PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KASUS DBD UPTD PUSKESMAS TOMIA
dr. Windi Surya
Musnawati, S.KM Ulfiyandani, A.MD.Kes KASUS 1 Pada hari ini tanggal 22 Oktober 2020 jam 9.00 pagi, di Puskesmas Sungai Buluh datang seorang ibu yang beralamat di desa Sukasari membawa anaknya berobat bernama Andi umur 5 tahun, dengan gejala demam tinggi mendadak sejak 2 hari yang lalu, setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter puskesmas di polikilik puskesmas suhunya 38,5 0C ditemukan ruam dan bintik merah di tubuhnya, dan uji tornique positif, kondisi Andi saat ini juga mengalami mimisan. Dokter Puskesmas menduga Andi menderita demam berdarah.
Selama ini di wilayah puskesmas Sungai Buluh belum pernah dilaporkan
adanya kejadian DBD. Berdasarkan informasi ini petugas surveilans segera memverifikasi dugaan KLB DBD tersebut kerumah pasien, dan mencari kasus tambahan radius 500 m sekitar rumah kasus, dan ditemukan 1 orang dengan gejala demam tinggi a/n. Fitri umur 15 tahun. TUGAS • Apakah kejadian tersebut sudah masuk kategori KLB?
• Jelaskan apa kriteria secara epidemiologis KLB untuk studi
kasus di atas!
• Jelaskan langkah-langkah segera yang harus dilakukan oleh
Tim TGC terhadap informasi dari kasus tersebut! Apakah kejadian tersebut sudah masuk kategori KLB?
• Ya, karna pada kasus ini terjadinya peningkatan kejadian
kesakitan yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu dan merupakan wabah.
• Definisi KLB : Timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan/kematian penyakit yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu dan merupakan keadaan yang menjurus pada terjadinya wabah Jelaskan apa kriteria secara epidemiologis KLB untuk studi kasus di atas
• Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya
tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah
• Dalam kasus disebutkan bahwa : Selama ini di wilayah
puskesmas Sungai Buluh belum pernah dilaporkan adanya kejadian DBD Jelaskan langkah-langkah segera yang harus dilakukan oleh Tim TGC terhadap informasi dari kasus tersebut LANGKAH-LANGKAH PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI : Penerimaan Penetapan Persiapan turun informasi indikasi Penetapan KLB Etiologi/Verifikasi lapangan KLB diagnosis
Menentukan Analisis Penemuan dan
Sumber & Cara Epidemiologi Perekaman Data Penetapan kasus Penularan Deskriptif Kasus
Rekomendasi Pembuatan Diseminasi
Penanggulangan Laporan Laporan Penyelidikan Epidemiologi DBD • Kegiatan pencarian penderita atau tersangka lainnya.
dan rumah-rumah sekitarnya dalam minimal radius 100 meter. Pengamatan Penyakit DBD • kegiatan pencatatan jumlah kasus DBD dan kasus tersangka DBD menurut waktu dan tempat kejadian, yang dilaksanakan secara teratur
• menyebarkan informasinya sesuai kebutuhan program pemberantasan penyakit
DBD.
• Laporan kewaspadaan DBD : Laporan secepatnya kasus DBD agar dapat segera dilakukan tindakan atau langkah¬langkah untuk membatasi penularan penyakit DBD.
• Komponen kegiatan antara lain dengan melakukan pengamatan jentik.
Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan indikator ukuran kepadatan jentik yaitu: angka bebas jentik (ABJ), house index (HI), container index (CI) dan bruteau index (BI). HI lebih menggambarkan penyebaran nyamuk di suatu wilayah tertentu (Depkes, 1990). Apabila HI kurang dari 5% menunjukkan kecepatan penularan DBD cukup, sedangkan bila lebih 5% berarti potensial terjadi penularan DBD. Hasil penyelidikan epidemiologi • Hasil penyelidikan epidemiologi akan menentukan langkah selanjutnya dalam pemberantasan penyakit DBD. • Dinas Kesehatan akan melakukan tindakan seperti dan pokja DBD • masyarakat melakukan PSN-DBD dengan gerakan 3 M. • Tindakan penanggulangan KLB dilakukan bersama kegiatan penyelidikan epidemiologi, penggerakan PSN DBD dengan abatisasi, fogging focus dan fogging massal.