Anda di halaman 1dari 24

ANALISA JURNAL

KEPERAWATAN KRITIS
“EVIDENCE BASED NURSING : MANAJEMEN GANGGUAN TIDUR”

Kelompok 2

1.Arinda Hanza Tiwi (180103012)


2.Bagus Tyas A. (180103017)
3.Karmilah (180103046)
4.Ria Mardiono P. (180103085)
5.Siska Dewi O. (180103094)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2021
01
Jurnal Nasional : Pengaruh Terapi Dzikir Asmaul-Husna Terhadap Kualitas Tidur Pada
Pasien Intensif Di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang

Jurnal Internasional : Melatonin for the promotion of sleep in adults in the intensive
care unit
Jurnal 1 Jurnal 2
Peneliti Imardiani, Ayu Nopita Sari, Windy Astuti Lewis SR, Pritchard MW, Schofield-Robinson OJ,
Alderson P, Smith AF
Tahun 2019 2019
Judul Pengaruh Terapi Dzikir Asmaul-Husna Terhadap Melatonin for the promotion of sleep in adults in the
Kualitas Tidur Pada Pasien Intensif Di Rumah Sakit intensive care unit
Islam Siti Khadijah Palembang
Metode Penelitian dengan rancangan penelitian one group pretest-posttest Metode penelitian ini adalah systematic review dan
design. uji klinis studi yang sedang berlangsung.
Waktu Penelitian Waktu penelitian pada tanggal 04 April-04 Mei 2017 Tidak ada
Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Ruang Intensif RS Islam Siti Semua jurnal penelitian yang tempat penelitiannya
Khadijah Palembang di Ruang Intensive Care Unit
Jumlah Responden 15 orang -
Kriteria responden Responden adalah 15 pasien yang berada di ruang Kriteria responden pasien dewasa di atas 16 tahun
Intensif RS Islam Siti Khadijah Palembang dan yang dirawat di ICU mana pun sebagai keadaan
bersedia untuk dilakukan observasi darurat, medis, atau pasca operasipasien bedah
elektif.
Instrumen (Alat Ukur) Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah Instrumen pada penelitian ini adalah jurnal
Kuesioner¸dan dengan penilaian dalam rentang skor 0- penelitian adri 4 penulis
100 untuk mengkategorikan kualitas tidur pasien.
Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dengan cara melakukan pengukuran Pengumpulan data secara mandiri melakukan semua
kualitas tidur sebelum dan sesudah diberikan terapi pengumpulan data dan analisis sebelum
dzikir Asmaul Khusna dengan satu kali terapi per hari membandingkan hasil dan mencapai konsensus.
selama 15 menit.
Hasil dan Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi Dzikir Semua penelitian membandingkan melatonin
Pembahasan Asmaul-Husna terhadap kualitas tidur pasien ICU RS Islam dengan tanpa agen; tiga adalah uji coba terkontrol
Siti Khadijah Palembang. Hal ini terlihat pada saat penelitian, plasebo; dan satu membandingkan melatonin
di mana pasien yang telah mendapatkan perlakuan merasa dengan perawatan biasa. Semua penelitian
mengantuk hingga tertidur. Adanya pengaruh terapi Dzikir memberikan melatonin di malam hari. Efek
Asmaul-Husna terhadap kualitas tidur pasien ICU dipengaruhi melatonin pada kuantitas dan kualitas tidur yang
oleh kelebihan terapi Dzikir Asmaul-Husna dengan tempo yang dinilai secara subyektif tidak pasti (bukti kepastian
lambat serta harmonis. Hasil analisis statistik menujukan yang sangat rendah). Penulis studi dalam satu studi
pvalue sebesar 0,000 (pvalue <0,05). Dari hasil penelitin yang melaporkan tidak ada perbedaan dalam skor indeks
didapatkan dan teori yang mendukung serta beberapa efisiensi tidur antara kelompok untuk penilaian
penelitian terkait menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang peserta (menggunakan Richards-Campbell Sleep
signifikan setelah dilakukan terapi dzikir Asmaul-Husna Questionnaire) dan penilaian perawat. Para penulis
dengan demikian peneliti berpendapat bahwa terapi dzikir ini juga melaporkan tidur lebih lama pada peserta
Asmaul-Husna dapat menjadi alternative pengobatan non yang diberi melatonin yang tidak signifikan secara
farmakologis dalam mengatasi masalah kualitas tidur untuk statistik, dan peningkatan tidur (digambarkan
pasien ICU. Mendengarkan Dzikir Asmaul-Husna terdapat juga sebagai "tidur yang lebih baik") pada peserta yang
faktor keyakinan. Berdasarkan mekanismenya perambatan diberi melatonin dari analisis area di bawah kurva
musik memiliki potensi untuk merespon perasaan pendengar (AUC) dari data BIS.
melalui perubahan dari negatif ke positif, dan meningkatkan
emosi gembira dan tenang.
Kelebihan Jurnal Penelitian ini memiliki kelebihan yaitu hasil Kelebihan jurnal ini adalah jurnalnya
dan pembahasan tentang penelitian memuat banyak sekali pembahasan
dijelaskan secara rinci pada beberapa table tentang efek melatonin jika digunakan
dan setiap variable dijelaskan dengan jelas. atau tidak digunakan. Peneliti juga
menjabarkan setiap jurnal yang dianalisa.

Kelemahan Jurnal Kekurangan pada penelitian ini adalah Kekurangan jurnal ini adalah terlalu
peneliti tidak menjelaskan kondisi/penyakit banyak paragraph yang tidak dijabarkan
pasien saat di ruang ICU yang bisa diberikan secara rinci, beberapa table dan diagram
intervensi terapi dzikir Asmaul Khusna. membuat pembaca merasa susah
memahami.

Rekomendasi Penelitian ini bisa dijadikan rekomendasi Jurnal ini bisa dijadikan sebagai study
untuk penelitian selanjutnya karena memuat literature review bagi peneliti selanjutnya.
beberapa informasi terkait intervensi pada
pasien ICU yang mengalami gangguan tidur
02
Jurnal Nasional : Penerapan Evidence-Based Nursing Pengaruh Earplug Dan Eye Mask Terhadap
Kualitas Tidur Pada Pasien Di ICU

Jurnal Internasional : Cognitive behavioral therapy for insomnia combined with eszopiclone for the
treatment of sleep disorder patients transferred out of the intensive care unit
Jurnal 1 Jurnal 2
Peneliti Mutarobin, Elly Nurachmah, Muhammad Adam, Rita Sekarsari, Erwin Ying Zhang, Jun Su,Jingquan Wang, and friends

Tahun 2019 Tahun publikasi : 2018


Judul Penerapan Evidence-Based Nursing Pengaruh Earplug Dan Eye Mask Terapi perilaku kognitif untuk insomnia dikombinasikan
Terhadap Kualitas Tidur Pada Pasien Di ICU dengan eszopiclone untuk pengobatan pasien gangguan
tidur dipindahkan dari unit perawatan intensif

Metode Penelitian Desain yang digunakan randomized controlled trial (RCT) crossover (Tidak dijelaskan secara spesifik)
design. Peneliti membagi Group A dan Group B dengan simple random
sampling. J
Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada 7–9 Mei 2018 Januari 2015 hingga Desember 2016
Tempat Penelitian Penelitian dilakukan diRuang Intensive Medical dan Surgical Rumah Di Rumah Sakit Rakyat Ketujuh Hangzhou.
Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) Jakarta.

Jumlah 24 responden yang terbagi menjadi Group A (n= 12) dan Group B (n= 29 pasien, 14 laki-laki dan 15 perempuan.
Responden 12)
Kriteria Responden adalah 24 responden yang terbagi menjadi Group A (n= 12) Kriteria responden dengan pasien terganggu oleh:
responden dan Group B (n= 12) dan bersedia untuk dilakukan observasi gangguan tidur selama lebih dari satu bulan berdasarkan
kriteria: manual diagnostik dan statistik gangguan mental
(DSM-5)[17]; menerima pengobatan CBT-I
dikombinasikan dengan eszopiclone untuk perbaikan
kondisi tidur.
Instrumen (Alat Instrumen penelitian menggunakan alat ukur VAS (Visual Analg Scale) Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan
Ukur) dan Richard Campbell Sleep Quationare (RCSQ) untuk menilai tingkat sleep study Polisomnogram (PSG), PSQI = Indeks
kualitas tidur. Skala pengukuran terdiri dari 5 item pernyataan dimana Kualitas Tidur Pittsburgh, PTSD = stres pasca-trauma
setiap item memiliki skala 0–25 (mm) (kualitas tidur yang paling gangguan, REM = gerakan mata cepat, SAS = Skala
buruk), skala 26–75 (mm) (kualitas tidur yang buruk), sedangkan skala kecemasan penilaian diri (SAS), SDS = skala depresi
76–100 (mm) (kualitas tidur yang terbaik). penilaian diri.
Cara Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan intervensi pada Group A Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan
Pengumpulan untuk malam pertama diberikan intervensi penggunaan Earplug dan Eye Mask intervensi Perlakuan dilakukan secara tatap muka atau on
Data mulai pukul 21.00–06.00 WIB, kemudian malam kedua tidak diberikan perlakuan telepon. Dalam wawancara tatap muka pertama, pasien
(routine environment). Sedangkan Group B untuk malam pertama tidak diberi diinformasikan tentang seluruh prosedur dan metode yang
perlakuan (routine environment), kemudian malam kedua diberikan intervensi digunakan selama perawatan. Konten detail CBT-I direkam di
penggunaan Earplug dan Eye Mask mulai pukul 21.00–06.00 WIB. Setelah dokumen dan disimpan oleh pasien bersama dengan buku
intervensi diberikan, kemudian mengukur nyeri dan kualitas tidur pasien dengan harian tidur. Kemudian perawatan tatap muka dilakukan pada
menggunakan alatukur VAS (Visual Analg Scale) dan Richard Campbell Sleep akhir setiap minggu lagi dan perawatan melalui telepon
Quationare (RCSQ). dilakukan setiap minggu selama 30 menit. Protokol pengobatan
meliputi psikoedukasi, pendidikan higiene tidur, pembatasan
waktu di tempat tidur, kontrol stimulus, terapi kognitif, dan
teknik relaksasi.

Hasil dan Hasil penerapan EBN penggunaan Earplug dan Eye Mask didapatkan rata-rata Berdasarkan analisis kami, pengobatan CBT-I dikombinasikan
Pembahasan skor tidur di Grup A ditemukan 82,83 ± 5,2 dengan intervensi dan 41,42 ± 10,4 dengan eszopiclone secara dramatis meningkatkan struktur tidur
tanpa intervensi. Dalam kelompok B skor tidur ditemukan 39,42 ± 13,9 tanpa pasien dipindahkan dari ICU, yang diwakili oleh yang lebih
intervensi dan (78,67 ± 4,29) dengan intervensi di antara responden. Ada tinggi proporsi SWS fase III dan REM. Dibandingkan dengan
peningkatan yang signifikan (p< 0,01) dalam kualitas tidur setelah intervensi terapi dengan eszopiclone saja, terapi kombinasi memiliki efek
dibandingkan dengan lingkungan rutin (tidak ada intervensi). Temuan di atas solid lebih tinggi pada SWS fase III dan REM. Dilaporkan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wallace, Robins, Alvord, dan bahwa Fungsi eszopiclone mirip dengan benzodiazepin, yang
Walker (1999) mengevaluasi efek Earplug dan Eye Mask pada saat tidur. secara efektif dapat mempersingkat latensi tidur, mengurangi
Penelitian tersebut menggunakan cross over design dengan usia ratarata 25 +/- 3 kebangkitan waktu, dan meningkatkan total waktu tidur.
tahun. Setelah satu malam adaptasi, peserta dibagi menjadi dua kelompok: Mengingat bahwa gangguan tidur bukan hanya penyakit fisik
kelompok pertama mengenakan Earplug dan Eye Mask dan kelompok kedua tidak. tetapi juga proses psiko-gangguan, efek dari kedua terapi pada
Untuk peserta yang menggunakan Earplug dan Eye Mask, REM latency (waktu keadaan emosi pasien juga dianalisis pada saat ini belajar.
untuk memasuki tidur REM) menurun secara signifikan dan penggunaan penutup Dibandingkan dengan mereka yang diobati dengan eszopiclone
Earplug dan Eye Mask secara signifikan dapat meningkatkan persentase tidur saja,Skor SAS dan SDS pada pasien yang diobati dengan terapi
REM. kombinasi secara signifikan lebih rendah, lebih lanjut
menunjukkan bahwa CBT-I memiliki efek sinergis dengan
eszopiclone. Modalitas pengobatan utama CBT-I termasuk
terapi kognitif, terapi perilaku, dan pendidikan kebersihan tidur,
yang tidak hanya dapat meningkatkan kualitas tidur tetapi juga
melemahkan psiko-gangguan dari pasien.
Kelebihan Jurnal Kelebihan pada jurnal ini adalah peneliti menjelaskan teori Kelebihan jurnal ini memuat informasi mengenai
yang berkaitan dengan topic penelitian dengan sangat jelas, perilaku terapi kognitif pada pasien insomnia yang
dan juga peneliti menambahkan beberapa jurnal penelitian berada di lama di ICU. Dalam pembahasan peneliti
sebelumnya untuk digunakan sebagai perbandingan pada menjelaskan masalah penelitian dengan sangat
penelitiannya. detail dan rinci.

Kelemahan Jurnal Kekurangannya ada beberapa istilah asing yang digunakan Kelemahan pada jurnal ini tidak dijelaskan metode
peneliti dan tidak di jelaskan oleh peneliti, yang mana penelitian menggunakan metode apa. Hanya
seharusnya menggunakan bahasa secara umum saja agar dijelaskan intrumen penelitian dengan menggunakan
mudah dipahami oleh pembaca dan khalayak umum. beberapa skala.

Rekomendasi Jurnal ini sangat direkomendasikan untuk penelitian Jurnal ini bisa menjadi bahan referensi bagi perawat
selanjutnya yang terkait dengan masalah penelitian. Bagi ICU ketika menjumpai kasus insomnia pada pasien
perawat khususnya di ruang ICU sebagai bahan edukasi dan yang di rawat di ICU. Dan juga menjadi bahan
bisa dijadikan intervensi kepada pasien yang mengalami referensi peneliti selanjutnya.
gangguan tidur.
03
Jurnal Nasional : Pengaruh Therapy Spiritual Tauziah terhadap Kualitas Tidur Pasien
di Unit Perawatan Kritis (ICU) RSUD Sleman Yogyakarta.

Jurnal Internasional : EFFECTS OF AROMATHERAPY MASSAGE ON THE


SLEEP QUALITY AND PHYSIOLOGICAL PARAMETERS OF PATIENTS IN A
SURGICAL INTENSIVE CARE UNIT
Jurnal 1 Jurnal 2
Peneliti Maryana, Umi Istianah Zeynep Karaman, Pınar Bilican
Tahun 2016 Tahun Publikasi : 2017
Judul Pengaruh Therapy Spiritual Tauziah terhadap Kualitas Tidur Pengaruh Pijat Aromaterapi Terhadap Kualitas Tidur
Pasien di Unit Perawatan Kritis (ICU) RSUD Sleman Dan Fisiologis Parameter Pasien Di Unit Perawatan
Yogyakarta. Intensif Bedah
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan desain Penelitian ini merupakan penelitian pre testdan post-test
penelitian Quasy Experimental, Control Group pretest – posttest dilakukan secara eksperimental untuk kedua kelompok
design. kontrol dan kelompok kelompok eksperimen.

Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama tiga(3) bulan yaitu mulai bulan November 2013 sampai Januari 2014.
Juni sampai dengan Agustus 2016.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Ruang ICU RSUD Sleman Di Ruang ICU RS Ataturk University Research Hospital.
Yogyakarta
Jumlah Responden 20 pasien di unit perawatan kritis (ICU) RSUD Sleman Sampel penelitian ini terdiri dari 60 pasien yang dibagi
Yogyakarta. menjadi dua kelompok sebagai kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol dengan masing-masing jumlah 30.

Kriteria responden Kriteria responden adalah Beragama Islam, tidak ada gangguan Pasien memenuhi syarat untuk berpartisipasi jika mereka
pendengaran dan kesadaran Compos Mentis berusia 18 tahun, dapat berbicara bahasa Turki, adalah
pasien pasca operasi, pasien tanpa bekas luka terbuka,
tidak ada komplikasi, yang tidak sadar dan diekstubasi.

Instrumen (Alat Ukur) Intrumen dan alat ukur yang digunakan adalah sound level meter, Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner Tidur
mp3, headphones. Instrument The Richards-Campbell Sleep Richards-Campbell (RCSQ).
Questionnaire (RCSQ) menjelaskan lima item pertanyaan yang
terdiri dari kedalaman tidur, latensi tidur, bangun tidur, kembali
tertidur, dan kualitas tidur.
Cara Pengumpulan Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan Pengumpulan Data: Data dikumpulkan melalui
Data nasehat- nasehat tentang kesabaran dan mendekatkan wawancara tatap muka dengan pasien di unit
diri kepada Allah SWT dalam menghadapi ujian sakit perawatan intensif oleh peneliti. Parameter fisik
dengan media Mpeg Audio Layer 3 (.mp3) dengan pasien di kedua kelompok eksperimen dan kontrol
frekuensi rata – rata 11 Hz menggunakan diuji saat mereka di tempat tidur, sebelum dan
headphonesdengan kekuatan bunyi 60 dB dalam waktu sesudah minyak lavender dioleskan ke kulit
3 hari berturut-turut (siang dan malam) selama 15 menit mereka melalui gerakan tangan yang lembut dan
per terapi untuk mengukur kualitas tidur. melingkar.

Hasil dan Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 Skor pengukuran RCSS rata-rata 53,80 + 13,20;
Pembahasan responden(15%) dengan kualitas tidur buruk dan 15% skor kelompok kontrol dihitung pada 29,08 ±
dengan kualitas tidur sangat buruk menjadi 0% setelah 9,71, dan perbedaan yang signifikan secara
diberikan therapy tauziah, dan terdapat peningkatan statistic antara skor rata-rata dari kedua kelompok
jumlah responden dengan kualitas tidur sangat baik dari terdeteksi (p <0,001). Penelitian ini menggunakan
20% menjadi 65%. Hasil uji statistik dengan Wilcoxon minyak lavender dalam perawatan pijat
didapatkan nilai 0.000 (α < 0.05). aromaterapi. Minyak lavender telah digunakan
selama bertahun-tahun untuk memberikan sedasi;
itu juga telah berhasil digunakan di berbagai
bidang seperti manajemen stres dan depresi.
Minyak lavender, khususnya, sering disebutkan
karena efek sedatifnya pada sistem limbik. Karena
ini fitur, minyak lavender telah disarankan untuk
memiliki efek positif pada kualitas tidur (Yılmaz,
2008). Pada kelompok kontrol, 63,3% dari pasien
dilaporkan mengalami kantuk di siang hari. Pada
kelompok eksperimen, rasionya adalah 80%.
Kelebihan Jurnal Kelebihan dari jurnal ini adalah peneliti menggunakan Kelebihan jurnla ini dilengkapi table-tabel berisi
bahasa yang mudah dipahami. Dijelaskan juga mengenai informasi tentang kondisi pasien seperti TD, denyut
frekuensi bunyi ketika melakukan terapi tauziah dengan nadi, pernafasan dll.
menggunakan headphones.

Kelemahan Jurnal Kekurangan pada jurnal ini adalah tidak dicantumkan jurnal Kekurangan pada jurnal ini pada hasil parameter
penelitian sebelumnya yang serupa agar bisa dijadikan terlalu membingungkan untuk dibaca.
bahan perbandingan.

Rekomendasi Jurnal ini direkomendasikan bagi perawat di RSUD Sleman Jurnal ini direkomendasikan bagi pasien yang
Yogyakarta terutama pada ruang ICU dapat membantu mengalami gangguan tidur dengan bisa
pasien terutama mengatasi gangguan tidur. Bagi pasien dan menggunakan aromaterapi lavender. Sebagai bahan
keluarga sebagai informasi yang mengedukasi terkait edukasi bagi perawat dan bagi penelitian
intervensi pada gangguan tidur. Untuk para peneliti yang selanjutnya.
akan meneliti tentang terapi spiritual tauziah untuk
mengukur kualitas tidur pada pasien di ruang ICU
04
Jurnal Nasional : Pengaruh Foot Massage Terhadap Kualitas Tidur Pasien Di Ruang
Icu Rsup H. Adam Malik Tahun 2018

Jurnal Internasional : Solving insomnia electronically: Sleep treatment for asthma


(SIESTA)
Jurnal 1 Jurnal 2
Peneliti Dameria Br Ginting Xiaojun Shia, Daniel J. Buysse dkk.
Tahun 2018 2019
Judul Pengaruh Foot Massage Terhadap Kualitas Tidur Pasien Di Mengatasi insomnia secara elektronik: Perawatan
Ruang Icu Rsup H. Adam Malik Tahun 2018 tidur untuk asma (TIDUR SIANG):
Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan Penelitian ini merupakan penelitian single center,
desain penelitian quasi-eksperimental dengan rancangan parallel group, randomized controlled trial.
penelitian one group pretestposttest design. Uji statistik
menggunakan uji parametrik yaitu paired sample test dengan
tingkat kemaknaan ∝= 0,05.
Waktu Penelitian 8 minggu 9 minggu
Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di ruang ICU Rumah Sakit Umum Penelitian ini bertempat di University of
Pusat Haji Adam Malik Medan Pittsburgh/University ofInstitut Asma Pittsburgh
Medical Center (UPMC)
Jumlah Responden 32 orang 210 orang
Kriteria responden pasien yang mengalami gangguan tidur dan sesuai dengan Kriteria responden adalah :Wanita dan pria berusia
kriteria inklusi dan bersedia dilakukan observasi lebih dari 18 tahunPasien yang menggunakan obat
yang mempengaruhi fungsi tidurPasien insomnia
Instrumen (Alat RCSQ aslinya terdiri dari lima pertanyaan, akan tetapi ada Kuesioner Prediksi skor 0,48 dan skor Skala Kantuk
Ukur) satu pertanyaan yang diikutsertakan dalam penelitian ini Epworth > 10. Skala indeks keparahan insomnia.
untuk konsistensi dengan penelitian lain yang menggunakan
RCSQ. Pertanyaan dalam RCSQ terdiri dari: kedalaman
tidur, tidur laten, terbangun di malam hari, kembali tidur
setelah terbangun, kualitas tidur dan kebisingan.
Cara Pengumpulan Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengisi kuesioner berupa data Pengumpulan data dilakukan dengan peserta akan secara acak
Data demografi untuk mendapat data identitas responden, kuesioner RCSQ ditugaskan ke SHUTi atau EUC menggunakan desain blok permutasi
(Richards Campbell Sleep Questionnaire) untuk mengetahui kualitas bertingkat, dengan ukuran blok acak 2, 4, atau 6. Peserta akan
tidur yang dialami oleh responden. Instrumen untuk foot massage adalah dikelompokkan sebelum pengacakan berdasarkan jenis kelamin dan
dengan menggunakan lembar pemberian perlakuan foot massage. usia (18-40, 41-60, > 60). Daftar pengacakan untuk setiap usia jenis
kelamin kombinasi akan dihasilkan komputer oleh ahli statistik studi.
Personil studi yang terlibat dalam perekrutan, penyaringan,
pengumpulan data, dan entri data untuk kelompok penugasan.

Hasil dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden Hasil dari keparahan insomnia dan kualitas hidup terkait asma, dan
Pembahasan berdasarkan kualitas tidur sesudah dilakukan terapi foot massage, korelasional/analisis regresi untuk menilai perubahan keparahan
mayoritas berada dalam kategori baik yaitu sebanyak 20 orang (62.5%), insomnia dengan perubahan kualitas asma kehidupan; penyesuaian
diikuti kategori buruk sebanyak 12 orang (37.5%). Hasil penelitian lebih tingkat signifikansi untuk pengujian berulang pada pasca perawatan (9
jelasnya dapat dilihat pada Analisa data bivariat dengan menggunakan minggu) dan 6 bulan untuk setiap hasil primer menjadi 0,025, dan
uji Paired Sample Test diperoleh statistik dengan p value sebesar 0,000. mempertimbangkan tingkat yang diharapkan dari gesekan dengan 6
Hal itu berarti menunjukkan bahwa terapi foot massage berpengaruh bulan tindak lanjut. Sampai saat ini, tidak ada uji coba sebelumnya
terhadap kualitas tidur pasien ICU RSUP HAM. Hal ini ditunjukkan oleh yang secara khusus memeriksa respons gejala insomnia terhadap
nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 (0,000< 0,05). SHUTi di antara individu dengan asma. Ukuran sampel adalah oleh
karena itu diperkirakan dengan memeriksa respons SHUTi dalam hasil
studi utama yang diminati antara individu dengan kondisi medis dalam
hal perbedaan rata-rata standar (Ritterband dkk) menunjukkan efek
besar untuk SHUTi dibandingkan dengan kontrol daftar tunggu
kelompok (mendukung SHUTi) pada urutan d = 1,85 untuk tingkat
keparahan insomnia (dinilai oleh ISI) pada pasca perawatan (9
minggu) di antara penderita kanker dengan insomnia. Apalagi sedang
untuk efek besar untuk ISI dari d = 0,95 pada pasca perawatan dan d =
0,52 pada 6 bulan tindak lanjut (mendukung SHUTi) diamati pada
subsampel 38 orang dewasa dengan asma yang ditugaskan secara acak
sebagai bagian dari studi yang lebih besar baik SHUTi (n = 20) atau
pendidikan pasien (n= 18)
Kelebihan Jurnal Kelebihan jurnal ini adalah peneliti memuat hasil jurnal Kelebihan pada jurnal ini adalah tiap variable
penelitian sebelumnya yang serupa sebagai perbandingan dijelaskan hasil penelitiannya. Pada metode
pada penelitiannya penelitian dan karakteristik responden juga
dijelaskan secara rinci.

Kelemahan Jurnal Kelemahan jurnal ini adalah tidak dijelaskan secara rinci Kekurangan jurnal ini tidak dilengkapi tabel-tabel
terkait kondisi pasien sebelum dan setelah pemberian foot data hasil atau karakteristik partisipan.
massage terhadap kualitas tidur.

Rekomendasi Bagi perawat di RSUP HAM terutama ruang ICU dapat Jurnal ini bisa direkomendasikan untuk peneliti
membantu pasien terutama dalam mengatasi gangguan selanjutnya.
tidur dengan mengajarkan mekanisme koping yang tepat,
salah satunya menggunakan terapi pendukung yaitu foot
massage. Bagi perawat yang bertugas di ruang ICU
diharapkan dapat memberikan informasi kepada pasien
untuk memahami pentingnya istirahat tidur yang
disebabkan oleh keadaan yang dialami pasien itu sendiri
dengan memberikan informasi yang cukup edukasi. Pasien
dan keluarga pasien dapat mengaplikasikan terapi foot
massagedengan bantuan perawat maupun keluarganya
sendiri di ruang ICU untuk meningkatkan kualitas tidur.
05
Jurnal Nasional : Pengaruh Terapi Musik Suara Alam Terhadap Kualitas Tidur Pasien Kritis Di Ruang
Icu Rsu Royal Prima Medan Tahun 2019

Jurnal Internasional : Gray Matter Changes Following Cognitive Behavioral Therapy for Patients
With Comorbid Fibromyalgia and Insomnia
Jurnal 1 Jurnal 2
Peneliti Nur Iman Waruwu, Chrismis Novalinda Ginting, DKK Christina S. McCrae, Jennifer M. Mundt dkk
Tahun 2019 2018
Judul Pengaruh Terapi Musik Suara Alam Terhadap Kualitas Tidur Perubahan Materi Abu-abu Setelah Terapi Perilaku
Pasien Kritis Di Ruang Icu Rsu Royal Prima Medan Tahun Kognitif untuk Pasien Dengan Fibromyalgia dan
2019 Insomnia Komorbid.
Metode Penelitian Jenis penelitian ini eksperiment, Desain penelitian Metode ini menggunakan metode studi percontohan
menggunakan teknik purposive sampling untuk menyajikan bukti baru yang menunjukkan bahwa
CBT-I dapat memperlambat atau membalikkan atrofi
materi abu-abu kortikal pada pasien dengan
fibromyalgia
Waktu Penelitian 9 april 2019 8 minggu
Tempat Penelitian Tempat Penelitian ini dilakukan pada dilakukan di ruang ICU Penelitian dilakukan di UF Health Science Center
RSU Royal Prima Medan Tahun 2019. Institutional Review Board (IRB-01)
Jumlah Responden Sampel penelitian ini adalah 12 pasien kritis yang dirawat Jumlah responden ada 37 partisipan
diruang ICU RS Royal Prima.
Kriteria responden Kriteria responden adalah 12 pasien kritis yang dirawat di Indivisu yang berpartisipasi adalah yang memiliki
ruang ICU RS Royal Medan dan bersedia dilakukan observasi gangguan tidur selain insomnia, khususnya sleep apnea
dan intervensi. (indeks apnea-hypopnea lebih besar dari 15
kejadian/jam atau antara 10-15 kejadian/jam dengan
saturasi oksigen di bawah 88%) atau gangguan gerakan
tungkai periodik (gerakan tungkai periodik indeks tidur
lebih besar dari 15acara/jam); (2) gangguan bipolar
atau gangguan kejang (karena potensi risiko
pengobatan pembatasan tidur); (3) medis yang
signifikan (misalnya, kanker) atau gangguan neurologis
(misalnya, demensia)
Instrumen (Alat Instrumen penelitian dengan observasi Instrumen penelitian dengan menggunakan skala CBT-I
Ukur) dan CBT-P
Cara Pengumpulan Pengumpulan data menggunakan data primer yang Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan
Data diperoleh secara langsung, observasi yang artinya intervensi dengan skala CBT-I dan CBT-P untuk melihat
teknik pengumpulan data kemudian mencatat gejala- pengukuran terapi kognitif pada penderita insomnia.
gejala yang ditemukan dilapangan untuk melengkapi
data yang diperlukan dalam permasalan penelitian
Hasil dan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Model CATS35 menunjukkan bahwa keluhan kesehatan
Pembahasan menunjukan hasil uji Wilcoxon Signed Rank Tes seperti nyeri dan tidur mungkin berasal dari gairah kronis,
memiliki nilai Mean Rank pretest-posttest sebesar 6,00- dan gagasan ini juga hadir dalam konseptualisasi etiologi
0,00 dengan pvalue 0,002. Hasil menunjukkan adanya dari kedua nyeri (yaitu, sensitisasi sentral) dan insomnia
perbaikan kualitas tidur setelah pemberian musik suara (yaitu, hyperarousal). Mengurangi gairah fisiologis
alam dengan durasi 1x30 menit pada pagi hari pukul melalui penggunaan relaksasi adalah fokus utama dari
08:00-08:30 dan 1x30 menit pada malam hari pada kedua protokol pengobatan yang digunakan dalam
pukul 20:00- 20:30. Mekanisme musik dapat penelitian ini. Peserta dalam kedua perawatan diajarkan
mempengaruhi kualitas tidur pada manusia adalah : strategi khusus dan diinstruksikan untuk berlatih relaksasi
musik masuk melalui telinga, kemudian menggetarkan dua kali sehari (pagi dan sore untuk CBT-P, siang hari dan
gendang telinga, menggungcang cairan ditelinga dalam waktu tidur untuk CBT-I). Selain relaksasi, kedua
serta menggetarkan sel-sel berambut didalam koklea perawatan termasuk komponen terapi kognitif dirancang
untuk selanjutnya melalui syaraf koklearis menuju ke untuk memperbaiki kognisi spesifik tidur atau nyeri yang
otak. maladaptif. Akhirnya, kedua perawatan memberikan
teknik perilaku bertujuan untuk menciptakan rutinitas
yang lebih stabil dan mengurangi variabilitas dalam gejala
yang ditargetkan—nyeri (melalui penjadwalan aktivitas)
atau tidur (melalui pembatasan tidur dan kontrol stimulus)
Kelebihan Jurnal Jurnal ini disajikan dengan menggunakan table-tabel Kelebihan jurnal ini adalah menyajikan gambar
dan setiap table diberi penjelasan yang sangat mudah anatomi fisiologi pada bagian otak, lalu dilengkapi
dipahami oleh pembaca. Dijelaskan juga kondisi dengan tabe dan diagram dalam menyajikan
responden ketika sebelum dan sesudah di beri tindakan beberapa data. Dan juga dituliskan sejumlah daftar
singkatan dari beberapa kata yang digunakan dalam
penelitian ini

Kelemahan Jurnal Kekurangan pada jurnal ini ada beberapa istilah medis Kekurangan jurnal ini ada beberapa istilag medis
yang sulit dipahami oleh pembaca. yang tidak dijelaskan definisinya.

Rekomendasi Jurnal ini direkomendasikan bagi perawat khususnya di Jurnal ini sangat direkomendasikan bagi peneliti
ruang ICU untuk mengatasi gangguan tidur pada pasien selanjutnya dan bagi para pembaca jurnal kesehatan.
yang mengalaminya. Sebagai informasi bagi pasien dan
keluarga pasien. Dan juga rekomendasi untuk penelitian
selanjutnya.
SINGKATAN
1. PSG : Polisomnogram
2. PSQI : Pittsburgh Sleep Quality Index
3. SAS : Social Anxiety Scale
4. CBT-I : Cognitive-behavioral treatment for insomnia
5. CBT-P : Cognitive behavioral therapy for pain
6. RCSS : Richards-Campbell Sleep Questionnaire
7. SHUT-i : Sleep Healthy Using the Internet
8. PTSD : Post-Traumatic Stress Disorders
Daftar Pustaka
Ambarwati, A. A., Kristinawati, B., & Mulyantini, A. (2019). Aplikasi Terapi Pijat Punggung (Back Massage) untuk
Meningkatkan Kualitas Tidur pada Pasien di Ruang Intensive Care Unit. Prosiding Seminar Nasional Keperawatan 2019, 2715.
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/11590
Anderson, Deborah K., Liang, J. W. and C. L. (2017). 乳鼠心肌提取 HHS Public Access. Physiology & Behavior, 176(5), 139–
148. https://doi.org/10.1016/j.mcna.2018.02.012.Sleep
Khoirunnisaa, J., & Hudiyawati, D. (2019). Terapi Peningkatan Kualitas Tidur Pada Pasien ICU. Jurnal Berita Ilmu Keperawatan,
12(2), 97–107.
Lewis, S. R., Pritchard, M. W., Schofield-Robinson, O. J., Alderson, P., & Smith, A. F. (2018). Melatonin for the promotion of
sleep in adults in the intensive care unit. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2018(5).
https://doi.org/10.1002/14651858.CD012455.pub2
McCrae, C. S., Mundt, J. M., Curtis, A. F., Craggs, J. G., O’Shea, A. M., Staud, R., Berry, R. B., Perlstein, W. M., & Robinson, M.
E. (2018). Gray matter changes following cognitive behavioral therapy for patients with comorbid fibromyalgia and insomnia: A
pilot study. Journal of Clinical Sleep Medicine, 14(9), 1595–1603. https://doi.org/10.5664/jcsm.7344
Mutarobin, M., Nurachmah, E., Adam, M., Sekarsari, R., & Erwin, E. (2019). Penerapan Evidence-Based Nursing Pengaruh
Earplug Dan Eye Mask Terhadap Kualitas Tidur Pada Pasien Di Icu. Jurnal Keperawatan Indonesia, 22(2), 129–138.
https://doi.org/10.7454/jki.v22i2.735
Özlü, Z. K., & Pınar, B. (2017). Ozlu and Bilican., Afr J Tradit Complement Altern Med., ( 2017 ) 14 ( 3 ): 83-88 EFFECTS OF
AROMATHERAPY MASSAGE ON THE SLEEP QUALITY AND PHYSIOLOGICAL Ozlu and Bilican ., Afr J Tradit
Complement Altern Med ., ( 2017 ) 14 ( 3 ): 83-88. Afr J Tradit Complement Altern Med, 14, 83–88.
https://doi.org/10.21010/ajtcam.
Shi, X., Buysse, D. J., Ritterband, L. M., Sereika, S. M., Strollo, P. J., Wenzel, S. E., Luyster, F. S., & Science, T. (2020). HHS
Public Access. 73–79. https://doi.org/10.1016/j.cct.2019.02.011.Solving
Zhang, Y., Su, J., Wang, J., Tang, G., Hu, W., Mao, J., Ren, W., Liu, Y., & Yu, Z. (2018). Cognitive behavioral therapy for
insomnia combined with eszopiclone for the treatment of sleep disorder patients transferred out of the intensive care unit: A
single-centred retrospective observational study. Medicine (United States), 97(37), 1–5.
https://doi.org/10.1097/MD.0000000000012383
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai