Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kuliah : Keperawatan Jiwa II

Dosen Pengampu : Rizky Gumilang, S.Kep., Ners, M.Kep

Disusun Oleh :

Tia Aprilia 1120002

Syifa Nurul Afifah 1120004

Sintia Aprilia 1120005

Isnaini Yulianti 1120006

Syipa Ussururil Jannah 1120008

Rissa Amalia 1120009

Tia Awalliyah 1120010

Vina Rahmawati 11200012

Marbun Pebriyanti 1120013

Fitria Anggraeni 1120015

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG

2022
REVIEW JURNAL

Judul PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HALUSINASI
PADA PASIEN SKUZOFRENIA : LITERATURE
REVIEW
Jurnal Jurnal Keperawatan Jiwa
Volume & Halaman Volume 9 No 1 Hal 153 -160
Tahun Februari 2021
Penulis Indra Maulana, Taty Hernawati, Iwan Shalahuddin
Reviewer Kelompok 1
Tanggal 10 Desember 2022

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok


(TAK) terhadap penurunan tingkat halusinasi pada
pasien skizofrenia.

Subjek Penelitian Pasien skizofrenia yang mengalami halusinasi.


Metode Penelitian Metode yang digunakan peneliti pada penelitian ini yaitu
literatur review, dengan menggunakan penelusuran
melalui search engine, seperti google scholar, pubmed,
dan ebsco sesuai dengan topik penelitian. Artikel yang di
gunakan merupakan artikel yang tidak berbayar, semua
artikel yang memenuhi inklusi dijadikan sebagai bahan
literatur review dan disajika dalam bentuk narasi.
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menjelaskan terapi aktivitas
kelompok stimulasi persepsi dapat digunakan untuk
mengontrol halusinasi terbukti dari 20 responden
didapatkan hasil pretest sebanyak 13 responden atau 65%
mengalami halusinasi sedang, sesudah dilakukan terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi didapatkan hasil
postest sebanyak 12 responden atau 60% berada dalam
kategori ringan. Ada peningkatan kemampuan
mengontrol halusinasi sebesar 41% melalui terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Agusta Dian Ellina (2012), Hal-hal
yang Mempengaruhi ketidakmampuan klien Memutus
halusinasi antara lain:
1. Klien merupakan penderita baru yang mengalami
gangguan jiwa dan menjalani rawat inap di RS
Jiwa,
2. Mekanisme koping klien tidak efektif dan
cenderung menarik diri,
3. Terjadi kebingungan pada klien dan merasa apa
yang dilihat atau didengar merupakan suatu hal
yang nyata,
4. Terapi terfokus hanya pada pemberian obat
psikofarmaka,
5. Klien rata- rata menjalani masa perawatan pada
minggu ke-2, dimana klien sudah mulai tenang
dan kooperatif,
6. Pada kelompok perlakuan, ada dua orang klien
yang sudah mampu menceritakan halusinasinya,
namun belum bisa memutus halusinasinya
dengan cara yang benar.
Berdasarkan telaah dari lima artikel didapatkan hasil
intervensi dengan terapi aktivitas kelompok (TAK) dapat
mengontrol halusinasi dan menurunkan halusinasi pada
penderita skizofrenia secara signifikan. Kemudian
lingkungan kelompok yang kondusif dan rasa saling
percaya antar anggota kelompok dapat memutus
halusinasi pada klien dengan skizofrenia.
Kelebihan Memberikan terapi kepada pasien jiwa menggunakan
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) dapat mengontrol
halusinasi dan menurunkan halusinasi pada penderita
skizofrenia secara signifikan. Lingkungan kelompok
yang kondusif dan rasa saling percaya antar anggota
kelompok juga dapat memutus halusinasi pada pasien
dengan skizofrenia.
- Menggunakan bahasa indonesia yang mudah
dimengerti
- Terdapat hal positif yang bisa diambil yaitu
tenaga perawat dapat menjadikan terapi ini
sebagai tindakan keperawatan
- Terdapat kesesuaian antara tujuan jurnal dengan
kesimpulan yang didapatkan.
Kekurangan Kekurangan dalam penelitian ini bahwa penulis tidak ada
pemaparan dalam bentuk tabel dan grafik hasil
dokumentasi pada jurnal ini berdasarkan pada
pengamatan reviewer Diharapkan bagi setiap tenaga
perawat menjadikan terapi aktivitas stimulasi presepsi
dapat di gunakan untuk mengontrol setiap pasien
terhadap halusinasi khususnya pada pasien skizofrenia
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Agusta dian ellina
(2012) terbukti 20 responden pada pasien skizofrenia

Anda mungkin juga menyukai