Anda di halaman 1dari 3

STANDAR PROSEDUR OPRASIONAL

PEMASANGAN OPA (OROPHARYNGEAL AIRWAY)

RSU ‘AISYIYAH No Dokumen : No Revisi :0 Halaman :2


PURWOREJO
014/RSA/01/2019

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur
PROSEDUR 1 Januari 2019
OPRASIONAL

Dr.H.Muhammad Maimun, MPH


NBM : 754072
PENGERTIAN Pembebasan jalan nafas dengan oropharyngeal tube adalah cara yang
ideal untuk mengembalikan sebuah kepatenan jalan nafas yang
menjadi terhambat oleh lidah pasien yang tidak sadar atau untuk
membantu ventilasi
TUJUAN 1. Untuk Menjaga kepatenan jalan nafas pasien
2. Memudahkan penghisapan lendir
KEBIJAKAN Sesuai Surat Keputusan Direktur Utama No :
014/SK.014/RSA/01/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan
Gawat Darurat Di Rumah Sakit Umum ’Aisyiyah Purworejo
PROSEDUR Persiapan alat
1. Mayo / Guidel / oropharyngeal tube sesuai kebutuhan
2. Sarung tangan
3. Bengkok

Tahap orientasi
1. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan
dilakukan pada keluarga
2. Menjelaskan prosedur pemasangan oropharingeal tube
3. Melakukan inform consent
4. Menyiapkan pasien dalam posisi nyaman sesuai kebutuhan ,
yaitu Posisikan klien terlentang
Tahap kerja
1. Cuci tangan, gunakan sarung tangan
2. Membuka mulut pasien, tahan dengan menggunakan
tongue spatel
3. Bersihkan mulut dengan kassa steril menggunakan ujung
penyedot faring yang kaku (Yaunker), bila
memungkinkan
4. Pilihlah ukuran airway yang sesuai dengan pasien. yaitu
dengan menempatkan OPA di samping wajah, dengan
ujung OPA pada
5. Sudut mulut, ujung yang lain pada sudut rahang bawah.
Bila OPA diukur dan dimasukkan dengan tepat, maka
OPA akan tepat sejajar dengan pangkal glottis
6. Masukkan oropharing tube dengan mengikuti salah satu
cara dibawah ini
a. Balik oropharing tube sehingga bagian atasnya
menghadap kemuka atau ke palatum. setelah masuk
dinding posterior pharing lalu putar oropharingeal
tube 180º sampai posisi ujung mengarah ke
oropharing
b. Gunakan penekan lidah, gerakkan lidah keluar untuk
menghindari terdorong ke belakangmasuk faring
posterior. Masukkan oropharing tube oral ke dalam
posisi yang seharusnya dengan bagian atas masuk
kebawah dan tidak perlu diputa
7. Jika reflek cegukan pasien terangsang, cabut jalan nafas
dengan segera dan masukkan kembali
8. Lakukan fiksasi dipangkal oropharing tube dengan plester
tanpa menutup lubang oropharing tube
9. Berikan posisi yang nyaman
10. Rapikan pasien
11. Rapikan alat
12. Lepas handschoen
13. Perawat cuci tangan

Tahap terminasi
1. Keadaan umum pasien
2. Tindakan dan hasil setelah dilakukan
3. Tanda-tanda vital
4. Pola nafas
5. harus dilakukan oral hygiene
6. Instruksikan keluarga untuk segera laor pada perawat jika
pasien merasa tidak nyaman atau terdapat sumbatan
UNIT TERKAIT ICU,IGD, Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai