DISUSUN OLEH :
Judul jurnal :
1. Efektivitas Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi dan Terapi Religius Terhadap
Frekuensi Halusinasi
2. The Effect of Music on Auditory Hallucination and Quality of Life in Schizophrenic
Patients: A Randomised Controlled Trial
ASPEK URAIAN
Problem Jurnal 1 : intervensi pada pasien dengan halusinasi
Gangguan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kematian
secara langsung, namun beratnya gangguan tersebut dalam arti ketidakmampuan
serta invaliditas baik secara individu maupun kelompok akan menghambat
pembangunan, karena mereka tidak produktif dan tidak efisien. Salah satu gejala
yang paling sering muncul pada gangguan jiwa adalah munculnya halusinasi
pendengaran. Halusinasi yang tidak dikontrol akan mengarah pada kondisi yang
lebih parah dimana klien dapat mengalami gangguan alam realita. Terapi yang
biasa diberikan dalam penatalaksanaan mengatasi halusinasi pendengaran salah
satunya adalah terapi aktivitas kelompok (TAK) yang sudah biasa dilakukan di
RSJ Mutiara Sukma NTB. Pendekatan terapi religius dzikir dalam asuhan
keperawatan jiwa di RSJ Mutiara Sukma NTB belum dilakukan secara khusus
pada asuhan keperawatan pasien halusinasi pendengaran. Tujuan penelitian ini:
untuk mengetahui perbedaan efektivitas terapi aktivitas kelompok stimulasi
persepsi dan terapi religius dzikir terhadap frekuensi halusinasi pendengaran
pada pasien halusinasi di ruang Dahlia RSJ Mutiara Sukma NTB.
Comparison Jurnal 1 :
Ada perbedaan efektivitas terapi aktivitas kelompok stimulasi
persepsi dan terapi religius dzikir terhadap frekuensi halusinasi
pendengaran pada pasien halusinasi di Ruang Dahlian RSJ Mutiara
Sukma NTB, hal ini terbukti Berdasarkan hasil analisa data
menggunakan uji t dua variable, menunjukkan mean pada terapi aktivitas
kelompok stimulasi persepsi yaitu 0.900 dan pada terapi religius dzikir
nilai mean yaitu 0.800. Dari data tersebut terapi aktivitas kelompok
stimulasi persepsi menunjukkan nilai mean yang lebih tinggi
dibandingkan dengan terapi religius dzikir yang berarti lebih efektif
terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi terhadap frekuensi
halusinasi pendengaran pada pasien halusinasi di Ruang Dahlia RSJ
Mutiara Sukma NTB.
Jurnal 2 :
P ada penelitian ini 50% dari pasien dalam kelompok eksperimen
menyatakan bahwa mereka memiliki halusinasi pendengaran
"sesekali" selama bulan keenam setelah keluar dan bahwa mereka
semua terus mendengarkan musik pada bulan pertama dan keenam
dan mayoritas dari mereka. pada bulan ketiga ketika mereka
mengalami halusinasi pendengaran. Jenis musik dalam nada Rast
memberi orang kegembiraan, kedamaian, vitalitas, kenyamanan, dan
kesegaran. Dan 85,7% pasien dalam kelompok kontrol yang tidak
mendengarkan musik bertekad untuk menggunakan obat non-
antipsikotik generasi baru. Tingkat keparahan gejala penyakit ini
biasanya tinggi pada pasien skizofrenia ketika mereka dirawat di
rumah sakit. gejala daripada obat antipsikotik konvensional. Bahwa
skor pasien kelompok kontrol yang diperoleh dari kuesioner
halusinasi pendengaran dan subskala halusinasi dari SAPS pada
tindak lanjut lebih rendah pada sebagian besar pasien ini
menunjukkan bahwa obat antipsikotik generasi baru efektif.
Diamati bahwa skor yang diperoleh dari kuesioner halusinasi
pendengaran dan subskala halusinasi dari SAPS menurun tetapi tetap
tidak berubah setelah keluar. Hasil ini penting karena menunjukkan
kepatuhan pasien terhadap terapi. Dilaporkan bahwa sebagian besar
gejala dan tingkat kekambuhan menurun pada pasien skizofrenia
yang mematuhi pengobatan dan berkolaborasi dengan tim
pengobatan.
Outcome Jurnal 1 :
Dalam penelitian ini, terapi aktivitas kelompok dan terapi dzikir sama-
sama berpengaruh terhadap frekuensi halusinasi, dan lebih berpengaruh
terapi aktivitas kelompok dari pada terapi dzikir.
Saran dalam penelitian ini adalah diharapkan perawat dapat
mengajarkan menggunakan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi
dan terapi religius dzikir.
Jurnal 2 :
Dalam penelitian ini, diamati bahwa mendengarkan musik dalam
nada Rast memiliki efek positif pada gejala positif dan kualitas hidup
pasien yang mengalami halusinasi pendengaran. Sejalan dengan
hasil ini, direkomendasikan bahwa individu dengan skizofrenia harus
didorong untuk mendengarkan musik dengan nada Rast untuk
mengatasi halusinasi pendengaran dan untuk mempertahankan
kualitas hidup mereka.