Anda di halaman 1dari 17

Departemen Keperawatan Medikal Bedah

ANALISIS JURNAL
“Penerapan Relaksasi Autogenik dan Relaksasi Benson terhadap Nyeri Pasien Fraktur”

OLEH :

Kelompok 3

Adriana Febriani, S.Kep


A.Ayu Lestari, S.Kep
Khaeratunnafisah, S.Kep
Fina Ekawati, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIX


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIX


ANALISIS JURNAL

1. Judul Artikel
“Penerapan Relaksasi Autogenik dan Relaksasi Benson terhadap Nyeri Pasien Fraktur”
2. Kata Kunci (Keyword)
Autogenik, Benson, Relaksasi
3. Penulis
Ismansyah, Wiyadi, Rini Ernawati
4. Instansi Terkait
Poltekkes Kemenkes Kaltim dan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
(UMKT)
5. Nama Jurnal & Tahun Terbit
Husada Mahakam: Jurnal Kesehatan, Volume 11 Nomor 1 Tahun 2021
6. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah diperolehnya gambaran penerapan relaksasi Autogenic dan
relaksasi Benson terhadap nyeri pasien fraktur yang dirawat di RSUD. Panglima Sebaya
Tanah Grogot Kabupaten Paser.
7. Penelaah
Kelompok 3
8. Format Isi Artikel

P Pasien yang mengalami fraktur ekstremitas bawah

I Intervensi Benson

C Intervensi Autogenik

O Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan skor nyeri


pasien fraktur antara yang diberi intervensi relaksasi
Autogenik dan relaksasi Benson, dimana relaksasi Benson
lebih efektif menurunkan nyeri pasien fraktur.
T Tidak disebutkan waktu penelitiannya

9. Telaah Step 1 (Fokus Penelitian)

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIX


Problems Nyeri adalah sensasi yang tidak
menyenangkan dan sangat individual yang tidak
dapat dibagi kepada orang lain. Nyeri dapat
memenuhi seluruh pikiran seseorang, mengatur
aktivitasnya, dan mengubah kehidupan orang
tersebut (Berman & Kozier 2009). Pengendalian
nyeri secara farmakologis efektif untuk nyeri
sedang dan berat. Namun demikian pemberian
farmakologi tidak bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan klien sendiri untuk mengontrol
nyerinya (Anggorowati dkk, 2007). Sehingga
dibutuhkan kombinasi farmakologi untuk
mengontrol dengan nonfarmakologi agar sensasi
nyeri dapat berkurang serta masa pemulihan tidak
memanjang (Bobak, 2012) (Astutiningrum, 2019).
Manajemen pasien fraktur untuk mengatasi
nyeri menggunakan pendekatan farmakologi dan
non farmakologi. Khusus untuk pendekatan non
farmakologi terdapat banyak pendekatan yang
dapat digunakan, antara lain menggunakan teknik
relaksasi autogenic dan relaksasi Benson,
sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh
(Grece Frida Rasubala • Lucky T. Kumaat • Ns
Mulyadi.2017), (Ruth Tiffany Naylor. 2013) dan
(Shalini, H. 2006). Terapi relaksasi telah terbukti
dapat menurunkan tingkat kecemasan bagi pasien
(Shalini, H. 2006), hal yang sama juga
dikemukakan oleh Ruth Tiffany Naylor (2013),
bahwa terapi relaksasi autogenic terbukti dapat
menurunkan tingkat kecemasan dari cemas berat

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIX


menjadi ringan (Ernawati, 2021).
Intervention Pada Penelitian ini tidak dijelaskan SOP nya
Jurnal Pendukung: (Marhamah & Ramadhanty,
2021)
Pelaksanaan teknik relaksasi benson menurut
Solehati (2015) dalam Marhamah, Syamsudin &
Ramadhanty (2021) yaitu dengan membentuk
suasana sekitar tenang, menghindari dari
kebisingan, serta memposisikan tubuh senyaman
mungkin. Menarik nafas dalam melalui hidung
dan jaga mulut tetap tertutup hitungan sampai 3
tahan selama inspirasi bersama membaca kalimat-
kalimat sesuai keyakinan misalnya yang
beragama islam membaca istigfar. Teknik ini
dilakukan sebanyak 5-7 kali.
Jurnal Pendukung: (Muliantino, Herawati &
Masfuri, 2018)
Intervensi relaksasi Benson diberikan selama 5
hari, 2 kali sehari, masing-masing 20 menit.

Relaksasi Benson yang menggabungkan


relaksasi dan zikir (dalam Islam) atau doa sesuai
dengan keyakinan responden memberi dampak
saling menguatkan untuk menimbulkan efek rileks
dan pada saat yang sama dapat menekan sensasi
nyeri pada kasus fraktur. Benson dapat
mengurangi nyeri karena dilakukan dengan
memperhatikan; suasana tenang, keterlibatan
mental, sikap pasrah/pasif serta posisi baring atau
duduk yang nyaman. Kondisi yang ditunjang ke 4

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIX


hal tersebut sangat menunjang pasien untuk
merasa nyaman dan mengalihkan persepsi nyeri
menjadi lebih nyaman (Ernawati, 2021).
Comparison Intervention Relaksasi Autogenik
Outcome Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
perbedaan skor nyeri pasien fraktur antara yang
diberi intervensi relaksasi Autogenik dan relaksasi
Benson, dimana relaksasi Benson lebih efektif
menurunkan nyeri pasien fraktur (Ernawati,
2021).
Time Tidak disebutkan waktu penelitiannya

10. Telaah Step 2 (Validitas)

Recruitment 1. Metode Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian quasi
experiment dengan rancangan penelitian pre
and post test nonequivalent control group.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan
intervensi pada dua kelompok perlakuan yang
berbeda. Efektifitas perlakuan dinilai dengan
cara membandingkan nilai pre test dan post
test.
2. Penentuan Sampel
Subjek penelitian adalah pasien yang
mengalami fraktur ekstremitas bawah
berjumlah 34 responden, masingmasing
kelompok 17 responden diambil dengan cara
acak sederhana dengan pendekatan probability
sampling (simple random sampling).
3. Kriteria Inklusi & Eksklusi
Tidak dipaparkan
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIX
Maintenance Relaksasi Benson merupakan teknik relaksasi
yang digabung dengan keyakinan yang dianut oleh
pasien, dan formula- katakata/zikir atau kalimat
tertentu yang dibaca berulang-ulang dengan
melibatkan unsur keimanan dan keyakinan akan
menimbulkan respon relaksasi yang lebih kuat
dibandingkan dengan hanya relaksasi tanpa
melibatkan unsur keyakinan pasien tersebut.
Measurement 1. Alat Pengumpul Data/Instrumen
Setiap kelompok responden dilakukan
pengukuran nyeri (skala 0-10) sebelum
intervensi (pengukuran 1) ,kemudian diberikan
intervensi, setelah itu dilakukan pengukuran
nyeri kembali (pengukuran 2).
2. Uji Statistik yang Digunakan
Analisis data penelitian menggunakan Uji
T berpasangan untuk mengetahui beda rerata
nyeri sebelum dan sesudah perlakuan, lalu diuji
dengan T independen untuk melihat perbedaan
skor nyeri kedua kelompok.
3. Hasil Pengukuran
Rerata skor nyeri sebelum intervensi pada
kelompok Autogenik 5,53 (nyeri sedang),
sedangkan skor nyeri pada kelompok
Relaksasi Benson 5,32 (nyeri sedang). Rerata
skor nyeri setelah diberikan intervensi, pada
kelompok relaksasi autogenic 2,84 (ringan)
dan kelompok relaksasi Benson 3,05 (nyeri
ringan). Selisih skor nyeri sebelum dan
sesudah intervensi: kelompok relaksasi

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIX


Autogenik 2,69 dan kelompok relaksasi
Benson 2,27. Hasil uji statistic menggunakan
uji T berpasangan diperoleh nilai
P=0,000<0,05.

11. Telaah Step 3 (Aplikabilitas)


a. Adanya sumber daya manusia
Pengaplikasian intervensi ini sangat memungkinkan untuk dilakukan dalam
pelayanan di ruang perawatan Orthopedy. Tenaga perawat profesional yang ada di
ruang Orthopedy dapat mengadopsi intervensi ini untuk mengatasi masalah nyeri akut
pada pasien fraktur ekstermitas. Intervensi ini sebaiknya dilakukan oleh seseorang
yang terlatih atau harus bersertifikat atau setidaknya pernah mendapatkan pelatihan
tentang terapi relaksasi autogenic dan relaksasi benson. Perawat dalam pelayanan pun
dapat mengajarkan dan membimbing pasien serta keluarga dalam melakukan
intervensi ini
b. Biaya
Pemberian intervensi jika ditinjau dari segi biaya juga sangat memungkinkan
karena hanya membutuhkan perawat itu sendiri dalam memberikan dan mengajarkan
latihan ini kepada pasien sehingga hanya membutuhkan biaya jasa perawat.
c. Kebijakan
Pengobatan komplementer dan alternative saat ini berkembang sangat pesat dan
banyak dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan pengobatan
komplementer dan alternative di Indonesia diatur dalam Permenkes RI nomor
1109/MENKES/PER/IX/2007 tentang penyelenggaraan pengobatan komplementer
alternative di fasilitas pelayanan kesehatan. Permenkes RI nomor
1109/MENKES/PER/IX/2007 menyebutkan bahwa salah satu ruang lingkup
pengobatan komplementer alternative yang berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik
adalah mind and body interventions. Salah satu mind and body interventions yang
banyak diteliti dan terbukti efektif mengatasi berbagai masalah keperawatan pasien
adalah relaksasi benson.

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIX


d. Hasil
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa relaksasi autogenic dan benson
efektif atau berpengaruh terhadap respon fisiologis dan intensitas nyeri pada pasien
fraktur ekstermitas yang mengalami nyeri. Relaksasi benson sangat efektif dan dapat
digunakan sebagai salah satu intervensi keperawatan non farmakologi untuk
mengatasi nyeri fraktur.
12. Kelebihan dan Kekurangan:
a. Kelebihan
1) Intervensi ini bisa diberikan baik kepada pasien muslim maupun non muslim
karena terapi ini dilakukan dengan membaca kalimat-kalimat sesuai keyakinan
2) Intervensi ini mudah dilakukan
3) Tidak membutuhkan biaya yang besar
4) Bisa dilakukan oleh siapa saja
5) Dapat meminimalisir penggunaan obat farmakologi
b. Kekurangan
1) Dalam pelaksanaannya terapi benson harus dilakukan saat suasana tenang dan
tidak bising agar optimal, sehingga pelaksanaanya harus menyesuaikan dengan
situasi dan suasana.

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIX


DAFTAR PUSTAKA

Astutiningrum, D. (2019) ‘Penerapan Tehnik Relaksasi Benson untuk Menurunkan Nyeri pada
Pasien Post Sectio Caesarea’, p. 5.

Ernawati, R. (2021) ‘PENERAPAN RELAKSASI AUTOGENIK DAN RELAKSASI BENSON


TERHADAP NYERI PASIEN FRAKTUR’, 11(1), p. 13.

Marhamah, E. & Ramadhanty, A. (2021) ‘LITERATURE REVIEW : TEKNIK RELAKSASI


BENSON TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA DIABETES MELITUS’, p. 13.

Muliantino, M. R., Herawati, T. & Masfuri, M. (2018) ‘Relaksasi Benson Untuk Durasi Tidur
Pasien Penyakit Jantung Koroner’, Jurnal Endurance, 3(3), p. 556. doi:
10.22216/jen.v3i3.2788.

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIX


Lampiran

Jurnal Utama

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIX


Jurnal Pendukung

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIX


Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIX
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIX
SOP RELAKSASI AUTOGENIK

Fase Orientasi

1. Mengucapkan salam terapeutik. Memvalidasi keadaan anggota keluarga

2. Mengingatkan kontrak tentang topik, waktu, dan tempat. Menjelaskan tujuan tindakan
yang akan dilakukan

3. Menyepakati kontrak kerja bersama keluarga.


Fase Kerja

1. Membaca Basmallah

2. Mengatur posisi yang nyaman menurut pasien sesuai kondisi pasien. Mengatur
lingkungan yang nyaman dan tenang

3. Meminta pasien memejamkan mata

4. Meminta pasien memfokuskan pikirannya pada kedua kakinya untuk dirilekskan,


kendorkan seluruh otot-otot kakinya, perintahkan pasien untuk merasakan relaksasi
kedua kakinya

5. Meminta pasien memindahkan pikirannya pada kedua tangannya, kendorkan otot-otot


kedua tangannya, meminta pasien untuk merasakan relaksasi keduanya

6. Meminta pasien untuk memindahkan pikirannya ketubuh lain yaitu: otot pinggang
sampai bahu, rasakan relaksasinya

7. Meminta pasien untuk senyum agar otot-otot muka menjadi rileks. Meminta pasien
untuk memfokuskan pikiran pada masuknya udara lewat jalan napas

8. Membawa alam pikiran pasien menuju ketempat yang menyenangkan pasien

9. Meminta pasien untuk membuka mata

10. Membaca Hamdalah.


Fase Terminasi

1. Mengevaluasi respon pasien dan keluarga setelah dilakukan tindakan relaksasi


autogenik

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIX


2. Membuat rencana tindak lanjut

3. Menyepakati kontrak yang akan datang tentang topik, waktu, dan tempat. Mendoakan
pasien

4. Berpamitan.

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIX


SOP RELAKSASI BENSON

Langkah-langkah relaksasi Benson adalah sebagai berikut:


1. Usahakan situasi dan lingkungan tenang dan nyaman
2. Anjurkan klien memilih tempat yang disenangi
3. Anjurkan klien mengambil posisi tidur terlentang atau duduk yang dirasakan paling
nyaman
4. Anjurkan klien untuk memejamkan mata dengan pelan tidak perlu untuk dipaksakan
sehingga tidak ada ketegangan otot sekitar mata
5. Anjurkan klien untuk mengendurkan otot serileks mungkin, mulai dari kaki, betis,
paha, perut, dan lanjutkan ke semua otot tubuh. Lemaskan kepala, leher, dan pundak
dengan memutar kepala dan mengangkat pundak perlahan-lahan. Tangan dan lengan
diulurkan kemudian kendurkan dan biarkan terkulai di samping tubuh dan usakan
agar tetap rileks
6. Mulai bernafas dengan lambat dan wajar, dan ucapkan dalam hati frase atau kata
sesuai dengan keyakinan anda. Sebagai contoh anda dapat menggunakan frase yaa
Allah. Pada saat mengambil nafas disertai dengan mengucapkan kata yaa dalam hati,
setelah selesai keluarkan nafas dengan mengucapkan Allah dalam hati, sambil terus
melakukan langkah pada nomer 6 ini, lemaskan seluruh tubuh disertai dengan sikap
pasrah kepada Allah. Sikap ini menggambarkan sikap pasif yang diperlukan dalam
relaksasi, dari sikap pasif akan muncul efek relaksasi yaitu ketenangan. Kata atau
kalimat yang akan diucapkan dapat diubah atau disesuaikan dengan keyakinan
klien
7. Teruskan selama 15 menit, klien diperbolehkan membuka mata untuk melihat waktu
tetapi jangan menggunakan alarm. Bila sudah selesai tetap berbaring dengan tenang
beberapa menit, mula-mula mata terpejam dan sesudah itu mata dibuka
Contoh kata atau frase yang menjadi fokus sesuai dengan keyakinan:
1. Islam: Allah, atau nama-namaNya dalam Asmaul Husna, kalimat-kalimat untuk
berzikir seperti Alhamdulillah; Subhanallah; dan Allahu Akbar
2. Katolik: Tuhan Yesus Kristus, kasihinilah aku; Bapa kami yang ada di surga;
Salam Maria, yang penuh rahmat; dan Aku Percaya akan Roh Kudus

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIX


3. Protestan: Tuhan Datanglah ya, Roh Kudus; Tuhan adalah gembalaku; dan Damai
sejahtera Allah, yang melampui aku
4. Hindu: Kebahagian ada dalam di dalam hati; Engkau ada dimana-mana; Dan
Engkau adalah tanpa bentuk
5. Budha: Aku pasrahkan diri sepenuhnya; dan Hidup adalah sebuah perjalanan

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XIX

Anda mungkin juga menyukai