Anda di halaman 1dari 6

BAB III

TATA LAKSANA

A. Pemberian Edukasi Kesehatan Pasien/Keluarga Interdisiplin Di Rawat Jalan dan Rawat Inap
1. Latar Belakang
Pada pelayanan pasien yang berfokus pada pasien ,pemberian edukasi kepada pasien dan
keluarga mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan pelayanan asuhan kesehatan
sangatlah penting agar pasien dan keluarga memahami secara jelas sehingga dapat
berpartisipasi mendukung proses penyembuhan pasien.
2. Definisi :
Pemberian informasi dan edukasi adalah penyampaian berita tentang sesuatu atau
penyuluhan dengan tujuan menyadarkan dan mengubah sikap serta perilaku pasien dan
atau keluarga.

3. Tujuan
Pemberian informasi/edukasi kesehatan kepada pasien dan keluarga dapat berjalan dengan
baik sesuai dengan ketentuan ,sehingga diharapkan :
a. Mampu memahami informasi yang telah diberikan kepadanya dengan cara yang
jelas,menggunakan bahasa yang sederhana dan tanpa istilah yang terlalu teknis.
b. Mampu mempercayai informasi yang telah diberikan.
c. Mampu mempertahankan pemahaman informasi tersebut untuk waktu yang cukup
lama dan mampu menganalisanya dan menggunakannya untuk membuat keputusan
secara bebas.
4. Pemberian informasi dan edukasi kesehatan dilakukan diseluruh tempat pelayanan yang
memungkinkan interaksi antara petugas kesehatan dengan pasien/keluarga.Yaitu dirawat
jalan dan rawat inap.
5. Materi edukasi
a. Edukasi yang diberikan oleh Dokter Spesialis/dokter umum/dokter penanggung jawab
pasien :
1) Dokter atau tim dokter yang merawat
2) Penjelasan penyakit/diagnosa ,penyebab,tanda gejala,prognosis.
3) Hasil pemeriksaan dan rencana pengobatan.
4) Tindakan medis(pembedahan,prosedur invasif)
5) Perkiraan hari rawat
6) Hasil pelayanan dan pengobatan,kemungkinan pengobatan yang tidak terduga.
7) Komplikasi yang mungkin terjadi
8) Kemungkinan penundaan pelayanan/keterlambatan pelayanan,alasan,alternative
layanan.
9) Manajemen nyeri(sedang,berat)
b. Edukasi yang diberikan oleh perawat/bidan
Perawat PK 1 :
1) Pemasangan gelang pasien
2) Informasi pasien baru
3) Penggunaan alat bantu kesehatan
4) Manajemen nyeri (ringan)
5) Perawatan luka derajat I
6) Resiko jatuh
7) Keamanan tempat bermain
Perawat PK II
1) Persiapan pasien pulang,penangan pasien pulang
2) Luka derajat II
3) Alat bantu kesehatan
4) Posisi menyusui
5) Keterlibatan pasien dan keluarga dalam proses keperawatan

Perawat PK III
1) Alat-alat yang digunakan di ruangan khusus
2) Luka-luka derajat III
3) IMD
4) KMC

Perawat PK IV
1) Edukasi kolaborasi
2) Luka derajat IV

c. Edukasi nutrisi yang diberikan oleh ahli gizi :


1) Diet dan nutrisi
2) Penyuluhan nutrisi
d. Edukasi pengobatan yang diberikan oleh apoteker
1) Penggunaan obat-obatan secara efektif dan aman
2) Potensi efek samping obat
3) Potensi interaksi obat antar obat atau makanan
e. Edukasi tentang Rehabilitasi medic
1) Teknik mengangkat beban yang baik dan benar
2) Teknik penguatan otot perut bagi pasien nyeri pinggang (low Back Pain)
3) Stimulasi sensoris bagi anak dengan gangguan tumbuh kembang
4) Pertolongan pertama pada cidera olahraga
5) Senam otot dasar panggul untuk ibu pasca melahirkan
6) Latihan koordinasi gerak dan keseimbangan bagi pasien post stroke
7) Mencegah nyeri lutut dengan bersepeda
8) Bergerak bersama lansia
f. Edukasi tentang cuci tangan dengan benar

6. Pemberi edukasi
a. Dokter/doktergigi/dokter spesialis
b. Perawat/bidan
c. Apoteker
d. Ahli gizi
e. Terapis
7. Penerima Edukasi
a. Pasien
b. Suami/istri,orang tua kandung,anak kandung dll
8. Waktu edukasi
a. Edukasi dilakukan secepat mungkin setelah pasien masuk RS
b. Edukasi di rawat jalan dilakukan ketika pasien didiagnosa pertama kali,ada tambahan
obat,perubahan rencana terapi dan sesuai kebutuhan.
c. Edukasi dirawat inap pertama kali dilakukan ketika pasien masuk rawat inap,selama
perawatan dan ketika pasien mau pulang.
9. Proses komunikasi saat memberikan edukasi
a. Tahap pengumpulan informasi pasien (asesmen pasien)
Sebelum melakukan edukasi pertugas menilai dulu kebutuhan edukasi pasien pasien
dan keluarga berdasarkan :
1) Kemampuan membaca ,tingkat pendidikan
2) Bahasa yang digunakan (apakah diperlukan penerjemah atau penggunaan bahasa
isyarat)
3) Hambatan emosional dan motivasi
4) Keterbatasan fisik dan kognitif
5) Kesediaan pasien untuk menerima informasi
6) Nilai – nilai dan pilihan pasien

Setelah melalui tahap asesmen pasien ,kemungkinan ditemukan :

a) Pasien dalam kondisi fisik dan emosionalnya baik,maka proses komunikasinya


mudah disampaikan.
b) Jika pada tahap asesmen pasien ditemukan hambatan fisik (tuna rungu dan
tuna wicara),maka komunikasi yang efektif adalah memberikan leaflet kepada
pasien dan keluarga sekandung(istri,anak,ayah,ibu,atau saudara sekandung)
dan menjelaskannya kepada mereka.
c) Jika pada tahap asesmen pasien ditemukan hambatan emosional pasien (pasien
marah atau depresi),maka komunikasi yang efektif adalah memberikan materi
edukasi dan menyarankan pasien membaca leaflet.Apabila pasien tidak
mengerti materi edukasi ,pasien bias menghubungi educator yang berkaitan
dengan onformasi dan edukasi yang diperlukan.
d) Jika pada tahap asesmen pasien ditemukan kendala bahasa,maka segera
menghubungi Kepala perawat.Kepala perawat akan menghubungi penerjemah.
b. Tahap Verifikasi (memastikan pasien dan keluarganya menerima edukasi yang
diberikan):
1) Apabila pasien dalam kondisi baik dan dapat menerima informasi dan edukasi,maka
verifikasi yang dilakukan adalah menanyakan kembali edukasi yang telah diberikan.
(pertanyaan seperti : “Dari materi yang telah disampaikan,apa yang bapak atau ibu
bisa pelajari?”
2) Apabila pasien mengalami hambatan fisik ,maka verifikasinya adalah dengan pihak
keluarganya dengan pertanyaan yang sama : “Dari materi yang telah disampaikan,
apa yang bapak atau ibu bias pelajari?”
3) Apabila pasien mempunyai hambatan emosional (marah atau depresi),maka
verifikasinya adalah dengan menanyakan kembali sejauhmana pasiennya mengerti
tentang materi edukasi yang diberikan dan pahami.Proses pertanyaan ini bisa
datang langsung ke kamar pasien setelah pasien tenang.
4) Apabila pasien dan/atau keluarga telah memahami informasi dan edukasi yang
disampaikan,maka tahap pemberian informasi dan edukasi dapat dilakukan
kembali untuk menilai kebutuhan edukasi yang lainnya.Apabila pasien dan/keluarga
belum memahami materi edukasi yang diberikan ,maka pemberian edukasi dapat
dilakukan pada waktu lain sambil mengkaji hambatan yang ada.
5) Dengan diberikannya informasi dan edukasi pasien,diharapkan komunikasi yang
disampaikan dapat dimengerti dan diterapkan oleh pasien.Dengan pasien mengikuti
semua arahan dari rumah sakit,diharapkan mempercepat proses penyembuhan
pasien.
10. Metode
Metode edukasi mempertimbangkan nilai-nilai dan pilihan pasien dan keluarga,dan
memperkenankan interaksi yang memadai antara pasien ,keluarga dan staf agar
pembelajaran dapat dilaksanakan.Pembelajaran akan terlaksana apabila memperhatikan
metode yang digunakan untuk mendidik pasien dan keluarga. Metode penyampaian
edukasi pasien dan keluarga melalui audio,demonstrasi,lisan atau visual.
11. Media
a. Buku pedoman pelayananPKRS
b. Leaflet,banner,poster
12. Reasesmen
Pengkajian kebutuhan edukasi dilakukan ketika ada perubahan kondisi pasien.
13. Dokumentasi
Pemberian informasi/edukasi kepada pasien rawat jalan maupun rawat inap
didokumentasikan dan disimpan dalam rekam medis pasien,menggunakan form pemberian
informasi/edukasi kesehatan lanjutan 9lampiran 1,2,3,4).

B. Pemberian Edukasi Tentang Kondisi Penyakit


1. Latar Belakang
Pada pelayanan pasien yang berfokus pada pasien ,pemberian edukasi kepada pasien dan
keluarga untuk mengetahui tentang kondisi penyakit pasien sangatlah penting agar pasien
dan keluarga memahami secara jelas sehingga dapat berpartisipasi mendukung proses
penyembuhan pasien.
2. Definisi
a. Kondisi penyakit adalah keadaan yang menjelaskan tentang keadaan tubuh pasien yang
abnormal menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat.
b. Pemberian edukasi kondisi penyakit adalah pemberian edukasi kepada pasien dan
keluarga mengenai kondisi penyakit meliputi : pengertian,penyebeb,tanda dan
gejala,factor resiko,cara pengobatan,komplikasi yang mungkin terjadi ,kemungkinan
penundaan pelayanan/keterlambatan pelayanan,alternatif layanan,Manajemen
nyeri(sedang,berat).
3. Ruang Lingkup
Pemberian edukasi tentang kondisi penyakit dilakukan diseluruh tempat pelayanan yang
memungkinkan interaksi antara petugas kesehatan dengan pasien /keluarga.Yaitu dirawat
jalan dan rawat inap oleh dokter/dokter gigi,dokter spesialis.
4. Tata Laksana
a. Pemberian edukasi pasien rawat jalan
Pemberian edukasi kondisi penyakit kepada pasien rawat jalan dilakukan oleh
dokter/dokter gigi/dokter spesialis ketika memberikan asuhan pelayanan di rawat jalan.
b. Pemberian edukasi pasien dirawat inap
Pemberian edukasi kondisi penyakit kepada pasien rawat inap dilakukan oleh
dokter/dokter gigi/dokter spesialis ketika pasien dirawat inap dibangsal perawatan.
c. Materi edukasi pasien rawat jalan dan rawat inap
Materi edukasi tentang kondisi penyakit kepada pasien rawat jalan dan rawat ianp
mencangkup pengertian,penyebab,tanda dan gejala,factor resiko,cara
pengobatan,komplikasi,dan pencegahan,hasil pemeriksaan dan rencana
pengobatan ,tindakan medis(pembedahan,prosedur invasive),perkiraan hari rawat,hasil
pelayanan dan pengobatan yang tidak terduga,komplikasi yang mungkin
terjadi,kemungkinan penundaan pelayanan/keterlambatan pelayanan,alternative
layanan,manajemen nyeri(sedang,berat).
5. Proses Pemberian edukasi kondisi penyakit
a. Dokter/dokter gigi/dokter spesialis menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang
pengertian
b. Dokter/dokter gigi/dokter spesialis menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang
penyebab
c. Dokter/dokter gigi/dokter spesialis menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang tanda
dan gejala
d. Dokter/dokter gigi/dokter spesialis menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang factor
resiko
e. Dokter/dokter gigi/dokter spesialis menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang cara
pengobatan
f. Dokter/dokter gigi/dokter spesialis menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang
komplikasi penyakit yang mungkin terjadi
g. Dokter/dokter gigi/dokter spesialis menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang hasil
pemeriksaan dan rencana pengobatan
h. Dokter/dokter gigi/dokter spesialis menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang
tentang tindakan medis (pembedahan,prosedur invasive).
i. Dokter/dokter gigi/dokter spesialis menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang
perkiraan hari rawat
j. Dokter/dokter gigi/dokter spesialis menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang hasil
pelayanan dan pengobatan
k. Dokter/dokter gigi/dokter spesialis menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang
kemungkinan pengobatan yang tidak terduga,komplikasi yang mungkin
terjadi,kemungkinan penundaan pelayanan/keterlambatan pelayanan,alternative
pelayanan
l. Dokter/dokter gigi/dokter spesialis menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang
menajemen nyeri (sedang,berat)jika diperlukan
m. Dokter/dokter gigi/dokter spesialis meminta pasien/keluarga menjelaskan kembali
tentang penjelasan yang telah diberikan.
n. Dokter/dokter gigi/dokter spesialis mendokumentasikan pemberian edukasi dalam
form rekam medis
o. Dokter/dokter gigi/dokter spesialis meminta pasien/keluarga untuk menandatangani
formulir bukti pemberian edukasi.
p. Dokter/dokter gigi/dokter spesialis menandatangani kolom tanda tangan pemberian
edukasi.
6. Media
Leaflet
7. Dokumentasi
Pemberian edukasi kondisi penyakit kepada pasien rawat jalan maupun rawat inap
didokumentasikan dalam form informasi /edukasi kesehatan pasien/keluarga interdisiplin
dan catatan perkembangan terintegrasi dan disimpan dalam rekam medis pasien.
C. Pemberian Edukasi Obat
1. Latar Belakang
Pada pelayanan pasien yang berfokus pada pasien,pemberian edukasi kepada pasien dan
keluarga untuk mengetahui tentang penggunaan obat yang aman yang mendukung proses
penyembuhan pasien sangatlah penting agar pasien dan keluarga memahami secara jelas
sehingga dapat berpartisipasi mendukung proses penyembuhan pasien.
2. Definisi
Pemberian edukasi pengunaan obat yang aman adalah pemberian edukasi kepada pasien
dan keluarga mengenai penjelasan pengunaan obat yang aman melipui nama obat dan
kegunaan obat ,aturan dan cara pemakaian obat,interaksi obat,aturan dan cara pemakaian
obat,interaksi obat dengan obat,obat dengan makanan ,dan efek samping obat.
3. Ruang Lingkup
Pemberian edukasi tentang penggunaan obat yang aman dilakukan diseluruh tempat
pelayanan yang memungkinkan interaksi antara petugas kesehatan dengan
pasien/keluarga.Yaitu dirawat jalan dabn rawat inap oleh farmasis.

Anda mungkin juga menyukai