DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIMPANG AGUNG
KECAMATAN SEPUTIH AGUNG
Jl. Raya Simpang Agung Kec. Seputih Agung Kab. Lampung Tengah
No. HP 081273025583
Email : puskesmassimpangagung@gmail.com
Kode Pos 34166
A. Latar Belakang
Pendidikan pasien dan keluarga membantu pasien berpartisipasi lebih baik dalam
asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan
tentang asuhannya.Berbagai staf yang berbeda di puskesmas memberikan
pendidikan kepada pasien dan keluarganya.Pendidikan diberikan ketika pasien
berinteraksi dengan dokter atau perawatnya.Demikian juga petugas kesehatan
lainnya memberikan pendidikan secara spesifik, diantaranya terapi diet,
rehabilitasi atau persiapan pasien pulang dan asuhan pasien
berkelanjutan.Mengingat banyak staf terlibat dalam pendidikan pasien dan
keluarganya, hal ini penting diperhatikan bahwa anggota yang terlibat
dikoordinasikan kegiatannya dan fokus pada kebutuhan pembelajaran pasien.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan kesehatan sebagai bagian dari sasaran keselamatan
pasien di UPT Puskesmas Simpang Agung.
2. Tujuan Khusus
a. Bagi Pasien
Mengembangkan perilaku kesehatan, khususnya yang berkaitan
dengan masalah atau penyakit yang diderita oleh pasien yang
bersangkutan
b. Bagi Keluarga
Membantu mempercepat proses penyembuhan pasien.
Dalam proses penyembuhan pasien, bukan hanya faktor
obat saja, tetapi faktor psikologis dari pasien sangat
berperan. Dalam mewujudkan lingkungan psikososial ini,
maka peran keluarga sangat penting. Oleh karena itu,
promosi kesehatan perlu dilakukan juga bagi keluarga
pasien.
Keluarga tidak terserang atau tertular penyakit. Dengan
melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien,
mereka akan mengetahui dan mengenal penyakit yang
diderita pasien., cara penularannya dan cara
pencegahannya. Keluarga pasien tentu akan berusaha agar
terhindar dari penyakit yang diderita oleh pasien.
Membantu agar tidak menularkan penyakitnya kepada
orang lain
c. Bagi Puskesmas
Meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas
C. Sasaran
1. Penderita (pasien)
2. Kelompok atau individu yang sehat atau keluarga
3. Petugas Puskesmas
D. Batasan Operasional
Pendidikan pasien dan keluarga adalah pengetahuan yang diperlukan oleh pasien
dan keluarga selama proses asuhan maupun pengetahuan yang dibutuhkan setelah
pasien dipulangkan ke pelayanan kesehatan lain atau kerumah. Pendidikan pasien
dapat mencakup informasi sumber-sumber di komunitas untuk tambahan
pelayanan dan tindak lanjut pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana akses
ke pelayanan emergensi bila dibutuhkan.
Pendidikan yang efektif dalam suatu pusat kesehatan masyarakat hendaknya
menggunakan audiovisual serta berbagai pembelajaran jarak jauh dan berbagai
teknik pendidikan yang lain.
Puskesmas mendidik pasien dan keluarganya, sehingga mereka mendapat
pengetahuan dan ketrampilan untuk berpartisipasi dalam proses dan pengambilan
keputusan asuhan pasien. Setiap puskesmas mengembangkan pendidikan ke
dalam proses pelayanan berbasis misi, jenis pelayanan yang diberikan dan
populasi pasien. Pendidikan direncanakan untuk menjamin bahwa setiap pasien
diberikan pendidikan sesuai kebutuhannya.
Puskesmas menetapkan bagaimana mengorganisasikan sumber daya
pendidikan secara efektif dan efisien.Oleh karena itu, puskesmas perlu
menetapkan koordinator pendidikan atau komite pendidikan, menciptakan
pelayanan pendidikan, mengatur penugasan seluruh staf yang memberikan
pendidikan secara terkoordinasi.
E. Landasan Hukum
1. Peraturan Menteri Kesehatan No 29 Tahun 2004 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Pada jam kerja (08.00 – 14.00) distribusi ketenagaan adalah sbb:
C. Jadwal Kegiatan
1. Tim membuat jadwal kegiatan, dan berkoordinasi pada kurun waktu tertentu
yang disepakati bersama, untuk menyusun panduan pendidikan pasien, sesuai
dengan kompetensi petugas.
2. Jadwal dibuat untuk jangka waktu tertentu dan dikomunikasikan kepada seluruh
petugas sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Untuk pendidikan pasien di puskesmas diberikan pada saat pelayanan
berlangsung, dan petugas mencatat di rekam medis, tentang materi yang
diberikan.
BAB III
STANDAR FASILITAS
G. Peralatan
1. Alat peraga penyuluhan
2. LCD Proyektor
3. Leaflet
4. Food model
5. Panduan diet sesuai jenis penyakit (DM, HT, Anemia)
6. Buku saku tentang informasi singkat berbagai jenis penyakit
7. Lembar balik/Flip chart
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
A. STANDAR PPK. 1
Puskesmas menyediakan pendidikan untuk menunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam
pengambilan keputusan dan proses pelayanan.
Puskesmas mendidik pasien dan keluarganya, sehingga mereka mendapat pengetahuan dan
ketrampilan untuk berpartisipasi dalam proses dan pengambilan keputusan asuhan pasien.
Setiap Puskesmas mengembangkan pendidikan ke dalam proses pelayanan berbasis misi,
jenis pelayanan yang diberikan dan populasi pasien.
Pendidikan direncanakan untuk menjamin bahwa setiap pasien diberikan pendidikan sesuai
kebutuhannya.Puskesmas menetapkan bagaimana mengorganisasikan sumber daya
pendidikan secara efektif dan efisien.Oleh karena itu, Puskesmas perlu menetapkan
koordinator pendidikan atau komite pendidikan, menciptakan pelayanan pendidikan,
mengatur penugasan seluruh staf yang memberikan pendidikan secara terkoordinasi.
B. STANDAR PPK.2
Pendidikan berfokus pada pengetahuan dan ketrampilan spesifik yang dibutuhkan pasien dan
keluarga dalam pengambilan keputusan, berpartisipasi dalam asuhan dan asuhan
berkelanjutan di rumah.Hal tersebut diatas berbeda dengan alur informasi pada umumnya
antara staf dan pasien yang bersifat informatif tapi bukan bersifat pendidikan seperti
lazimnya.
Pendidikan oleh staf Puskesmas diberikan kepada pasien dan keluarganya untuk membantu
keputusan dalam proses pelayanan. Pendidikan yang diberikan sebagai bagian dari proses
memperoleh informed concent untuk pengobatan (misalnya pembedahan dan anestesi)
didokumentasikan di rekam medis.
Sebagai tambahan, bila pasien dan keluarganya secara langsung berpartisipasi dalam
pemberian pelayanan (contoh: mengganti balutan, memberikan makan, memberikan obat,
dan tindakan pengobatan) mereka perlu dididik.
Ketika kebutuhan pendidikan teridentifikasi, dicatat di rekam medis. Hal ini akan membantu
semua petugas pemberi pelayanan berpartisipasi dalam proses pendidikan. Setiap Puskesmas
hendaknya menetapkan lokasi dan format asesmen pendidikan, perencanaan dan pemberian
informasi dalam rekam medis.
* STANDAR PPK. 2.1.
Pengetahuan dan ketrampilan yang menjadi kekuatan dan kekurangan diidentifikasi dan
digunakan untuk membuat perencanaan pendidikan.Ada banyak faktor variabel untuk
apakah pasien dan keluarga mau dan mampu untuk belajar. Jadi, untuk merencanakan
pendidikan maka Puskesmas harus melakukan asesmen :
C. STANDAR PPK. 3
Pendidikan pasien dan keluarga termasuk topik berikut ini, terkait dengan pelayanan
pasien: penggunaan obat yang aman, penggunaan peralatan medis yang aman, potensi
interaksi antara obat dengan makanan, pedoman nutrisi, manajemen nyeri dan teknik
rehabilitasi.
Puskesmas secara rutin memberikan pendidikan pada area yang berisiko tinggi bagi
pasien. Pendidikan mendukung pengembalian fungsi pada level sebelumnya dan
memelihara kesehatan secara optimal.
Puskesmas menggunakan materi dan proses pendidikan pasien yang standar paling sedikit
pada topik-topik di bawah ini :
Penggunaan obat-obatan yang didapat pasien secara efektif dan aman (bukan hanya
obat yang diresepkan untuk dibawa pulang), termasuk potensi efek samping obat.
Penggunaan peralatan medis secara efektif dan aman
Potensi interaksi antara obat yang diresepkan dengan obat lainnya (termasuk obat yang
tidak diresepkan), serta makanan.
Diet dan nutrisi
Manajemen nyeri, dan
Teknik rehabilitasi
E. STANDAR PPK. 5
Metode pendidikan mempertimbangkan nilai-nilai dan pilihan pasien dan keluarga, dan
memperkenankan interaksi yang memadai antara pasien, keluarga dan staf agar
pembelajaran dapat dilaksanakan.
Pasien dan keluarga didorong untuk berpartisipasi dalam proses pelayanan dengan memberi
kesempatan untuk memberi pendapat dan mengajukan pertanyaan kepada staf untuk
meyakinkan pemahaman yang benar dan mengantisipasi partisipasi. Staf mengenali peran
penting pasien dalam pemberian pelayanan yang aman, berkualitas tinggi.
Kesempatan berinteraksi dengan staf, pasien, dan keluarga mengijinkan umpan balik untuk
menjamin bahwa informasi dipahami, bermanfaat, dan dapat digunakan.Puskesmas
memutuskan kapan dan bagaimana pendidikan secara verbal diperkuat dengan materi secara
tertulis untuk meningkatkan pemahaman dan memberikan rujukan (referensi) pendidikan di
masa yang akan datang.
F. STANDAR PPK. 6
Ketika tenaga kesehatan profesional yang memberi asuhan memahami kontribusinya satu
dan lainnya dalam pemberian pendidikan pasien, maka kolaborasi mereka akan lebih
efektif. Kolaborasi, pada gilirannya dapat membantu menjamin bahwa informasi yang
diterima pasien dan keluarga adalah komprehensif, konsisten, dan seefektif
mungkin.Kolaborasi berdasarkan kebutuhan pasien dan karenanya mungkin tidak selalu
diperlukan.
Pengetahuan tentang subjek yang diberikan, waktu yang tersedia adekuat, dan
kemampuan berkomunikasi secara efektif adalah pertimbangan penting dalam pendidikan
yang efektif.
Instrumen Ceklist Verifikasi Pengetahuan Pasien
Tidak kalah penting dalam pedoman keselamatan pasien ini adalah tentang ketersediaan logistik,
yang antara lain berupa sarana dan prasarana penunjang kegiatan pendidikan pasien, form-form
pelaporan maupun sarana yang dibutuhkan untuk pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan dan
perlu di dukung oleh perencanaan anggaran, supaya logistik yang dibutuhkan dapat tersedia pada
saat dibutuhkan.
BAB VI
PENUTUP
Pendidikan pasien dan keluarga membantu pasien berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang
diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang asuhan yang
diterimanya. Dengan partisipasi aktif dari pasien dan keluarga dalam proses pelayanan kesehatan
diharapkan hasil yang optimal dari setiap upaya kuratif dan rehabilitatif pasien.