Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS JURNAL

“Terapi Kombinasi Sugesti Dan Dzikir Dalam Peningkatan Kualitas Tidur


Pasien”

Disusun Oleh:
Nama: Rizkia Cantika Rahmawati
NIM: 2211102412242
Nama Pembimbing Akademik: Ns. Milkhatun., M.Kep
Nama Pembimbing Klinik: Ns. Muthmainnah., S.Kep

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur


Fakultas Ilmu Keperawatan
Program Studi Profesi Ners
2022
Jurnal Nasional / Internasional
I. DESKRIPSI UMUM
A. Judul : Terapi Kombinasi Sugesti Dan Dzikir Dalam Peningkatan Kualitas
Tidur Pasien
B. Penulis Jurnal : Syaifurrahman Hidayat. , Elyk Dwi Mumpuningtias
C. Tahun Terbit, Volume dan Halaman
1. Tahun TerbitL : 2018
2. Volume: Vol.6 No.3
3. Halaman: 219-239
D. Nama Jurnal / Dipublikasikan Oleh: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
E. Waktu dan Tanggal Akses Jurnal: Rabu 07 September jam 17.30
F. Format atau Sistematika Keseluruhan Jurnal:
a. Abstrak
b. Pendahuluan
c. Metode Penelitian
d. Hasil Penelitian
e. Pembahasan
f. Kesimpulan
g. Daftar Pustaka
II. DESKRIPSI CONTENT
No Komponen Jurnal Hasil Telaah
Kebutuhan istirahat masing-masing individu
berbeda dipengaruhi oleh status kesehatan
pada individu, pola aktivitas, gaya hidup,
usia serta kualitas tidur. Pemberian terapi
non farmakologi dapat dilakukan untuk
mengatasi gangguan tidur, dengan
modifikasi perilaku dan lingkungan.
Pemberian sugesti melalui hipnoterapi,
bentuk intervensi relaksasi juga dapat
dilakukan dengan melakukan dzikir yang
merupakan bentuk memasrahkan diri
kepada Allah SWT. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh pemberian
terapi kombinasi sugesti dan dzikir dalam
meningkatkan kualitas tidur pasien.
1. Abstrak Penelitian ini mengunakan metode quasy
experiment control group pra post test
design. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua pasien yang dirawat di RSI Garam
Kalianget Sumenep. Teknik sampling yang
digunakan yaitu purposive sampling,
dengan jumlah sampel 16 responden.
Analisis inferensial yang digunakan dalam
penelitian adalah uji statistik Wilcoxon
signed ranks test dengan nilai p= 0,011 (<
0,05). sehingga dapat diartikan bahwa pada
kelompok perlakuan ada perbedaan
kualitas tidur yang signifikan antara
sebelum dan sesudah diberikan terapi
kombinasi sugesti dan dzikir dan uji staistik
Mann-Whitney untuk mengetahui dengan
nilai p = 0,002. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh
pemberian terapi kombinasi sugesti dan
dzikir dalam peningkatan kualitas tidur
pasien di RSI Garam Kalianget Sumenep.
Pemberian terapi kombinasi sugesti dan
dzikir dpat meningkatkan kualitas tidur
seseorang dengan cara menghambat
produksi hormone stress misalnya adrenalin
dan kortisol yang akan memicu perubahan
fisiologis.
Istirahat merupakan kebutuhan fisiologis
setiap manusia. Kebutuhan istirahat orang
sakit kronis berbeda dengan orang sehat
meskipun dalam rentang umur yang sama,
hal ini disebabkan oleh penyakit atau rasa
nyeri yang dirasakan. Masalah yang umum
dihadapi pasien hospitalisasi yaitu
gangguan tidur hampir 56% pasien
hospitalisasi. Gangguan kualitas tidur
disebabkan oleh perubahan lingkungan dan
suasana saat seseorang menjalani
2. Pendahuluan
hospitalisasi. Kecemasan yang dialami
pasien hospitalisasi juga bisa menjadi
penyebab terjadinya perubahan dan
gangguan kualitas tidur disebabkan oleh
peningkatan aktivitas saraf simpatis
Dampak yang bisa ditimbulkan akibat
gangguan dan perubahan kualitas tidur
yaitu penurunan kualitas hidup, aktivitas
sehari-hari terganggu, menurunkan sistem
imun tubuh. Kualitas tidur yang cukup
menyebabkan energi dapat digunakan
untuk proses pemulihan sel-sel tubuh.
Sehingga dapat mempersingkat lama hari
perawatan di rumah sakit. Berdasarkan
hasil penelitian Hidayat, (2014) menyatakan
bahwa dzikir sebagai penyembuh
diantaranya dengan berdzikir menghasilkan
beberapa efek medis dan psikologis serta
akan menyeimbangkan keseimbangan
kadar serotonin dan neropineprine di dalam
tubuh, dimana fenomena ini merupakan
morfin alami yang bekerja didalam otak
serta akan menyebabkan hati dan pikiran
merasa tenang dibandingkan sebelum
berzikir, sedangkan kombinasi pemberian
sugesti yaitu menstimulasi otak untuk
melepaskan neurotransmitter, zat kimia
yang terdapat di otak, enchephalin dan
endorphin yang berfungsi untuk
meningkatkan mood sehingga dapat
mengubah penerimaan individu terhadap
sakit atau gejala fisik lainnya.
Desain penelitian yang digunakan yaitu
desain penelitian semu (quasy experiment).
Populasi penelitian ini yaitu semua pasien
yang diarawat di ruang Marwah RSI Garam
Kalianget Sumenep. Teknik sampling
menggunakan tehnik purposive sampling
3. Metode
dengan kriteria inklusi yaitu pasien yang
telah dirawat minimal 3 hari, pasien bisa
berkomunikasi dengan baik, pasien tidak
dalam kondisi gawat, tingkat kesadaran
komposmentis, dan bersedia menjadi
responden. Jumlah sampel penelitian ini
dibagi menjadi 2 kelompok penelitian yaitu
kelompok pelakuan dan kelompok
pembanding (kontrol), dimana pada
kelompok perlakuan dengan pada 8 orang
(subyek penelitian) dipandu dengan
menggunakan kalimat sederhana dan
positif, nyata, jelas arti serta dengan kalimat
istigfar, takbir, tasbih dan tahmid yang
dilakukan selama 30 menit sebelum tidur di
malam hari dan dilakukan sebanyak 2 kali
terapidalam satu minggu sedangkan pada
kelompok kontrol juga terdapat 8 orang
(subyek penelitian) dimana pada kelompok
kontrol tidak diberikan intervensi khusus
melainkan terapi yang sesuai dengan
jadwal dari perawatan di Rumah Sakit.
Analisis yang digunakan dalam penelitian
adalah uji statistik Mann-Whitney untuk
membedakan dua kelompok penelitian.
Kemudian Wilcoxon signed ranks test untuk
mengetahui perbedaan diantara dua buah
sampel berpasangan, dengan tingkat
kemaknaan p < 0,05.
Didapatkan hasil dari penelitian ini ialah
Terapi kombinasi sugesti dan dzikir dapat
meningkatkan kualitas tidur pasien yang
menjalani perawatan di rumah sakit
Berdasarkan uji analisis Wilcoxon dengan
4. Hasil Penelitian
tingkat kemaknaan p < 0,05 menggunakan
SPSS versi 16 didapatkan nilai p= 0,011 <
0,05 sehingga dapat diartikan bahwa pada
kelompok perlakuan ada perbedaan
kualitas tidur yang signifikan antara
sebelum dan sesudah. Kualitas tidur
responden sesudah diberikan terapi
kombinasi sugesti dan dzikir pada kelompok
kontrol sebagian besar buruk dan pada
kelompok perlakuan sesudah diberikan
terapi kombinasi sugesti dan dzikir
sebagian besar baik. Responden merasa
lebih mudah untuk relaksasi dan lebih
mudah untuk memulai tidur. pasien jarang
terbangun tengah malam, lama tidur 6-7
jam pada malam hari dan 1-2 jam pada
siang hari, pasien tampak segar setelah
terbagun dari tidur.Kondisi relaksasi
ditimbulkan melalui pengucapan kalimat
mengingat Allah yang dapat memberikan
rangsangan stimulus aktivitas pada sistem
sympathoadrenal dan hipotalamus pituitary
adrenal, yang dapat menghambat sekresi
adrenocorticotrophic hormone yang dapat
menghambat produksi hormone stress
misalnya adrelnalin dan kortisol yang akan
memicu perubahan fisiologis diantaranya
perubahan kualitas tidur. Terapi kombinasi
sugesti dan dzikir dapat mempengaruhi
relaksasi seseorang dikarenakan sekresi
hormone melatonin yang dipengaruhi oleh
menurunnya gelombang otak seseorang
turun pada gelombnag delta. Pada saat
gelombnag delta otak akan memproduksi
human growth hormone yaitu serotonin
yang baik bagi kesehatan. Pada saat
seseorang mencapai gelombang delta
kelenjar pineal akan mengubah zat
serotonin menjadi melatonin yang penting
untuk mempengaruhi kualitas tidur
seseorang, sehingga merasa nyenyak saat
tidur dan mengatur irama sirkardian.
Kesimpulan tindakan pemberian terapi
kombinasi sugesti dan dzikir dalam
meningkatkan kualitas tidur pasien di RSI
5. Kesimpulan
Garam Kalianget Sumenep terbukti
meningkatkan kualitas tidur pasien
sebanyak 75%.
Terapi kombinasi sugesti dan
dzikirmerupakan salah satu dimensi penting
yang perlu diperhatikan oleh perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada
semua klien. Dimana keimanan atau
keyakinan religius sangat penting dalam
kehidupan personal individu, keimanan
diketahui sebagai suatu faktor yang sangat
kuat (powerful) dalam penyembuhan dan
pemulihan fisik. Bagi profesi keperawatan
Implikasi
6. agar dapat memberikan asuhan
Keperawatan
keperawatan secara mandiri pada pasien
yang mengalami gangguan istirahat tidur,
dengan menggunakan kalimat sederhana
dan positif, nyata, jelas arti serta dengan
kalimat istigfar, takbir, tasbih dan tahmid
yang dilakukan selama 30 menit sebelum
tidur di malam hari dan dilakukan sebanyak
2 kali terapi dalam satu minggu dan dapat
memfasilitasi komunikasi terapeutik antara
perawat dengan pasien.

III. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal


a. Kelebihan Jurnal
Penjelasan secara jelas dan detail mengenai bagaimana pengaruh dari
pemberian terapi kombinasi sugesti dan dzikir dalam meningkatan kualitas
tidur pasien secara ilmiah dan tata cara melakukan terapi dzikir.
b. Kekurangan Jurnal
Tidak dijelaskan didalam jurnal terapi kombinasi sugesti dan dzikir
diberikan kepada responden selama berapa hari. Dan tidak dijelaskan
secara rinci kalimat-kalimat untuk terapi sugesti, serta tata cara
pelaksanaanya
Daftar Pustaka

Arif, M., & Wulandari, P. (2017). Pengaruh terapi musik klasik terhadap kualitas
tidur pasien pasca operasi di ruangan bedah rsud lubuk sikaping tahun 2016.
Prosiding : Seminar Keperawatan by Ners for Ners. Retrieved from
https://jurnal.stikesperintis.ac.id/in dex.php/PR1/article/view/14
Felisiana, Hariyanto, & A. (2017). Perbedaan kualitas tidur sebelum dan sesudah
dilakukan autohypnosis pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Perbedaan Kualitas Tidur
Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Autohypnosis Pada Mahasiswa Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Tribhuawana Tunggadewi Malang, 72–
80.
Kumala, O. D., Kusprayogi, Y., & Nashori, F. (2017). Efektivitas Pelatihan Dzikir
Dalam Meningkatkan Ketenangan Jiwa Pada Lansia Penderita Hipertensi.
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi. https://doi.org/10.15575/psy.v4i1. 1260
219
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 219-230
Tersedia online di https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care
ISSN 2527-8487 (online)
ISSN 2089-4503 (cetak)

Terapi Kombinasi Sugesti Dan Dzikir Dalam Peningkatan Kualitas Tidur Pasien

Syaifurrahman Hidayat.1, Elyk Dwi Mumpuningtias2


1,2
Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja
e-mail: dayat.fik@wiraraja.ac.id; elykdwi@wiraraja.ac.id

ABSTRACT

Each individual's rest needs are affectedby the health status of the individual, activity pattern, lifestyle, age
and quality of sleep. Non-pharmacological therapy can be done through behavior and environmental
modification. An alternative choice to behavior modification could be by giving suggestion through
hypnotherapy, another form of relaxation intervention canalso be done by performing dhikr which is a formof
surrendering to Allah SWT.This study aims to determine the effect of the combination therapy ofsuggestion
and dhikr in improving the quality of sleep in patients.This research used quasi experiment control group pre
post test design method. The population in this study were all patients treated in RSI
GaramKaliangetSumenep.The sampling technique used was purposive sampling, with total sample of 16
respondents. Inferential analysis used in the study was a statistical test of Wilcoxon signed ranks test with a
value of p = 0.011, so that it can be interpreted that in the treatment group there was a significant difference
in sleep quality between before and after being given a combination therapy of suggestion and dhikr and
Mann-Whitney staistic test to find out with a value of p = 0.002 (<0.05). The results showed that there
was an effect of the combination therapy of suggestion and dhikr in improving the quality of sleep of patients.
Giving combination therapy suggestions and remembrance can improve one's sleep quality by inhibiting the
production of stress hormones such as adrenaline and cortisol which will trigger physiological changes.

Keywords : Dhikr; suggestion ; quality of sleep

ABSTRAK

Kebutuhan istirahat masing-masing individu berbeda dipengaruhi oleh status kesehatan pada
individu, pola aktivitas, gaya hidup, usia serta kualitas tidur. Pemberian terapi non
farmakologi dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur, dengan modifikasi perilaku
dan lingkungan. Pemberian sugesti melalui hipnoterapi, bentuk intervensi relaksasi juga dapat
dilakukan dengan melakukan dzikir yang merupakan bentuk memasrahkan diri kepada Allah
SWT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi kombinasi
sugesti dan dzikir dalam meningkatkan kualitas tidur pasien. Penelitian ini mengunakan
metode quasy experiment control group pra post test design. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua pasien yang dirawat di RSI Garam Kalianget Sumenep. Teknik sampling
yang digunakan yaitu purposive sampling, dengan jumlah sampel 16 responden. Analisis
inferensial yang digunakan dalam penelitian adalah uji statistik Wilcoxon signed ranks test
dengan nilai p= 0,011 (< 0,05). sehingga dapat diartikan bahwa pada kelompok perlakuan
ada perbedaan kualitas tidur yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan terapi

Cara mengutip: Hidayat, S.1, Mumpuningtias,E.D.(2018). Terapi Kombinasi Sugesti Dan Dzikir Dalam Peningkatan Kualitas
Tidur Pasien. Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 6(3), 219-230.
Retrieved from https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/view/953
220
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 219-230

kombinasi sugesti dan dzikir dan uji staistik Mann-Whitney untuk mengetahui dengan nilai
p = 0,002. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian terapi kombinasi
sugesti dan dzikir dalam peningkatan kualitas tidur pasien di RSI Garam Kalianget Sumenep.
Pemberian terapi kombinasi sugesti dan dzikir dpat meningkatkan kualitas tidur seseorang
dengan cara menghambat produksi hormone stress misalnya adrenalin dan kortisol yang
akan memicu perubahan fisiologis.

Kata kunci : dzikir; kualitas tidur; sugesti

PENDAHULUAN terjadinya perubahan dan gangguan


Istirahat merupakan kebutuhan fisiologis kualitas tidur disebabkan oleh
setiap manusia. Kebutuhan istirahat peningkatan aktivitas saraf
masing-masing individu berbeda simpatis(Tarwoto & Martonah, 2010)
dipengaruhi oleh kualitas tidur, status
kesehatan, pola aktivitas, gaya hidup dan Dampak yang bisa ditimbulkan akibat
umur. Kebutuhan istirahat orang sakit gangguan dan perubahan kualitas tidur
kronis berbeda dengan orang sehat yaitu penurunan kualitas hidup, aktivitas
meskipun dalam rentang umur yang sama, sehari-hari terganggu, menurunkan sistem
hal ini disebabkan oleh penyakit atau rasa imun tubuh (Kaku et al., 2012). Kualitas
nyeri yang dirasakan (Potter & Perry, tidur yang cukup menyebabkan energi
2005). Faktor-faktor yang mempengaruhi dapat digunakan untuk proses pemulihan
kualitas tidur yaitu penyakit yang diderita, sel-sel tubuh. Sehingga dapat
lingkungan, motivasi, kelelahan, mempersingkat lama hari perawatan di
kecemasan, alkohol, obat-obatan rumah sakit. Sebaliknya, jika kualitas tidur
(Tarwoto & Martonah, 2010). terganggu maka regenerasi sel-sel tubuh
tidak akan maksimal sehingga tubuh lebih
Masalah yang umum dihadapi pasien rentan terhadap penyakit (Friese, 2007;
hospitalisasi yaitu gangguan tidur hampir Safrudin, et al., 2009).
56% pasien hospitalisasi (Abolhassani et
al., 2006; Daneshmandi et al., 2012). Berdasarkan data studi pendahuluan di
Gangguan kualitas tidur disebabkan oleh Rumah Sakit Islam Garam Kalianget
perubahan lingkungan dan suasana saat Sumenep dari 10 pasien yang menjalani
seseorang menjalani hospitalisasi. perawatan 7 orang (70%) mengatakan
Kecemasan yang dialami pasien tidak nyenyak tidur. 4 dari 7 orang pasien
hospitalisasi juga bisa menjadi penyebab yang menyatakan kualitas tidurnya
221
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 219-230

menurun mengatakan tidurnya terganggu lingkungan. Modifikasi perilaku ini


karena perubahan lingkungan, sedangkan dilakukan dengan menghindari
sisanya dikarenakan cemas memikirkan percakapan didekat pasien yang sedang
proses penyakitnya. Masalah kebisingan tidur serta penerapan “quite time” pada jam
merupakan masalah terbesar yang dialami tertentu misalnya pada jam 02.00 hingga
pasien terutama pada malam pertama 04.00 dan pada jam 14.00 hingga 16.00
hospitalisasi, sehingga pasien sering (Eliassen dan Hopstock, 2011). Kondisi
mengalami peningkatan frekuensi bangun lingkungan yang gelap, tenang dan
serta fase REM yang berlangsung singkat nyaman merupakan kondisi yang ideal
dan penurunan kualitas tidur. Menurut untuk tidur. Perawat selalu berusaha
Richardson et al., (2007) dalam Xie et al., untuk menciptakan kondisi lingkungan
(2009) menyebutkan bahwa 58.8% pasien yang demikian sehingga diharapkan pasien
dalam grup intervensi dan 25% dalam dapat tidur dengan baik (Daneshmandi et
grup non-intervensi memilih kebisingan al., 2012).
sebagai faktor penyebab utama gangguan
tidur mereka. Menurut Sujiati (2008) Bentuk modifikasi perilaku bisa juga
melaporkan bahwa hampir semua dilakukan dengan memberikan sugesti
responden dalam penelitiannya yaitu 36 melalui hipnoterapi. Sugesti merupakan
responden (90,0%) mengalami gangguan cara yang diberikan seseorang kepada
tidur akibat suara bising dan terdapat orang lain untuk mempengaruhi sesuatu
hubungan yang bermakna antara stressor hal tertentu, sehingga orang tersebut akan
bising dengan gangguan tidur (Tembo & mengikuti pengaruh ata perintah yang
Parker, 2009). diberikan sesorang tanpa harus berpikir
panjang. Sugesti dapat diberikan oleh
Upaya untuk mengatasi gangguan tidur indivudu pada kelompok dan oleh
dapat diberikan terapi farmakologi dan kelompok pada kelompok, atau oleh
non farmakologi. Terapi farmakologi kelompok pada individu. Sugesti
dapat diberikan dengan pemberian obat merupakan sebuah bentuk intervensi
antidepresan. Penggunaan obat relaksasi menggunakan kata-kata atau
antidepresan dalam jangka panjang dapat kalimat yang mempengaruhi alam pikiran
memberikan efek samping yang buruk. dan perasaan orang lain agar orang
Pemberian terapi non farmakologi dapat tersebut dapat menenangkan jiwanya
dilakukan dengan modifikasi perilaku dan (Sunaryo, 2004).
222
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 219-230

Selain pemberian sugesti melalui fenomena ini merupakan morfin alami


hipnoterapi, bentuk intervensi relaksasi yang bekerja didalam otak serta akan
juga dapat dilakukan dengan melakukan menyebabkan hati dan pikiran merasa
dzikir. Dalam agama islam dzikir tenang dibandingkan sebelum berzikir,
merupakan bentuk memasrahkan diri sedangkan kombinasi pemberian sugesti
kepada Allah SWT. Relaksasi dzikir ini yaitu menstimulasi otak untuk melepaskan
merupakan sikap atau perilaku pasif dan neurotransmitter, zat kimia yang terdapat di
pasrah dengan mengucapkan kata atau otak, enchephalin dan endorphin yang
kalimat yang berulang-ulang sehingga berfungsi untuk meningkatkan mood
akan menimbulkan respon relaksasi atau sehingga dapat mengubah penerimaan
tenang. Respon tersebut dikembangkan individu terhadap sakit atau gejala fisik
oleh Benson (2000), dimana dengan lainnya.
mengulang kata atau kalimat dzikir yang
dipilih dapat membangkitkan kondisi Berdasarkan data dan paparan di atas,
rileks. Gangguan tidur juga dapat peneliti tertarik untuk menindaklanjuti
disebabkan oleh konflik pada individu itu penelitian mengenai gangguan tidur yaitu
sendiri sehingga mengakibatkan efektifitas terapi kombinasi antara
kecemasan, untuk itu hal tersebut dapat pemberian sugesti dan dzikir dalam
diredakan dengan sikap penerimaan diri meningkatan kualitas tidur pasien di
terhadap konflik, tidak menentang atau Rumah Sakit Islam Garam Kalianget
marah, serta pasif menghadapi masalah. Sumenep
Pada kondisi ini secara fisiologis saraf
simpatetik yang membuat tegang dapat METODE PENELITIAN
diturunkan fungsi-fungsinya dan Desain penelitian yang digunakan yaitu
menaikkan saraf parasimpatetik. desain penelitian semu (quasy experiment).
Populasi penelitian ini yaitu semua pasien
Berdasarkan hasil penelitian Hidayat, yang diarawat di ruang Marwah RSI
(2014) menyatakan bahwa dzikir sebagai Garam Kalianget Sumenep. Teknik
penyembuh diantaranya dengan berdzikir sampling menggunakan tehnik purposive
menghasilkan beberapa efek medis dan sampling dengan kriteria inklusi yaitu
psikologis serta akan menyeimbangkan pasien yang telah dirawat minimal 3 hari,
keseimbangan kadar serotonin dan pasien bisa berkomunikasi dengan baik,
neropineprine di dalam tubuh, dimana pasien tidak dalam kondisi gawat, tingkat
223
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 219-230

kesadaran komposmentis, dan bersedia sampel berpasangan, dengan tingkat


menjadi responden. Jumlah sampel kemaknaan p < 0,05.
penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok
penelitian yaitu kelompok pelakuan dan HASIL
kelompok pembanding (kontrol), dimana Gambaran umum lokasi penelitian
pada kelompok perlakuan dengan pada Rumah Sakit Islam (RSI) Garam
8 orang (subyek penelitian) dipandu Kalianget merupakan salah satu rumah
dengan menggunakan kalimat sederhana sakit swasta di Kabupaten Sumenep yang
dan positif, nyata, jelas arti serta dengan berada di Jl. Raya Kalianget no. 1
kalimat istigfar, takbir, tasbih dan tahmid Kecamatan Kalianget Kabupaten
yang dilakukan selama 30 menit sebelum Sumenep telah terakreditasi paripurna.
tidur di malam hari dan dilakukan RSI Garam Kalianget mempunyai visi
sebanyak 2 kali terapidalam satu minggu yaitu terwujudnya Rumah Sakit yang
sedangkan pada kelompok kontrol juga Islami terpercaya & menjadi rujukan bagi
terdapat 8 orang (subyek penelitian) masyarakat Sumenep & sekitarnya. Misi
dimana pada kelompok kontrol tidak RSI Garam Kalianget yaitu memberikan
diberikan intervensi khusus melainkan pelayanan kesehatan yang Islami
terapi yang sesuai dengan jadwal dari paripurna bermutu & terjangkau sebagai
perawatan di Rumah Sakit. sarana dakwah dan mewujudkan Sumber
Daya Insani yang loyal & professional.
Kualitas tidur responden diklasifikasikan Motto RSI Garam Kalianget yaitu Ramah
menjadi dua yaitu baik dan buruk. Kualitas Senyum Ihklas Ghiroh & Kekeluargaan.
tidur diukur menggunakan kuesioner Fasilitas yang ada di RSI Garam Kalianget
PSQI. Kualitas tidur baik jika skor PSQI yaitu layanan IGD 24 jam, instalasi rawat
< 21 sedangkan kualitas tidur buruk jika jalan, instalasi rawat inap, radiologi,
skor PSQI ≥ 21. laboratorium, instalasi farmasi, kamar
operasi, kamar bersalin, NICU, ambulance,
Analisis yang digunakan dalam penelitian homecare, dan pemulasaran jenazah.
adalah uji statistik Mann-Whitney untuk
membedakan dua kelompok penelitian. Kegiatan rutin sehari hari di RSI Garam
Kemudian Wilcoxon signed ranks test untuk Kalianget, Jam kunjung pasien yaitu pada
mengetahui perbedaan diantara dua buah pikul 10.00-12.00 dan 16.00-21.00 dimana
diluar jam kunjung selesai merupakan
224
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 219-230

kesempatan pasien untuk melakukan


istirahat atau tidur serta pemberian terapi Berdasar Tabel 4 diketahui bahwa
sesuai instruksi medis. perubahan skor kualitas tidur responden
pada kelompok perlakuan lebih besar
Kualitas tidur responden sebelum dan
dengan rerata 12,125 dibanding pada
sesudah diberikan terapi kombinasi
sugesti dan dzikir di RSI Garam kelompok kontrol.
Kalianget Sumenep
Kelompok dalam penelitian ini dibagi
Tabel 1. Karakteristik responden
menjadi dua yaitu kelompok kontrol dan
berdasarkan Jenis Kelamin,
kelompok perlakuan, keduanya memiliki Usia, Tingkat Pendidikan,
Suku, Status Perkawinan, Jenis
kriteria dan peluang yang sama untuk
Penyakit
menjadi responden dalam peneltian ini. Karakteristik Jumlah %
responden
Kelompok perlakuan diberikan terapi
Jenis kelamin
kombinasi sugesti dan dzikir sedangkan Laki-laki 7 43.75
kelompok kontrol tidak diberikan Perempuan 9 56.25
Usia
intervensi khusus kecuali tindakan sesuai 26-35 tahun 2 12.5
dengan jadwal tindakan keperawatan di 36-45 tahun 5 31.25
46-55 tahun 1 6.25
RSI Garam Kalianget. 56-65 tahun 4 25
>65 tahun 4 25
Tingkat
Berdasarkan Tabel 2 didapatkan sebagian pendidikan
besar kualitas tidur kelompok kontrol dan Pendidikan dasar 3 18.75
(SD/SMP)
kelompok perlakuan sebelum diberikan SMA 9 56.25
terapi kombinasi sugesti dan dzikir yaitu PT 4 25
Suku
buruk sebanyak 6 responden (75%). Madura 15 93.75
Jawa 1 6.25
Status perkawinan
Berdasarkan Tabel 3 didapatkan kualitas Sudah menikah 15 93.75
tidur responden sesudah diberikan terapi Belum menikah 1 6.25
Jenis Penyakit
kombinasi sugesti dan dzikir pada Penyakit Jantung 2 12,50
kelompok kontrol sebagian besar buruk Koroner
Hipertensi 8 50,00
yaitu sebanyak 6 responden (75%) dan Diabetus mellitus 5 31,25
pada kelompok perlakuan sesudah Asma 1 6,25
Sumber: Data Primer (2018)
diberikan terapi kombinasi sugesti dan
dzikir sebagian besar baik yaitu sebanyak
6 responden (75%).
225
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 219-230

Tabel 2 Distribusi frekuensi kualitas tidur responden sebelum diberikan terapi kombinasi
sugesti dan dzikir di RSI Garam Kalianget tahun 2018
Kelompok kontrol Kelompok perlakuan
Kualitas Tidur
Jumlah % Jumlah %
Baik 2 25 2 25
Buruk 6 75 6 75
Total 8 100 8 100

Sumber: Data Primer (2018)

Tabel 3 Distribusi frekuensi kualitas tidur responden setelah diberikan terapi kombinasi
sugesti dan dzikir di RSI Garam Kalianget tahun 2018
Kelompok kontrol Kelompok perlakuan
Kualitas Tidur
Jumlah % Jumlah %
Baik 2 25 6 75
Buruk 6 75 2 25
Total 8 100 8 100

Sumber: Data Primer (2018)


menggunakan SPSS versi 16 didapatkan
Tabel 4 Perubahan skor kualitas tidur
nilai p = 0,037 < 0,05 sehingga dapat
responden di RSI Garam
Kalianget tahun 2018 diartikan bahwa sebaran data tidak
Sampel Kelompok Kelompok
normal, sehingga uji hipotesis yang
kontrol perlakuan
1 1 16 digunakan dalam penelitian ini yaitu uji
2 1 8 statistik Wilcoxon yang merupakan salah
3 2 15
4 0 11 satu uji nonparametrik untuk mengetahui
5 1 12 perbedaan diantara dua buah sampel
6 1 12
7 1 12 berpasangan dan uji statistik Mann-Whitney
8 2 11 untuk mengetahui perbedaan diantara dua
rerata 1,125 12,125
Sumber: Data primer (2018) buah kelompok yang tidak berpasangan.

Sebelum dilakukan uji hipotesis untuk Berdasarkan uji analisis Wilcoxon dengan
mengetahui perbedaan perubahan kualitas tingkat kemaknaan p < 0,05
tidur pada pasien di RSI Garam Kalianget, menggunakan SPSS versi 16 didapatkan
terlebih dahulu telah dilakukan uji nilai p= 0,011 < 0,05 sehingga dapat
normalitas data dengan menggunakan uji diartikan bahwa pada kelompok perlakuan
statistik kolmogorov-smirnov dengan ada perbedaan kualitas tidur yang
tingkat kemaknaan p < 0,05 signifikan antara sebelum dan sesudah
226
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 219-230

diberikan terapi kombinasi sugesti dan mengalami perubahan irama sirkardian


dzikir. dan dapat menyebabkan perubahan pola
dan kualitas tidur. Seseorang yang sedang
Selisih skor kualitas tidur awal dan akhir menjalani perawatan di rumah sakit akan
kedua kelompok subyek penelitian mempengaruhi kualitas tidurnya. Hal
dianalisis dengan metode statistik Mann- tersebut bisa dikarenakan perubahan
Whitney dengan nilai p = 0,002 (< 0,05) kondisi fisik dan lingkungan. Kondisi
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada tersebut menyebabkan kemampuan untuk
perbedaan yang bermakna antara relaksasi seseorang menurun sehingga
perubahan skor kualitas tidur pada akan menyebabkan gangguan istirahat
kelompok kontrol dan perubahan skor tidur, diantaranya yaitu kesulitan untuk
kualitas pada kelompok perlakuan. memulai tidur, sering terbangun saat tidur
dan masih merasa lelah saat bangun tidur
PEMBAHASAN (Fandiani, Wantiyah, & Juliningrum,
Kualitas tidur pasien sebelum 2017). Kualitas tidur pasien yang dirawat
diberikan terapi kombinasi sugesti
di rumah sakit akan mempengaruhi lama
dan dzikir
Hasil penelitian menunjukkan sebagian dirawat, hal ini dikarenakan kualitas tidur
besar kualitas tidur responden buruk yang buruk akan mempengaruhi
sebanyak 75% baik pada kelompok kekebalan tubuh seseorang. Pada pasien
kontrol maupun kelompok perlakuan. tersebut perlu dilakukan tindakan agar
Berdasarkan karakteristik responden lama rawat di rumah sakit bisa lebih
sebagian besar responden berusia 36-45 pendek dan akan berdampak pada mutu
tahun sebanyak 31,25%, dan jenis pelayanan rumah sakit(Arif, M., &
penyakit sebagian besar hipertensi Wulandari, 2017). Berdasarkan hal
sebanyak 50,00%, dimana hal tersebut tersebut perlunya dilakukan terapi
menunjukkan kualitas tidur dipengaruhi kombinasi sugesti dan dzikir sehingga
oleh beberapa faktor diantaranya jenis dapat meningkatkan kualitas tidur pasien.
kelamin, usia, suku, pendidikan pekerjaan,
status perkawinan, kondisi kesehatan Kualitas tidur pasien setelah diberikan
terapi kombinasi sugesti dan dzikir
(Hutagaol, 2017)
Kualitas tidur responden sesudah
diberikan terapi kombinasi sugesti dan
Waktu normal tidur untuk dewasa yaitu 6-
dzikir pada kelompok kontrol sebagian
8,5 jam. Pada usia dewasa muda akan
besar buruk dan pada kelompok
227
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 219-230

perlakuan sesudah diberikan terapi responden untuk menerima sugesti dan


kombinasi sugesti dan dzikir sebagian melakukan dzikir(Sucinindyasputeri,
besar baik. Sugesti dan dzikir yang Mandala, Zaqiyatuddinni, & Aditya,
diberikan dapat mempengaruhi kondisi 2017).
responden. Responden merasa lebih
mudah untuk relaksasi dan lebih mudah Pengaruh Pemberian Terapi
Kombinasi Sugesti dan Dzikir Dalam
untuk memulai tidur. Responden jarang
Peningkatkan Kualitas Tidur Pasien
terbangun saat malam hari dan merasa Terapi kombinasi sugesti dan dzikir dapat
lebih segar ketika bangun di pagi hari. meningkatkan kualitas tidur pasien yang
Kondisi relaksasi ditimbulkan melalui menjalani perawatan di rumah sakit.
pengucapan kalimat mengingat Allah yang Sugesti yang diberikan akan
dapat memberikan rangsangan stimulus mempengaruhi kondisi alam bawah sadar
aktivitas pada sistem sympathoadrenal dan pasien sehingga lebih memudahkan pasien
hipotalamus pituitary adrenal, yang dapat masuk ke dalam kondisi relaksasi. Dzikir
menghambat sekresi adrenocorticotrophic yang dilakukan saat pasien menerima
hormone yang dapat menghambat produksi sugesti menjadi penguat dalam memasuki
hormone stress misalnya adrelnalin dan kondisi relaksasi. Dzikir merupakan
kortisol yang akan memicu perubahan bentuk pemasrahan diri seseorang kepada
fisiologis diantaranya perubahan kualitas penciptanya dan bentuk penerimaan atas
tidur (Fandiani et al., 2017). kondisi yang dijalani saat ini(Kumala,
Kusprayogi, & Nashori, 2017). Menurut
Kualitas tidur yang baik akan memberikan (Hidayat, S. 2014) menyatakan bahwa
efek yang lebih positif untuk pasien yang dengan melakukan dzikir merupakan
dirawat di rumah sakit. Perubahan kualitas penggerak emosi perasaan, dzikir tersebut
tidur pada responden penelitian ini muncul melalui rasa tentang penzahiran
dipengaruhi oleh beberapa faktor salah keagungan dan keindahan Allah SWT,
satunya penyakit yang diderita, dimana sehingga akan dapat pula mempengaruhi
pada responden jenis penyakit yang pola koping sesorang dalam menghadapi
diderita yaitu hipetensi sebanyak 50,00% nyeri sebagai sressor, sehingga stres
dan diabetus mellitus sebanyak 31,25%. respon yang bebeda, Terapi kombinasi
Gejala nyeri yang dirasakan responden sugesti dan dzikir dapat mempengaruhi
menjadi salah satu faktor penghambat relaksasi seseorang dikarenakan sekresi
yang mempengaruhi kemampuan hormone melatonin yang dipengaruhi
228
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 219-230

oleh menurunnya gelombang otak asuhan spiritual dengan baik kepada


seseorang turun pada gelombnag delta. semua klien.
Pada saat gelombnag delta otak akan
memproduksi human growth hormone yaitu KESIMPULAN
serotonin yang baik bagi kesehatan. Pada
1. Kualitas tidur responden sebelum
saat seseorang mencapai gelombang delta
diberikan terapi kombinasi sugesti dan
kelenjar pineal akan mengubah zat
dzikir sebagian besar buruk sebanyak
serotonin menjadi melatonin yang penting
75%.
untuk mempengaruhi kualitas tidur
2. Kualitas tidur responden pada
seseorang, sehingga merasa nyenyak saat
kelompok kontrol sesudah diberikan
tidur dan mengatur irama sirkardian
terapi kombinasi sugesti dan dzikir
(Felisiana, Hariyanto, 2017). Peningkatan
sebagian besar baik buruk sebanyak
kualitas tidur pada responden sesudah
75% dan pada kelompok perlakuan
diberikan perlakuan memberikan dampak
sebagian besar baik sebanyak 75%.
positif diantaranya pasien jarang
3. Ada pengaruh pemberian terapi
terbangun tengah malam, lama tidur
kombinasi sugesti dan dzikir dalam
6-7 jam pada malam hari dan 1-2 jam pada
meningkatkan kualitas tidur pasien di
siang hari, pasien tampak segar setelah
RSI Garam Kalianget Sumenep.
terbagung dari tidur. Terapi kombinasi
sugesti dan dzikirmerupakan salah satu
Direkomendasikan untuk pasien agar
dimensi penting yang perlu diperhatikan
memberikan pilihan alternatif untuk
oleh perawat dalam memberikan asuhan
mengatasi gangguan istirahat tidur saat
keperawatan kepada semua klien. Dimana
menjalani perawatan di rumah sakit
keimanan atau keyakinan religius sangat
dengan memberikan terapi kombinasi
penting dalam kehidupan personal
sugesti dan dzikir selama 30 menit
individu, keimanan diketahui sebagai
sebelum tidur di malam hari dan dilakukan
suatu faktor yang sangat kuat (powerful)
sebanyak 2 kali terapidalam satu
dalam penyembuhan dan pemulihan fisik.
minggutanpa mengesampingkan terapi
Mengingat pentingnya peranan spiritual
farakologi yang sedang dijalani.Sedangkan
dalam penyembuhan dan pemulihan
bagi profesi perawat memberikan acuan
kesehatan maka penting bagi perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan
untuk meningkatkan pemahaman tentang
secara mandiri pada pasien yang
konsep spiritual agar dapat memberikan
229
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 219-230

mengalami gangguan istirahat tidur, Daneshmandi, M., Neiseh, F.,


Sadeghisermeh, M., Ebadi, A.,
dengan menggunakan kalimat sederhana
(2012). Effect of eye mask on sleep
dan positif, nyata, jelas arti serta dengan quality in patients with acute
coronary syndrome. Journal of caring
kalimat istigfar, takbir, tasbih dan tahmid
science; 1(3): 135-143
yang dilakukan selama 30 menit sebelum Eliassen, K.M., & Hopstock, L. (2011).
Sleep promotion in the intensive
tidur di malam hari dan dilakukan
care unit-a survey of nurses’
sebanyak 2 kali terapi dalam satu minggu interventions. Intensive & Critical Care
Nursing: The Official Journal of the
dan dapat memfasilitasi komunikasi
British Association of Critical Care
terapeutik antara perawat dengan pasien. Nurses, 27 (3), 138–42.
Fandiani, Y., Wantiyah, & Juliningrum, P.
Bagi rumah sakit, menjadi landasan dan
P. (2017). The Effect of Dzikir
pertimbangan dalam penentuan kebijakan Therapy on Sleep Quality of College
Students at School of Nursing
dalam penyusunan standar operasional
University of Jember. Nurseline
prosedur tentang terapi kombinasi sugesti Journal.
Felisiana, Hariyanto, & A. (2017).
dan dzikir.Bagi peneliti selanjutnya,
Perbedaan kualitas tidur sebelum
penelitian dapat dikembangkan dengan dan sesudah dilakukan autohypnosis
pada mahasiswa program studi ilmu
memperbanyak jumlah sampel penelitian
keperawatan Universitas
dan memperluas jumlah jenis penyakit Tribhuwana Tunggadewi Malang.
Perbedaan Kualitas Tidur Sebelum Dan
pasien.
Sesudah Dilakukan Autohypnosis Pada
Mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Tribhuawana
REFERENSI
Tunggadewi Malang, 72–80.
Abolhassani, S., Khalifezade, A.,
Friese, Randall, S., Arrastia, D., Ramon,
Zarkeshan, R., Hashemi, S.M.
Bride, M., Dara et al. (2007).
(2006). Effect of sensory stimulation
Quantity and quality of sleep in the
on sleep deprivation symptom in
surgical intensive care unit: Are our
patients admitted to coronary care
patients sleeping? Journal of Trauma;
unit. Journal of Semnan Medical Science;
63 (6): 1210-1214
7 (1-2):71-16
Hidayat, S. (2014). Dzikir Khafi untuk
Arif, M., & Wulandari, P. (2017).
Menurunkan Skala Nyeri
Pengaruh terapi musik klasik
Osteoartritis Pada Lansia. Jurnal Ilmu
terhadap kualitas tidur pasien pasca
Kesehatan, 1(1), 13–22.
operasi di ruangan bedah rsud lubuk
https://doi.org/https://doi.org/10.
sikaping tahun 2016. Prosiding : 24929/jik.v1i1.119
Seminar Keperawatan by Ners for Ners. Hutagaol, E. V. (2017). Peningkatan
Retrieved from Kualitas Hidup Pada Penderita
https://jurnal.stikesperintis.ac.id/in Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani
dex.php/PR1/article/view/14 Terapi Hemodialisa Melalui
Benson, H. ( 2000). The relaxation response. Psychological Intervention Di Unit
Harper Collins. ISBN 0-380-81595- Hemodialisa Rs Royal Prima Medan
8. Tahun 2016. Jurnal Universitas Prima
230
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 219-230

Indonesia Meda. 101-108


Kaku, A., Nishinoue, N., Takano, T., Eto, Sucinindyasputeri, R., Mandala, C. I.,
R., Kato, N., Ono, Y., Tanaka, K. Zaqiyatuddini, A., & Aditya, A. M.
(2012). Randomised controlled trial (2017). Pengaruh terapi zikir
on the effect of a combined sleep terhadap penurunan stres pada
hygiene education and behavioural mahasiswa magister profesi
approach program on sleep quality in psikologi. Inquiry Jurnal Ilmiah
workers with insomnia. Industrial Psikologi, 30-41.
Health Journal; 50: 52-9 Sujiati. (2008). Hubungan stressor bising
Kumala, O. D., Kusprayogi, Y., & dengan gangguan tidur pada pasien di
Nashori, F. (2017). Efektivitas instalasi rawat jantung RSUP Dr.
Pelatihan Dzikir Dalam Sardjito Yogyakarta. [skripsi].
Meningkatkan Ketenangan Jiwa Yogyakarta: Universitas Gadjah
Pada Lansia Penderita Hipertensi. Mada: 34-47
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi. Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk
https://doi.org/10.15575/psy.v4i1. Keperawatan. Jakarta:EGC.
1260 Tarwoto & Martonah. (2010). Kebutuhan
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku dasar manusia dan proses keperawatan
ajar fundamental keperawatan: konsep, 4.ed. Jakarta: Salemba Medika.
proses, dan praktik. Jakarta: EGC. Tembo, A. C. & Parker, V. (2009). Factors
https://doi.org/IOS3107-49534 That Impact on Sleep in Intensive
Richardson, A., Crow, W., Coghill, E., & Care Patients. Intensive and Critical
Turnock, C. (2007) . A comparison Care Nursing. 25:314-322
of sleep assessment tools by nurses Xie, Y.Y., Yuan., Yang, J.Y., Wang, L.H.,
and patients in critical care. Journal dan Wu, C.F. (2009). Cytotoxic
Clininical Nursing, 16,1660–8. Activity of Flavonoids from The
Safrudin, AN., Asrin, Purwatiningsih, E. Flowers of Chrysanthemum morifolium
(2009). Hubungan kualitas tidur on Human Colon Cancer Colon 205
dengan lama hari dirawat pasien Cells. Journal of Asian Natural Products
gastritis di RSU kebumen. Jurnal Research. 11 (9) : 771-778
Ilmiah Kesehatan Keperawatan Juni 5(2):

Anda mungkin juga menyukai