Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

KEPERAWATAN BEDAH

DISUSUN OLEH :
MONICA HOLI SAKILA (2114901030)

POLITENIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS
2021
REVIEW JURNAL ILMIAH

Judul Artikel Efek Kombinasi Slow Deep Breathing (SDB) dan Massage
Terhadap Intensitas Nyeri Kepala Akut pada Cedera Kepala
Ringan
Penulis Tri Mawarni, Yati Afianti, Yuliani Budiarti
Nama jurnal Journal Nursing Army (JNA)
Volume Volume 1, No 2
Edisi I
Tahun terbit 2020
Alamat Jurnal http://journal.akperkesdam6tpr.ac.id
Reviewer Monica Holi Sakila (2114901030)

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek
kombinasi slow deep breathing (sdb) dan massage terhadap
intensitas nyeri kepala akut pada cedera kepala ringan
Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah pasien cedera kepala
ringan dan mengalami nyeri kepala yang masuk di IGD
RSUD Ulin Banjarmasin.
Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian experimental dengan
menggunakan quasy experiment melalui pendekatan pretest-
postest kontrol group design.
1. Penelitian untuk mengetahui pengaruh variabel
Langkah – langkah
independen terhadap variabel dependen dalam kondisi
Penelitian
yang terkendali. Penelitian ini dilakukan di IGD RSUD
Ulin Banjarmasin.. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pasien cedera kepala ringan dan mengalami nyeri
kepala, dengan jumlah 23 responden kelompok intervensi
dan 23 responden kelompok kontrol.
2. Instrumen yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian
adalah dengan menggunakan lembar kuisioner dan
lembar observasi.
3. Data di analisis dengan menggunakan uji statistik Chi-
Square, Independent sample t-test, Dependent sample t-
tes, dan Ancova.
Hasil Penelitian HASIL :
Ada perbedaan yang bermakna rerata intensitas nyeri kepala
akut pada pasien cedera kepala ringan antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol setelah dilakukan latihan
terapi kombinasi slow deep breathing (SDB) dan massage
p=0,000, α = 0,05.

PEMBAHASAN :
Pada kelompok kontrol, walaupun tidak dilakukan latihan
terapi kombinasi tetapi terjadi penurunan intensitas nyeri
kepala yang signifikan, hal ini terjadi karena faktor pengaruh
pemberian obat analgetik dan perbaikan jaringan serebral
seperti adanya pemulihan edema serebri. Namun dilihat dari
perbedaan silisih mean kelompok intervensi dengan
kelompok kontrol menunjukkan nilai yang signifikan. Hal
ini berarti terapi analgetik yang dikombinasi dengan teknik
terapi kombinasi lebih efektif menurunkan nyeri kepala akut
pada pasien cedera kepala ringan dibandingkan dengan
hanya menggunakan terapi analgetik saja. Berdasarkan hasil
yang diperoleh dalam penelitian ini, terlihat bahwa latihan
terapi kombinasi mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap penurunan intensitas nyeri kepala akut pada pasien
cedera kepala ringan. Latihan terapi kombinasi antara slow
deep breathing dan massage juga merupakan tindakan yang
secara tidak langsung dapat menurunkan asam laktat dengan
cara meningkatkan suplai oksigen dan menurunkan
kebutuhan oksigen otak, sehingga diharapkan terjadi
keseimbangan oksigen otak. Slow deep breathing dan
massage yang dapat menstimulasi respons saraf otonom
melalui pengeluaran neurotransmitter endorphin yang
berefek pada penurunan respons saraf simpatis dan
peningkatkan respons parasimpatis. Stimulasi saraf simpatis
meningkatkan aktivitas tubuh, sedangkan respons
parasimpatis lebih banyak menurunkan ativitas tubuh atau
relaksasi sehingga dapat menurukan aktivitas metabolik
(Velkumary & Madanmohan, 2004). Stimulasi saraf
parasimpatis dan penghambatan stimulasi saraf simpatis
pada slow deep breathing juga berdampak pada vasodilatasi
pembuluh darah otak yang memungkinkan suplai oksigen
otak lebih banyak sehingga perfusi jaringan otak diharapkan
lebih adekuat (Denise, 2007; Downey, 2009).

KESIMPULAN :
Ada pengaruh terapi kombinasi latihan relaksasi slow deep
breathing dan distraksi dengan massage intensitas nyeri
kepala akut pada pasien cedera kepala ringan sebelum dan
sesudah pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
dan Latihan Terapi kombinasi relaksasi dengan Slow deep
breathing dan distraksi dengan massage lebih efektif
dibandingkan dengan hanya mengandalkan terapi analgetik
saja..
Kekuatan Penelitian Kekuatan penelitian ini adalah semua data yang didapatkan
(Pendapat Peneliti) real dari pengkajian responden. Pendokumentasian yang
telah dilakukan secara terperinci memudahkan peneliti
untuk menemukan masalah dan memecahkan masalah pada
kasus.
Kelemahan Penelitian Kelemahan penelitian ini adalah peneliti hanya melihat dari
(Pendapat Peneliti) satu factor saja sehingga kurang maksimal dalam melihat
factor yang lain.
Kesimpulan Secara umum penelitian ini sudah baik dan memenuhi
(Pendapat Peneliti) kaidah penulisan dalam penelitian. Hasil penelitian ini
dapat diterapkan sebagai intervensi keperawatan dengan
nyeri kepala akut pada pasien cedera kepala ringan.

Anda mungkin juga menyukai