Disusun Oleh:
A. Gambaran Kondisi
Tn. B masuk ke rumah sakit jiwa karena suka marah-marah, gaduh dan
gelisah, bicara sendiri, nyanyi sendiri, keluyuran, tidak tidur dan meracau. sebab
Tn. K mendengar suara atau bisikan orang yang menyuruhnya pergi ke hutan dan
angan minum obat. Tn. B sering mendengar bisikan pada saat sore dan malam hari
terkadang bisikan itu lumayan sering datang ketika Tn. B sedang merokok dan
ingin tidur dan bisa menyebabkan dirinya marah-marah.
Tn. B sudah 9 kali keluar masuk rumah sakit jiwa dengan alasan yang sama,
pada saat sudah keluar dari rumah sakit Tn. B sering kambuh dan tidak bisa
menyendalikan haluisinasinya. Sekarang kondisi Tn. B lebih baik dibandingkan
sebelumnya, walaupun kadang-kadang perawat menyaksikan beliau berbicara
sendiri dan tertawa sendiri. Tn. B sangat kooperatif, ia rajin mengikuti kegiatan
yang dilakukan diruangan baik dari membersihkan ruangan sampai mematuhi
jadwal minum obat. Tn. B Senang menyapa perawat dan senang membantu perawat
saat jam makan siang.
B. Review Jurnal
Jurnal 1
Efektifitas Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi
Pada Pasien Halusinasi Dengar Di RSJ Tampan Provinsi Riau
Problem (Tujuan dan Populasi) Tujuan dari penelitian ini
mengetahui efektifitas terapi
musik klasik
terhadap penurunan tingkat
halusinasi pada pasien
halusinasi dengar di RSJ
Tampan Provinsi Riau
Populasi dalam penelitian ini
adalah Sampel dari penelitian
ini adalah 34 orang dibagi
menjadi 17 orang sebagai
kelompok eksperimental dan
17 orang sebagai kelompok
kontrol.
Jurnal 2
Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart Terhadap Kemampuan Mengontrol
Halusinasi Pada Pasien Halusinasi Di RSJ Dr. Amino Gondohutomo Provinsi
Jawa Tengah
Problem (Tujuan dan Populasi) Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh
musik klasik Mozart terhadap
kemampuan mengontrol
halusinasi pada pasien
halusinasi di RSJ Dr. Amino
Gondohutomo Provinsi Jawa
Tengah
Populasi dalam penelitian ini
adalah pasien halusinasi yang
di rawat di Rumah Sakit Jiwa
Dr. Amino Gondohutomo
Provinsi Jawa Tengah.
Populasi yang mengalami
halusinasi pada bulan Januari
sampai Desember adalah
3496 pasien, sehingga rata-
rata tiap bulan adalah 291
pasien.
Jurnal 3
Acceptance Of Music Stimulation Therapy For Auditory Hallucination
Patients
Problem (Tujuan dan Populasi) Tujuan dari penelitian ini
untuk menurunkan timgkat
kekambuhan pasien terhadap
pengalaman halusinasi
dengar.
Responden dalam penelitian
ini adalah pasien dengan
skizofrenia
Jurnal 4
Effectiveness Of Music Therapies On Audio Verbal Hallucination (AVH) And
Associated Emotional Distress (ED) Among Patients With Psychosis In
Selected Settings At Mangaluru
Comparison (perbandingan) -
Jurnal 5
A Study of the Effects of Music Therapy on Negative and Positive Symptoms
in Schizophrenic Patients
Problem (Tujuan dan Populasi) Tujuan dari penelitian ini
untuk membandingkan
dampak terapi musik pada
gejala negatif dan positif
pada pasien dengan
skizofrenia.
Responden dalam penelitian
ini adalah pasien dengan
skizofrenia
Comparison (perbandingan)
C. Pembahasan
Halusinasi adalah ketidakmampuan klien dalam mengidentifikasi dan
menginterpretasikan stimulus yang ada sesuai yang diterima oleh panca indra yang
ada. Halusinasi adalah persepsi sensori yang salah atau persepsi eksternal yang
tidak realita atau tidak ada (Videbeck, 2008).
Penanganan pasien dengan halusinasi bertujuan agar pasien mampu
mengontrol halusinasinya. Penanganan pada pasien ini meliputi pemberian obat,
tindakan keperawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan serta tindakan
nonfarmakologis lainnya. Nonfarmakologis juga disarankan unutk membantu
dalam proses penyembuhan, lal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Lelono
(2011) bahwa salah satu tindakan keperawatan yang dapat dilakukan yaitu dengan
tindakan nonfarmakologis.
Terapi yang digunakan untuk mengurangi halusinasi pada kasus adalah
terapi musik, terapi yang bisa digunakan adalah terapi musik klasik. Terapi musik
merupakan salah satu bentuk dari teknik relaksasi yang bertujuan untuk mengurangi
perilaku agresif, memberikan rasa tenang, mengendalikan emosi, pengembangan
spiritual dan menyembuhkan gangguan psikologi (Candra, 2013).
Penelitian Ulrich, Houtmans, dan Gold (2007) yang juga menggunakan
terapi musik untuk kelompok pasien skizofrenia, didapatkan hasil bahwa terapi
musik dapat mengurangi gejala negatif dan meningkatkan kontak interpersonal
serta meningkatkan kemampuan pasien untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial
di masyarakat. Hasil penelitian tersebut menunjukkan terapi musik sangat efektif
bagi penderita skhizofrenia, penderita merasakan ketenangan, santai, rileks,
nyaman, mulai dapat berinteraksi dengan orang lain, fokus terhadap apa yang
dilakukan serta munculnya motivasi untuk sembuh.
Tanggapan pasien terhadap terapi musik menunjukkan stimulasi berbagai
reaksi yang berbeda-beda terhadap responnya. Beberapa pasien merespon dengan
baik terapi musik yang didpaat dan di sisi lain, pasien terganggu oleh terapi musik.
Tetapi mereka yang didapatkan terapi merasakan halalusinasinya hilang ketika
sedang berlangsung terapi musik.
Dan dan dari 5 jurnal yang ada menujukan bahawa terapi musik dapat
mempengaruhi halusinasi, dan menurunan halusinasinya. Dan sejalan dengan
penelitiannya Kamardi (2017) terapi musik terbukti efektif dalam menurunkan
gejala negatif pada penderita skizofrenia (halusinasi). Perubahan dapat dilihat dari
menurunnya skor yang diperoleh oleh ketiga partisipan pada alat ukur Positive and
Negative Syndrome Scale (PANSS). Terapi musik terbukti dapat meningkatkan
respon emosi, meningkatkan kemauan untuk berbaur dalam lingkungan sosial, dan
meningkatkan kemampuan komunikasi seperti menjaga alur percakapan dan
menyusun kata-kata.
Penelitian yang dilakukan oleh Purnama (2016) musik memiliki efek yang
baik dalam mengurangi keanehan, depresi, rasa sakit, mengekspresikan rasa
mereka, meningkatkan kreativitas, memotivasi pasien, meningkatkan sosialisasi
terhadap masyarakat, meningkatkan memori, mengurangi perilaku agresif,
memberikan rasa tenang, sebagai pendidikan moral, mengendalikan emosi,
pengembangan spiritual dan menyembuhkan gangguan psikologi.
Penelitian yang dilakukan Rosiana (2013) Musik Mozart memberikan efek
pada pendengarnya menjadi santai dan damai. Selain itu musik Mozart juga dapat
menutupi perasaan yang tidak menyenangkan, mengurangi ketegangan otot dan
memperbaiki koordinasi tubuh, mengatur hormon-hormon yang berkaitan dengan
stres, mengubah persepsi tentang ruang dengan kata lain mempengaruhi untuk
mengenali ruang sekitar, menimbulkan rasa aman, mengurangi kecemasan,
relaksasi, mengurangi perilaku agresif dan antisosial, serta mengatasi depresi.
Dapat disimpulkan bahwa terapi musik efektif terhadap dalam penurunun
halusiniasi, yan member berbagai efek yang positif kepada klein, satu diantaranya
tenang.
DAFTAR PUSTAKA