Anda di halaman 1dari 5

INSOMNIA

No. : SOP/UKP/HC-
dokumen SIT II /
SOP
No Revisi :

Tgl terbit : Januari


2020
Halaman : 1/4

UPT
PUSKESMAS JUERNI, S. ST
SITIUNG II NIP.19750103 200604 2 009

1. Pengertian No. ICD-10 : F51 Insomnia non organik pada psikiatri


Insomnia adalah gejala atau gangguan dalam tidur, dapat
berupa kesulitan berulang untuk mencapai tidur, atau
mempertahankan tidur yang optimal, atau kualitas tidur
yang buruk.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah bagi petugas
agar dapat memahami dan memberikan pengobatan yang
tepat pada pasien

Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sitiung II Nomor

3. Kebijakan 800/ /HC-SIT II/2020 tentang Standar Operasional


Prosedur Layanan Klinis

1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


514 Tahun 2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama .
4. Referensi 2. Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas pada masa
Pandemi Covid – 19 Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.
2020

5. Alat dan Alat :


bahan 1. Tensimeter
2. Stetoscope
3. Masker bedah dan atau masker N95
4. Gaun/ gown
5. Sarung tangan
6. Pelindung mata dan atau pelindung wajah (face shield)
7. Pelindung kepala
8. Sepatu pelindung
9. Celemek (apron)
6. Prosedur 1. Petugas menerima rekam medik dan lembar screening
covid -19
2. Petugas menggunakan masker bedah, gaun (gown), face
shield, pelindung kepala dan sarung tangan

3. Petugas memanggil pasien dengan tetap menjaga jarak


1meter dari pasien
4. Petugas memastikan identitas pasien.
5. Petugas melakukan anamnesis sesuai keluhan utama
pasien.
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan
dan diagnosa sementara.
7. Petugas mengirim pasien untuk pemeriksaan penunjang
bila perlu.
8. Petugas memberikan terapi.
Penatalaksanaan
1. Pasien diberikan penjelasan tentang faktor-faktor
risiko yang dimilikinya dan pentingnya untuk memulai
pola hidup yang sehat dan mengatasi masalah yang
menyebabkan terjadinya insomnia.
2. Untuk obat-obatan, pasien dapat diberikan Lorazepam
0,5 – 2 mg atau Diazepam 2-5 mg pada malam hari.
Pada orang yang berusia lanjut atau mengalami
gangguan medik umum diberikan dosis minimal
efektif. Konseling dan Edukasi Memberikan informasi
kepada pasien dan keluarga agar mereka dapat
memahami tentang insomnia dan dapa tmenghindari
pemicu terjadinya insomnia.
Kriteria Rujukan
Apabila setelah 2 minggu pengobatan tidak menunjukkan
perbaikan, atau apabila terjadi perburukan walaupun
belum sampai 2 minggu, pasien dirujuk kefasilitas
kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis
kedokteran jiwa.
9. Petugas menyerahkan resep kepasien.
10. Petugas Memberikan rujukan
11. Petugas menulis data dan diagnose pasien kebuku
register.
7. Bagan Alir Petugas menerima
rekam medik dan lembar
screening covid -19

Petugas menggunakan Petugas


masker bedah, gaun memanggil pasien
dengan tetap
(gown), face shield,
menjaga jarak
pelindung kepala dan 1meter dari pasien
sarung tangan

Petugas melakukan Petugas memastikan


anamnesis sesuai identitas pasien
keluhan utama

Petugas melakukan Petugas mengirim


pemeriksaan fisik pasien untuk
pemeriksaan
penunjang

Petugas menulis hasil


anamnesa, pemeriksaan
dan diagnose kerekam Petugas
medik Memberikan resep

Petugas Petugas memberikan


menyerahkan resep rujukan
kepasien

8.Hal–Hal Yang
Perlu
Diperhatikan
9.Unit Terkait 1. Ruangan Umum
2. Ruangan Farmasi
10.Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait 2. Surat Rujukan
11.Rekaman No. Yang Diubah Isi Tgl Mulai
Historis perubahan Diberlakukan
Perubahan Perubahan
1.
2.
3.
4.

INSOMNIA
No. : DT/
Dokumen UKP/
DAFTAR HC-SIT
UPT II/ JUERNI, S. ST
TILIK
PUSKESMAS No.Revisi : NIP.19750103 200604 2 009
SITIUNG II Tgl.Terbit : Januari
2020
Halaman : 1/1

No. Uraian Kegiatan Tidak


Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah petugas menerima rekam medik
dan lembar screening covid -19 ?
2. Apakah petugas menggunakan masker
bedah, gaun (gown), face shield,
pelindung kepala dan sarung tangan ?

3. Apakah petugas memanggil pasien


dengan tetap menjaga jarak 1meter dari
pasien ?

4. Apakah petugas memastikan identitas


pasien?

5. Apakah melakukan anamnesis sesuai


keluhan utama pasien?

6. Apakah petugas melakukan pemeriksaan


fisik sesuai kebutuhan dan diagnosa
sementara?

7. Petugas mengirim pasien untuk


pemeriksaan penunjang jika perlu?

8. Apakah petugas memberikan terapi?

9. Apakah petugas menulis hasil


anamnesa, pemeriksaan dan diagnose
kerekam medik?

10. Apakah petugas memberikan konseling


dan edukasi?

11. Apakah petugas menyerahkan resep


kepasien?

12. Apakah petugas memberikan rujukan ?

13. Apakah petugas menulis data dan


diagnose pasien kebuku register ?

Padang Tengah I,...................................


Pelaksana/Auditor

( )

Anda mungkin juga menyukai