Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

Kesehatan adalah hak azasi manusia, dan sekaligus merupakan investasi


sumber daya manusia,serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks
pembangunan Manusia ( IPM). Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua
pihak untuk memelihara,meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan
seluruh masyarakat Indonesia.
Guna mewujudkan hal tersebut,maka Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk
lebih mengutamakan upaya-upaya peningkatan kesehatan ( Promotif) dan
pencegahan penyakit atau masalah kesehatan ( Preventif), tanpa mengesampingkan
upaya - upaya penanggulangan atau penyembuhan ( Kuratif) dan pemulihan
( Rehabilitatif) sesuai dengan Paradigma Sehat yang ada.
Pendidikan pasien dan keluarga dirumah sakit membantu pasien berpartisipasi
lebih baik dalam perawatan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil
keputusan tentang perawatan dalam pelayanan kesehatan. Berbagai disiplin ilmu yang
ada dirumah sakit memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarganya.
Pendidikan yang efektif diawali dengan assesment kebutuhan pembelajaran
pasien dan keluarganya. Assesment ini menjelaskan bukan hanya kebutuhan akan
pembelajaran, tetapi bagaimana pemebelajaran dapat dilaksanakan dengan baik.
Pasien dan keluarga yang datang kerumah sakit mempunyai sosial, pendidikan
dan ekonomi yang berbeda-beda sehingga edukasi dirumah sakit sangnat penting
guna menggugah kesadaran minat pasien dan keluarga untuk berperan positif dalam
penyembuhan dan pencegahan penyakit. Oleh karena itu edukasi dirumah sakit
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pelayanan kesehatan di rumah
sakit.

1
BAB II

KETENTUAN UMUM

I. PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK)

Pendidikan pasien dan keluarga (PPK) adalah upaya-upaya yang di


laksanakan dalam rangka memberikan penyuluhan /pendidikan kesehatan
kepada pasien atau keluarga pasien agar meraka dapat menolong diri
mereka sendiri (pasien tersebut) yang berarti orang tersebut mampu
menghadapi masalah-masalah kesehatan potensial (yang mengancam)
dengan cara mencegahnya dan mengatasi masalah-masalah kesehatan
yang sudah terjadi dengan cara menanganinya secara efektif serta efisien.
Dengan kata lain, masyarakat mampu berperilaku hidup sehat dalam rangka
memecahkan masalah-masalah kesehatan yang sudah di derita maupun
yang potensial (mengancam), yang dilakukan secara mandiri yang sesuai
sosial ekonomi budaya yang dimilikinya.
Pendidikan pasien dan keluarga (PPK) diberikan ketika pasien berinteraksi
dengan dokter, perawat, gizi, farmasi, terapis dan lain sebagainya. Masing-
masing memberikan penyuluhan / pendidikan secara spesifik mulai dari
pasien baru masuk, dalam proses perawatan / pelaksanaan terapi dan
persiapan pasien pulang.

II. TUJUAN DAN SASARAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA

Tujuan umum dan pendidikan pasien dan keluarga adalah meningkatkan


kemampuan individu dan keluarga untuk hidup sehat dan
mengembangkan upaya kesehatan yang bersuber daya masyarakat
sesuai sosekbud masyarakat tersebut, serta terciptanya lingkungan yang
kondusif untuk mendorong kemampuan tersebut.

2
Sedangkan sasaran pendidikan pasien dan keluarga atau PPK adalah :

1. Pasien yang sedang melakukan perawatan di Rumah Sakit Khusus Mata


Provinsi Sumatera Selatan ( baik di ruang rawat jalan maupun rawat
inap), sejak pasien tersebut masuk Rumah Sakit sampai dengan keluar
Rumah Sakit.
2. Kelurga pasien yang sedang mendampingi pasien, terutama keluarga
pasien dan anak-anak atau keluarga pasien usia lanjut maupun pasien
dengan keterbatasan fisik maupun mental.

III. PELAKSANAAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK)

1. Assesement/pengkajian kebutuhan komunikasi / pendidikan dan


pengajaran :
1. Pendidikan pasien dan keluarga di rencanakan dengan
melakukan assement kebutuhan / pendidikan dan pengajaran
meliputi penilaian tentang kepercayaan dan nilai-nilai yang di anut
pasien dan keluarganya, kecakapan baca tulis, tingkat pendidikan
dan bahasa, hambatan emosional dan motivasi, keterbatasan fisik
dan kognitif serta kemampuan pasien untuk menerima informasi
yang diberikan.
2. Proses assement kebutuhan komunikasi / pendidikan dan
pengajaran pasien di Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi
Sumatera Selatan dilaksanakan dengan efektif sehingga dapat
menghasilkan keputusan tentang pengobatan pasien yang harus
segera di lakukan dan kebutuhan pengobatan lanjutan untuk
emergensi, efektif atau pelayanan terencana, bahkan ketika
kondisi pasien berubah.
3. Proses assement pasien adalah proses yang terus menerus yang
digunakan pada sebagian besar unit kerja rawat inap dan rawat
jalan di Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan dan
di catat ada form pengkajian keperawatan rawat inap dan rawat

3
jalan.Kebutuhan pendidikan pasien dan keluarga diidentifikasi
pada saat melakukan pengkajian awal pasien termasuk kebutuhan
sarana dan interpreter.
4. Proses assement pada pasien anak-anak dan pasien dengan
penurunan kesadaran dilakukan kepada orang tua pasien,
keluarga atau penanggung jawab pasien.

IV. Pasien dan Keluarga di Rawat Inap


1. Setiap pasien dan keluarga rawat inap yang baru masuk rumah
sakit berhak mendapatkan informasi yang lengkap mengenai
peraturan rumah sakit, fasilitas dan cara penggunaanya,
penyakitnya, pemeriksaan, terapi ( obat, diet, dan terapi lainnya),
perawatan, keamanan pasien / pencegahan infeksi dan pelayanan
kesehatan lain yang diperlukan oleh pasien.
2. Setiap pasien dan keluarga rawat inap selama perawatan
berhak mendapatkan edukasi mengenai perkembangan penyakit,
prognosa, pemeriksaan lanjut, tindakan medis, perubahan terapi,
terapi lanjutan( obat, diet dan terapi lainnya), perawatan lanjutan
dan pelayanan lanjutan kesehatan lain yang diperlukan oleh
pasien. Diberikan sesuai dengan situasi dan keadaan
perkembangan penyakit pasien.
3. Setiap pasien dan keluarga rawat inap yang akan pulang atau
persiapan pulang berhak mendapatkan pendidikan mengenai
kondisi penyakit pasien saat pulang, terapi ( obat, diet, dan terapi
lainnya) yang akan di lanjutkan dirumah, data – data yang di bawa
pulang dan kegunaanya, pemeriksaan / kontrol selanjutnya,
kebutuhan home visite jika diperlukan.
4. Pendidikan/edukasi pada pasien anak-anak dan pasien dengan
penurunan kesadaran diberikan kepada orang tua pasien, keluarga
atau penanggung jawab pasien.
5. Edukasi dan support psikologis diberikan kepada pasien dengan
penyakit kronis, pasien terminal, pasien dalam pengobatan

4
chemoterapi, pasien dalam kegawatan/intensif.Dokumentasi
pemberian pendidikan/ edukasi dicatat pada form catatan Edukasi
Terintegrasi A ( Rawat Inap ).
6. Apabila ada edukasi tambahan yang di perlukan oleh pasien
selama perawatan di catat pada form Catatan Edukasi terintegrasi
B ( Rawat Jalan dan Lanjutan rawat Inap).

1. Pendidikan Pasien Dan Keluarga Di Rawat Jalan (Individu)

1. Setiap pasien dan keluarga rawat jalan mendapatkan pendidikan /


edukasi tentang pelayanan kesehatan di rumah sakit ( sesuai
dengan penyakitnya).
2. Setiap pasien dan keluarga rawat jalan mendapatkan pendidikan /
edukasi tentang penyakitnya dengan jelas.
3. Setiap pasien dan keluarga pasien mendapatkan penjelasan
mengenai terapi / tindakan medis, pengobatan dan diet sesuai
dengan penyakitnya.
4. Dokumentasi pemberian edukasi di Rawat Jalan di catat pada
form Catatan Edukasi Terintegrasi B.

2. Pendidikan Pasien dan keluarga Di Rawat Inap dan Di Rawat Jalan yang
di laksanakan secara penyuluhan kelompok .

1. Setiap pasien dan keluarga pasien di rawat inap mendapatkan


penyuluhan / edukasi tentang masalah kesehatan, penyakit, cara
pencegahan, dan pengobatan / penatalaksanaan yang ada di
rumah sakit yang dapat di lakukan dengan penyuluhan kelompok
di ruangan tertentu.
2. Dokumentasi pemberian penyuluhan / edukasi di Rawat Inap yang
dilaksanakan penyuluhan kelompok di catat pada form Catatan
Edukasi Terintegrasi B.

5
3. Petugas / edukator PPK :

1. Pendidikan pasien dan keluarga diberikan secara kolaboratif oleh


multi disiplin ilmu yang terlibat dalam perawatan pasien dimana
mereka yang memberikan penyuluhan memiliki pengetahuan
tentang materi sesuai kebutuhan pasien, keterampilan
komunikasi yang baik dan waktu yang cukup untuk
melakukannya.
2. Pendidikan Pasien dan Keluarga di laksanakan oleh Dokter
Umum, Dokter Spesialis, Perawat , Ahli Gizi/ Nutrisionis,
Apoteker, Dokter Rehabilitasi Medis, Rohaniawan.

4. Metode PPK :

Metode pendidikan pasien dan keluarga dipilih dengan


mempertimbangkan nilai dan preferensi pasien dan keluarganya
sehingga dapat berpartisipasi dalam proses perawatan dan untuk
memastikan bahwa mereka susdah memiliki pemahaman yang benar
tentang kesehatan.
Metode yang dapat gunakan :

 Ceramah
 Observasi
 Simulasi
 Diskusi
 Demonstrasi
 Praktek langsung

5. Media PPK
 Leaflet
 Alat peraga

6
6. Form PPK

Pendidikan pasien dan keluarganya dicatat secara terintegrasi / seragam


oleh semua staf dan di simpan dalam rekam medis pasien.
Form terintegrasi yang terkait dengan pendidikan pasien dan keluarga
pasien yaitu :
1. Form Assesment ( pengkajian Kebutuhan Pedidikan / Komunikasi dan
pengajaran).
2. Form Edukasi Terintegrasi A ( Rawat Inap)
3. Form Edukasi Terintegrasi B ( Rawat Jalan dan Lanjutan Rawat Inap)

7. Prosedur Pengkajian Kebutuhan Pendidikan / Komunikasi dan


Pengajaran adalah sebagai berikut :
a. Beri Salam
b. Perkenalkan diri
c. Siapkan sarana dan prasarana untuk assement kebutuhan
komunikasi pasien.
d. Tanyakan kepada pasien / keluarga apakah pasien dapat
berbicara, bila tidak tanyakan awal terjadi gangguan bicara.
e. Tanyakan Bahasa yang di gunakan sehari-hari oleh pasien /
keluarga dalam berkomunikasi.
f. Tanyakan apakah pasien / keluarga perlu penerjemah dalam
berkomunikasi.
g. Kaji adanya hambatan belajar pada pasien/keluarga.
h. Tanyakan cara belajar yang di sukai oleh pasien / keluarga.
i. Tanyakan tingkat pendidikan pasien / keluarga.
j. Tanyakan hal-hal yang perlu dan ingin diketahui oleh pasien /
keluarga tentang kesehatannya.
k. Dokumentasikan hasil pengkajian pada form pengkajian.

7
l. Lakukan terminasi dengan mengucapkan terimakasih dan lakukan
kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya.

10.Prosedur Pelaksanaan Pendidikan Pasiendan keluarga ( PPK ) di Rawat


Ianap adalah sebagai berikut :
a. Beri salam
b. Perkenalkan diri
c. Siapkan sarana dan prasarana untuk edukasi
d. Berikan edukasi sesuai dengan kebutuhan pasien dengan
mengguanakan bahasa yang mudah di pahami dengan melingkari
nomor materi yang di sampaikan.
e. Beri kesempatan pasien / keluarga untuk bertanya, memberi
pendapat dan terlibat dalam pengambilan keputusan.
f. Pastikan bahwa pasien dan keluarga memahami apa yang telah
diberikan oleh edukator.
g. Lakukan dan tulis evaluasi kepada pasien/ keluarga tentang
edukasi yang sudah di sampaikan.
h. Beri reinforcemen terhadap partisipasi pasien / keluarga dalam
mengambil keputusan.
i. Tuliskan tanggal edukasi dilakukan.
j. Tuliskan metode yang digunakan dalam edukasi dan durasi waktu
pemberian edukasi.
k. Pastikan edukator dan pasien/ keluarga menandatangani form
catatan Edukasi Dan Perencanaan Pulang Terintegrasi A.

11. Prosedur Pelaksanaan Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) di Rawat


Jalan adalah sebagai berikut :
a. Beri Salam
b. Perkenalkan diri
c. Siapkan sarana dan prasarana untuk edukasi

8
d. Tuliskan materi edukasi sesuai dengan kebutuhan pasien dengan
mengguanakan bahasa yang mudah di pahami.
e. Beri kesempatan pasien / keluarga untuk bertanya, memberi
pendapat dan terlibat dalam pengambilan keputusan.
f. Pastikan bahwa pasien dan keluarga memahami apa yang telah di
berikan oleh edukator.
g. Lakukan dan tulis evaluasi kepada pasien/keluarga tentang
edukasi yang sudah di berikan.
h. Beri reinforcemn terhadap partisipasi pasien / keluarga dalam
mengambil keputusan.
i. Tuliskan tanggal edukasi di lakukan
j. Tuliskan metode yang di gunakan dalam edukasi dan durasi waktu
pemberian edukasi.
k. Pastikan edukator dan pasien / keluarga menandatangani form
catatan Edukasi Dan Perencanaan Pulang Terintegrasi B.

12. Monitoring dan Evaluasi PPK


Monitoring dan Evaluasi terhadap Pelaksanaan Pendidikan Pasien dan
Keluarga dilakukan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi PPK
Monitoring dan Evaluasi PPK dilaksanakan oleh Kepala Ruangan
masing-masing dan berkoordinasi dengan tim PPK
2. Waktu Monitoring dan Evaluasi PPK
Monitoring dan Evaluasi PPK dilaksanakan setiap 1 bulan sekali.
3. Form Monitoring dan Evaluasi PPK
4. Form Monitoring dan Evaluasi berupa Form Evaluasi dan
Monitoring Edukasi pasien dan keluarga.

9
BAB III
MATERI PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA

1. Edukasi yang diberikan oleh dokter spesialis/ dokter umum/ dokter penanggung jawab
pasien:
a. Penjelasan penyakit, penyebab, tanda dan gejala, prognosa
b. Hasil pemeriksaan
c. Tindakan medis
d. Perkiraan hari rawat
e. Penjelasan komplikasi yang mungkin terjadi

2. Edukasi nutrisi yang diberikan oleh Ahli gizi:


a. Diet dan nutrisi
b. Penyuluhan nutrisi

3. Edukasi tentang Manajemen nyeri


a. Farmakologi
b. Non-farmakologi

4. Edukasi dan Rohaniawan


a. Bimbingan Rohani
b. Konseling Rohani

5. Edukasi farmasi tentang:


a. Nama obat dan kegunaannya
b. Aturan pemakaian dan dosis obat
c. Jumlah obat yang diberikan
d. Cara penyimpanan obat

10
e. Efek samping obat
f. Kontra indikasi obat

6. Edukasi yang diberikan oleh penyuluh / perawat


a. Pendidikan kesehatan
b. Penanganan dan cara perawatan di rumah
c. Perawatan luka
d. Alat-alat yang perlu disiapkan di rumah
e. Keamanan penggunaan alat-alat kesehatan
f. Keamanan lingkungan bermain
g. Keamanan lingkungan perawatan di rumah

7. Edukasi Rehabilitasi medis:


a.Perawatan luka

11
BAB IV

PENUTUP

Sebagaimana tersirat didepan, Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) bukanlah


proses yang mudah dan sederhana. Keberhasilan pelaksanaan penyuluhan pasien dan
keluarga pasien ini terletak pada prakarsa, inovasi dan kesungguhan seluruh petugas
yang terkait dalam merencanakan dan melaksanakan pendidikan pasien dan keluarga.

Perlu dipahami bahwa pada akhirnya upaya penyuluhan pasien dan keluarga
merupakan tanggung jawab kita bersama dan perlu didukung oleh semua pihak
sehingga pelaksanaan penyuluhan pasien dan keluarga pasien di Rumah Sakit Khusus
Mata Provinsi Sumatera Selatan Provinsi Sumatera Selatan yang merupakan bagian
dari kegiatan PKRS dan Visi Misi PKRS dapat terwujud sesuai dengan visi dan misi
Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan

12
Kepala Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan Tentang Kebijakan
Pendidikan Pasien Dan Keluarga :

1. Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan mempertimbangkan pelayanan


yang diberikan adalah merupakan bagian dari suatu system pelayanan yang
terintegrasi dengan para professional di bidang pelayanan kesehatan dan tingkat
pelayanan yang dapat membangun kontinuitas pelayanan.

2. Rumah Sakit menyediakan Pendidikan yang mendukung partisipasi pasien dan


keluarganya yang mengambil keputusan perawatan dan proses perawatan.

3. Terdapat pencatatan yang seragam untuk pendidikan pasien dan keluarganya oleh
semua staf dan disimpan dalam rekam medis pasien

4. Setiap pasien adalah unik dengan kebutuhan, kekuatan, budaya dan kepercayaan
masing-masing. Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan membangun
kepercayaan dan komunikasi terbuka dengan pasien untuk memahami dan melindungi
nilai budaya, psikososial serta nilai spiritual pasien.

5. Pendidikan pasien dan keluarganya direncanakan dengan melakukan assesmen


kebutuhan komunikasi/ pendidikan dan pengajaran meliputi penilaian tentang
kepercayaan nilai-nilai yang dianut pasien dan keluarganya, kecakapan baca tulis,
tingkat pendidikan dan bahasa, hambatan emosional dan motivasi, keterbatasan fisik
dan kognitif serta kemampuan pasien untuk menerima informasi yang diberikan

6. Proses assesmen kebutuhan komunikasi/ pendidikan dan pengajaran pasien di Rumah


Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan di laksanakan dengan efektif sehingga
dapat menghasilkan keputusan tentang pengobatan pasien yang harus segera
dilakukan dan kebutuhan pengobatan lanjutan untuk emergensi, elektif atau pelayanan
terencana, bahkan ketika kondisi pasien berubah. Proses assesmen pasien adalah
proses yang terus menerus dan digunakan pada sebagian besar unit kerja rawat inap
dan rawat jalan di Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan

13
7. Pendidikan dan pelatihan pasiendan keluarganya bertujuan untuk membantu memenuhi
kebutuhan kesehatan pasien yang berkesinambungan dengan menngidentifikasi dan
membangun hubungan kerja sama dengan sumber daya masyarakat yang mendukung
pendidikan tentang pemeliharaan kesehatan yang berkesinambungan dan pencegahan
penyakit setelah pasien berada dirumah.

8. Pendidikan pasien dan keluarganya mencakup topik-topik yang berkaitan dengan


perawatan pasien, penggunaan obat-obatan yang aman, penggunaan peralatan medis
yang aman, potensi interaksi antara obat-obatan dan makanan, panduan gizi,
manajemen nyeri, psikologi serta tehnik-tehnik rehabilitasi.

9. Pendidikan pasien dan keluarga pasien berfokus pada pengetahuan dan keterampilan
khusus yang akan dibutuhkan pasien dan keluarganya untuk membuat keputusan
perawatan, berpartisipasi dalam perawatan dan melanjutkan perawatan dirumah.

10. Metode pendidikan dipilih dengan mempertimbangkan nilai dan preferensi pasien dan
keluarganya sehingga dapat berpartisipasi dalam proses perawatan dan untuk
memastikan bahwa mereka sudah memiliki pemahaman yang benar tentang
kesehatan.

11. Pendidikan pasien dan keluarga diberikan secara kolaboratif oleh multi disiplin ilmu
yang terlibat dalam perawatan pasien dimana mereka yang memberikan penyuluhan
memilikipengetahuan tentang materi sesuai kebutuhan pasien, keterampilan
komunikasi yang baik dan waktu yang cukup untuk melakukannya.

12. Pasien dengan penurunan kesadaran, anak-anak atau pasien dengan gangguan
komunikasi, assesmen dan edukasi diberikan kepada orang tua, keluarga dekat atau
yang bertanggung jawab terhadap pasien.

13. Pemberian edukasi obat diberikan oleh farmasi klinis atau DPJP

14
14. Kepala Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan mempertimbangkan
pelayanan yang diberikan adalah merupakan bagian dari suatu system pelayanan yang
terintegrasi dengan para professional di bidang pelayanan kesehatan dan tingkat
pelayanan yang dapat membangun kontinuitas pelayanan.

15. Rumah Sakit menyediakan Pendidikan yang mendukung partisipasi pasien dan
keluarganya yang mengambil keputusan perawatan dan proses perawatan.

16. Terdapat pencatatan yang seragam untuk pendidikan pasien dan keluarganya oleh
semua staf dan disimpan dalam rekam medis pasien.

17. Setiap pasien adalah unik dengan kebutuhan, kekuatan, budaya dan kepercayaan
masing-masing. Rumah Sakit Selatan kepercayaan dan komunikasi terbuka dengan
pasien untuk memahami dan melindungi nilai budaya, psikososial serta nilai spiritual
pasien.

18. Pendidikan pasien dan keluarganya direncanakan dengan melakukan assesmen


kebutuhan komunikasi/ pendidikan dan pengajaran meliputi penilaian tentang
kepercayaan nilai-nilai yang dianut pasien dan keluarganya, kecakapan baca tulis,
tingkat pendidikan dan bahasa, hambatan emosional dan motivasi, keterbatasan fisik
dan kognitif serta kemampuan pasien untuk menerima informasi yang diberikan.

19. Proses assesmen kebutuhan komunikasi/ pendidikan dan pengajaran pasien di Rumah
Sakit Khusus MataProvinsi Sumatera Selatan di laksanakan dengan efektif sehingga
dapat menghasilkan keputusan tentang pengobatan pasien yang harus segera
dilakukan dan kebutuhan pengobatan lanjutan untuk emergensi, elektif atau pelayanan
terencana, bahkan ketika kondisi pasien berubah. Proses assesmen pasien adalah
proses yang terus menerus dan digunakan pada sebagian besar unit kerja rawat inap
dan rawat jalan di Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan

20. Pendidikan dan pelatihan pasiendan keluarganya bertujuan untuk membantu memenuhi
kebutuhan kesehatan pasien yang berkesinambungan dengan menngidentifikasi dan
membangun hubungan kerja sama dengan sumber daya masyarakat yang mendukung

15
pendidikan tentang pemeliharaan kesehatan yang berkesinambungan dan pencegahan
penyakit setelah pasien berada dirumah.

21. Pendidikan pasien dan keluarganya mencakup topik-topik yang berkaitan dengan
perawatan pasien, penggunaan obat-obatan yang aman, penggunaan peralatan medis
yang aman, potensi interaksi antara obat-obatan dan makanan, panduan gizi,
manajemen nyeri, psikologi serta tehnik-tehnik rehabilitasi.

22. Pendidikan pasien dan keluarga pasien berfokus pada pengetahuan dan keterampilan
khusus yang akan dibutuhkan pasien dan keluarganya untuk membuat keputusan
perawatan, berpartisipasi dalam perawatan dan melanjutkan perawatan dirumah.

23. Metode pendidikan dipilih dengan mempertimbangkan nilai dan preferensi pasien dan
keluarganya sehingga dapat berpartisipasi dalam proses perawatan dan untuk
memastikan bahwa mereka sudah memiliki pemahaman yang benar tentang
kesehatan.

24. Pendidikan pasien dan keluarga diberikan secara kolaboratif oleh multi disiplin ilmu
yang terlibat dalam perawatan pasien dimana mereka yang memberikan penyuluhan
memilikipengetahuan tentang materi sesuai kebutuhan pasien, keterampilan
komunikasi yang baik dan waktu yang cukup untuk melakukannya.

25. Pasien dengan penurunan kesadaran, anak-anak atau pasien dengan gangguan
komunikasi, assesmen dan edukasi diberikan kepada orang tua, keluarga dekat atau
yang bertanggung jawab terhadap pasien.

26. Pemberian edukasi obat diberikan oleh farmasi klinis atau DPJP.

16
17
Lampiran Nama-Nama Sruktur Organisasi Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit
Di Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan

1. Kepala Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan


Dr.dr Anang Tribowo Sp.M ( K )
NIP.19610101198812 1001

2. Kasi Pelayanan
dr.Darli Kasnadi Santoso
NIP. 1971042520000121001

3. Ketua Tim PKRS


Hj.Hamidatul Rosidah,BSc.SKM
NIP.19591128198402 2 2003

4. Sekretaris
Nurul Huda.SKM

5. Pelayanan Umum :
1. Hj.Halimah Tus’sadiah.SKM
NIP. 19650925 19501 2 001

2. Nurhabibah.SKM
NIP. 1978228 199803 2 005

6. Pelayanan Individu Dan Pelayanan Kelompok :


1. Rina Aprianti.SKM
NIP.1982041020001 2 001

2. Sri Rahmawati,AmKep
19830428 2009 2 007

18
7. Pelayanan Kemitraan :
1. dr.Neva Maycelina

2. Lidya Rahma Dayanti,AMAK


NIP. 1985055272201101 2 004

3. M.Soleh.Hasan.SH ( Humas )

19
URAIAN JABATAN
TIM PKRS Rumah Sakit Khusus Mata
Provinsi Sumatera Selatan

A. Ketua PKRS
1. Nama Jabatan : Ketua
2. Pengertian : seorang professional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat
memimpin dalam menjalankan pelaksanaan kegiatan PKRS Rumah Sakit
Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan.
3. Tanggung jawab : secara administratif dan fungsional bertanggungjawab
seluruhnya terhadap pelaksanaan kegiatan PKRS di Rumah Sakit Khusus Mata
Provinsi Sumatera Selatan.
4. Tugas pokok : mengkoordinasikan semua pelaksanaan kegiatan PKRS di
Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan.
5. Uraian tugas :
a. Menyusun dan merencanakan pelaksanaan program kerja kegiatan PKRS.
b. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional
kegiatan PKRS secara efektif , efisien dan bermutu.
c. Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian unit kerja terkait.
d. Memberikan pembinaan terhadap anggota PKRS.
e. Membuat daftar inspeksi ke semua unit terkait.
f. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota PKRS untuk
membahas dan menginformasikan hal – hal penting yang berkaitan dengan
PKRS.
g. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan.
h. Menjalin kerjasama antar unit terkait.
i. Meningkatkan pengetahuan anggota, membuat dan memperbaiki cara kerja
dan pedoman kerja yang aman dan efektif.
6. Wewenang:
a. Memberikan penilaian kinerja anggota PKRS.
b. Membuat dan menetapkan prgram kerja PKRS.
7. Hasil Kerja
a. Daftar tugas untuk anggota PKRS.
b. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan pada PKRS.
c. Program Kerja PKRS
d. Bahan materi edukasi

20
B. Sekretariat
1. Tanggung Jawab : secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
kepada ketua PKRS
2. Tugas Pokok : ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan program PKRS

3. Uraian Tugas :
a. Mengatur rapat dan jadwal rapat PKRS
b. Menyiapkan ruang rapat dan perlengkapannya yang diperlukan, termasuk
konsumsi, khususnya bila rapat berlangsung saat waktu makan siang atau
sore
c. Membuat dan menanda tangani surat keluar serta melakukan pekerjaan
administrasi termasuk pengarsipannya
d. Menyusun kesimpulan sidang dan notulen rapat
e. Memberikan pertimbangan atau saran pada perencanaan, pengembangan
program dan fasilitasi kegiatan PKRS.
4. Uraian Wewenang : meminta informasi dan arahan dari Ketua PKRS
5. Hasil Kerja: dokumentasi administrasi pelaksanaan kegiatan PKRS

C. Bagian Umum
1. Tanggung Jawab : secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
kepada ketua PKRS
2. Tugas Pokok : ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan program PKRS
3. Uraian Tugas :
a. Mengelola peralatan penyuluhan & menginventarisasi barang milik PKRS
b. Mempersiapkan sarana perlengkapan kegiatan pelayanan penyuluhan baik
penyuluhan individu maupun kelompok
c. Merekam dan mendokumentasikan kegiatan penyuluhan baik yang
disiarkan melalui TV, radio maupun kegiatan lain yang dipandang perlu
d. Menyampaikan infromasi pelayanan rumah sakit /berita penyuluhan /materi
penyuluhan melalui Intranet /Website ke pelanggan termasuk upload foto
yang diperlukan
e. Menyimpan hasil dokumentasi
4. Uraian Wewenang : meminta informasi dan arahan kepada Ketua PKRS

21
5. Hasil Kerja: dokumentasi kegiatan PKRS

D. Bagian Penyuluhan /Pendidikan Individu


1. Tanggung Jawab : secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
kepada Ketua dan Wakil Ketua PKRS dalam pelaksanaan penyuluhan
/pendidikan individu pada program kerja PKRS
2. Tugas Pokok : membantu pelaksanaan semua kegiatan penyuluhan /pendidikan
individu pada program kerja PKRS
3. Uraian Tugas :
a. Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit kerja
masing - masing
b. Melaporkan kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit kerja
masing – masing
c. Melakukan survey pelaksanaan program kerja di unit kerja masing –
masing.
d. Mengadakan koordinasi dengan SMF /Intalasi /Unit terkait
4. Uraian Wewenang : berdiri secara mandiri dan aktif untuk memberikan saran dan
masukan mengenai penyuluhan /pendidikan individu pada program kerja PKRS.
5. Hasil Kerja:
a. Identifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan per unit kerja
b. Pelaksanaan program kerja PKRS di masing-masing unit
c. Penerapan pedoman PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
d. Penerapan SPO PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
e. Laporan evaluasi kerja

E. Bagian Penyuluhan /Pendidikan Kelompok


1. Tanggung Jawab : secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
kepada Ketua dan Wakil Ketua PKRS dalam pelaksanaan penyuluhan
/pendidikan individu pada program kerja PKRS
2. Tugas Pokok : membantu pelaksanaan semua kegiatan penyuluhan /pendidikan
individu pada program kerja PKRS
3. Uraian Tugas :

22
a. Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit kerja
masing - masing
b. Melaporkan kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit kerja
masing – masing
c. Melakukan survey pelaksanaan program kerja di unit kerja masing –
masing.
d. Mengadakan koordinasi dengan SMF /Intalasi /Unit terkait
4. Uraian Wewenang : berdiri secara mandiri dan aktif untuk memberikan saran dan
masukan mengenai penyuluhan /pendidikan individu pada program kerja PKRS.
5. Hasil Kerja:
a. Identifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan per unit kerja
b. Pelaksanaan program kerja PKRS di masing-masing unit
c. Penerapan pedoman PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
d. Penerapan SPO PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
e. Laporan evaluasi kerja

F. Bagian Kemitraan
1. Tanggung Jawab : Memberikan pelayanan yang terbaik dari Rumah Sakit Khusus
Mata Provinsi Sumatera Selatan
2. Tugas Pokok : Mengelola renacana operasional sebagai Pedoman kegiatan

3. Uraian Tugas :
a. Berkedudukan sebagai unsur pelaksana pelayanan
b. Bertugas membantu ketua PKRs sebagai pelaksana Tugas
c. Melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan
kewajiban
4. Hasil Kerja :
1. Identifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan per unit
2. Pelaksanaan program kerja PKRS di masing-masing unit
3. Laporan evaluasi kerja

23
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL TIM PKRS

A. Ketua PKRS
1. Nama Jabatan : Ketua
2. Pengertian : seorang professional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat
memimpin dalam menjalankan pelaksanaan kegiatan PKRS.
3. Persyaratan dan kualifikasi:
a. Pendidikan formal : dokter atau perawat.
b. Pendidikan non formal : sertifikat seminar.
c. Pengalaman kerja : pengalaman kerja sebagai dokter atau perawat medical
informasi di rawat inap dan rawat jalan.
d. Ketrampilan : memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi, berkepribadian
yang menarik, dapat bersosialisasi dengan baik dan profesional..

24
B. Sekretariat
1. Nama Jabatan : Sekretaris PKRS
2. Pengertian : seseorang yang ahli dalam bidang administrasi kegiatan PKRS dan
mampu dalam menjalankan pelaksanaan Kegiatan PKRS
3. Persyaratan dan Kualifikasi :
a. Pendidikan Formal : berijazah D3 dari unit terkait
b. Pendidikan Non Formal : -
c. Pengalaman Kerja : memiliki pengalaman sebagai tenaga administrasi
kegiatan.
d. Ketrampilan : memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani.

C. Bagian Umum
1. Nama Jabatan : Koordinator Bagian Umum
2. Pengertian : seseorang yang ahli dalam bidang penyediaan sarana dan
prasarana pelaksanaan kegiatan PKRS dan mampu bekerjasama dengan unti
kerja terkait untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan PKRS
3. Persyaratan dan Kualifikasi :
a. Pendidikan Formal : berijazah D3 dari unit terkait
b. Pendidikan Non Formal : -
c. Pengalaman Kerja : memiliki pengalaman sebagai staf sarana dan
prasarana kegiatan di rumah sakit .
d. Ketrampilan : memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi,
berkepribadian mantap dan emosional yang stabil
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani.

D. Bagian Penyuluhan

25
1. Nama Jabatan : Koordinator penyuluhan anggota PKRS
2. Pengertian : seseorang yang diberi tugas oleh Ketua PKRS dalam
mengidentifikasi kebutuhan promisi kesehatan yang terkait dan memfollow up
pelaksanaan dan penerapaan program kerja PKRS dalam masing – masing
bagian atau unit kerja
3. Persyaratan dan Kualifikasi :
a. Pendidikan Formal : berijasah D3 atau persamaannya dalam bidangnya
masing masing dan memiliki minat dan bakat dalam penyuluhan kesehatan
kesehatan
b. Pendidikan Non Formal : memiliki sertifikat kursus sesuai unit kerja masing -
masing
c. Pengalaman Kerja : pengalaman kerja di rumah sakit dalam unit masing-
masing.
d. Ketrampilan : memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani.

4. Tanggung Jawab : secara administratif dan fungsional bertanggung jawab


kepada Ketua dan Wakil Ketua PKRS dalam pelaksanaan program kerja PKRS
di setiap unitnya masing-masing.
5. Tugas Pokok : membantu pelaksanaan semua kegiatan PKRS di unit masing-
masing.
6. Uraian Tugas :
a. Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di
unit kerja masing – masing.
b. Melaporkan kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit
kerja masing – masing.
c. Melakukan survey pelaksanaan program kerja di unit kerja
masing – masing.
7. Uraian Wewenang : berdiri secara mandiri dan aktif untuk memberikan saran dan
masukan mengenai penyuluhan kesehatan yang dibutuhkan per unit masing-
masing.
8. Hasil Kerja:

26
a. Identifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan per unit kerja
b. Pelaksanaan program kerja PKRS di masing-masing unit
c. Penerapan pedoman PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
d. Penerapan SPO PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
e. Laporan evaluasi kerja

F. Bagian Kemitraan
1. Tanggung Jawab : Memberikan pelayanan yang terbaik dari Rumah Sakit Khusus
Mata Provinsi Sumatera Selatan
2. Tugas Pokok : Mengelola renacana operasional sebagai Pedoman kegiatan

3. Uraian Tugas :
a. Berkedudukan sebagai unsur pelaksana pelayanan
b. Bertugas membantu ketua PKRs sebagai pelaksana Tugas
c. Melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan
kewajiban

4. Hasil Kerja :
4. Identifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan per unit
5. Pelaksanaan program kerja PKRS di masing-masing unit
6. Laporan evaluasi kerja

27
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan bagi pasien dan keluarganya membantu pasien untuk dapat


berpartisipasi lebih baik dalam perawatan dan mengambil keputusan-keputusan
perawatan. Penyuluhan ini diberikan oleh berbagai staf rumah sakit. Pendidikan
diberikan pada saat pasien dan keluarga berinteraksi dengan dokternya atau
perawat. Pihak lain memberi pendidikan pada saat mereka memberikan layanan-
layanan khusus, seperti rehabilitasi atau terapi nutrisi, atau saat mempersiapkan
pasien untuk pulang dan perawatan lanjutan. Oleh karena banyaknya staf yang
membantu menyuluh pasien dan keluarganya, maka staf rumah sakit perlu
mengkoordinasikan kegiatan mereka dan memfokuskan diri pada apa saja yang
perlu dipelajari pasien.
Dengan demikian, pendidikan yang efektif diawali dengan melakukan
penilaian terhadap kebutuhan belajar pasien dan keluarganya. Penilaian ini
menentukan bukan hanya apa yang harus dipelajari melainkan juga bagaimana
cara terbaik untuk melaksanakan pembelajaran tersebut. Pmbelajaran sendiri
akan berlangsung paling efektif jika disesuaikan dengan pilihan belajar, nilai
agama dan budaya serta kemampuan membaca bahasa seseorang.
Pembelajaran juga dipengaruhi oleh kapan waktu pelaksanaannya dalam
proses perawatan. Pendidikan mencakup pengetahuan yang diperlukan selama
proses perawatan dan pengetahuan yang diperlukan setelah pasien dipindahkan
ke tempat perawatan lain atau dipulangkan. Dengan demikian, pendidikan dapat
mencakup informasi mengenai sumber daya di masyarakat untuk perawatan
tambahan dan perawatan tindak lanjut(follow up) yang dibutuhkan serta
bagaimana cara mengakses layanan gawat darurat jika diperlukan

28
Pendidikan yang efektif dalam suatu rumah sakit menggunakan format
elektronik dan visual yang tersedia, berbagai teknik pembelajaran jarak jauh, dan
cara-cara lain. Mengingat begitu pentingnya pendidikan pasien dan keluarga
maka Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan memandang perlu
untuk membuat Pedoman PPK.

29
BAB II

DOKUMEN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA

A. Tujuan disusunnya Buku Pedoman PPK adalah agar dalam pelaksanaan


pendidikan pasien dan keluarga lebih terarah dan secara khusus bertujuan :

1. Rumah sakit mendidik pasien dan keluarganya sehingga


mereka mendapat pengetahuan dan keterampilan untuk
berpartisipasi dalam proses dan pengambilan keputusan
asuhan pasien.
2. Pendidikan berfokus pada pengetahuan dan keterampilan
spesifik yang dibutuhkan pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan,
berpartisipasi dalam asuhan berkelanjutan di rumah.
3. Rumah sakit secara rutin memberikan pendidikan pada area
yang berisiko tinggi bagi pasien. Pasien dan keluarga didorong
untuk berpartisipasi dalam proses pelayanan dan memberi
kesempatan untuk memberi pendapat dan mengajukan
pertanyaan kepada staf untuk meyakinkan pemahaman yang
benar dan mengantisipasi partisipasi.

4. Dalam memberi pendidikan kepada pasien, seluruh tenaga


kesehatan professional yang memberi asuhan memahami
kontribusinya satu dan lain, sehingga diperlukan kolaborasi
antar tenaga profesional tersebut.

B. SASARAN PEDOMAN

30
Adapaun sasaran dari buku pedoman PPK ini adalah pimpinan rumah
sakit,kepala/ketua unit kerja yang mengelola edukasi kepada pasien dan
keluarganya/PKRS,pelaksanan edukasi ( tenaga
medis,keperawatan,farmasi,gizi,sarana dan prasarana)

31
BAB III

PROGRAM PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA

1. BATASAN-BATASAN

Batasan-batasan ini berpedoman pada batasan-batasan Tim POKJA


Pendidikan Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit Khusus Mata provinsi Sumatera
Selatan

1.1 BATASAN UMUM

Pendidikan pasien dan keluarga (PPK) merupakan edukasi yang membantu


pasien untuk lebih banyak berpartisipasi dalam perawatan dan dalam pengambilan
keputusan selama perawatannya.
Pendidikan di Rumah sakit dilakukan untuk pasien rawat inap dan
rawat jalan A. Pendidikan pasien dan keluarga di rawat inap

1. Edukasi perorangan/ individu


Awal pasien masuk dilakukan assesmen kebutuhan komunikasi dan
pengajaran, selama proses perawatan, dan persiapan pulang
1. Pendidikan pasien dan keluarga yang dilaksanakan dengan cara
penyuluhan kelompok dilakukan diruangan perawatan dan di ruang
an rawat jalan yang memungkinkan dilakukan edukasi dengan cara
berkelompok.
2. Jadwal kegiatan edukasi kelompok disesuaikan jadwal kegiatan
PKRS dan kegiatan edukasi kelompok di ruangan masing-masing
yang diberikan oleh edukator dari multidisiplin ilmu.

32
B. Pendidikan pasien di rawat jalan

1. Edukasi perorangan di rawat jalan dilakukan sesuai kebutuhan


pasien dan dilakukan oleh multidisiplin ilmu.
2. Edukasi kelompok di rawat jalan sesuai dengan jadwal kegiatan PKRS.

1.2 BATASAN KHUSUS

C. STANDAR PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA

I. Standar PPK.1

Rumah sakit menyediakan pendidikan untuk menunjang partisipasi pasien


dan keluarga dalam pengambilan keputusan dan proses pelayanan.

Elemen penilaian PPK.1

· Rumah sakit merencanakan pendidikan dengan misi, jenis


pelayanan dan populasi pasien

· Tersedia mekanisme atau struktur pendidikan yang memadai di


seluruh rumah sakit

· Struktur dan sumber daya pendidikan di organisasikan secara efektif

II. Standar PPK.2

Dilakukan assesmen kebutuhan pendidikan masing-masing pasien dan


dicatat di rekam medisnya

33
Elemen penilaian PPK.2

 Dilakukan assesmen kebutuhan pendidikan pasien dan


keluarga
 Hasil assesmen kebutuhan pendidikan dicatat di rekam medis pasien.
 Tersedia system pencatatan pendidikan pasien yang seragam oleh
seluruh staf
 Ketika inform consent dipersyaratkan, pasien dan keluarga belajar
tentang proses memberikan inform consent
 Pasien dan keluarga belajar tentang bagaimana berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan terkait pelayanannya
 Pasien dan keluarga belajar tentang kondisi kesehatannya dan
diagnosis pasti
 Pasien dan keluarga belajar tentang hak mereka untuk
berpartisipasi pada proses pelayanan

III. Standar PPK.2.1

Dilakukan assesmen kemampuan dan kemauan belajar pasien dan


keluarga

Elemen penilaian PPK.2.1

 Pasien dan keluarga dilakuakan assesmen atau elemen:


a. Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga,
b. kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa
yang digunakan,
c. hambatan emosional dan motivasi,
d. keterbatasan fisik dan kognitif,

34
e. kesediaan pasien untuk menerima informasi. Dalam
maksud dan tujuan.

 Temuan assesmen digunakan untuk membuat rencana pendidikan


 Temuan assesmen didokumentasikan dalam rekam medis pasien

IV. Standar PPK.3

Pendidikan dan pelatihan membantu pemenuhan kebutuhan


kesehatan berkelanjutan dari pasien

Elemen penilaian PPK.3

 Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk


memenuhi kebutuhan kesehatan berkelanjutan atau mencapai
sasaran kesehatannya
 Rumah Sakit mengidentifikasi dan menjalin kerjasama dengan
sumber-sumber yang ada di komunitas yang mendukung promosi
kesehatan berkelanjutan dan pendidikan untuk pencegahan penyakit
 Bila kondisi pasien mengindikasikan, pasien dirujuk ke
sumber-sumber yang tersedia di komunitas

V. Standar PPK.4

Pendidikan pasien dan keluarga termasuk topic-topik berikut ini, terkait


dengan pelayanan pasien: penggunaan obat yang aman, penggunaan
peralatan medis yang aman, potensi interaksi antar obat dengan
makanan, pedoman nutrisi, manajemen nyeri dan teknik-tenik
rehabilitasi.

Elemen penilaian PPK.4

35
 Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga
dididik tentang penggunaan seluruh obat-obatan secara efektif dan
aman, serta tentang potensi efek samping obat, pencegahan
terhadap potensi interaksi obat dengan obat OTC dan atau makanan
 Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan
keluarga dididik tentang keamanan dan efektivitas
penggunaan peralatan medis
 Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan
keluarga dididik tentang diet dan nutrisi yang benar
 Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan
keluarga dididik manajemen nyeri
 Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan
keluarga dididik tentang teknik rehabilitasi

VI. Standar PPK.5

Metode pendidikan mempertimbangkan nilai-nilai dan pilihan pasien dan


keluarga, dan memperkenankan interaksi yang memadai antara pasien,
keluarga dan staf agar terjadi pembelajaran.

Elemen penilaian PPK.5

 Ada proses untuk memferivikasi bahwa, pasien dan keluarga


menerima dan memahami pendidikan yang diberikan
 Mereka yang memberikan pendidikan perlu mendorong pasien
dan keluarganya untuk bertanya dan memberi pendapat
sebagai peserta aktif
 Informasi verbal perlu diperkuat dengan materi secara tertulis yang
terkait dengan kebutuhan pasien dan konsisten dengan pilihan pembelajaran pasien
dan keluargannya

36
VII. Standar PPK.6

Tenaga kesehatan professional yang memberi pelayanan pasien


berkolaborasi dalam memberi pendidikan

Elemen penilaian PPK.6

 Bila ada indikasi, pendidikan pasien dan keluarga diberikan secara


kolaboratif
 Mereka yang memberikan pendidikan harus memiliki
pengetahuan yang cukup tentang subjek yang diberikan

 Mereka yang memberikan pendidikan harus menyediakan waktu


yang adekuat
 Mereka yang memberikan pendidikan harus mempunyai
keterampilan berkomunikasi

37
BAB IV

PENCATATAN DAN PELAPORAN


A. Pencatatan

1. Pendidikan pasien dan keluarga/ edukasi perorangan yang diberikan kepada


pasien dan keluarga dicatat pada catatan edukasi terintegrasi yaitu form A
untuk pemberian edukasi di rawat inap dan form B untuk pemberian edukasi
di rawat jalan.
2. Form B juga digunakan untuk pemberian edukasi tambahan yang mungkin
diperlukan oleh pasien/ keluarga di rawat inap
3. Pendidikan pasien dan keluarga/ edukasi kelompok yang dilaksanakan di
ruangan rawat inap dan rawat jalan dicatat pada form edukasi terintegrasi B
4. Evaluasi dicatat pada form evaluasi dokumen dan pasien.

B. Pelaporan

1. Laporan Bulanan
Pelaporan evaluasi pelaksanaan edukasi kepada pasien dan keluarga
masing-masing instalasi/ departemen dilaksanakan setiap bulan sekali dan
dilaporkan kepada TIM PPK Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera
Selatan
2. Laporan Tahunan
Laporan hasil kegiatan dalam 1 tahun dibuat tim PPK

LAMPIRAN

No. RM :
Nama :
Jenis Kelamin :
Tanggal Lahir :
Mohon diiisi atau tempelkan stiker
38
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA
PROVINSI SUMATERA SELATAN
Jln. Kol. H. Burlian KM. 5,5 Palembang. Telp & Fax (0711) 5612838
Email : rs.matapalembang@yahoo.co.id Website : rsmata-sumsel.co.id

FORMULIR EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA TERINTEGRASI

ASESMEN EDUKASI
Bahasa : □ Indonesia □ Inggris □ Daerah □ Lain-lain
Kebutuhan Penterjemahan : □ Ya □ Tidak
Pendidikan : □ SD □ SLTA□ SLTA□ S-I □ Lain-lain
Baca dan Tulis : □ Baik □ Kurang
Pilihan Cara Edukasi : □ Verbal □ Tulisan
Hambatan edukasi : □ Tidak ada □ Bahasa □ Kongnetif Terbatas
□ Penglihatan terganggu
□ Budaya/Agama/Spritual □ Emosional
□ Pendengaran terganggu
□ Gangguan Bicara □ Motivasi □ Fiasik Lemah
Kesediaan pasien / keluarga untuk menerima informasi yang diberikan : □ Ya □ Tidak

KEBUTUHAN EDUKASI
*identifikasi dan berikan tanda checklist (√ ) pada kebutuhan edukasi yaah dibutuhkan pasien
dan keluarga
PROGRAM EDUKASI BIDANG DISIPLIN / PROFESI
□ Kondisi Medis dan diagnose Medis
□ rencana perawatan dan pengobatan Medis
□ persetujuan tindakan kedokteran Medis
□ persiapan pre operasi ( personal Hygine ) Keperawatan
□ perawatan pasca operasi Keperawatan
□ perawtan lanjutan setelah pasien pulang Keperawatan
□ edukasi resiko jatuh Keperawatan
□ manajemen nyeri Keperawatan
□ diet / nutrisi Ahli Gizi
□ penggunan obat secara aman dan efektif Farmasi
□ tehnik cuci tangan Keperawatan
□ cara memeberikan obat tetes Keperawatan
□ edukasi lainnya :
□ edukasi lainnya :
□ edukasi lainnya :
□ edukasi lainnya :

39
BAB V

PENUTUP

Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa Pendidikan Pasien dan Keluarga
untuk dapat berpartisipasi lebih baik dalam perawatan dan mengambil keputusan-
keputusan perawatan. Pada hakekatnya, upaya pendidikan pasien dan keluarga di
rumah sakit baru akan terselenggara dengan baik apabila pimpinan dan staf rumah
sakit yang terkait mempunyai motivasi dan itikad pengembangan serta penuh
kesadaran dan tanggung jawab untuk melaksanakan semua program yang telah
dikembangkan.
Dengan adanya buku pedoman pendidikan pasien dan keluarga ini
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi
Sumatera Selatan secara berdaya guna dan berhasil guna.

40
41
42
43

Anda mungkin juga menyukai