TENTANG
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
ILMU KESEHATAN JIWA DI RS DHARMA KERTI
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Tabanan
Pada Tanggal 25 Juni 2019
Direktur,
DELIRIUM................................................................................................................... 1
DEMENTIA................................................................................................................. 3
SKIZOFRENIA............................................................................................................ 5
GANGGUAN WAHAM MENETAP.............................................................................. 7
GANGGUAN PANIK................................................................................................... 9
GANGGUAN DEPRESI.............................................................................................. 11
GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF........................................................................ 13
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS
RUMAH SAKIT DHARMA KERTI
DELIRIUM
1. Pengertian Kejadian akut atau subakut neuropsikiatri berupa penurunan
(Definisi) fungsi kognitif dengan gangguan irama sirkardian dan bersifat
reversibel
Kesadaran berkabut
Kesulitan mempertahankan atau mengalihkan perhatian
Diorientasi
Ilusi
Halusinasi
3. Pemeriksaan Fisik Perubahan kesadaran yang berfluktuasi
Disfrasia
Disartria
Tremor
Asteriksis pada ensefalopati hepatikum dan uremia
Kelainan motorik
9. Edukasi Lindungi pasien dan orang lain dari perilaku merusak diri
Hindari dari benda-benda berbahaya
Perawatan dengan pengawasan yang ketat
Dukungan dan peran serta keluarga
Maksimalkan rasa aman
10. Prognosis
Tergantung pada etiologi yang melatarbelakangi
11. Tingkat
Evidens IV
12. Tingkat
Rekomendasi C
DEMENTIA
Suatu gangguan mental organik yang biasanya diakibatkan
1. Pengertian oleh proses degeneratif yang progresif yang mengenai fungsi
(Definisi) kognitif
SKIZOFRENIA
Halusinasi pendengaran
3. Pemeriksaan Fisik Delusi
Emosi datar
Disorganisasi
Gangguan daya pikir
Katalepsi
Waxy
Stupor
Gaduh gelisah katatonik
Negativism yang ekstrim
Rigidity
Mutism
Keanehan dalam sikap tubuh (bizarre posture), gerakan
tubuh dan melakukan gerakan-gerakan yang tidak
terkendali.
Echolia (mengulang ucapan orang lain) dan echopraxia
(mengikuti tingkah laku orang lain).
Menarik diri secara sosial
Pikiran-pikiran ganjil
Inaktivitas
Afek datar.
4. Kriteria Diagnosis Gejala “negative” dari skizofrenia yang menonjol misalnya
perlambatan psikomotorik, aktivitas menurun, afek yang
menumpul, sikap pasif dan ketiadaan inisiatif, kemiskinan
dalam kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi non-
verbal yang buruk seperti dalam ekspresi muka, kontak
mata, modulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri dan
kinerja sosial yang buruk
Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas di
masa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosis
skizofenia;
Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun
dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti
waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal)
dan telah timbul sindrom “negative” dari skizofrenia;
Tidak terdapat dementia atau penyakit / gangguan otak
organik lain, depresi kronis atau institusionalisasi yang
dapat menjelaskan disabilitas negative tersebut
5. Diagnosis Skizofrenia
6. Diagnosis Banding Gangguan skizoafektif
Gangguan waham menetap
7. Pemeriksaan
-
Penunjang
Terapi obat-obatan anti psikotik {Fenothiazin,
8. Terapi Khloropromazin (dengan nama jual Thorazine),
butirofenon (haloperidol, Hadol), dan thioksantin
(thiothiksin, Navane)}
Terapi Elektrokonvulsif (ECT)
Terapi psikososial
12. Tingkat C
Rekomendasi
13. Penelaah Kritis Spesialis Kesehatan Jiwa
Skizofrenia
6. Diagnosis Banding Gangguan skizoafektif
7. Pemeriksaan
Penunjang -
8. Terapi Terapi obat-obatan anti psikotik {Fenothiazin,
Khloropromazin (dengan nama jual Thorazine), butirofenon
(haloperidol, Hadol), dan thioksantin (thiothiksin, Navane)}
Terapi Elektrokonvulsif (ECT)
Terapi psikososial
Lindungi pasien dan orang lain dari perilaku merusak diri
9. Edukasi Perawatan dengan pengawasan yang ketat
Dukungan dan peran serta keluarga
Ad vitam : dubia ad bonam
10. Prognosis Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fumgsionam : dubia ad bonam
12. Tingkat C
Rekomendasi
13. Penelaah Kritis Spesialis Kesehatan Jiwa
GANGGUAN PANIK
1. Pengertian Serangan panik yang berulang-ulang dengan onset cepat dan
(Definisi) durasi sangat singkat.
11. Tingkat IV
Evidens
C
12. Tingkat
Rekomendasi
GANGGUAN DEPRESI
Gangguan mental umum yang menyajikan dengan mood
1. Pengertian
depresi, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah
(Definisi)
atau rendah diri, tidur terganggu atau nafsu makan, energi
rendah, dan hilang konsentrasi.
Feeling down/blue all day
2. Anamnesis Gangguan tidur ( insomnia or sleeping too much)
Oversensitive (irritable)
Sulit konsentrasi / sulit mengambil keputusan
Menyalahkan diri sendiri >>
Merasa tidak berharga (self-esteem )
Cepat lelah
Kehilangan semangat
Kehilangan interest (anhedonia)
Perubahan nafsu makan (makan terus atau kehilangan nafsu
makan) perubahan BB
Gelisah (restlessness) atau lamban (slowness)
Tidak berdaya
Putus asa
Pikiran tentang kematian (suicide)
Afek depresif
Anhedonia
3. Pemeriksaan Fisik
Anergia
Afek depresif
4. Kriteria Diagnosis Anhedonia
Anergia
7. Pemeriksaan -
Penunjang
Anti depresan (Amitriptilin, fluoxetin)
8. Terapi Psikoterapi (CBT)
Dukungan keluarga
9. Edukasi Minum obat teratur
Ad vitam : dubia ad bonam
10. Prognosis Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fumgsionam : dubia ad bonam
11. Tingkat
IV
Evidens
C
12. Tingkat
Rekomendasi
3. Pemeriksaan Fisik -
C
12. Tingkat
Rekomendasi