Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN KOMUNIKASI

&
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI
Pemberian asuhan keperawatan merupakan upaya yang kompleks dan sangat bergantung pada komunikasi.

Komunitas
Pasien Komunikasi efektif sebagai dasar untuk memberikan edukasi
Komunikasi kepada Keluarga pasien kepada pasien & keluarga agar memahami kondisi kesehatan
pasien.
Antar klinis
PPA ( Profesional Pemberi Asuhan)

MKE 1 SNARS edisi 2018 MKE 2


tentang MKE
Komunikasi kepada komunitas Masyarakat Komunikasi dengan Pasien dan Keluarga

Rumah sakit mengenali komunitas dan populasi pasiennta serta Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga.
merencanakan komunikasi berkelanjutan dengan kelompok.
TUJUAN Komunikasiefektif masyarakat = Memfasilitasi akses masyarakat ke
pelayanan Rumah Sakit. ELEMEN PENILAIAN MKE 2
1. Tersedia informasi untuk pasien dan keluarga tentang asuhan dan
ELEMEN PENILAIAN MKE 1 pelayanan yang disediakan oleh RS
1. Terdapat regulasi tentang pedoman komunikasi efektif yang meliputi 2. Informas untuk pasien dan keluarga juga menjelaskan akses
komunikasi dengan masyarakat dengan pasien dan keluarga & staf RS terhadap pelayanan yang disediakan oleh RS
2. Terdapat bukti pelaksanaan komunikasi efektif antara RS & masyarakat 3. RS menyediakan informasi alternatif asuhan dan pelayanan di
tempat lain apabila dibutuhkan pasien.
3. Terdapat bukti pelaksanaan komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga
4. Terdapat bukti pelaksaan komunikas efektif antar staf
MKE 3 PENILAIAN MKE 5 =
Komunikasi & edukasi kepada pasien dan keluarga yang diberikan dalam 1. SOP Handover/ serahterima
format bahasa yang mudah dimengerti
2. Informasi kondisi pasien antarstaf klinis
ELEMEN PENILAIAN MKE 3
3. Setiap pasien setelah rawat inao dibuat ringkasan pulang
1. Sesuai demografi komunitas & populasi, komunikasi & edukasi pasien
4. Setiap pasien rawat jalan dengan diagnosis kompleks dibuat profil
2. Materi komunikasi & edukasi pasien serta keluarga diberikan dlm bahasa ringkasan medis
yang dimengerti
5. Informasi yang dikomunikasikan termasuk ringkasan asuhan dan
3. RS menyediakan penerjemah sesuai dengan kebutuhan pelayanan yang telah diberikan
6. Bukti dokumentasi proses handover
MKE 4
Terdapat komunikasi efektif utk menyampaikan informasi yang akurat & tepat MKE 6
waktu di RS termasuk yg urgent
RS menyediakan edukasi untuk menunjang partisipasi pasien & keluarga
ELEMEN PENILAIAN MKE 4 dalam proses asuhan.
1. RS menetapkan informasi yg harus disampaikan secara akurat & tepat
waktu di RS PENILAIAN MKE 6 =

2. Terdapat bukti proses penyampaian informasi yg akurat & tepat waktu di 1. Terdapat organisasi yang menghandle promosi kesehatan
RS termasuk yg urgent ; code blue, code red 2. Terdapat bukti organisasi promosi kesehatan
MKE 5 3. Edukasi dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien & keluarga
Informasi asuhan keperawatan pasien & hasil asuhan dikomunikasikan
antarstaf klinis selama bekerja dalam shift atau antarshift

MKE 5 =
1. Status kesehatan pasien ; CPPT ( catatan perkembangan pasien terintegrasi)
2. Ringkasan asuhan keperawatan yg diberikan
3. Informasi klinis pasien saat ditransfer & rujukan 4.Serah terima/ Handover
MKE 7 PENILAIAN MKE 8 =
PPA (profesional pemberi asuhan) harus mampu memberikan edukasi 1. Bukti hasil asesmen, diagnosis & rencana asuhan yang diberikan
secara efektif
2. Bukti penjelasan ke pasien mengenai hasil asuhan & pengobatan
PENILAIAN MKE 7 = 3. Bukti edukasi lanjutan dirumah
1. PPA sudah terampil melakukan komunikasi efketif 4. Bukti inform consent tindakan
2. PPA memiliki pengetahuan tentang materi yang diberikan 5. Pasien & keluarga diberikan edukasi hak & tanggungjawab dalam
berpartisipasi pada proses asuhan keperawatan
MKE 8
MKE 10
Edukasi befokus pada pengetahuan dan ketrampilan spesifik yang
dibutuhkan pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan, serta Edukasi pasien mengenai pelayanan; Penggunaan obat yg aman, penggunaan
berpartisipasi dalam asuhan keperawatan & asuhan keperawatan peralatan medis yg aman, potensi interaksi antara obat &makanan,pedoman
berkelanjutan nutrisi, manajemen nyeri, & teknik rehabilitas

PENILAIAN MKE 8 =
MKE 11
1. Dilakukan assemen kemampuan dan kemauan belajar pasien serta keluarga
yang meliputi tujuan dan maksut yang dicatata di RM Interaksi antara staf RS dengan pasien & keluarga terkait metode edukasi yang
efektif
2. Dilakukan asesmen kebutuhan edukasi untuk pasien & dicatat di RM
3. Hasil asesmen digunakan untuk membuat perencanaan kebutuhan edukasi MKE 12
Upaya promosi kesehatan yang berkelanjutan
MKE 9
Pemberian edukasi merupakan bagian penting dalam proses asuhan
kepada pasien
Komunikasi terapeutik adalah
Komunikasi yang dilakukan atau dirancang untuk tujuan terapi. Seorang perawat dapat membantu klien mengatasi masalah yang dihadapinya salah
satunya melalui komunikasi.

1. Realisasi diri, penerimaan diri, dan peningkatan penghormatan diri.

Melalui komunikasi terapeutik diharapkan terjadi perubahan dalam diri klien. Klien yang tadinya tidak biasa menerima
apa adanya atau merasa rendah diri, setelah berkomunikasi terapeutik dengan perawat akan mampu menerima
dirinya

2. Kemampuan membina hubungan interpersonal dan saling bergantung dengan orang lain.

Melalui komunikasi terapeutik, klien belajar bagaimana menerima dan diterima orang lain. Dengan komunikasi yang
TUJUAN terbuka, jujur dan menerima klien apa adanya, perawat akan dapat meningkatkan kemampuan klien dalam membina
hubungan saling percaya

3. Peningkatan Fungsi Dan Kemampuan Untuk Memuaskan Kebutuhan Serta Mencapai Tujuan Yang Realistis.

Terkadang klien menetapkan ideal diri atau tujuan yang terlalu tinggi tanpa mengukur kemampuannya.

4. Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri. Identitas personal disini termasuk status, peran,
dan jenis kelamin

Dalam hal ini perawat berusaha menggali semua aspek kehidupan klien di masa sekarang dan masa lalu. Kemudian
perawat membantu meningkatkan integritas diri klien melalui komunikasinya dengan klien,
TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK Hearing [mendengarakan]
• Membangaun hubungan terapeutik perawat dan pasien Perawat mendengarkan dengan aktif dan memberikan reaksi secara
verbal/ nonverbal sehingga klien dapat membuka diri.
• Mengidentifikasi kekhawatiran yang menjadi perhatian utama pasien
• Menilai persepsi pasien ketika ada masalah Clarification [klarifikasi]
• Memfasilitasi luapan emosi dari pasien Melakukan klarifikasi pasien saat klien mengungkapn hal yang ambigu.
• Mengajari pasien dan orang-orang terdekatnya tentang perawatan diri yg diperlukan
Focusing [Fokus]
• Mengenali kebutuhan pasien
Kembali mengarahkan ke pokok pembicaraan awal apabila klien sudah
• Membimbing pasien dalam mengidentifikasi tindakan tampak berbicara diluar konteks.
JENIS KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Konfrontasi
Accepting [Penerimaan} Komunikasi yang dilakukan setelah perawat mampu membangun
Penerimaan dari apa yang diungkapkan klien, namun tidak selalu sama dengan kepercayaan dengan pasien, yg bertujuan mengehntikan rutinitas yang
kesepakatan. maladaptif

“…Yaa.. Saya paham maksud anda..”


Reflection [merefleksikan]

Silent [ Diam/ hening] Mendorong klien untuk mengetahui perasaanya dan memutuskan
sesuatu.
Memberikan waktu kepada klien untuk mengungkapkan pikiran & perasaan.
Klien : “apakah saya harus membicarakan hal ini kepada dokter?”
Offering self [ Menawarkan diri] Perawat : “menurut anda, apakah anda harus membicarakannnya
dengan dokter?”
Menyediakan waktu & perhatian untuk menemani klien tanpa diminta oleh klien.

Giving Recognation
Memberikan penghargaan/ pujian tanpa berlebih kepada klien.
“saya perhatikan anda selalu semangat menjalani terapi”

Anda mungkin juga menyukai