KEJADIAN
LUAR
BIASA
Gambaran Kejadian Luar biasa
No KLB Kasus Keterangan
A. PENGERTIAN KLB
2
Undang-Undang Wabah , 1969:
3
Perbedaan definisi antara Wabah dan KLB :
Tujuan Umum :
Tujuan khusus :
4
NO LANGKAH-LANGKAH PENYIDIKAN KLB
PERSIAPAN
PENELITIAN LAPANGAN
• Dikerjakan secepat mungkin, dalam 24 jam pertama sesudah adanya
informasi.
5
2. Pembuatan Rencana Kerja (rencana penyidikan /proposal),
yang minimal berisi :
12
6
PEMASTIAN DIAGNOSIS PENYAKIT
DAN PENETAPAN KLB
13
Contoh Kasus :
KLB dengan jumlah kasus 50 Orang, diketahui kasus dengan gejala panas
50 Orang, nyeri sendi 48 orang, diare 45 Orang.
Distribusi Gejala Klinis adalah sebagai berikut :
14
7
B. PENETAPAN KLB
15
2. Jumlah penderita baru dalam satu bulan dari suatu penyakit menular di
suatu Kecamatan, menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih, bila
dibandingkan dengan angka rata-rata sebulan dalam setahun sebelumnya
dari penyakit menular yang sama di kecamatan tersebut itu.
4. Case Fatality rate suatu penyakit menular tertentu dalam satu bulan di sutu
Kecamatan, menunjukkan kenaikan 50 % atau lebih, bila dibandingkan CFR
penyakit yang sama dalam bulan yang lalu di Kecamatan tersebut.
5.Proporsional rate penderita baru dari suatu penyakit menular dalam waktu satu
bulan, dibandingkan dengan proportional rate penderita baru dari penyakit
menular yang sama selama periode waktu yang sama dari tahun yang lalu
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih. 16
8
6. Khusus untuk penyakit-penyakit Kholera, Cacar, Pes, DHF/DSS :
17
PENTING DIINGAT :
18
9
Pada suatu KLB keracunan makanan di Z, tahun 1996 didapatkan
Data gejala klinis penderita sebagai berikut :
II III VI I IV V
19
No Gejala %
2 Mual/muntah 54,2
3 Diare 26,5
4 Rash 25,3
5 Lain-lain 21,6
20
10
Diagnosis sementara:
21
Kegunaan :
BAGAIMANA MEMBUATNYA ?
22
11
Tahun Diamati
Bulan
2000 2001 2002 2003 2004 2005
Jan 5 10 2 4 1 8
Feb 8 3 7 6 5 2
Mrt 10 9 4 6 2 12
Apr 4 6 7 8 5 9
Mei 3 6 10 7 8 7
Jun 6 5 4 3 7 5
Jul 5 4 9 7 5 7
Agt 2 3 9 6 8 6
Sept 1 6 8 7 9 5
Okt 7 8 2 6 10 3
Nof 9 6 4 8 7 3
Des 5 5 10 7 4 5 23
Grafik Pola Maximum Minimum Kasus Typoid Tahun 2000 s/d 2004
dibandingkan dengan tahun 2005 di Kota K Prop P
14
12
10
8
Jum
6
lah
4
2
0
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nof Des
Min 1 3 2 4 3 3 4 2 2 4 4 4
Max 10 8 10 8 10 7 9 9 10 9 9 10
Diamati 8 2 12 9 7 5 7 5 3 3 3 5
Bula
n
Min Max
Diamati 24
12
Grafik Pola Maximum Minimum Kasus DBD Tahun 1993 s/d 1997
dibandingkan dengan tahun 1998
700
600
500
Jumlah
400
300
200
100
0
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nof Des
Min 30 25 17 41 24 18 18 4 17 19 11
44
Max 108 99 109 104 153 98 84 83 92 143 86
184
25
269 580 511
Diamati 212
Bulan
Min Max
Diamati
IDENTIFIKASI KASUS
ATAU PAPARAN
Identifikasi Kasus :
Identifikasi Paparan :
26
13
TERPAPAR
KASUS
TIDAK
TERPAPA
R
TERPAPAR
BUKAN
KASUS
TIDAK
TERPAPA
R
27
DESKRIPSI KLB
kurva epidemik.
28
14
Kegunaan kurva epidemik.
- Menentukan / memprakirakan
sumber atau cara penularan
penyakit dengan melihat tipe kurva epidemik tersebut
(common source atau propagated).
29
30
15
Gambar 1. Kasus-kasus keracunan stapilokok menurut masa inkubasi,
Tennesse, 25 Mei 1969 (dikutip dari CDC, 1979)
25
20
JUMLAH KASUS
15
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011 12 13 14
J A M M U L A I S A K IT
31
Ta n g g a l M u l a i S a k i t ( m i n g g u )
JUM L A H KASUS
14
12
10
16
Gambar 3 . Distribusi kasus Salmonelosis menurut hari mulai sakit,
Clarkville, Tennesse, 4-15 Juli 1970 (dikutip dari CDC, 1979)
35
30
SEKUNDER
PRIMER
JUM. KASUS
25
20
15
10
0
3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1
1 1
JAM M UL AI SAKIT
33
17
19
21
25
27
29
13
23
11
1
TA N G G A L MUL AI SAKIT
17
2. Deskripsi kasus berdasarkan tempat
35
36
18
3. Deskripsi KLB berdasarkan Orang
37
Latihan soal :
1. Dibawah ini tersaji data/list kasus penduduk pada suatu KLB yang
diduga karena keracunan makanan. Kejadian ini meliputi penduduk
dalam satu RW, yang berjumlah 200 orang. Karena kesulitan penca
rian data , hanya terjaring 128 penduduk, 83 sakit dan 45 tidak sakit.
Selain itu, dari penyidikan informasi yang disajikan juga kurang leng
kap.
Soal:
a. Buat deskripsi KLB berdasarkan waktu, tempat dan orang.
b. Buat analisis dari setiap deskripsi semaksimal mungkin.
c. Buat suatu kesimpulan sementara dari analisis anda.
d. Deskripsikan data yang anda butuhkan untuk langkah-langkah
berikutnya.
38
19
Deskripsi kasus berdasarkan orang:
Laki-laki 30 36,14
Perempuan 53 63,86
39
40
20
Distribusi Frekuensi Kasus KLB Keracunan Makanan Berdasarkan
Waktu Ditemukan Pada Sebuah Jamuan makan malam di Z,
Tahun 1996
Selasa 7 2 4
Rabu - 2 1
Minggu 1 35 1
41
PENANGGULANGAN SEMENTARA
- Penanggulangan sementara sudah dapat dilakukan atau diperlukan,
sebelum semua tahap penyidikan dilampaui.
E TAHU TIDAK
T
I
O T Penyidikan + Penyidikan +++
L A Penanggulangan +++ Penanggulangan +
O H
K
42
21
IDENTIFIKASI SUMBER PENULARAN
DAN KEADAAN PENYEBAB KLB
43
44
22
PERENCANAAN PENELITIAN LAIN
YANG SISTEMATIS
45
PENYUSUNAN REKOMENDASI
46
23
Tabel 1. Beberapa cara dalam penanggulangan KLB
TINDAKAN : CONTOH :
- Melakukan isolasi atau pengobatan pada orang yang diduga sebagai sumber
penularan
- Mengendalikan vektor
- Mengadakan pengobatan
SISTIM SURVEILANS
48
24
PENYUSUNAN LAPORAN KLB
1. Latar Belakang .
2. Riwayat Kejadian KLB.
3. Metoda penyidikan KLB .
4. Analisis data .
5. Pembahasan .
6. Kesimpulan .
7. Rekomendasi .
49
CONTOH PENGALAMAN
PELAKSANAAN
PENYIDIKAN KLB DI LAPANGAN
50
25
Penyidikan KLB Hepatitis A
Di SMU N I Temon Kab Kulon Progo
Oleh :
Trisno Agung Wibowo
Bernadetta Rosianti
Dibyo Pramono
51
Latar belakang
-Kuning
-Urine gelap
Laporan KLB (W1)
1-4 s/d 16-5: -Lemas
Puskesmas Temon II
-Nyeri perut
(14-5-2002) 52 Siswa TMS -Tinja pucat
-6 Penderita
-Pusing
-18 Tersangka penyakit
-Mual
hepatitis
-Muntah
Penyidikan
Tgl 21-5-2002
-Temon I : 5 penderita
(+widal +birilubin)
-RSUD Wates: 2 Penyidikan, bertujuan :
Penderita (diagnosis : -Gambaran penyakit ?
hep acute, vomitus). -Pola penularan ?
-Penyebab KLB ? 52
26
BAHAN DAN CARA
53
HASIL
27
Fasilitas Sanitasi (SAB) : 20-5-2002
- Sumur : I = Coli tinja 8 MPN/100 ml (RT).
- Sumur :II = Coli tinja 26 MPN/100ml (RT).
- Sumur :III = Untuk menyiram tanaman
4
Jum lah Kas us
0
30/ 3- 2/ 4- 4/ 4- 6/ 4- 8/ 4- 10/ 4- 12/ 4- 14/ 4- 16/ 4- 18/ 4- 20/ 4- 22/ 4- 24/ 4- 26/ 4- 28/ 4- 30/ 4- 2/ 5- 4/ 5- 6/ 5- 8/ 5- 10/ 5- 12/ 5- 14/ 5- 16/ 5- 18/ 5- 20/ 5- 22/ 5- 24/ 5- 26/ 5- 28/ 5- 30/ 5- 1/ 6- 3/ 6- 5/ 6- 7/ 6-
1/ 4 3/ 4 5/ 4 7/ 4 9/ 4 11 / 4 13/ 4 15/ 4 17/ 4 19/ 4 21 / 4 23/ 4 25/ 4 27/ 4 29/ 4 1/ 5 3/ 5 5/ 5 7/ 5 9/ 5 11/ 5 13/ 5 15/ 5 17/ 5 19/ 5 21 / 5 23/ 5 25/ 5 27/ 5 29/ 5 31 / 5 2/ 6 4/ 6 6/ 6 8/ 6
2 Harian
56
28
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kasus Kejadian Luar Biasa Hepatitis A
Berdasarkan Asal Kelas Di SMU N I Temon
Kabupaten Kulonprogo, 2002
Kelas Jml Murid Jml Kasus Persentase (%) Attack Rate (%)
1a 38 6 15,0 15,8
1b 40 5 12,5 12,5
1c 40 10 25,0 25,0
2a 40 0 0,0 0,0
2b 40 10 25,0 25,0
2c 40 1 2,5 2,5
3 ipa 1 34 0 0,0 0,0
3 ips 1 40 7 17,5 17,5
3 ips 2 37 1 2,5 2,7
Total 349 40 100,0 11,46
57
Laki-Laki Perempuan
Kelas Jml Kasus Populasi AR (%) Jml Populasi AR (%)
Kasus
1a 3 16 18,75 3 22 13,63
1b 2 13 15,38 3 27 11,11
1c 5 12 41,66 5 28 17,85
2a 0 18 0,00 0 22 0,00
2b 9 17 52,94 1 23 4,34
2c 0 18 0,00 1 22 4,54
3 ipa 1 0 13 0,00 0 21 0,00
3 ips 1 6 19 31,66 1 21 4,76
3 ips 2 1 14 7,14 0 23 0,00
Total 26 140 18,57 14 209 6,69
58
29
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kasus Hepatitis A Berdasarkan Umur
Di SMU N I Temon Kabupaten Kulon Progo, 2002
59
N Faktor resk
io Kasus Kontrol OR CI 95 P
o %
1 Evau
lsi perkemahan 3 20 00 ,0 00,0-26
,3 0,1
304
348
2 Lomba Tumpengan 62 106 13 ,6 06,9-27
,1 0,3
443 60
463
3 Kebaisaan Jaa
jn diKann
ti 40 50 27 74 ,7-1055
, 0,0
bu Mr 000
000 30
PEMBAHASAN
Kesimpulan :
Saran :
31
Sistem Kewaspadaan Dini
Kejadian Luar Biasa
( SKD ) ( KLB )
63
Apa SKD
• Suatu tatanan pengamatan yang cermat dan
teliti terhadap distribusi dan faktor-faktor risiko
kejadian yang memungkinkan terbangunnya
sikap tanggap terhadap perubahan sehingga
dapat dilakukan antisipasi seperlunya .
64
32
Identifikasi Faktor Risiko ( Model Jaring-Jaring /sarang laba-laba)
F1
Manusia F2 SAKIT
F3
F4
F5
Terjadinya penularan penyakit karena manusia kontak
dengan penyebab sakit, diantara penyebab sakitpun berin
teraksi untuk memperkuat/melemahkan terjadinya sakit
65
Tujuan SKD
1. Antisipasi/prediksi
• sehingga KLB dapat dicegah
2. Deteksi dini
• mengetahui kapan ada masalah
• mis. PWS
3. Reaksi cepat
• pedoman/ staff terlatih/bahan
• tersedia sebelum KLB
4. Effective Response
• metoda penanggulangan yang tepat
• sumber daya dan logistik yang memadai
66
33
Kriteria kerja KLB
KRITERIA KERJA KLB
1. Timbulnya suatu penyakit/menular yang sebelumnya
tidak ada / tidak dikenal.
2. Peningkatan kejadian penyakit/ kematian terus-
menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut
jenis penyakitnya ( jam, hari, minggu …..)
3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian , 2 kali
atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya
( jam , hari, minggu, bulan, tahun )
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukan
kenaikan 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan
angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
67
KRITERIA KLB
68
34
KRITERIA KERJA KLB
69
Pelaksanaan SKD
1. Surveilans epidemiologi rutin
70
35
Pelaksanaan SKD
2. Surveilans epidemiologi aktif
71
Pelaksanaan SKD
3.Surveilans epidemiologi Mobile
/ lapangan
72
36
Instrumen SKD
Indikator yang diwujudkan dalam :
• Tabel misalnya SKD malaria.
• PWS misalnya PWS Imunisasi.
• Grafik misalnya Pola maksimal, Minimal,
atau rata-rata dengan Standart Deviasi
sebagai Nilai ambang Batas Epidemik.
73
SKDKLBDemamBerdarah
Dengue di Kab. Xth
7
0
2002
6 WASPADA KLB
0 Th. 2002
Kasu
5 NAB
LAZIM
0
s
4 KLB
0 rata-rata
3
0
n
t p
c
s
c e
b e
li u
Ja
M
et ar
No
O
ni u
2
Se
t gu
D
P
J
J
A
M
il
ei
0
pr
t
p
1 Bula
0 n 74
0
37
Deteksi dan Response
tanpa kesiapsiagaan
Kasus Deteksi Reaksi
awal
lambat lambat
90
80
70
60
KASUS
50 Kesempatan
penanggulangan
40
30
20
10
0
13
15
19
21
25
27
29
33
35
37
17
23
31
39
1
3
5
7
9
11
Hari 75
40
30
20
10
0
13
15
19
21
25
27
29
33
35
37
17
23
31
39
1
3
5
7
9
11
Hari 76
38
KEGIATAN SKD
PENGAMATAN Lapor ke Prop.
LINGKUNGAN
- Survey jentik - - W1
W1
-Kelengkapan
- Survey vektor - W2
W2
-SP3 / LB1
-SP3 / LB1
Lapor ke
PENEMUAN & Kab./Kota
- Puskes
PENGELOLAAN KASUS
-Pustu/BDD
& LINGKUNGANNYA
-Swasta
INFORMASI DARI LP/LS
-Sapi/kambing,unggas
- sakit
- Anjing gila, Tikus
77
PUSAT
W1
PROPINSI
KAB./KOTA
W1
PUSKESMAS
W1,
W2
78
39
SKD KLB PASCA BENCANA ?
79
80
40
Lilin-Lilin
Kecil (Crisye)
81
82
41
Situasi penanganan korban Kecelakaan
akibat gempa 27 Mei 2006 Di DIY
83
84
42
KECELAKAAN PESAWAT GARUDA 7 MARET 2007
85
BENCANA
TSUNAMI DI NAD
86
43
BANJIR DI JAKARTA
87
88
44
PELAYANAN KESEHATAN
PADA MASALAH RAWAN GIZI DI YAHOKIMO PAPUA
89
90
45
BOM, BALI
91
KEBAKARAN DI PT.
PETROWIDADA GRESIK
92
46
Tindakan- Tindakan Apa yang
dilakukan Pasca Bencana
Terkait dengan Epidemiologi
93
47
II. Surveilens berbasis kesehatan lingkungan
Tujuan :
95
48
III. Upaya-Upaya menanggulangi terjadinya masalah gizi
akbibat bencana :
97
a. Trauma Fisik.
98
49
Kesimpulan
99
50