Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA

Original Paper

Pemeriksaan CT-SCAN Thorax Pada Kasus Covid-19 di Provinsi


Nusa Tenggara Barat

Novia Andansari Putri Restuningdyah1, Emmy Amalia1*

1 Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

DOI: 10.29303/jpmpi.v3i1.447
Sitasi: Aini., Kurniawan, E., Permana, Y.R., Halid, I. (2020). Deteksi Dan Pengelolaan Hipertensi Pada Remaja.
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 3(1). doi: https://doi.org/10.29303/jpmpi.v3i1.447

*Corresponding Author: Abstrak: Coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit pernapasan
Emmy Amalia; Fakultas akut yang sangat menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory
Kedokteran Universitas Syndrome Coronavirus-2 (SARS CoV-2) yang merupakan virus pertama kali
Mataram, Mataram,
ditemukan di Kota Wuhan, China pada akhir 2019. COVID-19 telah menyebar
Indonesia
dengan cepat secara global, dan pada Maret 2020, telah resmi dinyatakan
Email:
emmy.amalia@ymail.com sebagai pandemi oleh WHO. Salah satu tantangan dalam mengadapi pandemi
COVID-19 ini adalah identifikasi modalitas diagnostik yang cepat, mudah
diakses, dan terpercaya yang berfungsi sebagai alternatif untuk pemeriksaan
RT-PCR yang saat ini masih cukup terbatas jumlahnya dan memerlukan waktu
pemeriksaan yang cukup lama. Pemeriksaan CT-scan thoraks adalah
pemeriksaan yang utama untuk mengidentifikasi lesi pada paru-paru dan
memiliki peran penting dalam mendiagnosis kondisi klinis, pengamatan efek
pengobatan, dan evaluasi prognostik penyakit COVID-19. Sehingga
pemeriksaan CT-scan thoraks dapat membantu penegakan diagnosis sekaligus
mengetahui gambaran CT-scan thoraks pada pasien. Tujuan dari pengabdian ini
adalah untuk membantu diagnosis COVID-19 dan mengetahui gambaran
pemeriksaan CT-scan thoraks pada pasien-pasien yang dirawat dengan indikasi
COVID-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), sehingga dapat dilakukan
tata laksana lebih tepat terkait kondisi pasien.

Kata Kunci: Pemeriksaan; CT-SCAN; Covid-19.

Pendahuluan acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS


Coronavirus adalah salah satu patogen CoV-2) yang sebelumnya disebut 2019-nCoV.
yang organ targetnya terutama pada sistem Penyakit ini pertama kali diidentifikasi
perrnapasan (Susilo et al., 2020). Sebelumnya ditengah banyaknya kasus penyakit
telah terjadi wabah coronavirus yaitu Middle pernapasan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,
East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS- China (Susilo et al., 2020). Penyakit ini awalnya
CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome dilaporkan ke World Health Organization
Coronavirus (SARS-CoV) yang secara (WHO) pada 31 Desember 2019.
signifikan menyebabkan ancaman besar bagi Kemudian pada 30 januari 2020, WHO
manusia (Killerby et al., 2020). Penyakit menyatakan COVID-19 sebagai wabah
coronavirus 2019 (COVID-19) didefinisikan kedaruratan kesehatan secara global. Tidak
sebagai penyakit yang disebabkan oleh sampai satu bulan, penyakit ini telah
coronavirus baru yang sekarang disebut severe menyebar di berbagai provinsi lain di China,

© 2020 The Author(s). This open access article is distributed under a Creative Commons Attribution (CC-BY) 3.0 license.
Restuningdyahet al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2020, (3) 1 : 34-37 e-ISSN: 2655-5263

Thailand, Jepang dan Korea Selatan. Pada 11 Adapun tahapan kegiatan ini dimulai
Maret 2020, WHO menyatakan COVID-19 registrasi pasien, kemudiian dilanjutkan
sebagai pandemi global (Susilo et al., 2020) dengan persiapan alat dan bahan pemeriksaan
(Cennimo, 2020). kemudian persiapan pasien : pasien diminta
COVID-19 pertama kali ditemukan untuk melepaskan pakaian dan aksesoris yang
berupa empat kasus serupa yang diidentifikasi dikenakan kemudian menggunakan baju
berasal dari orang-orang yang memiliki pemeriksaan dan masuk ke dalam Chamber.
kontak dengan pasar makanan laut lokal di Setelah itu dilakukan pemeriksaan radiologis,
Kota Wuhan, China. Kemudian ditemukan kemudian mencetak hasil pemeriksaan yang
bahwa penularan COVID-19 sebagai infeksi dilanjutkan dengan mengevaluasi dan
sekunder yaitu dengan penularan antar melaporkan hasil temuan pada pemeriksaan
manusia itu sendiri meskipun tanpa adanya radiologis. Personalia kegiatan ini dipaparkan
riwayat paparan dengan hewan yang menjadi pada Tabel 1.
sumber penularan COVID-19 atau riwayat Tabel 1. Personalia Kegiatan Pengabdian
mengunjungi Kota Wuhan. COVID-19 ini No Nama dosen Deskripsi Tugas
memiliki tingkat 1 Dr.  Penyusuna
penularan yang Nov n proposal
ia  Melak
tinggi sehingga salah An sanak
satu tantangan dalam dan an
mengadapi penyakit sari dan
ini adalah identifikasi Put menil
modalitas diagnostik ri, ai
yang cepat mudah Sp. hasil
diakses, dan Rad CT-
terpercaya yang scan
berfungsi sebagai thora
alternatif untuk ks
2 D  Peny
pemeriksaan RT-PCR
r usun
yang relatif
. an
membutuhkan E lapor
waktu, terutama di m an
Provinsi NTB. m kegia
COVID-19 dapat y tan
menyebabkan lesi A  Penyu
inflamasi pada paru- m sunan
paru yang disebut a propo
dengan pneumonia l sal
novel coronavirus. i kegiat
a an
,  Reka
S m
p admi
. nistr
K atif
J hasil
kegi
atan
 Membantu
penyusuna
n

3
Restuningdyahet al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2020, (3) 1 : 34-37 e-ISSN: 2655-5263
Pemeriksaan CT-scan berikut: peripheral ground
thoraks adalah 1. Terdapat glass opacity
pemeriksaan yang Hasil dan gambaran 2. Terdapat gambaran
utama untuk Pembahasan bilateral crazy paving patten
mengidentifikasi lesi
pada paru-paru dan dimana kedua memegang peranan
Sebanyak 50
memiliki peran gambaran ini penting dalam
orang pasien
penting dalam menunjang untuk mengurangi
dengan indikasi
mendiagnosis klinis, dikategorikan penyebaran penyakit
COVID-19
pengamatan efek ini. Hal ini menjadi
(terdapat gejala
pengobatan, dan probable prioritas utama
gangguan sistem
evaluasi prognostik mengetahui orang
pernafasan,
penyakit COVID-19. COVID-19 yang terinfeksi
demam, riwayat
Sehingga (kemungkinan besar sehingga prosedur
pulang bepergian
dilakukannya menderita). pencegahan dapat
dari zona merah
pemeriksaan CT- Sementara 27 orang diproses untuk
atau terdapat
scan thoraks dapat pasien sisanya meminimalkan
riwayat kontak
membantu mempunyai penyebaran COVID-
dengan pasien +
penegakan diagnosis gambaran CT-scan 19 dan untuk memulai
COVID-19) yang
COVID-19 serta normal. perawatan kesehatan
dirawat di RSUD
memberi gambaran Dari 23 orang medis awal terhadap
Provinsi NTB dan
CT-scan pada pasien dengan mereka yang
RS Harapan
pasien-pasien probable COVID-19 terinfeksi, khususnya
Keluarga
COVID-19. tersebut, selanjutnya bagi tenaga kesehatan
dilakukan CT Scan
Berangkat dari latar didapatkan sebanyak yang memiliki risiko
thoraks untuk
belakang tersebut, 20 orang pasien tinggi kontak dengan
menilai gambaran
tim pengmas mempunyai hasil pasien yang
paru yang
melakukan CT-scan swab PCR positif atau terkonfirmasi. Oleh
dicurigai
pada pasien-pasien biasa disebut karena itu, tim
menderita
dengan indikasi confirmed case. radiologi diharapkan
pneumonia pada
COVID-19 di dua COVID-19 dapat menyadari
Covid 19.
rumah sakit di NTB, diumumkan sebagai semua tindakan
Pada
yaitu di RSUD wabah pandemi di pencegahan dan
awalnya pada
Provinsi NTB dan RS seluruh dunia oleh strategi untuk
pasien dilakukan
Harapan Keluarga. WHO sejak 11 Maret membantu
foto thoraks
2020 maka dari itu meminimalkan risiko
(konvensional
deteksi dini COVID- infeksi antara tenaga
radiologi) sebagai
Metode 19 sekarang menjadi kesehatan dengan
salah satu
Pelaksanaan tugas penting bagi pasien.
pemeriksaan
para praktisi klinis. Pemeriksaan
penunjang wajib,
Kegiatan ini Seluruh warga radiolog
kemudian dapat
diselenggarakan terutama tenaga
dilakukan dengan dipertimbangkan
dengan melakukan medis yang
pemeriksaan CT untuk dilakukan,
pemeriksaan CT menangani pasien
scan thoraks. Dari terutama saat pasien
Scan thoraks pada perlu tetap waspada
hasil CT-scan 50 pertama kali datang
tenaga kesehatan di untuk mencegah
orang pasien, memeriksakan diri
RSUD Provinsi Nusa terjadinya transmisi
terdapat 23 pasien sehingga
Tenggara Barat dan manusia ke manusia
dengan gambaran memudahkan
RS Harapan terutama penularan
paru sebagai penilaian penyakit
Keluarga. nosokomial yang
3
Restuningdyahet al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2020, (3) 1 : 34-37 e-ISSN: 2655-5263
pada awal dan seperti foto polos pemburukan pasien.
tahap lanjut. Standar menggambarkan thoraks. Berdasarkan
pemeriksaan dari gambaran Berbagai cara studi mendalam
COVID-19 adalah pneumonia namun diagnosis medis umumnya CT-scan
Real-Time Reverse dilakukan COVID- thoraks
Transcriptase pemeriksaan RT- 19 dapat dilakukan direkomendasikan
Polimerase Chain PCR berkali-kali untuk mendeteksi untuk deteksi pasien
Reaction (RT-PCR), dan hasilnya kasus COVID-19. yang terinfeksi
namun pemeriksaan negatif. Penelitian Cara diagnosis COVID-19. CT scan
CT scan juga dari Fang, et.al medis COVID-19 ini sebagai suatu marker
direkomendasikan untuk mencakup untuk mendeteksi
sebagai pemeriksaan membandingkan karakteristik klinis gambaran kelainan
utama untuk tingkat deteksi dari dan diagnosis paru pada kasus
mendiagnosis CT Scan dan RT- radiologis. COVID- 19, dapat
COVID-19 di PCR, hasilnya Diagnosis ahli digunakan sejak
provensi Hubei, ditemukan deteksi radiologi melibatkan awal pasien dengan
Cina. Hasil RT-PCR dengan CT Scan indikasi COVID-19
seringkali lebih tinggi pemindaian datang ke rumah
menimbulkan error dibandingkan RT- sakit. Cara ini juga
pada sampling dan PCR pertama. Oleh computed akan bermanfaat
low virus load. Selain karena itu alat tomography (CT) bagi tim kesehatan
itu RT-PCR lebih skrining COVID-19 dan rontgen toraks yang nertugas
sulit dijangkau dan dengan (X-ray) apabila CT sehingga mereka
sulit dilakukan. pemeriksaan CT Scan tidak tersedia. dapat melakukan
Beberapa kasus Scan dapat Gejala COVID- 19 perlindungan diri
melaporkan membantu deteksi dapat dideteksi yang tepat sejak
adanya hasil dini penyakit ini secara efektif awal. Cara ini juga
CT Scan lebih cepat menggunakan dapat digunakan
dibandingkan gambar CT scan untuk mendeteksi
menunggu hasil dengan gambaran tenaga kesehatan di
RT-PCR. Dari segi mirip pneumonia. RSUD Provinsi Nusa
sensitivitas, rontgen Berdasarkan CT Tenggara Barat yang
thoraks berada di scan ahli radiologi memiliki risiko
bawah dapat mendeteksi tinggi
pemeriksaan CT- pneumonia terpapar/terinfeksi
scan thoraks. (COVID-19) dan COVID-19. Temuan
COVID-19 mengevaluasi tahap pada CT-scan
umumnya akan pemulihan atau thoraks secara
menyebabkan
pneumonia viral umumnya lebih jelas konsolidasi secara
dengan berbagai terlihat bilateral baik fokal
tingkat keparahan, dibandingkan foto maupun multifocal
pemeriksaan thoraks. Temuan terutama dengan
dengan CT Scan yang dapat distribusi di perifer
dapat mendeteksi ditemukan pada atau
tingkat keparahan kedua pemeriksaan posterior/lobus
penyakit tersebut yaitu bawah paru
dibandingkan temuan ground glass
pemeriksaan opacity (GGO)
radiologi lainnya dan/atau Kesimpulan
3
Restuningdyahet al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2020, (3) 1 : 34-37 e-ISSN: 2655-5263
E. (2020).
Pada Coronavirus https://doi.org/10.
Cennimo, D. J.
kegiatan ini telah Disease 2019: 7454/jpdi.v7i1.415
(2020).
dilakukan Coronavirus Tinjauan
pemeriksaan CT- Disease 2019 Literatur
scan thoraks pada (COVID-19). Terkini. Jurnal
pasien dengan Medscape Penyakit Dalam
gejala infeksi Medical New,
sistem pernapasan 1–35. Indonesia,
yang dicurigai
menderita from 7(1), 45.
pneumonia pada https://eme
infeksi Covid 19 di dicine.medsc
RSUD Provinsi ape.com/arti
NTB dan RS cle
Harapan Keluarga, /2500114-
kemudian overview
dilakukan Killerby, M. E.,
pemeriksaan Swab Biggs, H. M.,
PCR. Dari 50 Midgley, C. M.,
pasien yang Gerber, S. I.,
dilakukan CT-scan & Watson, J.
thoraks, 23 orang T. (2020).
dinyatakan Middle East
probable COVID- Respiratory
19. Dari 23 orang Syndrome
pasien dengan Coronavirus
probable COVID- (MERS-
19 ini, selanjutnya CoV). The
didapatkan hasil Indonesian
swab positif Journal of
(confirmed case). Infectious
Berdasarkan hasil Disease,
tersebut, dapat 26(2), 191–
dikatakan bahwa 198.
pemeriksaan CT- https://doi.
scan thoraks dapat org/10.3201
digunakan sebagai /eid2602.190
penujang 697
diagnostik yang Susilo, A.,
cukup sensitif Rumende, C.
dalam membantu M., Pitoyo,
penegakan C. W.,
diagnosis Santoso, W.
pneumonia pada D., Yulianti,
infeksi COVID 19. M.,
Herikurniaw
an, H., …
Daftar Pustaka Yunihastuti,

Anda mungkin juga menyukai