Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KUNJUNGAN RUMAH DALAM RANGKA


PEMANTAUAN IBU NIFAS RISIKO TINGGI
UPTD PUSKESMAS TOMIA

A. PENDAHULUAN

Dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia sebagai potensi


pembangunan bangsa agar dapat membangun dan menolong dirinya sendiri,
merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat, maka
posyandu cukup strategis dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia
sejak dini. Pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak-anak sejak
usia dini, merupakan suatu strategi dalam upaya pemenuhan pelayanan dasar
yang meliputi peningkatan derajat kesehatan dan KIA yang baik, lingkungan
yang sehat dan aman, pengembangan psikososial/emosi, kemampuan
berbahasa dan pengembangan kemampuan kognitif (daya pikir dan daya cipta).
Karena Posyandu merupakan wadah peranserta masyarakat untuk
menyampaikan dan memperoleh pelayanan kesehatan dasarnya, maka
diharapkan pula strategi operasional pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan
ibu dan anak secara dini, dapat dilakukan di setiap posyandu (Depdagri RI,
2001).

Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya


masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi. Meskipun posyandu bersumber daya masyarakat,
pemerintah tetap ikut andil terutama dalam hal penyediaan bantuan teknis dan
kebijakan. Lima program pokok posyandu meliputi KIA, Pelayanan Ibu dan Anak,
Keluarga Berencana, Imunisasi, Penanggulangan ISPA dan Diare.

Mengingat akan pentingnya kegiatan posyandu dalam meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat terutama dalam rangka menurunkan kasus KIA buruk
maupun KIA kurang maka perlu disusun kerangka acuan pelaksanaan program
posyandu BGM/2T di wilayah binaan Puskesmas.
B. LATAR BELAKANG

Latar belakang perlunya kegiatan BGM/2T dikarenakan masih adanya


kasus KIA buruk dan kurang yang ditemukan, wilayah binaan puskesmas yang
cukup luas sehingga ada beberapa wilayah yang aksesnya ke pelayanan
kesehatan mengalami kendala. Serta untuk meningkatkan peran serta
masyarakat di dalam penanganan masalah kesehatan

Kunjungan Rumah dalam rangka Pemantauan Ibu Nifas Risiko Tinggi


harus dilakukan secara profesional, akuntabel, santun, terstandarisasi dan
memiliki inovasi untuk menyelesaikan kendala yang ada di lapangan

Tata hubungan kerja /Pembagian peran Lintas Program /Lintas Sektoral


Kunjungan Rumah dalam rangka Pemantauan Ibu Nifas Risiko Tinggi
merupakan kegiatan melibatkan Petugas KIA Puskesmas. Sedangkan dengan
lintas sektoral bekerjasama dengan stakeholder di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tomia.

C. TATA NILAI

Tata nilai UPTD Puskesmas Tomia Kabupaten Wakatobi, yaitu:


BERSERI
BER : Bersatu dan Bekerjasama
S : Senyum
E : Empati
R : Responsif
I : Inovatif

D. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM

a. Kecamatan Tomia
Menjadi Tim Pembina Posyandu
Menjadi Tim TP UKS Kecamatan
Menjadi Tim TP Kecamatan Sehat
Menjadi Tim TP Kecamatan Layak Anak
Menjadi Tim TP Kecamatan Siaga
b. KUA Kecamatan Tomia
Menjadi Tim Pembina UKS
Menjadi Pembina Posyandu Integrasi
Menjadi Pembina Kesehatan Reproduksi
Menjadi Pembina PHBS Tempat Ibadah
c. Polsek Tomia
Menjadi Tim Pembina Pencegahan NAPZA
Pelaksana PHBS Institusi Kerja
d. Kelurahan
Menjadi Tim Pembina Posyandu
Menjadi Tim Pembina Desa Siaga
Menjadi Tim Pembina UKBM
Mendukung pelaksanaan kegiatan dengan menggerakkan masyarakat di
wilayah kerja kelurahan masing-masing
e. TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga)
Menjadi Tim Pembina Posyandu dan PHBS
Sebagai penggerak dan motivator serta contoh dalam berperilaku hidup sehat
di masyarakat
Membantu puskesmas dalam mensosialisasikan kegiatan
f. Kelurahan Siaga
Mendukung pelaksanaan kegiatan di wilayah kelurahan masing-masing
g. Dinas Pendidikan Kecamatan Tomia
Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan di sekolah
h. Semua Pemegang Program
Membantu Pelaksanaan Program UKM

E. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan kasus KIA buruk dan KIA kurang

2. Tujuan Khusus
a. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak,
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan untuk menurunkan angka
kematian ibu dan anak,
c. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera,
d. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan kegiatan–kegiatan lain yang menunjang peningkatan
kemampuan hidup sehat, pendekatan dan pemerataan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan
pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan geografi,
e. Meningkatkan dan pembinaaan peran serta masyarakat dalam rangka alih
tekhnologi untuk swakelola usaha–usaha kesehatan masyarakat

F. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Jenis pelayanan minimal kepada anak


a. Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian harus
diberikan khusus terhadap anak yang selama ini 3 kali tidak melakukan
penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup baik sesuai umurnya dan
anak yang pertumbuhannya berada di bawah garis merah KMS.
b. Penyuluhan KIA balita.
c. Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A.
d. Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya (kurang
dari 200 gram/ bulan) dan anak yang berat badannya berada di bawah
garis merah KMS.
e. Pemeriksaan oleh Dokter Spesialis Anak.
f. Pengobatan bayi dan balita.
2. Pelayanan tambahan yang diberikan
a. Pelayanan ibu hamil dan menyusui.
b. Program Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) yang diintegenerasikan
dengan program Bina Keluarga Balita (BKB) dan kelompok bermain
lainnya.
c. Program dana sehat atau JPKM dan sejenisnya, seperti tabulin, tabunus
dan sebagainya.
d. Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat.
e. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman.
f. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
g. Program diversifikasi pertanian tanaman pangan.
h. Program sarana air minum dan jamban keluarga (SAMIJAGA) dan
perbaikan lingkungan pemukiman.
i. pemanfaatan pekarangan.
j. Kegiatan ekonomis produktif, seperti usaha simpan pinjam dan lain-lain.
3. Dan kegiatan lainnya seperti: TPA, pengajian, taman bermain. Kegiatan
pengembangan/pilihan, masyarakat dapat menambah kegiatan baru
disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan, dinamakan Posyandu
Terintegrasi. Kegiatan baru tersebut misalnya: -
a. Bina Keluarga Balita (BKB); -
b. Tanaman Obat Keluarga (TOGA); -
c. Bina Keluarga KIA (BKL); -
d. Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); -

G. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

a. Kegiatan Posyandu BGM/2T dilaksanakan pada tingkat lokal dengan


mengikuti arahan dari atas dan sesuai dengan kebijakan institusi-institusi
pada tingkat administrasi yang lebih tinggi. Khususnya Lembaga
Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) dan Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) secara langsung terlibat dalam posyandu. LKMD dipimpin
oleh kepala desa, sebagai mitra pemerintah dalam pengembangan
masyarakat desa, bertanggung jawab untuk mengorganisasikan program.
PKK sebagai organisasi semi-formal yang bertujuan mengaktifkan peran
perempuan dalam proses pembangunan, harus menjamin partisipasi
perempuan secara sukarela sebagai kader kesehatan sekaligus sebagai
penerima pelayanan.
b. LKMD bertanggung jawab untuk mengarahkan program-program
kesehatan masyarakat, dan dalam pelaksanaannya, program ini
dipercayakan kepada anggota PKK. Mereka ini oleh kepala desa dalam
kapasitasnya sebagai ketua LKMD, dipilih untuk menjadi kader-kader
kesehatan.
c. Dalam posyandu, para pemimpin PKK dusun bertindak sebagai relawan
atau kader. Mereka terlibat di dalamnya seperti pengelola, pendidik,
pelaksana dan administrator. Sebagai pengelola mereka harus
mengorganisir pertemuan bulanan dan memastikan bahwa para ibu akan
hadir ketika staf puskesmas datang.
d. Tenaga puskesmas merupakan perpanjangan tangan kader dalam bidang
medis, dengan melaksanakan untuk mereka tugas-tugas yang
memerlukan pengetahuan medis spesifik yang tidak dimiliki oleh kader.
Secara formal, staf puskesmas dianggap hanyalah pembantu, sedangkan
tanggung jawab atas pelaksanaan posyandu tetap dipegang oleh kader.
e. Penyelenggaraan dilakukan oleh kader yang terlatih di bidang kesehatan,
berasal dari PKK, tokoh masyarakat, pemuda dan lain-lain dengan
bimbingan tim pembina Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
(PKMD) tingkat kecamatan
H. SASARAN
Bufas risti

I. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pelaksanaan Kunjungan
Rumah dalam rangka
1 v v v v v v v v v v
Pemantauan Ibu Nifas
Risiko Tinggi

J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan pada setiap pelaksanaan kegiatan


oleh penanggung jawab kegiatan program KIA dan Penanggung jawab UKM
Essensial. Laporan evaluasi kegiatan dibuat oleh penanggung jawab kegiatan
program KIA dan diverifikasi oleh Penanggung jawab UKM Essensial, apabila
terdapat ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan, maka harus segera
dilakukan tindak lanjut.

K. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

i. Waktu :
1. Setiap akhir pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal
2. Tribulan ke-empat
ii. Pelaksana
1. Kepala Puskesmas
2. Penanggungjawab program
iii. Dokumen laporan yang berisi : notulen, rencana tindak lanjut,
rekomendasi, hasil olah dan analisis data, laporan evaluasi, laporan hasil
kegiatan.

Pelaksana Kepala Puskesmas Penumping

Baharuddin La Hamiru, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai