AIRWAY
No.Dokumen : JTG/SOP/UKP/VII/-36
No. Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit : 21 Agustus 2019
Halaman : 1/2
Puskesmas Ma’mun
Kecamatan.
NIP. 196708131998031007
Jatinegara
1. Pengertian Alat bantu nafas OPA (Oropahringeal Airway) adalah alat bantu napas
sederhana yang digunakan untuk menjaga jalan napas terbuka pada
pasien yang tidak sadar bila perasat manual tidak berhasil
mempertahankan jalan napas terbuka
2. Tujuan Sebagai acuan untuk petugas melakukan pemasangan OPA
Menjaga kepatenan jalan napas/jalan napas tetap terbuka
Memudahkan penghisapan lendir
3. Indikasi Tidak sadar
Kejang yang akan berkembang menjadi tonik atau gerakan
klonik
4. Komplikasi
5. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor
Tentang penanganan pasien gawat darurat
6. Referensi Buku Ajar Kursus Bantuan Hidup Jantung Lanjutan. PERKI 2017
7. Prosedur 1) Menilai perlunya dipasang alat bantu jalan napas sederhana
pada pasien tidak sadar (GCS)
2) Inform consent pada keluarga
3) Cuci tangan
4) Pasang APD sarung tangan
5) Membersihkan mulut dari sekresi, darah atau muntahan dengan
menggunakan suction
6) Pilih ukuran OPA dengan cara menempatkan OPA di samping
wajah dengan sudut OPA mulut dan ujung lain pada sudut
rahang bawah
7) Masukkan OPA ke mulut dengan lengkungan menghadap
palatum, setelah masuk separuh panjangnya , putar 1800hingga
lengkungan menempel pada lengkungan lidah
8) Jika cegukan pasien terangsang, cabut dengan segera dan
masukkan kembali
9) Pantau pada pasien agar jalan napas tetap paten
10) Cuci tangan
11) Dokumentasi pada rekam medis
Diagram Alir
Pasien Datang
cek GDS
Inform consent
Membersihkan mulut
Judul SOP :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
∑Ya x 100 %
∑Ya+tidak
Jakarta …………………………………….
Pelaksana / auditor
Auditee
(…………………………….)
(…………………………)