Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR KLINIS PENATALAKSANAAN

INSOMNIA
No.Dokumen : JTG/SOP/UKP/-35
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 20 Februari 2020
Halaman : 1/3
Puskesmas
Dara Pahlarini
Kecamatan
NIP.196511101992022001
Jatinegara

1. Pengertian 1. Insomnia adalah gangguan dalam tidur, dapat berupa kesulitan berulang
mencapai tidur, atau mempertahankan tidur yang optima, atau kualitas tidur
yang buruk yang dapat disebabkan gangguan fisik maupun psikiatrik.
2. Faktor resiko
2.1 Gangguan organic : gangguan endokrin, penyakit jantung
2.2 Gangguan Psikiatrik : gangguan psikiatrik, gangguan depresi, gangguan
cemas, gangguan zat.
3 Faktor predisposisi
3.1 Sering bekerja di malam hari
3.2 Jam kerja tidak stabil
3.3 Penggunaan alcohol, kafein, zat adiktif yang berlebihan
3.4 Efek samping obat
3.5 Kerusakan otak seperti ensefalitis, stroke, alzaimer
4 Penegakan diagnosis ( pedoman diagnosis )
4.1 Keluhan : kesulitan masuk tidur / mempertahankan tidur / kualitas tidur
yang buruk
4.2 Gangguan minimal 3x / minggu selama minimal 1 bulan
4.3 Adanya preokupasi tidak bisa tidur dan peduli yang berlebihan terhadap
akibatnya pada malam hari dan sepanjang hari
4.4 Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur menyebabkan
penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fungsi social dan
pekerjaan.
5 Diagnosis Banding
5.1 Gangguan psikatri
5.2 Gangguan medik umum
5.3 Gangguan neurologis
5.4 Gangguan lingkungan
5.5 Gangguan ritme sirkadian
6 Komplikasi : dapat terjadi penyalahgunaan zat
7 Penatalaksanaan:
7.1 Menjelaskan faktor - faktor resiko yang dimilikinya dan pentingnya untuk
memulai pola hidup yang sehat dan mengatasi masalah yang
menyebabkan terjadinya insomnia
7.2 Farmakologi :
 Diazepam : 2 – 5 mg pada malam hari
 Alprazolam : 0,25 – 0,5 mg pada malam hari
 Pada pasien lanjut usia diberikan dosis minimal efektif.
8. Konseling & Edukasi:
8.1 Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga agar mereka dapat
memahami tentang insomnia dan dapat menghindari pemicu terhadap
terjadinya insomnia.
9. Kriteria rujukan :
9.1 Bila dalam 2 minggu pengobatan tidak ada perbaikan
9.2 Bila terjadi perburukan meskipun belum 2 minggu pengobatan
a. Pasien dirujuk ke dokter spesialis jiwa.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah untuk penatalaksanaan Insomnia di
Puskesmas Kecamatan Jatinegara.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No 23 Tahun 2020 tentang Pelayanan Klinis Puskesmas
Kecamatan Jatinegara
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang
Panduan Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Alat dan bahan
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Termometer
d. Komputer/Laptop
e. Obat sedasi / muscle relaxant / antidepresan
f. Formulir rujukan

2. Langkah-Langkah
a. Petugas memanggil Pasien.
b. Petugas melakukan pengukuran tanda vital, anamnesis keluhan dan
dokumentasi
c. Dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik spesifik.
d. Dokter menegakkan diagnosis Insomnia.
e. Dokter memberikan terapi dan edukasi serta menjelaskan tentang rencana
pengobatan.
f. Dokter melakukan rujukan jika setelah pemberian obat 2 minggu belum
ada perbaikan atau mengalami perburukan meskipun pengobatan belum 2
minggu
g. Petugas melakukan dokumentasi.
6. Diagram
Alir Petugas memangil
pasien

Petugas melakukan pengukuran tanda


vital, anamnesis, keluhan dan
dokumentasi

Dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaan


fisik spesifik

Dokter menegakkan
diagnosis Insomnia

Pemberian terapi dan Memberikan rujukan


edukasi

Dokumentasi

7. Hal-hal yang 1. Kondisi pasien


harus 2. Tanda komplikasi

JTG/SOP/UKP/LANS/-07
Halaman 2/3
diperhatikan 3. Ketepatan diagnosis dan penanganan pertama yang diberikan
4. Kriteria Rujukan
5. Konseling dan Edukasi
6. Kelengkapan dokumentasi rekam medis pasien
8. Unit terkait Semua layanan yang terkait
9. Dokumen 1. Rekam medis elektronik
Terkait 2. Form Rujukan Eksternal

JTG/SOP/UKP/LANS/-07
Halaman 3/3
Rekaman Historis Perubahan SOP

No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Terbit

1 Format Dokumen Format: Perubahan format item 20 Februari 2020


dokumen
2 Pengertian Isi pengertian 20 Februari 2020
3 Kebijakan Kebijakan: Nomor SK 20 Februari 2020
4 Referensi Referensi: Nomor referensi 20 Februari 2020

JTG/SOP/UKP/LANS/-07
Halaman 4/3

Anda mungkin juga menyukai