Anda di halaman 1dari 6

1.

PENGERTIAN

Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan
daerah tertentu serta dapat menimbulkan mala petaka (UU No 4. Tahun 1984).

Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu serangan penyakit)
lingkup yang lebih luas (epidemi) atau bahkan lingkup global (pandemi).

Kejadian atau peristiwa dalam masyarakat atau wilayah dari suatu kasus penyakit tertentu yang
secara nyata melebihi dari jumlah yang diperkirakan.

2. PEMBAGIAN WABAH MENURUT SIFATNYA :

1. Common Source Epidemic

Adalah suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh terpaparnya sejumlah orang dalam suatu
kelompok secara menyeluruh dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Adapun Common Source
Epidemic itu berupa keterpaparan umum, biasa pada letusan keracunan makanan, polusi kimia di
udara terbuka, menggambarkan satu puncak epidemi, jarak antara satu kasus dengan kasus,
selanjutnya hanya dalam hitungan jam,tidak ada angka serangan ke dua

1. Propagated/Progresive Epidemic

Bentuk epidemi dengan penularan dari orang ke orang sehingga waktu lebih lama dan masa tunas
yang lebih lama pula. Propagated atau progressive epidemic terjadi karena adanya penularan dari
orang ke orang baik langsung maupun melalui vector, relatif lama waktunya dan lama masa tunas,
dipengaruhi oleh kepadatan penduduk serta penyebaran anggota masya yang rentan serta
morbilitas dari pddk setempat, masa epidemi cukup lama dengan situasi peningkatan jumlah
penderita dari waktu ke waktu sampai pada batas minimal abggota masyarakat yang rentan, lebih
memperlihatkan penyebaran geografis yang sesuai dengan urutan generasi kasus.

3. LANGKAH-LANGKAH INVESTIGASI WABAH

1.  Konfimasi / menegakkan diagnosa

 Definisi kasus
 Klasifikasi kasus dan tanda klinik
 Pemeriksaan laboratorium
2.  Menentukan apakah peristiwa itu suatu letusan/wabah atau bukan

 Bandingkan informasi yang didapat dengan definisi yang sudah ditentukan tentang KLB
 Bandingkan dengan incidende penyakit itu pada minggu/bulan/tahun sebelumnya

3.  Hubungan adanya letusan/wabah dengan faktor-faktor waktu, tempat dan orang

 Kapan mulai sakit (waktu)


 Dimana mereka mendapat infeksi (tempat)
 Siapa yang terkena : (Gender, Umur, imunisasi, dll)

4.  Rumuskan suatu hipotesa sementara

 Hipotesa kemungkinan : penyebab, sumber infeksi, distribusi penderita (pattern of disease)

 Hipotesa : untuk mengarahkan penyelidikan lebih lanjut

5.  Rencana penyelidikan epidemiologi yang lebih detail Untuk menguji hipotesis :

 Tentukan : data yang masih diperlukan sumber informasi


 Kembangkan dan buatkan check list.
 Lakukan survey dengan sampel yang cukup

6.  Laksanakan penyelidikan yang sudah direncanakan

 Lakukan wawancara dengan :


a. Penderita-penderita yang sudah diketahui (kasus)
b. Orang yang mempunyai pengalaman yang sama baik mengenai waktu/tempat
terjadinya penyakit, tetapi mereka tidak sakit (control)

 Kumpulkan data kependudukan dan lingkungannya


 Selidiki sumber yang mungkin menjadi penyebab atau merupakan faktor yang ikut berperan
 Ambil specimen dan sampel pemeriksa di laboratorium

7.  Buatlah analisa dan interpretasi data

 Buatlah ringkasan hasil penyelidikan lapangan


 Tabulasi, analisis, dan interpretasi data/informasi
 Buatlah kurva epidemik, menghitung rate, buatlah tabel dan grafik-grafik yang diperlukan
 Terapkan test statistik
 Interpretasi data secara keseluruhan

8.Test hipotesa dan rumuskan kesimpulan

 Lakukan uji hipotesis


 Hipotesis yang diterima, dpt menerangkan pola penyakit :
a. Sesuai dengan sifat penyebab penyakit
b. Sumber infeksi
c. Cara penulara
d. Faktor lain yang berperan

9.  Lakukan tindakan penanggulangan

 Tentukan cara penanggulangan yang paling efektif.


 Lakukan surveilence terhadap penyakit dan faktor lain yang berhubungan.
 Tentukan cara pencegahan dimasa akan datang

10.  Buatlah laporan lengkap tentang penyelidikan epidemiologi tersebut.

 Pendahuluan
 Latar Belakang
 Uraian tentang penelitian yang dilakukan
 Hasil penelitian
 Analisis data dan kesimpulan
 Tindakan penanggulangan
 Dampak-dampak penting
 Saran rekomendasi

4. KEJADIAN LUAR BIASA

Kejadian Luar Biasa (KLB) salah satu kategori status wabah dalam peraturan yang berlaku di
Indonesia. tatus Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
949/MENKES/SK/VII/2004.

Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

Kriteria tentang KLB mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/9. Suatu kejadian dinyatakan
luar biasa jika ada unsur:

1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-
turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila
dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.

5. PELACAKAN KLB

1. Garis Besar Pelacakan KLB


• Pengumpulan data dan informasi secara seksama langsung di lapangan tempat
kejadian

• Analisa data yang diteliti dengan ketajaman pemikiran.

• Adanya suatu garis besar tentang sistematika langkah-langkah yang pada dasarnya
harus ditempuh dan dikembangkan dalam setiap usaha pelacakan.

1. Analisis Situasi Awal

1.
a. Penentuan atau penegakan diagnosis
b. Penentuan adanya wabah
c. Uraian keadaan wabah (waktu, tempat dan orang)

1. Analisis Lanjutan

1.
a. Usaha Penemua kasus tambahan

Adakan pelacakan ke rumah sakit dan dokter praktek ntuk menemukan


kemungkinan adanya kasus diteliti yang belum ada dalam laporan.

Pelacakan intensif terhadap mereka yang tanpa gejala, gejala ringan tetapi
mempunyai potensi menderita atau kontak dengan penderita.

1.
a. Analisa Data secara berkesinambungan.
b. Menegakkan Hipotesis
c. Tindakan Pemadaman wabah dan tindak lanjut.

Tindakan diambil sesuai dengan hasil analisis

Diadakan follow up sampai keadaan normal kembali.

Yang menimbulkan potensi timbulnya wabah kembali disusunkan suatu


format pengamatan yang berkesinambungan dalam bentuk survailans
epidemiologi terutama high risk.

b) Penanggulangan KLB :

A. SKD KLB
B. Penyelidikan dan penanggulangan KLB
C. Pengembangan sistem surveilans termasukpengembangan jaringan informasid)  Koordinasi
kegiatan surveilans : lintas program dan lintas sektoral

OUTBREAK

Suatu episode dimana terjadi dua atau lebih penderita suatu penyakit yang sama dimana
penderita tersebut mempunyai hubungan satu sama lain.

EPIDEMI

Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ditemukan pada suatu
daerah tertentu dalam waktu yang singkat frekuensinya meningkat.

PANDEMI

Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit), frekuensinya dalam waktu
singkat meningkat tinggi dan penyebarannya telah mencakup wilayah yang luas

ENDEMI

Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit), frekuensinya pada wilayah
tertentu menetap dalam waktu lama berkenaan dengan adanya penyakit yang secara normal
biasa timbul dalam suatu wilayah tertentu.

C. Kriteria Kerja Wabah / KLB


Kepala wilayah / daerah setempat yang mengetahui adanya tersangka wabah (KJB penyakit
menular) diwilayahnya atau tersangka penderita penyakit yang dapat menimbulkan wabah,
wajib seera melakukan tindakan – tindakan penanggulangan seperlunya, dengan bantuan unit
kesehatan setempat, agar tidak berkembang menjadi wabah (UU No. 4 dan PerMenKes 560/
MenKes/ Per/ VIII/ 1989).
Suatu kejadian penyakit atau keracunan dapat dikatakan KLB apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/ tidak dikenal.
2. Peningkatan kejadian penyakit/ kematian terus – menerus selama tiga kurun waktu berturut
– turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu).
3. Peningkatan kejadian penyakit/ kematian, dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya (jam, minggu, bulan, tahun).
4. Jumlah penderita baru dalam suatu bulan menunjukan kenaikan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan angka rata – rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
5. Angka rata – rata perbulan selama satu tahun menunjukan kenaikan dua kali lipat atau
lebih dibandingkan dengan angka rata – rata perbulan dari tahun sebelumnya.
6. Case fatality rate ( CFR ) suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu menunjukan
kenaikan 50% atau lebih, dibandingkan dengan CFR dari periode sebelumnya.
7. Proportional rate ( PR ) penderita dari suatu periode tertentu menunjukan kenaikan dua kali
atau lebih dibandingkan periode,
8. kurun waktu atau tahun sebelumnya.
9. Beberapa penyakit khusus menetapkan kriteria khusus : cholera dean demam berdarah
dengue.
• Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya ( pada daerah endemis ).
• Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode empat minggu sebelumnya,
daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan.
10. Beberapa penyakit seperti keracunan, menetapkan satu kasus atau lebih sebagai KLB.
• Keracunan makanan
• Keracunan pestisida
11. Satu kenaikan yang kecil dapat saja merupakan KLB yang perlu ditangani seperti
penyakit poliomylitis dan tetanus neonatorum kasus dianggap KLB dan perlu penanganan
khusus.

Peningkatan jumlah kasus atau penderita yang dilaporkan belum tentu suatu wabah (pseudo
epidemik) karena peningkatan penderita tersebut bisa karena :
• Perubahan cara pencatatan
• Ada cara – cara dignosis baru
• Bertambahnya kesadaran penduduk untuk berobat
• Ada penyakit lain dengan gejala sama
• Jumlah penduduk bertambah

D. Tujuan Penyelidikan Wabah


1. Tujuan umum penyelidikan KLB / wabah
a) Upaya penanggulangan dan pencegahan
b) Surveilans ( lokal, nasional, dan internasional )
c) Penelitian
d) Pelatihan
e) Menjawab keingintahuan masyarakat
f) Pertimbangan program
g) Kepentingan politik dan hokum
h) Kesadaran masyarakat
2. Tujuan khusus penyelidikan KLB / wabah
a) Memastikan diagnose
b) Memastikan bahwa terjadi KLB/ wabah
c) Mengidentifikasi penyebab KLB
d) Mengidentifikasi sumber penyebab
e) Rekomendasi : cepat dan tepat
f) Mengetahui jumlah korban dan populasi rentan, waktu dan periode KLB, serta tempat
terjadinya KLB ( variabel orang, waktu dan tempat )

Kejadian Luar Biasa


Kejadian Luar Biasa (KLB) salah satu kategori status wabah dalam peraturan yang berlaku di
Indonesia. tatus Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
949/MENKES/SK/VII/2004.
Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai