Anda di halaman 1dari 8

TUGAS REVIEW JURNAL

STASE KEPERAWATAN JIWA

MINGGU KE-4

DI SUSUN OLEH:

NADIA QUMILLA IRWAN

I4052191003

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2019
REVIEW LITERATUR

Pada Pasien dengan kasus Resiko Perilaku Kekerasan di Ruang Rajawali

RSJ Provinsi Kalimantan Barat

A. Gambaran Kondisi
Tn. W mengatakan di antar oleh keluarga ke RSJ Provinsi Kalimantan Barat karena
mengamuk dirumah, hampir membakar rumah tetangga, memukul anak, memecahkan barang,
keluruyan, dan riwayat putus obat selama 6bulan. Klien mengatakan marah karena tidak
diperdulikan dirumah dan selalu di sepelekan. Klien membenci mertuanya dan membenci
dirinya karena dianggap gagal menjadi suami. Klien mengatakan pernah menyukai sesama
jenis dan sering berhubungan. Klien terlihat kooperatif, kontak mata minimal, tangan
mengepal, dan pandangan menunduk. Sekarang kondisi klien lebih membaik dibandingkan
sebelumnya, selama di ruangan klien mengikuti kegiatan yang ada diruangan seperti
membersihkan ruangan dan mematuhi jadwal minum obat dengan teratur.

B. Review Jurnal

JURNAL 1

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN SPESIALIS JIWA PADA KLIEN DENGAN


RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Problem (Tujuan dan Populasi)  Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah
menggambarkan hasil manajemen kasus spesialis
keperawatan jiwa terhadap pasien risiko perilaku
kekerasan melalui pendekatan model Dorothea
Johnson dan Imogene King.
 Populasi pada penelitian ini sebanyak 25 klien dengan
risiko perilaku kekerasan di Ruang Kresna Pria
RSMM Bogor.
Intervention (teknik  Penelitian ini menggunakan desain case study
pengumpulan data sama cara dengan metode proses keperawatan. Besar
nya) sampel penelitian ditetapkan dengan
menggunakan total populasiyang berada di R.
Kresna RSMM dengan jumlah total sampel
sebanyak 25 orang

Comparison (perbandingan) -

Out Come  Perilaku kekerasan merupakan salah satu gejala yang


paling banyak ditemukan dan menjadi alasan bagi
keluarga untuk merawat klien di rumah sakit jiwa
(Keliat, 2003). Perilaku kekerasan adalah perilaku
individu yang dapat membahayakan orang, diri
sendiri baik secara fisik, emosional, dan atau
sexualitas (Nanda, 2009).
 Hasil yang didapatkan setelah dilakukan asuhan
keperawatan yaitu adanya perubahan perilaku
kekerasan.

JURNAL 2

PENGARUH TINDAKAN RESTRAIN FISIK DENGAN MANSET TERHADAP


PENURUNAN PERILAKU KEKERASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUANG
RAWAT INTENSIF BIMA RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA

Problem (Tujuan dan Populasi)  Tujuan penelitian ini adalah menganalisis


pengaruh penerapan pembatasan fisik
terhadap penurunan perilaku kasar pasien
skizofrenia di ruang intensif Rumah
Sakit Grhasia.
 Populasi pada penelitian ini adalah 38
responden yang diambil dengan metode
purporif.

Intervention (teknik pengumpulan data sama Penelitian ini menggunakan rancangan


cara nya) eksperimen semu yaitu dengan pre test –
post test one group design.

Comparison (perbandingan) -

Out Come Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa


dari jumlah 38 responden yang diteliti,
sebagian besar berjenis kelamin laki-laki
yaitu sebanyak 22 responden (57,9%),
sedangkan yang berjenis kelamin
perempuan sebanyak 16 responden
(42,1%). Data hasil observasi tahap pre
test dan post test penurunan perilaku
kekerasan dikategorikan menjadi 3, yaitu
kategori 1 (Intensif 1), kategori 2
(Intensif 2) dan kategori 3 (Intensif 3).

JURNAL 3

PENGARUH TERAPI PSIKORELIGI TERHADAP PENURUNAN PERILAKU


KEKERASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
SURAKARTA

Problem (Tujuan dan Populasi)  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh Psikoreligius
terhadap penurunan perilaku kekerasan
pada pasien Schizofrenia. Metode
Penelitian.
 Jumlah responden dalam penelitian ini
sebanyak 40 responden, dengan
pembagian 20 responden menjadi
kelompok perlakuan, dimana pada
responden diberikan terapi psikoreligi,
sedangkan 20 responden menjadi
kelompok kontrol yang tidak diberikan
terapi psikoreligi.

Intervention Jenis penelitian ini adalah Quasi eksperimen


dengan design penelitian menggunakan Pre
and Post test Control Group Design.
Pengambilan sampel dengan menggunakan
teknik non probability sampling dengan cara
purposive sampling untuk mencari pengaruh
pemberian psikoreligi terhadap penurunan
perilaku kekerasan pada pasien skizofrenia di
RSJD Surakarta. Analisa dengan uji t test
untuk membedakan nilai pretest - postest
antara kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol.

Comparison (perbandingan) -

Out Come Hasil uji t test nilai rerata respon verbal


antara pretest dan post test dalam
kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol menunjukan ada perbedaan yang
bermakna (p < 0,05). Keadan ini
menunjukan bahwa ada perbedaan respon
verbal setelah dilakukan intervensi antara
kelompok perlakuan dengan kelompok
kontrol.

JURNAL 4

PENGARUH TERAPI KELOMPOK SUPORTIF TERHADAP KEMAMPUAN


MENGATASI PERILAKU KEKERASAN PADA KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH
SAKIT JIWA Dr. AMINO GONDOHUTOMO KOTA SEMARANG

Problem (Tujuan dan Sampel)  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui


terapi kelompok suportif terhadap
kemampuan mengatasi perilaku
kkerasan pada klien skizoprenia.
 Sampel pada penelitian ini adalah 42
klien perilaku kekerasan yang sesuai
dengan criteria inklusi, klien yang
mengalami tingkat kemarahan sedang
berdasarkan hasil screening emosi marah
dank lien yang sudah mendapatkan TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan.

Intervention Penelitian ini menggunakan metode


intervensi semu (quasi eksperiment)
dengan rancangan ”pre-post test without
control group” dengan intervensi terapi
kelompok suportif.

Comparison (perbandingan) -

Outcome  Hasil penelitian pada menunjukkan


bahwa rata-rata usia responden adalah
29,33 tahun dan frekuenai dirawat
adalah selama 2,6 kali. 57, 1%
responden berjenis kelamin laki-laki,
16,9 % bekerja sebagai buruh, 50%
berpendidikan menengah (SMP), dan
54,8% responden berstatus tidak kawin.
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat yang bermakna respon sosial
setelah diberikan terapi generalis dan
terapi kelompok suportif, sehingga ada
hubungan yang bermakna setelah
diberikan terapi kelompok suportif pada
kemampuan mengatasi perilaku
kekerasan.

JURNAL 5

PENURUNAN PERILAKU KEKERASAN PADA KLIEN SKRIZOPRENIA DENGAN


ASSERTIVENESS TRAINING (AT)

Problem  Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh Assertiveness


(Tujuan dan Training terhadap perilaku kekerasan pada klien skrizoprenia.
Populasi)  Populasi dalam penelitian ini sebanyak 72 orang

Intervention Desain Penelitian ini kuasi eksprimen pre post tes with control
group. Di ambil secara random sampling.

Comparison -
(perbandingan)
Out Come Hasil penelitian menunjukan bahwa klien skrizoprenia dengan
perilaku kekerasan lebih dominan laki-laki sebanyak 50 responden
(69%), frekuensi dirawat 3 kali atau lebih sebanyak 30 responden
(41,7%). Sedangkan tipe skrizofrenia paranoid dimiliki riwayat
kekerasan, baik sebagai pelaku, korban atau saksi lebih banyak yaitu
45 responden (62,5).

C. Pembahasan

Skizofrenia adalah suatu penyakit otak persisten dan serius yang melibatkan perilaku
psikotik, pemikiran kongkret, kesulitan dalam memperoleh informasi dan kesulitan dalam
melakukan hubungan interpersonal serta kesulitan dalam memecahkan masalah (Stuart,
2007).
Menurut WHO (2011), masalah gangguan jiwa di seluruh dunia sudah menjadi masalah
yang sangat serius. WHO menyatakan paling tidak ada 1 dari 4 orang di dunia mengalami
masalah mental, diperkirakan ada sekitar 450 juta orang di dunia yang mengalami gangguan
kesehatan jiwa (Prasetyo, 2006, dalam Yulian, 2008).
Permasalahan utama yang sering terjadi pada pasien skizofrenia adalah perilaku
kekerasan. Kondisi ini harus segera ditangani karena perilaku kekerasan yang terjadi dapat
membahayakan diri pasien, orang lain dan lingkungan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan mengatasi perilaku kekerasan
sebelum terapi kelompok suportif adalah sebesar 18.93. Batas pengkategorian kemampuan
mengatasi dengan menggunakan kuesioner pada penelitian ini adalah bila responden memiliki
nilai kurang dari 20 maka dikatakan responden mempunyai kemampuan mengatasi perilaku
kekerasan. Jadi, klien perilaku kekerasan yang sedang menjalani rawat inap di RSJ Dr. Amino
Gondohutomo semarang memiliki kemampuan mengatasi sebelum dilakukannya tindakan
terapi kelompok suportif.

Anda mungkin juga menyukai