Anda di halaman 1dari 3

BANTUAN HIDUP DASAR

No. : 800/ /UKPP/SOP/I/PKM-C/2022


Dokumen
No.Revisi :0
Tanggal : 07/01/2022
SOP Terbit
Halaman : 1-3

Tien Sulaisiah
UPT NIP.197705102003
Puskesmas Carita 122002

1. Pengertia Bantuan Hidup Dasar adalah Prtolongan pertama yang dilakukan pada korban henti
n jantung atau henti nafas

2. Tujuan Mengurangi angka kesakitan dan kematian karena henti jantung dan henti nafas .
3. Kebijaka Surat Keputusan Kepala UPT Puskesma Carita tentang Pelayanan Klinis
n Nomor : 440 / /UKPP/SK/PKM-C/1/2022
4. Referensi -permenkes no 19 tahun 2016 tentang sistem penanggulangan Gawat darurat
terpadu
-Permenkes nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
-Permenkes Nomor 34 tahun 2022 tentang Akreditas Puskesmas, Klinik,
UTD, TPMD
5. Prosedur 1. Penolong memastikan korban tidak sadar dan tidak berespon
Dengan cara menepuk bahu korban dan bertanya keadaan korban apakah baik-
baik saja,
2. Jika ada respon maka penolong
a. Tidak mengubah posisi korban
b. Memeriksa keadan pasien apa yang telah terjadi
c. Mengulangi pemeriksaan berkala
3. Penolong memastikan keamanan 3 A
a. Aman penolong
b. Aman korban
c. Aman lingkungan
4. Jika korban tidak merespon segera meminta bantuan sekitar untuk memanggil
tim medis atau CODE BLUE 3x denagn menyebutkan tempat kejadian korban
5. Penolong memeriksa ABC
Airway :membuka jalan napas dengan cara head tilt chin lift atau jawtrust
untuk yang dicurigai cedera kepala
Breathing :memeriksa pernapasan dengan cara lihat pergerakan dada,
dengarkan suara napas dengan mendekatkan telinga ke hidung
korban, serta rasakan adakah hembusan nafas
Circulation :pengecekan nadi carotis dengan 2 jari, dan menghentikan sumber
pendarahan jika adanya pendarahan

6. Jika tida ada napas tidak ada nadi segera lakukan RJP sampai bantuan datang
7. Letakkan korban pada permukaan datar dan keras
8. Pastikan bagian dada korban terbuka untuk meyakinkan penempatan tangan
yang benar dan untuk melihat rekoil dada.
9. Letakkan tangan di tengah dada korban, tumpukan salah satu pangkal tangan
pada daerah separuh bawah tulang dada dan tangan yang lain di atas tangan
yang bertumpu tersebut.
10. Lengan harus lurus 90 derajat terhadap dada korban, dengan bahu penolong
sebagai tumpuan atas.
11. Tekan dada dengan kecepatan 100-120 kali per menit, dengan kedalaman
minimal 5 cm tetapi tidak boleh lebih dari 6 cm.
12. Selama melakukan penekanan, pastikan bahwa dinding dada diberikan
kesempatan untuk mengembang kembali ke bentuknya semula (rekoil penuh).
13. Lakukan RJP sebanyak 5 siklus dengan ketentuan 1 siklus melakukan 30 kali
kompresi dada dan 2 kali bantuan napas
14. Untuk penolong yang tidak terlatih dalam melakukan RJP, disarankan untuk
melakukan penekanan dada saja secara terus-menerus.
15. Setelah 5 siklus lakukan evaluasi kembali ABC jika napas ada , nadi teraba
lakukan posisi rekoperi terhadap korban dan segera lakukan perujukan ke
Tingkat Rumah Sakit
16. Jika tidak ada napas tidak ada nadi lakukan RJP kembali sampai adanya intuksi
tim ketua medis untuk menghentikan RJP dengan catatan adanya tanda kematian
6. Diagram
Alir Penolong pengecek respon pasien

Meminta bantuan

Jika tidak ada respon lakukan RJP

Evaluasi setelah 5 siklus

RJP dilanjutkan
Ada respon
Tidak ada respon

RJP dihentikan
Posisi rekoperi

Lakukan perawatan / Rujukan RS


7. Unit Semus unit
terkait
8. Dokumen Rekam medis
terkait Buku register
Buku rujukan

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai diberlakukan

1 Referensi 07 Januari 2022

Anda mungkin juga menyukai