Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN

UPT PUSKESMAS CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

Jln. Raya Sumur Dawa Kp. Tembol Ds. Tembong Kec. Carita Kode Pos 42264 Tlp.
081808601214 E-Mail : puskesmas.carita@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Pendidikan pasien dan keluarga membantu pasien berpartisipasi lebih baik dalam
asuhanyang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang
asuhannya. Berbagai staf yang berbeda di puskesmas memberikan pendidikan kepada
pasien dan keluarganya. Pendidikan diberikan ketika pasien berinteraksi dengan dokter
atau perawatnya. Demikian juga petugas kesehatan lainnya memberikan pendidikan secara
spesifik, diantaranya terapi diet, rehabilitasi atau persiapan pasien pulang dan asuhan
pasien berkelanjutan. Mengingat banyak staf terlibat dalam pendidikan pasien dan
keluarganya, hal ini penting diperhatikan bahwa anggota yang terlibat dikoordinasikan
kegiatannya dan focus pada kebutuhan pembelajaran pasien.
Pendidikan termasuk kebutuhan pengetahuan pasien selama proses pemberian pelayanan
maupun kebutuhan pengetahuan pasien setelah pulang untuk dirujuk ke pelayanan
kesehatan lain atau pulang ke rumah. Sehingga, pendidikan dapat mencakup informasi
sumber –sumber di komunitas untuk tambahan pelayanan emergensi bila dibutuhkan.
Pendidikan yang efektif dalam suatu Puskesmas hendaknya disediakan format visual dan
elektronik, serta berbagai pembelajaran jarak jauh dan teknik lainnya.

II. Tujuan Pedoman

a. Tujuan Umum
Kegiatana Pendidikan kesehatan sebagai bagian dari sasaran keselamatan pasien di
UPT Puskesmas Carita

b. Tujuan Khusus
1. Bagi Pasien
Mengembangkan perilaku kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan
masalah atau penyakit yang diderita oleh pasien yang bersangkutan.
2. Bagi Keluarga
 Membantu mempercepat proses penyembuhan pasien. Dalam proses
peyembuhan pasien, bukan hanya factor obat saja, tetapi factor
psikologis dari pasien sangat berperan. Dalam mewujudkan lingkungan
psikososial ini, maka peran keluarga sangat penting. Oleh karena itu,
promosi kesehatan perlu dilakukan juga bagi keluarga pasien.
 Keluarga tidak terserang atau tertular penyakit. Dengan melakukan
pendidikan kesehatan kepala Keluarga pasien, mereka akan mengetahui
dan mengenal penyakit yang diderita pasien, cara penularannya dan cara
pencegahannya. Keluarga pasien tentu akan berusaha agar terhindar dari
penyakit yang diderita oleh pasien.
 Membantu agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain.
3. Bagi Puskesmas
Meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas.
III. Sasaran
a. Penderita (pasien)
b. Kelompok atau individu yang sehat atau keluarga
c. Petugas Puskesmas

IV. Batasan Operasional


Pendidikan pasien dan keluarga adalah pengetahuan yang diperlukan oleh pasien dan
keluarga selama proses asuhan maupun pengetahuan yang dibutuhkan setelah pasien
dipulangkan ke pelayanan kesehatan lain atau ke rumah. Pendidikan pasien dapat
mencakup informasi sumber – sumber di komunitas untuk tambahan pelayanan dan
tindak lanjut pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana akses ke pelayanan
emergensi bila dibutuhkan.
Pendidikan yang efektif dalam suatu pusat kesehatan masyarakat hendaknya
menggunakan audiovisual serta berbagai pembelajaran jarak jauh dan berbagai teknik
pendidikan yang lain.
Puskesmas mendidik pasien dan keluarganya, sehingga mereka mendapat pengetahuan
dan keterampilan untuk berpartisipasi dalam proses dan pengambilan keptusan asuhan
pasien. Setiap puskesmas mengembangkan pendidikan kedalam proses pelayanan
berbasis misi, jenis pelayanan yang diberikan dan populasi pasien. Pendidikan
direncanakan untuk menjamin bahwa setiap pasien diberikan pendidikan sesuai dengan
kebutuhannya. Puskesmas menetapkan bagaimana mengorganisasikan sumber daya
pendidikan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, Puskesmas perlu menetapkan
koordinator pendidikan atau komite pendidikan, menciptakan pelayanan pendidikan,
mengatur penugasan seluruh staf yang memberikan pendidikan secara terkoordinasi.

V. Landasan Hukum
 Permenkes no 43 tahun 2019 tentang pusat kesehatan masarakat
 Peraturan Mentri Kesehatan 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Puskesmas membentuk Tim Pendidikan dan Keluarga (Tim PPK) yang bertanggung jawab
kepada Kepala Puskesmas. Tim PPK terdiri dari semua unsur profesi yang ada di
Puskesmas. Tim PPK terdiri dari dokter, Dokter Gigi, Perawat, Perawat Gigi, Bidan, Ahli
Gizi, Farmasi / Apoteker dan Sanitarian. Pengorganisasian Tim PPK dipimpin oleh satu
orang ketua, satu orang wakil ketua dan seorang sekertaris.
Ketentuan Tim PPK :
1. Tim PPK membuat program kerja
2. Dalam memberikan pendidikan, tim bekerja secara kolaboratif
3. Anggota PPK memiliki pengetahuan yang cukup tentang materi pendidikan yang
diberikan
4. Tim PPK menyediakan waktu yang adekuat dalam memberikan pendidikan kepada
pasien dan keluarga
5. Anggota tim PPK memiliki kemampuan komunikasi yang baik

B. Distribusi Ketenagaan
Pada jam pelayanan ( 08.00-12.00) distribusi ketenagaan adalah sbb :
 Pendaftaran
 BP Umum
 BP Gigi
 KIA
 Farmasi
 Laboratorium

Jadwal Kegiatan :

1. Tim membuat jadwal kegiatan dan berkoordinasi pada kurun waktu tertentu yang
disepakati bersama, untuk menyusun panduan pendidikan pasien, sesuai dengan
kompetensi petugas.
2. Jadwal dibuat untuk jangka waktu tertentu dan dikomuniskasikan kepada seluruh petugas
sebelu pelaksanaan jadwal.
3. Untuk pendidikan pasien di puskesmas diberikan pada saat pelayanan berlangsung dan
petugas mencatat di rekam medis, tentang materi yang diberikan.
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Standar Fasilitas
I. Fasilitas dan Sarana
Ruang pelayanan kepada pasien pada umumnya berlokasi bagian ruang depan puskesmas
sehingga memudahkan bagi pasien untuk mengakses pelayanan. Puskesmas menyediankan
alat dan kelengkapan untuk memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga, termasuk
ruang konsultasi yang memadai dan terjaga privasinya.
II. Peralatan
1. Alat Peraga Penyuluhan
2. LCD Proyektor
3. Leaflet
4. Food Model
5. Panduan Diet Sesuai Jenis Penyakit
6. Buku Saku Tentang Informasi Singkat Berbagai Jenis Penyakit
7. Lembar Balik / Flip Chat
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

Tata laksana / urutan pelayanan pendidikan pasien :

1. Semua pasien yang datang ke Puskesmas dilakukan assessment tentang kebutuhan


pendidikan
2. Hasil pengkajian pendidikan pasien dicatat di dalam rekam medis
3. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang kondisi kesehtaan dari diagnose
penyakit
4. Pasien dan keluarga mendapatkkan pendidikan tentang keamanan dan efektifitas
penggunaan peralatan medis
5. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang manajemen nyeri
6. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang diet dan nutrisi yang memadai
7. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang teknik rehabilitasi
8. Setelah mendapatkan pendidikan pasien dilakukan verifikasi bahwa pasien telah menrima
dan memahami pendidikan yang diberikan.

Pendidikan Pasien dan Keluarga meliputi 4 (empat) area focus, yaitu :

1. Pendidikan untuk mendukung keputusan pasien


2. Pendidikan disesuaikan dengan kondisi setiap pasien
3. Pendidikan untuk mendukung perawatan berkesinambungan
4. Bekerjasama dalam memberikan pendidikan
BAB V
STANDAR PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA

A. STANDAR PPK.1
Puskesmas menyediakan pendidikan untuk menunjang partisipasi pasien dan keluarga
dalam pengambilan keputusan dan proses pelayanan.
 Maksud dan tujuan PPK.1
Puskesmas mendidik pasien dan keluarganya, sehingga mereka mendapat
pengetahuan dan keterampilan untuk berpartisipasi dalam proses dan pengambilan
keputusan asuhan pasien. Setiap Puskesmas mengembangkan pendidikan ke dalam
proses pelayanan berbasis misi, jenis pelayanan yang diberikan dan populasi
pasien. Pendidikan direncanakan untuk menjamin bahwa setiap pasien diberikan
pendidikan sesuai kebutuhannya. Puskesmas menetapkan bagaimana
mengorganisasikan sumber daya pendidikan secara efektif dan efisien. Oleh karena
itu, Puskesmas perlu menetapkan koordinator pendidikan atau komite pendidikan,
menciptakan pelayanan pendidikan, mengatur penugasan seluruh staf yang
memberikan pendidikan secara terkoordinasi.

B. STANDAR PPK.2
Dilakukan asesmen kebutuhan pendidikan masing – masing pasien dan dicatat di rekm
medis
 Maksud dan Tujuan PPK.2
Pendidikan berfokus pada pengetahuan dan keterampilan spesifik yang dibutuhkan
pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan, berpartisispasi dalam asuhan
berkelanjutan di rumah. Hal tersebut diatas, berbeda dengan alur informasi pada
umumnya antara staf dan pasien yang bersifat informative tapi bukan bersifat
pendidikan seperti lazimnya.
Untuk memahami kebutuhan masing – masing pasien dan keluarganya, tersedia
proses asesmen untuk mengidentifikasi jenis pembedahan, prosedur invasuf
lainnya dan rencana pengobatan, kebutuhan perawat pendamping dan kebutuhan
pelayanan berkelanjutan di rumah setelah pulang. Pengkajian ini memungkinkan
petugas pemberi pelayanan merencanakan dan memberikan pendidikan sesuai
kebutuhan.
Pendidikan oleh staf Puskesmas diberikan kepada pasien dan keluarganya untuk
membantu keputusan dalam proses pelayanna. Pendidikan yang diberikan sebagai
bagian dari proses memperoleh informed consent untuk pengobatan (misalnya
pembedahan dan anastesi) di dokumentasikan dalam rekam medis.
Sebagai tambahan, bila pasien dan keluarganya secara langsung berpartisipasi
dalam pemberian pelayanan (contoh : mengganti balutan, memberikan makan,
memberikan obat dan tindakan pengobatan) mereka perlu dididik.
Ketika kebutuhan pendidikan teridentifikasi, dicatat di dalma rekma medis. Hal ini
akan membantu semua petugas pemberi pelayanan berpartisipasi dalam proses
pendidikan. Setiap Puskesmas hendaknya menetapkan lokasi dan format asesmen
pendidikan, perencanaan dan pemberian informasi dalam rekam medis.
STANDAR PPK.2.1
Dilakukan asesmen kemampuan dan kemauan belajar pasien dan keluarga.
MAKSUD DAN TUJUAN PPK 2.1
Pengetahuan dan keterampilan yang menjadi kekuatan dan kekurangan identifikasi
dan digunakan untuk membuat perencanaan pendidikan. Ada banyak factor
variable untuk apakah pasien dan keluarga mau dan mampu untuk belajar. Jadi,
untuk merencanakan pendidikan maka Puskesmas harus melakukan asesmen :
1. Keyakinan dan nilai – nilai pasien dan keluarga
2. Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan
3. Hambatan emosional dan motivasi
4. Keterbatasan fisik dan kognitif
5. Kesediaan pasien untuk menerima informasi

C. STANDAR PPK.3
Pendidikan dan pelatihan membantu pemenuhan kebutuhan kesehatan berkelanjutan dari
pasien.
 Maksud dan Tujuan PPK.3
Pasien sering membutuhkan pelayanan tindak lanjut guna memenuhi kebutuhan
kesehtan berkelanjutan atau untuk mencapai sasaran kesehatan mereka. Informasi
kesehatan umum diberikan oleh Puskesmas atau oleh sumber di komunitas, dapat
dimasukkan bila membuat resume kegiatan harian setelah pasien pulang. Praktik
pencegahan yang relevan dengan kondisi pasien atau sasaran kesehtananya, serta
informasi untuk mengatasi penyakit atau kecacatannya yang relevan dengan
kondisi pasien.
Puskesmas mengidentifikasi sumber – sumber pendidikan dan pelatihan yang
tersedia di komunitas.
Khususnya organisasi di komunitas yang memberikan dukungan promosi
kesehatan dengan pencegahan penyakit, serta bila memungkinkan menjalin
kerjasama berkelanjutan.

D. STANDAR PPK.4
Pendidikan pasien dan keluarga termasuk topic berikut ini, terkait dengan pelayanan pasien
: penggunaan obat yang aman, penggunaan pealatan medis yang aman, potensi interaksi
antara obat dengan makanan, pedoman nutrisi, manajeman nyeri dan teknik rehabilitasi.
 Maksud dan Tujuan PPK.4
Puskesmas secara rutin memberikan pendidikan pada area yang beresiko tinggi
bagi pasien. Pendidikan mendukung pengembalian fungsi pada level sebelumnya
dan memelihara kesehatan secara optimal.
Puskesmas menggunakan materi dan proses pendidikan pasien yang standar paling
sedikit pada topic – topic di bawah ini :
a. Penggunaan obat – obatan yang didapat pasien secara efektif dan aman (bukan
hanya obat yang diresepkan untuk dibawa pulang), termasuk potensi efek
samping obat.
b. Penggunaan peralatan medis secara efektif dan aman.
c. Potensi interaksi antara obat yang diresepkan dengan obat lainnya (termasuk
obat yang tidak diresepkan), serta makanan.
d. Diet dan nutrisi
e. Manajemen nyeri, dan
f. Teknik rehabilitasi

E. STANDAR PPK.5
Metode pendidikan mempertimbangkan nilai – nilai dan pilihan pasien dan keluarga, dan
memperkenankan interaksi yang memadai antara pasien, keluarga dan staf agar
pembelajaran dapat dilaksanakan.
Pasien dan keluarga didorong untuk berpartisipasi dalam proses pelayanan dengan
memberi kesempatan untuk memberi pendapat dan mengajukan pertanyaan kepada staf
untuk meyakinkan pemahaman yang benar mengantisipasi partisipasi. Staf mengenali
peran penting pasien dalam pemberian pelayanan yang aman, berkualitas tinggi.
Kesempatan berinteraksi dengan staf, pasien dan keluarga mengijinkan umpan balik untuk
menjamin bahwa informasi dipahami, bermanfaat dan dapat digunakan. Puskesmas
memutuskan kapan dan bagaimana pendidikan secara verbal diperkuat dengan materi
secara tertulis untuk meningkatkan pemahaman dan memberikan rujukan (referensi)
pendidikan di masa yang akan datang.

F. STANDAR PPK.6
Tenaga kesehatan professional yang memberi pelayanan pasien berkolaborasi dalam
memberikan pendidikan.
 Maksud dan tujuan PPK.6
Ketika tenaga kesehatan professional yang memberi asuhan memahami
kontribusinya satu dan lainnya dalam pemberian pendidikan pasien, maka
kolaborasi mereka akan lebih efektif. Kolaborasi, pada gilirannya dapat membantu
menjamin bahwa informasi yang diterima pasien dan keluarga adalah
komprehensif, konsisten dan seefektif mungkin. Kolaborasi berdasarkan kebutuhan
pasien dan karenanya mungkin tidak selalu diperlukan.
Pengetahuan tentang subjek yang diberikan waktu yang tersedia adekuat dan
kemampuan berkomunikasi secara efektif adalah pertimbangan penting dan
pendidikan yang efektif.
INSTRUMEN CEKLIST VERIFIKASI PENGETAHUAN PASIEN

Petunjuk Penggunaan Cheklist Verifikasi Pengetahuan Pasien


1. Form diisi dengan lengkap
2. Ketercapaian diberi tanda (√)

Nama Educator : Tanggal Verifikasi :

Nama Pasien / Umur / Ruang : Tempat Verifikasi :


Selama Verifikasi, apakah pasien melakukan Ketercapaian
No Keterampilan Indicator Ketercapaian Ya Tidak
1. Bentuk – bentuk pendidikan Menyampaikan hak pasien,
kesehatan, disebutkan manajemen nyeri, pendidikan pre
……………………………… tindakan medis, pengobatan,
……………………………… rehabilitasi, nutrisi, proses
penyakit.
2. Manfaat pendidikan Menjelaskan manfaat manajemen
kesehatan diidentifikasi / nyeri, pengetahuan proses
dijelaskan penyakit, manajemen pengobatan.
3. Pemberian tindakan yang Mengungkapkan berbagai
selalu disertai pendidikan pendidikan kesehatan yang
kesehatan dilakukan didapatkan setiap akan dilakukan
tindakan.
4. Perubahan sikap tentang Pasien menunjukan sikap
pendidikan kesehatan kooperatif dalam perawatan.
Demonstrasi yang ditunjukan oleh pasien :
Memahami & Menerima

Belum Memahami & Menerima

Tanda Tangan Pasien ………………………………….

Tanggal ………………………………………………...

Tanda Tangan Educator ……………………………….

Tanggal ………………………………………………..
BAB VI
LOGISTIK

Tidak kalah penting dalam pedoman keselamatan pasien ini adalah tentang ketersediaan logistic,
yang antara lain berupa sarana dan prasarana penunjang kegiatan pendidikan pasien, form – form
pelaporan maupun sarana yang dibutuhkan untuk pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan dan
perlu di dukung oleh perencanaan anggaran, supaya logistic yang dibutuhkan dapat tersedia pada
saat dibutuhkan.
BAB VII
PENUTUP

Pendidikan pasien dan keluarga membantu pasien berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang
diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang asuhan yang diterimanya.
Dengan partisipasi aktif dari pasien dan keluarga dalam proses pelayanan kesehatan diharapkan
hasil yang optimal dari setiap upaya kuratif dan rehabilitative pasien.

Anda mungkin juga menyukai