Anda di halaman 1dari 2

INSOMNIA

No. Dokumen : 040/PRT/KDPM-IN/SOP/X/2018

No. Revisi :-
SOP
Tanggal terbit : 1 Oktober 2018

Halaman : 1-2

Klinik Diana dr. Fachrudiana F.A


Permata Medika Pimpinan Klinik

1. Pengertian Insomnia adalah gejala atau gangguan dalam tidur, dapat berupa
kesulitan berulang untuk mencapai tidur, atau mempertahankan tidur
yang optimal, atau kualitas tidur yang buruk
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas / dokter dalam penanganan kasus
Insomnia
3. Kebijakan SK Pimpinan Klinik Nomor 029/KDPM-IN/SK/IX/2018 tentang Layanan
Klinis.
4. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien (Subjective)
Langkah- Keluhan : sulit masuk tidur, sering terbangun di malam hari atau
langkah mempertahankan tidur yang optimal, atau kualitas tidur yang buruk.
Faktor resiko :
a. Adanya gangguan organik (seperti gangguan endokrin, penyakit
jantung)
b. Adanya gangguan psikiatrik seperti gangguan psikotik, gangguan
depresi, gangguan cemas, dan gangguan akibat zat psikoaktif
Faktor Predisposisi :
a. Sering bekerja di malam hari
b. Jam kerja tidak stabil
c. Penggunaan alkohol, cafein atau zat adiktif yang berlebihan
d. Efek samping obat
e. Kerusakan otak, seperti : encephalitis, stroke, penyakit Alzheimer
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik (Objective)
a. Petugas melakukan cuci tangan / menggunakan Hand Sanitizer
sebelum memeriksa pasien
Pemeriksaan fisik :
Pada pemeriksaan fisik di dapati : pada status generalis,
pasien tampak lelah dan mata cekung. Bila terdapat
gangguan organik, ditemukan kelainan pada organ.
3. Penegakkan diagnosis (Assesment) dilakukan berdasarkan

1
anamnesis. Pedoman Diagnosis :
a. Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur
atau kualitas tidur yang buruk
b. Gangguan terjadi minimal tiga kali seminggu selama minimal satu
bulan
c. Adanya preokupasi tidak bisa tidur dan peduli yang berlebihan
terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang siang hari
d. Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur
menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi
fungsi dalam sosial dan pekerjaan
4. Penatalaksanaan (Plan)
a. Pasien diberikan penjelasan tentang faktor-faktor resiko yang
dimilikinya dan pentingnya untuk memulai pola hidup yang sehat
dan mengatasi masalah yang menyebabkan terjadinya insomnia
Untuk obat-obatan, pasien dapat diberikan Lorazepam 0,5-2 mg atau
Diazepam 2-5 mg pada malam hari. Pada orang yang berusia lanjut
atau mengalami gangguan medis umum diberikan dosis minimal
efektif

1. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang praktek kedokteran.


2. Permenkes no 5 tahun 2014 tentang panduan praktik klinis bagi dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
2. Dokumen terkait 1. Rekam Medis.
2. Form rujukan.
3. Informed concent.
4. Resep.
3. Unit terkait 1. Ruang Pendaftaran.
2. Ruang Pemeriksaan Umum.
3. Ruang Farmasi.
4. Rekam medis.

4. Riwayat Perubahan Dokumen

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Terbit

Anda mungkin juga menyukai