1. Pengertian (Definisi) 1. DELIRIUM adalah gangguan kesadaran dan perubahan
pada kognitif yang berkembang dalam waktu singkat, biasanya muncul bersama-sama dengan gangguan fungsi kognitif global. 2. Gejala psikiatri yang umum berupa abnormalitas mood, persepsi dan perilaku serta gejala neurologi berupa tremor, asteriksis, nistagmus, inkoordinasi dan inkontinensia urin. 3. Onset mendadak (jam atau hari), perjalanan singkat, dan berfluktuasi, penyembuhan cepat bila penyakit yang mendasari dapat diidentifikasi dan dieliminasi. 2. Anamnesis Alloanamnesis dan autoanamnesis 1. riwayat penyakit sekarang dan gejala yang muncul 2. riwayat psikiatri sebelumnya 3. riwayat terapi dan respon obat sebelumnya 4. riwayat penyalah gunaan zat/obat 5. riwayat perkembangan kepribadian 6. riwayat kehidupan sosial, pekerjaan, dan keluarga. 3. Pemeriksaan Fisik 1. periksa tanda vital 2. periksa tanda-tanda kelainan organic/fisik 4. Pemeriksaan mental Pemeriksaan klinis status mental psikiatri saat diperiksa. 5. Kriteria Diagnosis Sesuai PPDGJ III 6. Diagnosis Kerja Sesuai hasil pemeriksaan status mental 7. Diagnosis Banding Delirium akibat keadaan medis umum Delirium yang diinduksi zat delirium akibat etiologi yang multiple delirium karena sebab yang tidak jelas 8. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium dilakukan untuk menegakkan bahwa gangguan ini akibat langsung dari gangguan fisiologis akibat keadaan medis umum, intoksikasi zat, withdrawl. 10. Terapi 1. Terapi simptomatik dan kausal terhadap etiologinya 2. Neuroleptik: haloperidol 1-2 mg tiap 2-4 jam (0,25-0,5 mg tiap 4 jam untuk usia lanjut ) sampai gejala membaik, bahkan bisa dilakukan titrasi dosis lebih tinggi untuk pasien yang masih agitasi. Pemberian haloperidol bisa secara oral atau parenteral (intamuskuler dan intravena). Bila diberikan secara parenteral apalagi intravena perlu monitor EKG untuk melihat perpanjangan QT interval (>450 milidetik atau 25% dari kondisi awal). 12. Edukasi 1. Penjelasan tentang penyakitnya……………… (Hospital Health 2. Penjelesan tentang terapinya Promotion) 3. Penjelasan tentang kepatuhan minum obat 14. Prognosis dubia ad bonam 16. Kepustakaan 1. Sadock, BJ, Sadock, VA, 2009. Comprehensive Textbook of Psychiatry. Vol II, edisi 9, Lippicott William & Wilkins. Philadelphia 2. Stahl, SM, 2006. Essential Psychopharmacology, Neuroscientific Basis and Practical Applications, edisi 3, Cambridge University Press, Australia. 3. Direktorat kesehatan jiwa (Ditkeswa) Departemen Kesehatan Republik Indinesia, 1993. Pedoman penggolongan Diagnosa Gangguan Jiwa III. Depkes RI. Jakarta . 4. Peck, simon, 2005 clinical guideline for the care and treatment of older people with delirium in a general hospital setting second edition. Isle of weight healthcare NHS