suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen
risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
2. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) merupakan terjadinya insiden yang belum sampai terpapar
ke pasien.
3. Kejadian Tidak Cedera (KTC) merupakan insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi
tidak timbul cedera.
4. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) merupakan Insiden yang mengakibatkan cedera pada
pasien.
6 MEI 2021 6
Luwi 1 Desember 2021
Luwi 1 Desember 2021
• Luka
Operasi
Terinfeksi
MRSA
MDRO juga dapat ditularkan secara sporadis oleh endoskopi tanpa sumber tunggal yang diidentifikasi
oleh studi genetik. Dalam studi kasus-kontrol pada pasien rawat inap, endoskopi terbaru - termasuk
gastroskopi, bronkoskopi, dan ERCP - telah ditemukan menjadi faktor risiko yang signifikan untuk
memperoleh kolonisasi / infeksi MDRO.
6 MEI 2021 13
Main Healthcare-Associated Infection
The main HAIs are generally distributed anatom- ically as follows: 35%
involve the urinary tract, 25% the surgical site, 10% the lungs, 10% the
bloodstream. The remaining 10% involve other sites
INEXPERIENCED PERSONAL
DEATH ARROGANCE
PRACTITIONER
HIERRARCHY
PEOPLE
ENVIRONMENT
PROCEDUR
MACHINE
E
100
Keselamata
n
Pasien !
IpTek
PelayananMedis
Populasi
Menua
Risiko
Klinis ! 0
Waktu 1960 2000 +
Litigasi !
Luwi 1 Desember 2021
Laporan
Institute of Medicine - IOM
TO ERR IS HUMAN
Building a Safer Health System
(Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS, eds. To err is human: building
a safer health system. Washington, D.C.: National Academy Press, 2000.)
• Memiliki budaya keselamatan akan mendorong terciptanya lingkungan yang mempertimbangkan semua
komponen sebagai faktor yang
• Hal ini menghindari kecenderungan untuk menyalahkan individu dan lebih melihat kepada sistem dimana
individu tersebut bekerja.
(systems approach).
Luwi 1 Desember 2021
Contributary Factors
Organisational & Task Defence
Influencing
Corporate Culture Clinical Practice
Barriers
Error
Producing Error
Management Conditions
Decisions/
Organisational
Processes Violation
Producing Violation
Conditions
1. Causal Factors:
1. Active Failures;
2. Contributary Factors
3. Latent System Conditions
2. Timing,
3. Consequences
4. Mitigating Factors.
Tiap komponen harus menjadi bahan pertimbangan dalam pendekatan sistem terhadap
keselamatan ini :
Luwi 1 Desember 2021
1. Faktor-faktor penyebab
(Causal Factors):
faktor-faktor ini memegang peranan penting dalam setiap insiden keselamatan pasien.
Menghilangkan faktor ini dapat mencegah atau mengurangi kemungkinan terulangnya
kembali kejadian yang sama.
1. Active Failures:
1. slips : attention failure
2. lapses : memory failure
3. kesalahan (mistakes),
4. pelanggaran (violations )dari prosedur, Pedoman atau kebijakan.
2. Contributary Factors
3. Latent System Conditions
The basic premis: manusia dapat berbuat salah dan kesalahan seringkali tidak dapat dihindari, bahkan di
organisasi-organisasi yang terbaik.
Kesalahan dipandang sebagai konsekuensi bukan penyebab
UNINTENDED
LAPSES MEMORY FAILURE
INTENDED
ROUTINE
VIOLATIONS OPTIMISING
NECESSARY/
SITUATIONAL
Standar SKP 5
• Upaya terpenting menghilangkan masalah infeksi ini dan infeksi lainnya adalah dengan
menjaga kebersihan tangan melalui cuci tangan. Pedoman kebersihan tangan (hand
hygiene) tersedia dari World Health Organization (WHO). Rumah sakit mengadopsi
pedoman kebersihan tangan (hand hygiene) dari WHO ini untuk dipublikasikan di seluruh
rumah sakit. Staf diberi pelatihan bagaimana melakukan cuci tangan dengan benar dan
prosedur menggunakan sabun, disinfektan, serta handuk sekali pakai (towel), tersedia di
lokasi sesuai dengan pedoman. (lihat juga PPI 9)
Luwi 1 Desember 2021
Elemen penilaian SKP 5 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang pedoman R Regulasi tentang kebersihan tangan (hand 10 TL
kebersihan tangan (hand hygiene) yang hygiene), sesuai PPI 9 EP 1 sd 4 5 TS
mengacu pada standar WHO terkini. (R) 0 TT
1. TELAPAK TANGAN
2. PUNGGUNG TANGAN
3. SELA- SELA JARI LAMA CUCI TANGAN:
4. PUNGGUNG JARI-JARI (GERAKAN HAND RUB : 20-30 DETIK
KUNCI) HAND WASH 40-60 DETIK
5. SEKELILING IBU JARI (PUTAR- PUTAR)
6. KUKU DAN UJUNG JARI (PUTAR-PUTAR)
• ICRA
system)