul O:
2) Mengidentifikasi skala - Nyeri sedang
nyeri. - Nyeri tekan abdomen kanan
Hasil : Skala nyeri 5 (nyeri bawah (+)
sedang) - Ekspresi wajah pasien meringis
3) Mengidentifikasi respons saat nyeri
- Terpasang infus RL, TTV (TD:
nyeri non verbal.
120/70 mmHg, N: 86 x/m, RR:
Hasil : Ekspresi wajah 20x/m, S: 36,6°C)
pasien tampak meringis saat
A : Masalah nyeri akut belum
nyeri dan tampak gelisah
teratasi
4) Mengdentifikasi faktor yang
memperberat dan P : Lanjutkan intervensi
memperingan nyeri. - Identifikasi nyeri secara
komprehensif (lokasi,
Hasil : Nyeri dirasakan lebih
karakteristik, durasi, frekuensi,
berat ketika bangun intensitas, dan skala)
5) Memberikan dan - Identifikasi respons nyeri non
mengajarkan teknik verbal
nonfarmakologis untuk - Monitor TTV
mengurangi nyeri. - Anjurkan untuk mengubah
posisi ke posisi yang nyaman
Hasil : Pasien tampak
- Anjurkan penggunaan
kooperatif saat diajarkan relaksasi napas dalam saat
teknik relaksasi napas
dalam, dan nyeri masih nyeri dirasakan
dirasakan namun tidak - Kolaborasi pemberian
terlalu sakit. analgesic
6) Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
Hasil : Pasien mengerti
dengan apa yang dijelaskan
dan mampu menyebutkan
kembali strategi atau teknik
lain dalam mengurangi nyeri
seperti kompres hangat, dan
merubah posisi.
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa
Keperawata Implementasi Paraf Evaluasi
n
Nyeri Akut 1) Mengidentifikasi lokasi,
berhubungan karakteristik, durasi,
dengan agen frekuensi, kualitas, S : Pasien mengeluh
cidera - Nyeri perut kanan bawah,
intensitas nyeri.
fisiologis tembus ke belakang
Hasil : Nyeri perut kanan - Nyeri hilang timbul
bawah tembus ke belakang, - Skala nyeri 3
nyeri seperti tertusuk-tusuk, - Mual (-)
nyeri hilang timbul O:
2) Mengidentifikasi skala - Nyeri sedang
nyeri. - Nyeri tekan abdomen kanan
Hasil : Skala nyeri 3 (nyeri bawah (+)
ringan) - Terpasang infus RL, TTV (TD:
3) Mengidentifikasi respons 100/70 mmHg, N: 88 x/m, RR:
20x/m, S: 36,6°C)
nyeri non verbal.
Hasil : Ekspresi wajah A : Masalah nyeri akut belum
pasien tampak meringis saat teratasi
nyeri dan tampak gelisah P : Lanjutkan intervensi
4) Mengdentifikasi faktor yang - Identifikasi nyeri secara
memperberat dan komprehensif (lokasi,
memperingan nyeri. karakteristik, durasi, frekuensi,
intensitas, dan skala)
Hasil : Nyeri dirasakan lebih
- Identifikasi respons nyeri non
berat ketika bangun verbal
5) Memberikan dan - Monitor TTV
mengajarkan teknik - Anjurkan untuk mengubah
nonfarmakologis untuk posisi ke posisi yang nyaman
mengurangi nyeri. - Anjurkan penggunaan
relaksasi napas dalam saat
Hasil : Pasien tampak
nyeri dirasakan
kooperatif saat diajarkan
teknik relaksasi napas - Kolaborasi pemberian
dalam, dan nyeri masih analgesic
dirasakan namun tidak
terlalu sakit.
6) Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
Hasil : Pasien mengerti
dengan apa yang dijelaskan
dan mampu menyebutkan
kembali strategi atau teknik
lain dalam mengurangi nyeri
seperti kompres hangat, dan
merubah posisi.
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa
Keperawata Implementasi Paraf Evaluasi
n
Nyeri Akut 1) Mengidentifikasi lokasi,
berhubungan karakteristik, durasi,
dengan agen frekuensi, kualitas, S : Pasien mengeluh
cidera - Nyeri perut kanan bawah,
intensitas nyeri.
fisiologis tembus ke belakang
Hasil : Nyeri perut kanan - Nyeri hilang timbul
berkurang - Skala nyeri 2
2) Mengidentifikasi skala -
nyeri. O:
Hasil : Skala nyeri 2 (nyeri - Nyeri sedang
ringan) - Nyeri tekan abdomen kanan
3) Mengidentifikasi respons bawah (+)
nyeri non verbal. - Ekspresi wajah pasien tenang
Hasil : Ekspresi wajah - Terpasang infus RL, TTV (TD:
100/70 mmHg, N: 84 x/m, RR:
tenang
20x/m, S: 36,4°C)
4) Mengdentifikasi faktor yang
memperberat dan A : Masalah nyeri akut belum
teratasi
memperingan nyeri.
Hasil : Nyeri dirasakan lebih P : Lanjutkan intervensi
berat ketika bangun, dan saat - Identifikasi nyeri secara
BAK. komprehensif (lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
intensitas, dan skala)
- Identifikasi respons nyeri non
verbal
- Monitor TTV
- Anjurkan untuk mengubah
posisi ke posisi yang nyaman
- Anjurkan penggunaan
relaksasi napas dalam saat
nyeri dirasakan
- Kolaborasi pemberian
analgesic