Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR RESUSITASI

JANTUNG PARU (RJP)


No Dokumen : No Revisi :0 Halaman :2
025/RSA/01/2019

RSU ‘AISYIYAH
PURWOREJO

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur
PROSEDUR 1 Januari 2019
OPRASIONAL
Dr.H.Muhammad Maimun, MPH
NBM : 754072
PENGERTIAN Suatu tindakan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan jantung
yang terganggu melalui teknik kombinasi pemberian nafas buatan
dan kompresi jantung luar
TUJUAN 1. Mencegah berhentinya respirasi dan sirkulasi.
2. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi
darikorban yang megalami henti jantung / henti nafas melalui
resusitasi jantung paru
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Purworejo
No. 025/SK.025?RSA/01/2019 tentang Penanganan Pasien
Gawat Darurat atau Resiko Tinggi
PROSEDUR Alat :
1. Alat pelindung diri (masker, hanscoon)
2. Laryngoscope lurus dan bengkok (jika ada))
3. Orofaring /Mayo berbagai ukuran
4. Perlengkapan infus (blood set)
5. Gunting verban
6. Papan resusitasi (long spine board)
7. Spuit dan jarum no.14-16
8. Set terapi oksigen lengkap dan siap pakai (Bag valve mask,
Masker)
9. Set penghisap lendir lengkap dan siap pakai

Langkah-langkah
1. Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan
2. Atur posisi pasien di tempat datar atau alas keras
3. Baju bagian atas pasien dibuka (sambil periksa apakah ada
cedera/ trauma)
4. Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker,
handscoon)
5. Mengecek kesadaran pasien dengan cara :
a. Memanggil nama
b. Menanyakan keadaannya
c. Menggoyangkan bahu/ mencubit pasien
6. Memasang papan resusitasi di bawah punggung klien.
7. Membebaskan jalan nafas dengan cara :
a. Membersihkan Sumbatan Jalan Nafas Dengan Menghisap
Sekresi.
b. Triple Maneuver:
 Ekstensi Kepala
 Mengangkat Rahang Bawah
 Mempertahankan Rahang Bawah
8. Meiakukan Pernafasan Buatan (Bagging 12-20x Permenit)
Bila Denyut Jantung Teraba.
9. Meiakukan RJP dengan ABC kombinasi bila denyut jantung
tidak teraba dengan cara :
a. Pernafasan buatan atau bagging 2x jika dilakukan oleh
satu orang.
b. Cek arteri karotis, bila tidak adad enyut bagging 1x.
3.9.3 Kompressi jantung luar bergantian dengan baging
dengan 30:2 dilakukan oleh satu atau dua orang
penolong.
c. Lakukan evaluasi setiap siklus.
10. RJP di hentikan bila :
a.Kembalinya ventilasi dan sirkulasi spontan.
b.Penolong telah kelelahan.
c.Muncul tanda kematian yang irreversible.
d. Adanya DNAR (do not attempt resusitation).
11. Evaluasi kesadaran dan TTV.
12. Rapihkan alat seperti semula.
13. Dokumentasikan semua tindakan yang dilakukan dalam
rekam medis.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat darurat
2. Instalasi Ruang Rawat Intensif
3. Instalasi Ruang Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai