Anda di halaman 1dari 18

Diskusi Jumat

INVESTIGASI WABAH
PUSKESMAS GEDONG TATAAN

Oleh:
Alfianita Fadila, S.Ked
Anwar Nuari, S.Ked
Hanna Insani Vedy, S.Ked
Yesti Mulia Eryani, S.Ked

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
APA ITU WABAH ?
Wabah
Peningkatan kejadian kesakitan atau kematian suatu
penyakit di suatu tempat tertentu, yang melebihi
keadaan biasanya

UU No.4 tahun 1984


Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat
secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka.
PEMBAGIAN WABAH MENURUT
SIFATNYA
Common Source Epidemic /
Point Source Epidemic

Progresive Epidemic atau


Contagious disease epidemic

Mix Source Epidemic


Kejadian Luar Biasa (KLB)

• Timbulnya suatu kejadian kesakitan/kematian


dan atau meningkatnya suatu kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu kelompok
penduduk dalam kurun waktu tertentu
Kriteria tentang KLB
Keputusan Dirjen No. 451/9 :
• Timbulnya suatu penyakit menular atau penyakit sebelumnya tidak
ada atau tidak dikenal

• Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3


kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari,
minggu)

• Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih


dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan,
tahun).

• Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali


lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan
dalam tahun sebelumnya
APA PERBEDAAN
WABAH DENGAN
KLB?
PERBEDAAN WABAH DAN KLB

Cakupan Wabah : WABAH KLB


• Jumlah kasus yang • Penyakit • Tidak hanya
besar menular penyakit
• Daerah yang luas menular
• Waktu yang lebih • Ditentukan • Ditentukan
lama oleh mentri oleh kepala
• Dampak yang kesehatan daerah
timbulkan lebih berat setempat
ALUR PENANGGULANGAN WABAH

INSTANSI INSTANSI MASYARAKAT


PEMERINTAH SWASTA UMUM
LAIN
MENETAPKAN MENANGANI MENETAPKAN
PUSKES TERJANGKITNYA KEADAAN BERAKHIRNYA
MAS WABAH WABAH WABAH
1. Pengumpulan data Terhadap: 1. Pengumpulan data
2. Analisis data • kasus 2. Analisis data
3. Penarikan kesimpulan • masyarakat 3. Penarikan kesim-
• lingkungan pulan

LAPORAN

DINAS KESEHATAN KOTA/KABUPATEN


LANGKAH INVESTIGASI WABAH
1. Persiapan investigasi di lapangan
2. Memastikan adanya wabah
3. Memastikan diagnosis
4. Membuat definisi kasus
5. Epidemiologi deskriptif
6. Membuat Hipotesis
7. Menilai hipotesis
8. Mengadakan penelitian tambahan
9. Melaksanakan intervensi pengendalian dan
pencegahan
10. Menyampaikan hasil penyelidikan
KEGIATAN PENANGGULANGAN WABAH
 Untuk suatu Puskesmas, kegiatan tersebut
secara sederhana dapat dibedakan atas empat
macam, yaitu
Menetapkan terjangkitnya keadaan wabah

Melaksanakan penanganan keadaan wabah

Menetapkan berakhirnya keadaan wabah

Pelaporan wabah
PUSKESMAS
GEDONGTATAAN
DBD

PROGRAM
KESEHATAN TIM KHUSUS
LINGKUNGA INVESTIGASI WABAH
N DAN
PROMKES

KERUMAH WARGA

SATU KASUS
-DIAGNOSA 3 KASUS ( R.
-MENCARI JENTIK 100M)
RADIUS RUMAH 100
M LAPORKAN KE DINAS
KESEHATAN UNTUK
DILAKUKAN FOGGING
JOURNAL CRITICAL
APPRAISAL
ANALISIS PICO
• PROBLEM
Infeksi virus dengue adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan
mortalitas anak di daerah endemik. anak-anak memiliki tingkat
kematian yang lebih tinggi.
• INTERVENTION
Metodologi penelitian ini menggunakan metode cross-sectional anak-
anak dengan infeksi virus dengue di Rumah Sakit Hasan Sadikin
Bandung dari April 2013 hingga September 2014. Subyek penelitian
adalah pasien usia 1- <14 yang memenuhi kriteria WHO 2009
• COMPARISON
Muntah terus-menerus adalah tanda kegawatan, hepatomegali,
leukosit ≥5000 / mm3 dengan infeksi dengue berat pada anak,
obesitas tidak berhubungan dengan DBD
• OUTCOME
mengetahui manifestasi klinis infeksi dengue yang berat dan hubungan
antara faktor klinis dan infeksi dengue yang berat pada anak-anak.
ANALISIS VIA
• VALIDITY
penelitian case control studies dengan metode cross sectional. Teknik
consecutive sampling dalam mengumpulkan sampelnya. Variabel yang
terlibat dalam penelitian ini adalah anak-anak usia 1- <14 yang memenuhi
kriteria WHO 2009
• IMPORTANCE
1. Kriteria inkulusi dan eksklusi terpenuhi
2. Chi-Square atau uji Exact Fisher hasil p value <0,05
3. Dari 451 subyek, 24,6% (n = 111) memiliki infeksi dengue yang berat. DBD
berat (n = 104), bahwa 97,1% (n = 102) adalah infeksi virus dengue
sekunder dengan hasil IgG positif. DSS sendiri mencakup lebih dari
sepertiga dari kasus (n = 41). gangguan pernapasan akibat akumulasi
cairan dan komplikasi beberapa lainnya dengan total 73 orang (65,7%)
dengan infeksi dengue mengalami shock berat.
• APPLICABILITY
membantu meningkatkan ketepatan diagnosis pada infeksi dengue melalui
gambaran klinis yang sering ditemui pada pasien dengue.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai