Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS JURNAL “RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENURUNKAN

NYERI” PADA KLIEN NY. M DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI


AKUT DI UPT PSTW JEMBER

Diajukan guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Stase Keperawatan Gerontik

Oleh:
Nigitha Novia Permatasari, S.Kep.
NIM 212311101122

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
2022
ANALISIS JURNAL

Penulis 1. Prihanto
2. Caecilia Titin Retnani
Judul Relaksasi Otot Progresif Untuk Menurunkan Nyeri
Nama Jurnal, Jurnal Ilmiah pernas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal No. 04 Volume
Edisi, Tahun 10, 2020
Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya jumlah lansia di Indonesia,
meningkat pula permasalahan penyakit akibat proses
penuaan/degenerative. Lansia merupakan kelompok usia yang rentan
terhadap kesakitan akibat penurunan fungsi dalam tubuh. Faktor
penuaan karena pertambahan usia seringkali disertai dengan
timbulnya berbagai penyakit kronis maupun akut seperti hipertensi
atau hipotensi, Arthritis, Gangguan Pendengaran, Demensia, Diabetes
mellitus, serta masalah jantung dan Hipertensi. Penyakit degeneratif
yang dominan pada pasien lanjut usia ini berpotensi membutuhkan
perawatan jangka panjang (Long-Term Care) (Anderson, 2007;
Anderson, ET & McFarlane, JM. 2011; Dahlkemper, TR, 2016).
Kondisi ini menyebabkan penanganan penyakit pada usia lanjut
memerlukan waktu yang lebih lama dan bersifat khusus (Muhith, A &
Siyoto, S. 2016).
Kenyaman merupakan kebutuhan dasar manusia yang perlu
dipenuhi baik secara mandiri ataupun dibantu. Gangguan dalam hal
kebutuhan kenyamanan akan dapat memberikan efek negative pada
kesehatan pasien. Hal yang sering terjadi gangguan kenyamanan
adalah keluhan nyeri. Secara definisi nyeri merupakan pengalaman
seorang pasien secara sensori dan emosional yang berhubungan
dengan kerusakan jaringan secara potensial ataupun actual.
Nyeri merupakan hasil dari pernyataan verbal yang disampaikan
oleh pasien bersifat subyektif. Karena bersifat subyektif, perasaan
nyeri yang dirasakan pasien akan berbeda. Nyeri yang dirasakan
dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan disebut dengan nyeri akut,
sedangkan nyeri yang dirasakan selama 3-6 bulan disebut nyeri
kronis. Jenis nyeri yang sering muncul adalah nyeri akut dan nyeri
kronis. Berdasarkan data The Institute of Medecine states lebih dari
100 juta penduduka Amerika mengalami nyeri kronis, dan
mengakibatkan penurunan produktivitas sebesar 61,2 milayar dolar
pertahun (Dinakar & Stillman, 2016).
Tujuan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat dari dilakukannya
Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Skala Nyeri
pada Lansia.
Metodelogi Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah
literature review (tinjauan pustaka). Meninjau beberapa artikel ilmiah,
yaitu sebanyak 10 artikel. Proses pencarian artikel melalui data base
Sciencedirect, ProQuest, Researchgate, Google dalam rentang waktu
2010-2020. Dalam pencarian artikel ini menggunakan kata kunci
yaitu, relaksasi otot progresif (Relaxation Progressive Muscular),
nyeri (pain).
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 artikel ilmiah yang telah di telaah secara bersama-sama
didapatkan :

Nama Jurnal
No Judul Penelitian Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun)

1. Hong Kong Effect of Membandingkan antara Hasil menunjukan latihan relaksasi


Physiothera progressive efek latihan relaksasi otot progresif efektif dalam
py Journal muscular relaxation otot progresif dan TENS mengurangi nyeri dan stress
(2014) exercises versus pada intensitas nyeri dan (p<0,001). TENS secara signifikan
transcutaneous stress pada orang dapat menurunkan stress (p<0,001)
electrical nerve dengan TTH tetapi tidak dengan nyeri
stimulation on (TensionTypeHeadche). (p=0,233).
tension headache: A Perbandingan kedua gruop
comparative study hasilnya tidak signifikan antara 2
kelompok dalam menuurunkan
nnyeri (p=0,595), tetapi secara
tingkatbstres menurun pada gropu
A (p=0,002) signfikan dari paa
group B.

2. PloS One Effectiveness of Menguji kemanjuran 12 Hasil setelah dilakukan tindakan


Home-Based minggu dari piajt bekam bekam di rumah selama 12 minggu
Cupping Berbasis rumah yang tidak lebih efektif daripada
Massage diberikan dibandingkan relaksasi otot progresif dalam
Compared to dengan periode relaksasi mengurangi rasa nyeri responden.
Progressive otot progresif yang sama
Muscle pada pasien dengan
Relaxation in nyeri leher kronis non
Patients with spesifik.
Chronic Neck
Pain—A
Randomized
Controlled
Trial
3. Internationa l Effect of Menentukan efektivitas Secara statistik terdapat
Journal of progressive muscle Teknik relaksasi otot penrurunan secara signifikan dalam
Medical relaxation on post- progresif pada tingakt nyeri pasca operasi setelah
Research and operative analgesia manajemen nyeri pad pemeberian relaksasi otot progresif
Review apasien yang menjalani pada hari 1 (p=0,002) pada hari ke
Operasi abdomen. 2 (p=0,002) pada kelompok
eksperimental.
4. Journal of Effect of Melihat efek Pemberian Hasil menunjukan adanya
PeriAnsethe sia Progressive Muscle relaksasi otot progresive perbedaan signifikan rata-rata skala
Nursing Relaxation Terhadapa nyeri dan nyeri menggunakan visual analog
Exercise on tanda vital pasien yang pada kelompok intervention , yang
Potoperative Pain Mengalami post operasi menerima tindakan Relaksasi otot
Level in Patients Terbuka Ginjal ( Open progresif pada hari ke 0 dan ke 3.
Undergoing Open Renal Surgery). Pengulangan pengukuran 15 menit
Renal Surgery : A setelah tindakan , menghasilkan
Nonrandomized nilai statistik yang signifikan yaitu
Evaluation (p< 0,05) , menurunkan tekanan
darah sama seperti nadi dan
frekuensi pernafasan.
5. Internationa l The Effect of Mengetahui pengaruh Setelah dilakukan intervensi
Journal of Progressive Muscle Teknik relaksasi otot relaksasi otot progrsif secara
Studie in Relaxation on Post Progresif terhadap nyeri signifikan mengurangi keparahan
Nursing Cesarean pasca sesar, kualitas nyeri diantara kelompok studi
Section Pain, tidur dan keterbatasan dalam skala indeks peringkat nyeri,
Quality of Sleep aktivitas fisik. dengan menggunakan skala nyeri
and Physical Visual Analog, dan skala intensitas
Activities nyeri dibandingkan saat ini
Limitation dibandingkan dengan kelompok
kontrol. Sekitar dua pertiga
(62,5%) dari kelompok studi
memiliki kualitas tidur yang baik
dibandingkan dengan 5% dari
kelompok kontrol.
6. Pain The Effect of Mengevaluasi efek Hasil rata-rat usia pasien 29,59 +-
Management Progresive muscle Pemeberian otot 6,94 dan 53, 4% pasien adalah
Nursing Relaxation Exercise relaksasi progresif pada wanita dan 69% berstatus sigle.
on Pain on Patients nyeri yang dirasakan Rata-rata nilai nyeri dari kelompok
with oleh pasien dengan perlakukan pada point ke tiga 1,
Sickle Cell penyakit Sikle Cell. 2,3
Diseases : secara signifikan lebih rendah dari
Randomized kelompok kontrol ( p< 0,05). Hasil
Controlled Study tidak signifikan pada kedua
kelompok terhadap koping, metode
nyeri, lokasi nyeri dan komplain
terhadap rasa nyeri (p>0,05).
7. International The effectiveness of Melihat kefektifan Skor rata-rata nyeri pasca operasi
Journal of progressive muscle pemberian terpai 7,17 dan 4, 27 masing-masing
Nursing and relaxation relaksasi otot progresif sebelum dilakukan intervensi
Medical therapy on sebagai terapi nyeri post tekani
Investigatio postoperative pain operasi. relaksasi otot progresif. Penrunan
n skora rata-rata 2, 9 merpakan hasil
intervensi. Nilai hasil uji t
berpasangan (p < 0,05)
menunjukan adanya penurunana
nyeri pasca operasi secara
signifikan pada tingkat 0.05.
8. Complementary The effectiveness of Menilai efek adjuvant Perbedaan intensitas nyeri ( NRS
Therapies in progressive muscle pada PMR –IGI di T3-NRS di T1) adalah 1,83 pada
Clinical Practice relaxation and (Progressive muscle kelompok A dan 0,55 pada
interactive guided relaxation and kelompok B dan signifikan pada
imagery as a Interactive Guided kedua kelompok ( p<0,0001).
painreducing Imagery) dalam Rata-rata skor gejala total menurun
intervention in mengurangi rasa nyeri sebesar 8,83 pada kelompok A dan
advanced cancer pada pasient kaker sebesar 1,84 pada kelompok B.
patients: A terminal
multicenter
randomized
controlled
nonpharmacological
trial
9. Medisains Progressive muscle Melihat efek dari Hasil menunjukan ada penuruanan
relaxation to Pemberian tehrapi tingkat nyeri dari minggu ke
reduces chronic relaksasi otot progresif minggu setelah dilakukan
pain in pada nyeri pasien intervensi, skala dari 6 nyeri
hemodialysis dengan hemodialisa sedang ke 3 nyeir ringan . ada
patient perbedaan tingakt nyheri antara
keompok intervensi dna kelompok
kontrol dengan p < 0,001.
10. Indian Journal Effectiveness of Melihat efketivtas Hasil terdapat penurunan nyeri
of Obstretrics Jacobson’s relaksasi otot progresive secara signifikan nilai rata-rata
And progressive Jacobson’s untuk pada kelompok ekperimental
Gynocology Muscle relaxation menurunkan nyeri pors daripada kelompok kontrol pada
Research technique for operasi sesar. skor VAS.
pain management in
post-cesaerean
women
Pembahasan Relaksasi otot progresif menjadi salah satu alternatif atau
komplementer dalam memberikan terapi menurunkan tingakt nyeri.
Beberapa artikel menunjukan efektivitas pemberian terapi relaksasi otot
progresif untuk menurunkan nyeri. Nyeri merupakan suatu pengalaman
yang dialami dan dirasakan oleh pasien, sehingga merupakan sesuatu
yang bersifat subyektif. Pengalaman yang bersifat subyektif ini
merupakan bagian dari nociception. Nyeri ini merupakan mekanisme
proteksi tubuhan dalam menanggapi hal yang mengancam tubuh pasien.
Penyebab nyeri terjadi dapat dikarenakan adanya kerusakan jaringan
atau iritasi pada resptor nyeri yang berada di bagian kulit, persendian,
atau pun di organ bagian dalam. Selain itu juga etiologi dapat
dikarenakan kerusakan system saraf , pada keduanya system saraf tepi,
otak, dan spinal cord.
Respon nyeri memiliki karakateristik yang dapat dijadikan sebagai
penilaian nyeri pasien, yaitu lokasi, intensitas, durasi, dan kualitas.
Kualitas ini sebagai bahan evaluasi secara subyektif. Lokasi nyeri
memungkinkan penentuan terjadinya nyeri, tetapi tempat tidak selalu
berhubungan dengan tempat terjadinya cidera atau proses penyakit.
Intensitas nyeri merupakan pengalaman yang sulit untuk dikaji
merupakan toleransi nyeri, seperti contoh perempuan memiliki toleransi
nyeri yang tinggi daripada laki-laki dan anak-anak. Cara mengevaluasi
dari intensitas nyeri menggunakan alat ukur visual atau analog scale,
berguna membandingkan kekuatan nyeri dengan rasa penderitaan yang
dirasakan pasien. Durasi nyeri merupakan karakteritik untuk mengukur
perbedaan nyeri akut dan kronik. Nyeri akut memiliki durasi kurang
tiga bulan sebagai peringatan adanya gangguan ( nyeri post operasi,
trauma , yang berhubungan dengan prosedur medis).
Berdasarkan berbagai penelitian, penggunaan teknik relaksasi otot
progresif memberikan manfaat yang sama yaitu menurunkan nyeri, baik
klien tersebut dalam kondisi nyeri akut maupun nyeri kronis. Dalam
intervensi teknik relaksasi otot progresif dapat dimodifikasi dengan
penambahan intervensi teknik relaksasi lain yang dapat memberikan
efek yang lebih baik dalam menurunkan nyeri klien. Kelebihan dari
teknik relaksasi otot progresif yaitu dapat memberikan manfaat sebagai
penatalaksanaan manajemen nyeri yang tidak membutuhkan dana,
tenaga yang besar dan dapat dilakukan secara mandiri ataupun
bimbingan. Teknik ini dapat digunakan pada kondisi nyeri akut maupun
nyeri kronis. Sedangkan kekurangan dari teknik relaksasi otot progresif
yaitu teknik relaksasi otot progresif ini memiliki banyak gerakan yang
dilakukan, ada berbagai versi dalam bentuk CD, dan perlu bimbingan
tenaga ahli jika klien belum pernah melakukannya. Waktu dalam
penggunaan teknik ini bervariasi sehingga perlu ada kajian lebih lanjut
Implikasi Dapat dijadikan sebagai acuan yang memberikan manfaat sebagai
dalam penurun nyeri pada lansia salah satunya nyeri pada kepala, leher
Keperawatan maupun persendian. Terapi ini dapat dilakukan secara mandiri dan
masyarakat dapat mengaplikasikan terapi ini sebagai alternatif untuk
mengurangi intensitas nyeri.
Aplikasi di Terapi Relaksasi Otot Progresif sudah diterapkan di Dunia maupun di
Indonesia Indonesia sejak lama. Terapi ini dapat terus diberikan pada klien untuk
mengurangi intensitas nyeri dan memberikan rasa nyaman pada klien
DAFTAR PUSTAKA

Prihanto dan Caecilia T, Retnani. 2020. Relaksasi Otot Progresif Untuk Menurunkan Nyeri.
Jurnal Ilmiah Pernas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal. 10 (4): 491-500

Anda mungkin juga menyukai