Anda di halaman 1dari 4

SOP CARDIAC ARREST

No.Dokumen :
SOP/UKPP/III/093/2023
No.Revisi :0
SOP TanggalTerbit :
05/01/2023
Halaman :1/4
UOBF Kepala UOBF Puskesmas
PUSKESMAS REJOSO Rejoso

KABUPATEN PASURUAN drg. C. Rena Wahjunani, MM


NIP. 19651120 199402 2 002

1. Pengertian : Cardiorespiratory Arrest adalah kondisi kegawatdaruratan karena


berhentinya aktivitas  jantung paru secara mendadak yang
mengakibatkan kegagalan system sirkulasi. Hal ini disebabkan oleh
malfungsi
mekanik jantung paru atau elektrik jantung. Kondisi yang mendadak da
n berat inimengakibatkan kerusakan organ.
2. Tujuan : Sebagai acuan dalam penatalaksanaan cardiorespiratory arrest dan
mencegah komplikasi untuk semua pasien yang menderita
cardiorespiratory arrest yang datang di Puskesmas Rejos
3. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas Rejoso Nomer
tentang
4. Referensi : Permenkes No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Layanan Kesehatan Primer
5. Langkah- : 1. Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang tindakan
langkah/Prosedur yang akan dilakukan
2. Atur posisi pasien di tempat datar atau alas keras
3. Baju bagian atas pasien dibuka (sambil periksa apakah ada cedera/
trauma)
4. Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, handscoon)
5. Mengecek kesadaran pasien dengan cara :
a. Memanggil nama
b. Menanyakan keadaannya
c. Menggoyangkan bahu/ mencubit pasien
6. Jika pasien tidak sadar/ tidak ada respon, segera aktifkan SPGDT
(Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu)
7. Buka jalan nafas dengan head tilt chin lift (tekan dahi angkat dagu)
dan bersihkan jalan nafas dari sumbatan
8. Menilai pernafasan dengan cara :
a. Melihat pergerakan dada/ perut
b. Mendengar suara keluar masuknya udara dari hidung
c. Merasakan adanya udara dari mulut/ hidung pipi
9. Jika pasien tidak bernafas, berikan nafas buatan sebanyak 2x secara
perlahan
10. Periksa denyut jantung dengan cara meraba nadi carotis, jika nadi
carotis teraba cukup berikan nafas buatan setiap 5 detik sekali
selama 1menit
11. Jika nadi carotis tidak teraba segera lakukan kombinasi nafas buatan
dan kompresi jantung dengan perbandingan 30: 2 (30 pijat jantung,
2 nafas buatan/ ventilasi) dengan kecepatan 100-120x/menit selama
5-7 siklus
12. Cek nadi carotis tiap 2 menit dan cek pernafasan setiap 5 siklus
13. Jika nafas tetap belum ada lanjutkan lagi dengan kompresi
14. Dokumentasikan semua tindakan yang dilakukan dalam rekam
medis
6. Diagram
Alir : Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan

Atur posisi pasien di tempat datar atau alas keras

Baju bagian atas pasien dibuka (sambil periksa apakah ada cedera/
trauma)

Mengecek kesadaran pasien dengan cara :


a. Memanggil nama
b. Menanyakan keadaannya
c. Menggoyangkan bahu/ mencubit pasien

Jika pasien tidak sadar/ tidak ada respon, segera aktifkan SPGDT

Buka jalan nafas dengan head tilt chin lift (tekan dahi angkat dagu)
dan bersihkan jalan nafas dari sumbatan

Menilai pernafasan dengan cara :


a. Melihat pergerakan dada/ perut
b. Mendengar suara keluar masuknya udara dari hidung
c. Merasakan adanya udara dari mulut/ hidung pipi

Jika pasien tidak bernafas, berikan nafas buatan sebanyak 2x


secara perlahan

Periksa denyut jantung dengan cara meraba nadi carotis, jika nadi
carotis teraba cukup berikan nafas buatan setiap 5 detik sekali
selama 1menit

Jika nadi carotis tidak teraba segera lakukan kombinasi nafas


buatan dan kompresi jantung dengan perbandingan 30: 2 (30 pijat
jantung, 2 nafas buatan/ventilasi) dengan kecepatan
7. Unit Terkait : 1. Unit Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Unit UGD
3. Unit Pemeriksaan Umum
4. Unit Persalinan
8. Dokumen : Rekam Medik
Terkait
9. Rekaman : No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal
Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai