Anda di halaman 1dari 35

KEJADIAN

LUAR BIASA
(KLB)
Epidemiologi klinik
Oleh:
Sucita Lestari N, SKM, M.Kes
Undang-undang terkait
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
1501/MENKES/PER/X/2010 TENTANG JENIS PENYAKIT MENULAR TERTENTU
YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH DAN UPAYA PENANGGULANGAN
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2
TAHUN 2013 TENTANG KEJADIAN LUAR BIASA KERACUNAN PANGAN
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
949/MENKES/SK/V t/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
SISTEM KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PENGANTAR
• Kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular, keracunan makanan,
keracunan bahan berbahaya lainnya masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat karena dapat menyebabkan jatuhnya korban
kesakitan dan kematian yang besar.
• Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kelima distribusi penyakit
berstatus kejadian luar biasa (KLB) adalah demam berdarah, antrax,
difteri, pertusis dan keracunan pangan. Berdasarkan data tersebut,
keracunan pangan menjadi kasus yang paling mendominasi.
• Daerah risiko tinggi KLB penyakit tertentu dapat diidentifikasi,
ditetapkan prioritasnya dan disusun rancangan penanggulangan KLB
berkelanjutan dalam suatu program penanggulangan KLB
(PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 1501/MENKES/PER/X/2010 )

DEFINISI

• Kejadian Luar Biasa yang selanjutnya disingkat KLB, adalah


timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian
yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada
terjadinya wabah.
Penetapan Daerah KLB
Suatu daerah dapat ditetapkan dalam keadaan KLB, apabila memenuhi
salah satu kriteria sebagai berikut:

a) Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal pada suatu daerah.
b) Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu
dalam jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
c) Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu menurut jenis penyakitnya.
d) Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan
dalam tahun sebelumnya.
Lanjutan

e. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun


menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata
jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya.
f. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu)
kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau
lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
g. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu
periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
Siapa yg menetapkan status KLB?
Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, kepala
dinas kesehatan provinsi, atau Menteri dapat
menetapkan daerah dalam keadaan KLB

menerbitkan laporan KLB


Penanggulangan KLB/Wabah

Penanggulangan KLB/Wabah dilakukan secara terpadu oleh Pemerintah, pemerintah


daerah dan masyarakat.

Penanggulangan KLB/Wabah meliputi :

a. Penyelidikan Epidemiologis;
b. Penatalaksanaan Penderita Yang Mencakup Kegiatan Pemeriksaan, Pengobatan,
Perawatan Dan Isolasi Penderita, Termasuk Tindakan Karantina;
c. Pencegahan Dan Pengebalan;
d. Pemusnahan Penyebab Penyakit;
e. Penanganan Jenazah Akibat Wabah;
f. Penyuluhan Kepada Masyarakat; Dan
g. Upaya Penanggulangan Lainnya
Tujuan Program Penanggulangan KLB

• UMUM :
- Menentukan jenis penyakit yang
menimbulkan KLB
- Menemukan cara-cara mencegah
penularan lebih lanjut dari penyebab
penyakit terhadap populasi, daerah.
TUJUAN KHUSUS
1. Menegakkan atau memastikan diagnosis dari kasus-kasus
yang dilaporkan dan mengidentifikasikan penyebab
penyakit
2. Memastikan bahwa terjadi KLB
3. Menggambarkan kasus-kasus dalam KLB menurut variabel
waktu, tempat,dan orang
4. Menggambarkan sumber penyakit dan cara dan
penularannya,termasuk alat,vektor,dan jalan /
faktortertentu yang mungkin terlibat
5. Mengidentifikasikan populasi yang rentan dan yang
mengalami peningkatan risiko terpapar terhadap
penyebab penyakit.
Siklus Penyelidikan KLB
Mengumpulkan &
Mengolah data

Laporan
Analisis data

Pananggulangan
Menarik
kesimpulan
Menguji
KESIMPULAN
Mengidentifikasi
info tambahan
LANGKAH2 PENYELIDIKAN
EPIDEMIOLOGI (PE KLB)
1. Tahap survey pendahuluan ;
a. Memastikan adanya KLB
b. Menegakan diagnosa
c. Buat hypotesa sementara ( penyebab, cara penularan, faktor yg
mempengaruhi)
2. Tahap Pengumpulan Data ;
a. Identifikasi kasus kedalam variabel epid (orang, tempat, waktu)
b. Uji hipotesis
c. Menentukan kelompok yg rentan
3. Tahap pengolahan data ;
a. Lakukan pengolahan menurut variabel epid, menurut
ukuran epid, menurut nilai statistik.
b. Lakukan analisa data menurut variabel epid, menurut
ukuran epid, menurut nilai statistik. Bandingkan dg
nilai2 yg sudah ada
c. Buat intepretasi hasil analisa
d. Buat laporan hasil penanggulangan
4. Tentukan tindakan penanggulangan dan pencegahan :

* Tindakan penanggulangan :
- Pengobatan penderita
- Isolasi kasus
* Tindakan pencegahan :
- Surveilans yg ketat
- Perbaikan mutu lingkungan
- Perbaikan status kes masy
Langkah1 :Surveypendahuluan

* MENEGAKAN DIAGNOSA :
kemampuan pengetahuan Petugas:
> tentang epidemiologi penyakit yg dicurigai
perlengkapan penyelidikan
> kuesionernya
> bahan pengambilan spesimebn lab
Perbekalan dan Administrasi
* Definisi Kasus
● Harus jelas

* Pemeriksaan klinis
● Tanda (sign) Buat Tabelnya !
● Gejala (symptom)

* Pemeriksaan Lab:
● Serologis, antigen, biakan

● Rontgen
* Memastikan adanya KLB/wabah

• Ketahui angka insidens kasus tersebut pada saat


biasa (angka standar)
• Hitung angka insidens kasus tersebut saat ini

• Bandingkan angka insidens kasus dengan


angka standar
● Berbeda secara bermakna?
● Berbeda tidak bermakna?
● Dibawah angka standar?
• lihat grafik trend (kecenderungan)
Langkah 2 : pengumpulan data
• Registrasi kasus kedalam variabel epid :
- Orang : gol umur, jenis kelamin
- Tempat : kelurahan/desa
- Waktu : tgl. Mulai sakit, tgl meninggal, tgl
sembuh, tgl berobat
•• Data agen penyebab
•• Cara penyebaran

• Faktor yg berpengaaruh
• Jumlah klp rentan

Langkah 3.
Pengolahan data
• Waktu kapan? buat grafiknya!
● Periode penyakit
● Saat paparan
● Sumber: common source / propagated source

• Tempat distribusi geografis buat peta!


● Tempat tinggal (RT, RW, desa, kec), tempat kerja,
sekolah
● Angka serangan (Attack Rate / AR)
• Orang (kasus) buat grafiknya!
● AR menurut umur, sex,
● AR tertinggi & terendah pada klp umur, sex
Langkah 3. … [lanjutan]

• Gambaran variabel menurut waktu:


● Menggambarkan periode paparan
● Semua kasus digambarkan menurut
tanggal mulainya gejala
● Menggambarkan kurva common source
atau propagated source atau keduanya
● Pada KLB common source tergambarkan:
● Puncak KLB

● Permulaan, akhir dan lama KLB

● Periode paparan sumber kepada kasus


Langkah 3. … [lanjutan]
• Menentukan “Periode Paparan” yang paling
mungkin dari kasus-kasus dalam KLB
“Common Source”
● Masa inkubasi terpendek & terpanjang
● Masa inkubasi rata-rata
● Kasus pertama & kasus terakhir
● Lama berlangsungnya KLB
● Bentuk grafik: satu puncak
• Mengidentifikasi kasus-kasus penyebaran
sekunder
● Bentuk grafik: banyak puncak
Langkah 3. … [lanjutan]

• Gambaran variabel menurut tempat:


● Dengan “spot-map” dari kasus-kasus
● Gambarkan juga pada map tersebut:
● Sungai, tempat sampah, SAB, pembuangan limbah, dll.
yg mungkin berkaitan dgn sumber infeksi
● Lokasi Index Case (kasus pertama)

● Spot map dibuat berdasarkan perkiraan lokasi penularan


penyakit
● Di pemukiman, RT, RW, desa, kecamatan

● Sekolah, kelas

● Tempat kerja, ruangan, shift kerja

● Dapat dibuat spot map dengan “Attack Rate” (bukan


jumlah kaMs. Duosdy) Izhar/FAErTe
P/a
201M
2 ap
Langkah 3. … [lanjutan]

• Gambaran variabel menurut orang: kasus


penyakit spesifik menyerang kelompok
tertentu:
● Menurut sifat bawaan:
● Umur, sex, ras, status imunisasi, status
perkawinan
● Menurut kegiatan:
● Jenis pekerjaan, ras, agama, adat,

● Keadaan tempat hidup


● Sosial, ekonomi, lingkungan

● Lain-lain
Langkah 4. Tindakan Pencegahan &
penanggulangan
• Tergantung sifat KLB: - Common Source
- Propagated source
• Ditujukan pada:
● Sumber infeksi: makanan, tinja, air, udara
● sumber awal: kasus penyakit
● Alat/cara penularan: jarum suntik, droplet dsb.
● Orang rentan: diberi vaksinasi
• Penanggulangan sedini mungkin dengan
diagnosa dini (pengobatan/pencegahan yang
tepat)
PENANGGULANGAN KLB :
• TANGGUNG JAWAB BERSAMA DINKES/PEMDA,
MASYARAKAT & SEKTOR TERKAIT
• ALASAN POLITIS
• KETERPADUAN PENANGGULANGAN KLB
KLB Keracunan ( BLK, BTKL, BPOM & Dinkes Kab)
KLB DBD (Pemda, Kebersihan, Masy. DinKes.
KLB Malaria (KLH, Pemda, Masy. DinKes)
KLB Diare (PU, Pemda, Masy, DinKes)
KLB FLU BURUNG (Dinas Peternakan, PEMDA,
Masyarakat dan DinKES)
Laporan Penanggulangan KLB
Isi Laporan Penyelidikan KLB
A. Pendahuluan
Sumber informasi adanya KLB, dampak KLB
terhadap kesehatan masyarakat, gambaran
endemisitas penyakit penyebab KLB dan besar
masalah KLB tersebut pada waktu
sebelumnya.
B. Tujuan penyelidikan KLB
Menjelaskan kepastian adanya KLB dan
penegakan etiologi KLB serta besarnya
masalah KLB pada saat penyelidikan
dilakukan
Isi Laporan Penyelidikan KLB
C. Metode Penyelidikan KLB
- disain jelaskan secara sistematis
- populasi dan sampel
- cara mengumpulkan dan mengolah data
- cara melaksanakan analisis

D. Hasil Penyelidikan KLB


1. Memastikan adanya KLB → Bandingkan
dengan kriteria KLB
2. Gambaran klinis dan distribusi gejala
diantara kasus2 yg dicurigai
3. Hasil pemeriksaan laboratorium
Isi Laporan Penyelidikan KLB

D. Hasil Penyelidikan KLB (lanjutan)


4. Etiologi atau diagnosis banding etiologi
Berdasarkan gambaran klinis kasus,
distribusi gejala, gambaran epidemiologi,
pemeriksaan laboratorium.
a. Kurva epidemi
Isi Laporan Penyelidikan KLB

D. Hasil Penyelidikan KLB (lanjutan)


b. Gambaran epidemiologi menurut umur dan
jenis kelamin
c. Gambaran epidemiologi menurut tempat
(pemetaan kasus)
E. Pembahasan
Kondisi KLB saat penyelidikan dilakukan,
kemungkinan peningkatan kasus,
penyebaran KLB dan kemungkinan
berakhirnya KLB.
Isi Laporan Penyelidikan KLB

F. Kesimpulan

G. Rekomendasi
Rekomendasi tentang perlunya penyelidikan
KLB lebih lanjut dalam bidang tertentu,
rekomendasi untuk kemajuan suatu
program, rekomendasi perlunya bantuan
Tim Penanggulangan KLB Propinsi, dsb.
Alasan …
PENYELIDIKAN KLB OLEH :
KAB/KOTA, PROPINSI, PUSAT

• • PERMINTAAN DAERAH
• • LUAS WILAYAH & BORDER
• AREA LAMA PERIODE KLB
• • ALASAN POLITIS (kersahan masyarakat dsb.)
• • ALASAN EPIDEMIOLOGIS (Penyakit baru,
etiologi tidak jelas dsb.)
• • KOMITMENT GLOBAL (Polio, CAMPAK, TN)

Anda mungkin juga menyukai