No.Dokumen : .SOP/UKP/
429.112.33/2023
SOP No.Revisi : 1
Tanggal terbit : 02 Januari 2023
Halaman : 1/4
PUSKESMAS dr. MASBUHIN
TEGALDLIMO NIP. 19740505 200604 1 023
1. Pengertian Delirium adalah gangguan kesadaran yang ditandai dengan berkurangnya
kemampuan memfokuskan, mempertahankan dan mengalihkan perhatian.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah penanganan pada pasien
Delirium
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TEGALDLIMO Nomor
188.4/35/429.112.33/2023 tentang Pelayanan Klinis di UPTD PUSKESMAS
TEGALDLIMO.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun 2015
tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Prosedur 1. Melakukan Anamnesa (Subjective)
Keluhan
Pasien datang dengan penurunan kesadaran, ditandai dengan:
1. Berkurangnya atensi
2. Gangguan psikomotor
3. Gangguan emosi
4. Arus dan isi pikir yang kacau
5. Gangguan siklus bangun tidur
6. Gejala diatas terjadi dalam jangka waktu yang pendek dan cenderung
berfluktuasi dalam sehari
Faktor Risiko
Adanya gangguan medik umum, seperti:
1. Penyakit SSP (trauma kepala, tumor, pendarahan, TIA)
2. Penyakit sistemik, seperti: infeksi, gangguan metabolik, penyakit
jantung, COPD, gangguan ginjal, gangguan hepar
3. Penyalahgunaan zat
SOP DELIRIUM / 2
3. Perkembangan dari gangguan selama periode waktu yang singkat
(umumnya jam sampai hari) dan kecenderungan untuk berfluktuasi
dalam perjalanan hariannya;
4. Bukti dari riwayat, pemeriksaan fisik atau temuan laboratorium, bahwa
gangguan tersebut disebabkan oleh: (a) kondisi medis umum, (b)
intoksikasi, efek samping, putus obat dari suatu substansi.
Penatalaksanaan
1. Kondisi pasien harus dijaga agar terhindar dari risiko kecelakaan
selama perawatan.
2. Apabila pasien telah memperoleh pengobatan, sebaiknya tidak
menambahkan obat pada terapi yang sedang dijalanin oleh pasien.
3. Bila belum mendapatkan pengobatan, pasien dapat diberikan obat anti
psikotik. Obat ini diberikan apabila ditemukan gejala psikosis dan atau
agitasi, yaitu: Haloperidol injeksi 2-5 mg IntraMuskular (IM)/ IntraVena
(IV). Injeksi dapat diulang setiap 30 menit, dengan dosis maksimal 20
mg/hari.
Kriteria Rujukan
Bila gejala agitasi telah terkendali, pasien dapat segera dirujuk ke
fasilitas pelayanan rujukan sekunder untuk memperbaiki penyakit
utamanya.
6. Bagan alur -
7. Unit terkait 1. Ruang KIA dan KB
2. Ruang Gawat Darurat
3. Puskesmas Pembantu
8. Dokumen 1. Rekam Medis
SOP DELIRIUM / 3
terkait 2. Surat Rujukan
9. Rekam No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
histori diberlakukan
perubahan 1 Kebijakan Keputusan Kepala UPTD 9 Januari 2023
PUSKESMAS TEGALDLIMO
Nomor
188.4/35/429.112.33/2023
tentang Pelayanan Klinis di
UPTD PUSKESMAS
TEGALDLIMO.
SOP DELIRIUM / 4