Anda di halaman 1dari 7

ANALISA JURNAL

KEPERAWATAN JIWA : GANGGUAN PERSEPSI SENSORI:


HALUSINASI

DISUSUN OLEH :

SITI NUR HANIFAH


P2105032

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN
2022
ANALISA JURNAL

Judul jurnal :

1. Efektivitas Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi dan Terapi Religius Terhadap
Frekuensi Halusinasi
2. The Effect of Music on Auditory Hallucination and Quality of Life in Schizophrenic
Patients: A Randomised Controlled Trial

ASPEK URAIAN
Problem Jurnal 1 : intervensi pada pasien dengan halusinasi
Gangguan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kematian
secara langsung, namun beratnya gangguan tersebut dalam arti ketidakmampuan
serta invaliditas baik secara individu maupun kelompok akan menghambat
pembangunan, karena mereka tidak produktif dan tidak efisien. Salah satu gejala
yang paling sering muncul pada gangguan jiwa adalah munculnya halusinasi
pendengaran. Halusinasi yang tidak dikontrol akan mengarah pada kondisi yang
lebih parah dimana klien dapat mengalami gangguan alam realita. Terapi yang
biasa diberikan dalam penatalaksanaan mengatasi halusinasi pendengaran salah
satunya adalah terapi aktivitas kelompok (TAK) yang sudah biasa dilakukan di
RSJ Mutiara Sukma NTB. Pendekatan terapi religius dzikir dalam asuhan
keperawatan jiwa di RSJ Mutiara Sukma NTB belum dilakukan secara khusus
pada asuhan keperawatan pasien halusinasi pendengaran. Tujuan penelitian ini:
untuk mengetahui perbedaan efektivitas terapi aktivitas kelompok stimulasi
persepsi dan terapi religius dzikir terhadap frekuensi halusinasi pendengaran
pada pasien halusinasi di ruang Dahlia RSJ Mutiara Sukma NTB.

Jurnal 2 : intervensi pada pasien dengan halusinasi


Mendengar suara pada halusinasi pendengaran sering
menyebabkan iritabilitas pada individu, dan berdampak negatif pada
kemampuan individu dalam lingkungan pekerjaan, hubungan
mereka, perawatan diri, dan kehidupan sehari-hari. Halusinasi
pendengaran meningkatkan tingkat kecemasan dan menyebabkan
depresi dan isolasi sosial pada individu, menyebabkan mereka
menyakiti diri sendiri dan orang lain, dan memperburuk gaya hidup
mereka Halusinasi pendengaran tidak hanya mengarah pada situasi
akut seperti merugikan diri sendiri atau orang lain tetapi juga
merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas hidup.
Kualitas hidup mengacu pada pemenuhan kebutuhan dasar
individu dan harapan sosial dan manfaat dari peluang yang
ditawarkan oleh masyarakat dengan menggunakan kemampuannya.
Orang dengan skizofrenia memiliki masalah serius dalam
beradaptasi dengan keterampilan seperti aktivitas kehidupan sehari-
hari, hubungan sosial, dan komunikasi dengan orang tua dan
lingkungan mereka. Oleh karena itu, rawat inap yang berulang dan
berkepanjangan, dan kurangnya dukungan sosial menyebabkan
penurunan kualitas hidup individup.
Orang dengan skizofrenia disamping penggunaan obat terus menerus
juga perlunya intervensi psikososial selain pengobatan farmakologis
Salah satu pendekatan psikososial yang digunakan pada pasien
halusinasi pendengaran adalah terapi musik. Terapi musik bertujuan
untuk menciptakan perubahan perilaku dan suasana hati serta
meningkatkan kualitas hidup dengan mengurangi stres, nyeri,
kecemasan, dan isolasi.
Intervention Jurnal 1 : efektivitas terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi dan
terapi religius terhadap frekuensi halusinasi
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain penelitian ini
adalah quasy eksperimen dengan pendekatan pre-post, non equivalent
group design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien dengan
diagnosa utama halusinasi pendengaran di Ruang Dahlia RSJ Mutiara
Sukma NTB pada bulan Juli 2017 berjumlah 23 orang. Sampel
penelitian adalah pasien dengan diagnosa utama halusinasi
pendengaran di ruang Dahlia RSJ Mutiara Sukma NTB di bulan Juli
2017 dengan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus
slovin dan didapatkan sampel sebanyak 20 orang. Pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling dengan menggunakan kriteria:
a. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi
1. pasien halusinasi dengan diagnosa utama halusinasi pendengaran
yang dirawat di Ruang Dahlia
2. pasien yang kooperatif
3. bersedia menjadi responden atas kemauan pasien itu sendiri
b. Terapi religious dzikir
1. pasien halusinasi dengan diagnosa utama halusinasi pendengaran
yang dirawat di Ruang Dahlia
2. pasien yang kooperatif
3. pasien yang beragama islam
4. bersedia menjadi responden atas kemauan pasien itu sendiri

Jurnal 2 : pengaruh musik pada halusinasi auditori dan kualitas hidup


pada pasien skizofrenia

Penelitian ini dirancang sebagai penelitian terkontrol secara


acak dengan pasien yang didiagnosis dengan skizofrenia, memiliki
halusinasi pendengaran, dirawat di rumah sakit di departemen
psikiatri Universitas dan Rumah Sakit Negara (Sivas/ Turki).
Penelitian ini diprakarsai oleh pertemuan dengan pasien yang
dirawat di rumah sakit dengan diagnosis skizofrenia pada hari
pertama rawat inap. Pasien yang setuju untuk berpartisipasi dalam
penelitian dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kontrol
dengan pengacakan menggunakan metode simple random
sampling. Ada 14 pasien di setiap kelompok. Penelitian ini
diselesaikan dengan 28 pasien.
Kriteria inklusi

- Pasien berusia 18 tahun ke atas;


- Didiagnosis dengan skizofrenia dan halusinasi pendengaran;
- Tinggal di pusat provinsi Sivas;
- Mampu berkomunikasi dan menjawab pertanyaan;
- Menyetujui untuk berpartisipasi dalam penelitian.

Comparison Jurnal 1 :
Ada perbedaan efektivitas terapi aktivitas kelompok stimulasi
persepsi dan terapi religius dzikir terhadap frekuensi halusinasi
pendengaran pada pasien halusinasi di Ruang Dahlian RSJ Mutiara
Sukma NTB, hal ini terbukti Berdasarkan hasil analisa data
menggunakan uji t dua variable, menunjukkan mean pada terapi aktivitas
kelompok stimulasi persepsi yaitu 0.900 dan pada terapi religius dzikir
nilai mean yaitu 0.800. Dari data tersebut terapi aktivitas kelompok
stimulasi persepsi menunjukkan nilai mean yang lebih tinggi
dibandingkan dengan terapi religius dzikir yang berarti lebih efektif
terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi terhadap frekuensi
halusinasi pendengaran pada pasien halusinasi di Ruang Dahlia RSJ
Mutiara Sukma NTB.

Jurnal 2 :
P ada penelitian ini 50% dari pasien dalam kelompok eksperimen
menyatakan bahwa mereka memiliki halusinasi pendengaran
"sesekali" selama bulan keenam setelah keluar dan bahwa mereka
semua terus mendengarkan musik pada bulan pertama dan keenam
dan mayoritas dari mereka. pada bulan ketiga ketika mereka
mengalami halusinasi pendengaran. Jenis musik dalam nada Rast
memberi orang kegembiraan, kedamaian, vitalitas, kenyamanan, dan
kesegaran. Dan 85,7% pasien dalam kelompok kontrol yang tidak
mendengarkan musik bertekad untuk menggunakan obat non-
antipsikotik generasi baru. Tingkat keparahan gejala penyakit ini
biasanya tinggi pada pasien skizofrenia ketika mereka dirawat di
rumah sakit. gejala daripada obat antipsikotik konvensional. Bahwa
skor pasien kelompok kontrol yang diperoleh dari kuesioner
halusinasi pendengaran dan subskala halusinasi dari SAPS pada
tindak lanjut lebih rendah pada sebagian besar pasien ini
menunjukkan bahwa obat antipsikotik generasi baru efektif.
Diamati bahwa skor yang diperoleh dari kuesioner halusinasi
pendengaran dan subskala halusinasi dari SAPS menurun tetapi tetap
tidak berubah setelah keluar. Hasil ini penting karena menunjukkan
kepatuhan pasien terhadap terapi. Dilaporkan bahwa sebagian besar
gejala dan tingkat kekambuhan menurun pada pasien skizofrenia
yang mematuhi pengobatan dan berkolaborasi dengan tim
pengobatan.

Outcome Jurnal 1 :
Dalam penelitian ini, terapi aktivitas kelompok dan terapi dzikir sama-
sama berpengaruh terhadap frekuensi halusinasi, dan lebih berpengaruh
terapi aktivitas kelompok dari pada terapi dzikir.
Saran dalam penelitian ini adalah diharapkan perawat dapat
mengajarkan menggunakan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi
dan terapi religius dzikir.

Jurnal 2 :
Dalam penelitian ini, diamati bahwa mendengarkan musik dalam
nada Rast memiliki efek positif pada gejala positif dan kualitas hidup
pasien yang mengalami halusinasi pendengaran. Sejalan dengan
hasil ini, direkomendasikan bahwa individu dengan skizofrenia harus
didorong untuk mendengarkan musik dengan nada Rast untuk
mengatasi halusinasi pendengaran dan untuk mempertahankan
kualitas hidup mereka.

Anda mungkin juga menyukai