Anda di halaman 1dari 2

PEMASANGAN OPA (OROPHARINGEAL AIRWAY)

No. / /SOP/PKM-
:
Dokumen B/IX/2020
No. Revisi : 01
SO Tgl. Terbit : 01 September 2020
P Tgl.
: 01 September 2020
MulaiBerlaku
Halaman : 1/2
Dr. Lale Yufila Apriyanti
UPTD PUSKESMAS NIP 1977 0406 2002122
BAGU 007

1. Pengertian Pembebasan jalan nafas dengan oropharyngeal tube adalah cara yang
ideal untuk mengembalikan sebuah kepatenan jalan nafas yang menjadi
terlambat oleh lidah pasien yang tidak sadar atau untuk membantu
ventilasi (Sally Betty, 2005)
2. Tujuan 1. Untuk menjaga kepatenan jalan nafas pasien
2. Memudahkan penghisapan lender
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Bagu Nomor /
/SK/PKM-B/IX/2020 Tentang Pemasangan opa (Oropharingeal Airway)
UPTD Puskesmas Bagu
4. Referensi 1. Walsh K, Woten M. Oropharyngeal airway: Insertion in adults.
Nursing practice and skill. Ipswich, MA: EBSCO Publishing; 2018
Retrieved from Cinahl Information Systems.
2. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi
dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi).
Jakarta: PPNI.
5. Prosedur/ Penatalaksanaan
Langkah- 1. Cuci tangan, gunakan sarung tangan
langkah 2. Membuka mulut pasien, tahan dengan menggunakan tongue spatel
3. Bersihkan mulut dengan kassa steril menggunakan ujung  penyedot
faring yang kaku (yaunker), bila memungkinkan
4. Pilihlahukuran airway yang sesuai dengan pasien. yaitu dengan
menempatkan OPA di samping wajah, dengan ujung OPA pada
sudut mulut, ujung yang lain pada sudut rahang  bawah. bila OPA
diukur dan dimasukkan dengan tepat, maka OPA akan tepat sejajar
dengan pangkal glottis
5. Masukkan oropharing tube dengan mengikuti salah satu cara
dibawah ini :
 Balik oropharing tube sehingga bagian atasnya menghadap
kemuka atau ke palatum. setelah masuk   dinding posterior
pharing lalu putar oropharingeal tube 180o sampai posisi
ujung mengarah ke oropharing
 Gunakan penekan lidah, gerakkan lidah keluar untuk 
menghindari terdorong ke belakang masuk faring posterior.
masukkan oropharing tube oral ke dalam posisi yang
seharusnya dengan bagian atas masuk kebawah dan tidak
perlu diputar
6. Jika reflek cegukan pasien terangsang, cabut jalan nafas dengan
segera dan masukkan kembali.
7. Lakukan fiksasi dipangkal oropharing tube dengan plester  tanpa
menutup lubang oropharing tube.
8. Berikan posisi yang nyaman.
9. Rapikan pasien
10. Rapikan alat
11. Lepas handscooen
12. Perawat cuci tangan
6. Unit terkait a. Unit Gawat Darurat
b. Rawat Inap
c. Persalinan

Anda mungkin juga menyukai