Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN INSOMNIA

Puskesmas Kendit
No. Dokumen :
Kabupaten Ditetapkan Oleh Kepala
Terbitan :01 UPTD Puskesmas Kendit
Situbondo
SOP No. Revisi :0

Tgl. Mulai Berlaku : 2015


drg. Dina Fitrya, M.Kes
Halaman : 1 - 3. NIP: 19731026 200501 2 006

1. Pengertian Insomnia adalah gejala atau gangguan dalam tidur, dapat berupa kesulitan
berulang untuk mencapai tidur, atau mempertahankan tidur yang optimal,
atau kualitas tidur yang buruk.
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan
Bahan
6. Prosedur / 1. Petugas melakukan anamnesa
langkah
langkah Sulit masuk tidur, sering terbangun di malam hari atau
mempertahankan tidur yang optimal, atau kualitas tidur
yang buruk.
Faktor Risiko
a. Adanya gangguan organik (seperti gangguan
endokrin, penyakit jantung).
b. Adanya gangguan psikiatrik seperti gangguan
psikotik, gangguan depresi, gangguan cemas, dan
gangguan akibat zat psikoaktif.

Faktor Predisposisi
a. Sering bekerja di malam hari .
b. Jam kerja tidak stabil.
c. Penggunaan alkohol, cafein atau zat adiktif yang

1/3
berlebihan.
d. Efek samping obat.
e. Kerusakan otak, seperti: encephalitis, stroke,
penyakit Alzheimer

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik


Pada status generalis, pasien tampak lelah dan mata cekung. Bila terdapat
gangguan organik, ditemukan kelainan pada organ.

3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang tidak diperlukan.


4. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa
5. Petugas memberikan terapi
Penatalaksanaan
a. Pasien diberikan penjelasan tentang faktor-faktor risiko yang
dimilikinya dan pentingnya untuk memulai pola hidup yang sehat
dan mengatasi masalah yang menyebabkan terjadinya insomnia.
Untuk obat-obatan, pasien dapat diberikan Lorazepam 0,5 – 2 mg atau
Diazepam 2 - 5 mg pada malam hari. Pada orang yang berusia lanjut atau
mengalami gangguan medik umum diberikan dosis minimal efektif
6. Petugas melakukan konseling dan edukasi
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga agar mereka dapat
memahami tentang insomnia dan dapat menghindari pemicu terjadinya
insomnia.

7. Diagram alir
Anamnesa Pemeriksaan Pemeriksaan
fisik penunjang

Diagnosa

Terapi

Konseling
2/3 dan edukasi
8. Hal – hal Apabila setelah 2 minggu pengobatan tidak menunjukkan perbaikan, atau
yang perlu apabila terjadi perburukan walaupun belum sampai 2 minggu, pasien dirujuk ke
diperhatikan fasilitas kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis kedokteran jiwa
9. Unit Terkait
10. Dokumen
Terkait

11 .Rekaman Historis

No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan


Tgl.

3/3

Anda mungkin juga menyukai