Nomor
: 440/075.SOP/426.102.03/2017
Dokomen
SUKARI, S.Kep.,Ns
Puskesmas Kuripan
NIP.196707171990021002
Pengertian Insomnia merupakan gejala atau gangguan dalam tidur, dapat berupa
kesulitan berulang untuk mencapai tidur, atau mempertahankan tidur yang
optimal, atau kualitas tidur yang buruk
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Menangani Insomnia
Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor : 440/066.SK/426.102.03/2016
tentang Penyusunan Standard Layanan Klinis dan SOP Layanan
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer.
Prosedur 1) Anamnesa
Sulit masuk tidur, sering terbangun dimalam hari atau
mempertahankan tidur yang optimal, atau kualitas tidur yang buruk
Faktor Predisposisi
a) Sering bekerja di malam hari .
b) Jam kerja tidak stabil.
c) Penggunaan alkohol, cafein atau zat adiktif yang berlebihan.
d) Efek samping obat.
e) Kerusakan otak, seperti: encephalitis, stroke, penyakit Alzheimer
2) Pemeriksaan fisik
Pada status generalis, pasien tampak lelah dan mata cekung.
Bila terdapat gangguan organik, ditemukan kelainan pada organ
3) Penegakan diagnosa
Berdasarkan anamnesis
Pedoman Diagnosis
a) Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan
tidur atau kualitas tiduryang buruk
b) Gangguan terjadi minimal tiga kali seminggu selama minimal satu
bulan.
c) Adanya preokupasi tidak bisa tidur dan peduli yang berlebihan
terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang siang hari.
4) Tatalaksana
Pasien diberikan penjelasan tentang faktor-faktor risiko yang
dimilikinya dan memulai pola hidup yang sehat dan mengatasi
masalah yang menyebabkan terjadinya insomnia.
Untuk obat-obatan,
Lorazepam 0,5 ± 2 mg atau Diazepam 2-5 mg pada malam hari.
Pada orang yang berusia lanjut atau mengalami gangguan medik
umum diberikan dosis minimal efektif
6) Kriteria Rujukan
Pasien dirujuk apabila:
Apabila setelah 2 minggu pengobatan tidak menunjukkan perbaikan,
atau apabila terjadi perburukan walaupun belum sampai 2 minggu,
pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan sekunder yang memiliki dokter
spesialis kedokteran jiwa
Diagram Alir
Unit Terkait 1) Ruang umum
Halaman 2 dari 2