Anda di halaman 1dari 32

MPI 2

Penyelidikan Epidemiologi
Penyakit Menular
Potensial KLB dan Wabah
Indra Dwinata, SKM, MPH

Pelatihan Penanggulangan KLB dan Wabah


untuk TGC di Puskesmas
Indra Dwinata, SKM, MPH
Dosen & Peneliti

• Bekerja di Fakultas Kesehatan


Masyarakat, Departemen Epidemiologi,
FKM Unhas

• S1 : Dept. Epidemiologi FKM Unhas


• S2 : Epidemiologi Lapangan (FETP) , IKM, FK UGM

• HP : +6285255212824
• Email : indra@unhas.ac.id
• IG : @indradwinata
Surveilans sebagai Fungsi

Deteksi Dini
• Konfirmasi rumor/info dari masy
• Informasi dari Instansi Kes.lain
DETECT • SKDR
• PE KLB

SUBSTANSI

RESPOND
Respond
• Respond Pelaporan
• Tatalaksana kasus
• Respond Kesehatan masyarakat

3
Prinsip Penyelidikan Epidemiologi

Tujuan PE

Pengkajian 01 Memastikan terjadinya KLB


Sistem
Mengetahui Gambaran klinis
Surveilans
yang ada 02 dan Gambaran Epidemiologi

Faktor
Evaluasi 03 Mengidentifikasi penyebab,
sumber dan cara penularan
Program
Risiko KLB Kesehatan
Memberikan rekomendasi
04 Tindakan pengendalian
KLB
Defenisi Wabah

Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam


masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara
nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu
dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka.

Menteri menetapkan dan mencabut suatu wilayah Indonesia


yang menjadi daerah wabah (UU No.4 Tahun 1984)
Defenisi KLB

Adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian


kesakitan/kematian yang bermakna secara
epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah
tertentu. (Depkes RI, 2011)
Kenapa KLB/wabah bisa terjadi ?

Kenaikan jumlah atau


virulensi dari agent
lingkungan dan kebiasaan
penduduk yang berpeluang
untuk terjadinya pemaparan.
New
diseases Agent penyebab penyakit
baru
Surveilans tidak berjalan
dengan baik
Perubahan imunitas penduduk
dalam merespon agent yang
pathogen
KRITERIA WABAH/KLB
(sumber: Permenkes 1501 Tahun 2010 )

01 Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada


atau tidak dikenal pada suatu daerah

02 Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 kurung waktu


(jam, hari, minggu, bulan) menurut jenis penyakitnya

03
Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan
dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu
menurut jenis penyakitnya

04
Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka
rata-rata jumlah per bulan dalam tahun sebelumnya
KRITERIA WABAH/KLB (2)

05
Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-
rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya

Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu)

06 kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau
lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama

07
Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu
periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu
periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama
Jenis-jenis Penyakit Yang Dapat Menimbulkan KLB
Penyakit Menular Berpotensi KLB
(sumber: Permenkes 1501 Tahun 2010 )

❑Kolera  Tifus perut


❑Pes  Meningitis
❑Demam kuning  Ensefalitis
❑DBD  Antraks
❑Tifus bercak wabah  Leptospirosis
❑Polio dan AFP  SARS
❑Difteri  Legionellosis
❑Pertusis  Chikungunya
❑Rabies  Tetanus neonatorum
❑Malaria  Frambosia
❑Influensa termasuk Flu burung  Campak
❑Hepatitis  Penyakit menular baru
Buku Pedoman KLB edisi rev 2020
bisa di download di
https://bit.ly/pedomanKLB
Langkah-langkah PE/Investigasi KLB

1 Penerimaan
6 Analisis
7 Menentukan
Informasi indikasi Epidemiologi sumber dan cara
KLB Deskriptif penularan

2 5 8
Penetapan dan Rekomendasi
Memastikan KLB
penemuan kasus Penanggulangan

3 4 9
Pembuatan
Persiapan turun Verifikasi
laporan dan
lapangan diagnosis
diseminaasi
1. Penerimaan Informasi Indikasi KLB

KONFIRMASI AWAL KEBENARAN INFORMASI

Bersifat Tenang
Catat semua informasi
Lapor ke pimpinan
2. Memastikan KLB

Melebihi
Penggambaran Insidens
Pola Penyakit “Biasa”

Waspada
Populasi
kasus Berisiko
baru
3. Persiapan Turun Lapangan

ADMINISTRASI

Agenda kerja Rencana pemeriksaan lab

Transportasi Rencana komunikasi

Tim yang akan turun Lokasi Kerja

Konsep terjadinya penyakit Alat Pelindung Diri

Alat Pengambilan sampel lab Kuesioer & Pengumpulan Data

Dinamika Penularan Analisis Data

TEKNIK
Tim TGC
• Dokter
• Perawat
• Epidemiolog
• Laboran
• Promkes
• Sanitarian
• Entomolog
• dll
Mengerti tugas dan peran masing-masing dan saling berkolaborasi
4. Penetapan Etiologi/ defenisi kasus

Suspek
Probable
Kepastian Konfirmasi
Diagnosa

Hubungan Pemastian • Urutan frekuensi tertinggi


Epidemiologi Diagnosis sampai terendah dari gejala dan
Kasus Primer tanda penyakit.
Kasus Sekunder • Gejala dan atau tanda
patognomonis yaitu gejala dan
Kasus Tidak ada
tanda yang khusus untuk
penyakit tertentu
• Pertimbangan antara
sensitivitas dan spesifitas
5. Penetapan Kasus

Suspek “Semua orang yang diare, demam,


• Gejala kompatibel atau keram perut pada 8-10 Jan”
• Belum ada konfirmasi lab

Probable “Semua pengunjung kantin pada 8


• Gejala kompatibel dan Januari dengan diare, demam, atau
terkait secara epidemiologis keram perut.”
• Belum ada konfirmasi lab

Konfirmasi “Semua kasus probabel yang


• Bisa jadi mencakup gejala sampel fesesnya positif
kompatibel dan kaitan Salmonellosis”
epidemiologis
• Konfirmasi lab
Penemuan kasus dan perekaman data
• Penemuan kasus dilakukan secara aktif di lapangan dengan cara
menghubungi fasilitas kesehatan, wawancara dilapangan, wawancara
pasien dan masyarakat yang menjadi suspek/case
• Membuat kuesioner sesuai jenis KLB (paper atau mobile) contoh bisa
dilihat di pedoman penyelidikan dan penanggulangan KLB
• Variabel yang wajib adalah Komponen defenisi kasus (ID, nama kasus,
tgl/jam timbul gejala, usia, jenis kelamin, pekerjaan dan faktor risiko
relevan)
• Data yang di kumpulkan → input di excel/spss/stata atau aplikasi lainnya
ID inisial Usia JK Gejala1 Gejala2 Gejala3 Hasil lab
Analisis Data Epidemiologi
• Analisis epidemiologi dilakukan untuk melihat gambaran kasus, serta
mengidentifikasi sumber dan cara penularan serta faktor risiko terkait Penyakit
menular yg mengakibatkan KLB
• Analisis Epidemiologi
• Waktu
• onset / tgl mulai gejala (kurva epidemi)
• Tgl paparan/tgl dan jam makan (keracunanan makanan)
• Tempat
• skala : Kec, desa/kel, Dusun, RT/RW
• Titik koordinat →(Spot map, overlay)
• Jika tidak memungkinkan, gunakan tabel sederhana
• Orang
• Gejala 50.45 50.5557.10
32.98 39.45

• Umur dan jenis kelamin 8.47 9.98 16.12

• Perhatikan deminatornya 0-4 5-9 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 ≥ 60


Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun TahunTahun
Distribusi Berdasarkan waktu (contoh)
Idul Adha 1442 H
PTM Terbatas

3098 PPKM Lv
4 PPKM Lv
2756 3 PPKM Lv
Penugasan 2
Satgas Covid
Detector 2445

2145
Pelantikan Pengetatan
1850 walikota baru Pembatasan 1874
Jam Malam
1678

1439 1488
Penugasan
1268 Peluncuran Peluncuran
Satgas Raika
Makassar Satgas Covid
1109 1120
Recover Hunter
860
777 791 758
Idul Fitri 1442 H
556
394 372 445 420
304
201 250 225 147 198 179 132
86 73 53 47 40 120 106 115 144 93 44 55 37
30 21

Data Update 07 November 2021


8. Menentukan Sumber dan Cara Penularan

Common Source Epidemic


– Sumber penyakit yang sama
– Contoh: Keracunan Pangan
Propagated Epidemic
– Penyebaran dari orang ke orang
– Contoh: Campak, Difteri
Kombinasi (Common & Propagated)
– Dapat terjadi pada kasus yang mula-mula
terjadi karena satu sumber penularan,
kemudian kasus menularkan kepada anggota
keluarga yang lain tanpa ada kaitan dengan
sumber penularan yang sama sebelumnya
– Contoh: Muntaber

Diadaptasi dari: AFMC Primer on Population Health


Distribusi Berdasarkan Tempat (contoh)

Gambar 7. Lokasi Survei Tempat Potensial Perindukan Nyamuk


pada Desa Sidorejo, Kecamatan Wonomulyo
Distribusi Berdasarkan Orang (contoh)
11287
11028

7490

6152
5356
4463

1170 1267

0-4 Tahun 5-9 Tahun 10-19 Tahun 20-29 Tahun 30-39 Tahun 40-49 Tahun 50-59 Tahun >=60 Tahun
Distribusi Kasus COVID-19 Berdasarkan Kelompok Umur

Data Update 07 November 2021


IR Kasus COVID-19 Berdasarkan Kelompok Umur
57.10

50.45 50.55

39.45

32.98

16.12

9.98
8.47

0-4 Tahun 5-9 Tahun 10-19 Tahun 20-29 Tahun 30-39 Tahun 40-49 Tahun 50-59 Tahun ≥ 60 Tahun
Data Update 07 November 2021
Case Fatality Rate Berdasarkan Kelompok Umur

6.25

1.97

0.50
0.11 0.22
0.03 0.02 0.04

0-4 5-9 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 >=60

Data Update 07 November 2021


9. Rekomendasi Penanggulangan

Rekomendasi A Tindakan Penanggulangan


Rekomendasi B Sumber infeksi, Sumber penularan, orang-orang
Rekomendasi C
yang rentan

Tindakan Penanggulangan Tertentu


Dapat dimulai sedini tahap diagnosis kasus
Contoh: Pemberian globulin serum imun pada
anggota keluarga kasus Hepatitis A

Kontak dengan sumber pencemaran


Mencegah kontak dengan sumber sampai
sumber dapat dihilangkan

Penanggulangan sesuai kebutuhan situasi


Imunisasi, diagnosis dini, dan pengobatan
Control & Prevention
1. MENGHILANGKAN SUMBER PENULARAN
• Menjauhkan sumber penularan dari Orang
• Membunuh bakteri pd sumber penularan
• Pengobatan / isolasi orang yg diduga sbg sumber penularan

2. MEMUTUS RANTAI PENULARAN


• Sterilisasi sumber penularan
• Mengendalikan vektor
• Peningkatan Higiene Perorangan

3. MERUBAH RESPON ORANG THD PENYAKIT


• Melakukan Imunisasi
• Mengadakan pengobatan cepat & tepat
4. PENCEGAHAN
• Surveilans aktif
• Perbaikan mutu lingkungan
• Perbaikan status kes.Masyarakat
10. Pembuatan Laporan

Judul laporan

A. Pendahuluan Latar
Belakang Tujuan
Penyelidikan
B. Metodologi
C. Hasil Penyelidikan
D. Pembahasan
E. Kesimpulan dan Saran

Abstrak
Daftar Kepustakaan
11. Diseminasi Hasil PE

Laporan harus jelas, meyakinkan, disertai rekomendasi


yang tepat dan beralasan

Sampaikan hal-hal yang sudah dikerjakan secara ilmiah;


kesimpulan dan saran harus dapat dipertahankan secara
ilmiah

Laporan lisan harus dilengkapi dengan laporan tertulis,


bentuknya sesuai dengan tulisan ilmiah (pendahuluan,
latar belakang, metodologi, hasil, diskusi, kesimpulan,
dan saran)

Merupakan dasar ilmiah untuk mengambil tindakan

Merupakan catatan dari pekerjaan, dokumen dari aspek


legal, dan merupakan bahan rujukan apabila terjadi hal
yang sama di masa datang
● Tidak hanya Sekedar Teori… Investigasi KLB harus diaplikasikan di Lapangan…

Learning By Doing
● Semakin sering kita melakukan Investigasi maka pengalaman akan bertambah & naluri
semakin tajam
SALAM SEHAT

Anda mungkin juga menyukai