Anda di halaman 1dari 26

Pert-3

DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI


DESKRIPTIF
Oleh : Sucita Lestari N, SKM, M.Kes
• Berdasarkan tingkatan pengamatan kaitan
antara gizi dan penyakit atau kesehatan terkait
gizi, penelitian epidemiologi gizi dapat dibagi
menjadi :

Individu Kelompok
Berdasarkan objek pengamatan

• Individu
mnjwb pertanyaan bgmna kaitan antara gizi
dan timbulnya penyakit pd tngkt individual.
(cross sectional, case control, cohort, uji klinis)
• Populasi
brdasarkan geografi (kajian ekologis) kajian
korelasi
Berdasarkan kendali

Diberikan
Eksperimental
paparan/perlakuan

Peneliti tdk memiliki


Observasional kendali atas keterpaparan
subjek
Klasifikasi Desain Penelitian Epidemiologi
PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
Suatu studi yang menggambarkan pola-pola kejadian
penyakit, atau pola-pola pemaparan dalam kaitannya
dengan variabel orang, tempat dan waktu.
Studi deskriptif menjawab pertanyaan who, when,
where.
Studi deskriptif merupakan studi awal dari studi yang
lebih mendalam
Studi deskriptif dilakukan untuk menghasilkan sebuah
hipotesa yang kemudian akan dibuktikan pada studi
analitik.
Bentuk desain dari studi deskriptif tidak lengkap,
karena tidak ada kelompok pembanding
Variabel “WHO”
a. Umur
- terkait dengan daya tahan tubuh
- terkait dengan ancaman thd kesehatan
- terkait kebiasaan hidup
b. Golongan etnik
- ras
- etnik
c. Status perkawinan
- pengaruh thd pola penyakit
- pengaruh thd risiko terkena penyakit
- pengaruh thd penatalaksanaan penyakit
d. Pekerjaan
- faktor lingkungan kerja yg dapat menimbulkan masalah
kesehatan
- situasi kerja
- ruangan tempat kerja
e. Struktur keluarga
f. Sosial ekonomi
g. Pengetahuan, sikap dan perilaku
Variabel “place” (tempat)
Dari informasi tempat dapat diketahui :
a. Jumlah dan jenis masalah kesehatan yang ditemukan
di suatu daerah
b. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi
masalah kesehatan di suatu daerah
c. Keterangan tentang faktor penyebab timbulnya
masalah kesehatan di suatu daerah
Variabel “place” (tempat) 2
a. Keadaan geografis
letak wilayah, struktur tanah, curah hujan, sinar
matahari, angin, kelembaban udara, suhu udara,
daerah pegunungan, pantai, daratan.
b. Keadaan demografis
jumlah dan kepadatan penduduk, etnis, variasi
kultural
c. Keadaan pelayanan kesehatan
jumlah dan cakupan pelayanan kesehatan, mutu
pelayanan kesehatan.
Variabel “when” (waktu)

Informasi yang diperoleh dari variabel waktu :


a. Kecepatan perjalanan penyakit
b. Lama terjangkitnya suatu penyakit
JENIS EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
1. Studi laporan kasus (case report study)
2. Serial kasus (case series)
3. Studi korelasi/studi ekologi
4. Rangkaian berkala
5. Studi cross sectional
Studi Laporan Kasus (1)
 mrp studi epidemiologi yg bersifat observasional
 Unit pengamatan individu, yg mrp unit tunggal.
 Mrp laporan kasus-kasus penyakit dgn diagnosis yg diduga sama
 biasanya mrp penyakit-penyakit baru, masalah kesehatan baru
ataupun fenomena yg belum jelas
 menggambarkan riwayat penyakit, pengalaman klinis dari
masing-masing kasus
 laporan kasus kmd bisa dianalisis scr sederhana yakni dgn
melihat : distribusi /frekuensi penyakit berdasarkan orang,
tempat dan waktu.
Studi laporan kasus (2)
Tujuan :

1. Diperoleh informasi ttg distribusi frekuensi peny/masalah kesh yg diteliti


2. Diperoleh informasi ttg kelp yg berisiko tinggi thd penyakit
3. Dpt dipakai utk membangun hipotesis baru

Ciri khas:

1. Satu kasus diteliti oleh bbrp pengamat, digali informasi secara mendalam
meliputi berbagai aspek yg cukup luas dgn menggunakan berbagai tehnik utk
mendapatkan karakteristik kasus
2. Biasanya dilakukan thd kasus penyakit yg baru atau jarang
3. Hasil yg diharapkan berupa definisi kasus
Studi laporan kasus (3)
Kelebihan :

1. Sbg langkah awal utk pelajari suatu penyakit


2. Sbg jembatan antara penelitian klinis dan penelitian epidemiologi
3. Dpt digunakan sbg dasar penelitian lebih lanjut :
- dgn melihat kelompok yg berisiko tinggi
- dgn membuktikan hipotesis yg dibangun

Kelemahan:

1. Gambaran distribusi, frekuensi yg diperoleh tdk dpt mewakili populasi


2. Hanya berdasarkan kasus-kasus yang dilaporkan saja
Serial kasus

 merupakan kumpulan dari studi kasus yg terjadi dalam suatu periode


waktu
 mrp surveilans yg rutin dilakukan utk suatu penyaki tyg belum jelas
diagnosisnya atupun sudah jelas diagnosisnya.
 dapat digunakan utk mendeteksi munculnya penyakit baru dan epidemi

Catatan : keterangan kelebihan dan kelemahan studi sama dengan laporan


kasus
Studi korelasi (1)
 unit pengamatannya adalah populasi/agrerat
 beberapa contoh ukuran agrerat :
- ukuran agrerat yg mengukur nilai rata-rata, median
- proporsi dari kumpulan nilai individu disuatu kelp ; mis/ nilai
insidens atau prevalens penyakit, nilai cakupan program, nilai
rata-rata asupan kalori pd masy
- ukuran agrerat lingkungan yg mewakili karakteristik fisik dari
suatu lingk hidu p, mis / nilai intensitas polusi, iklim, cuaca,
nilai cakupan rumah sehat, nilai ABJ

 contoh : penelitian ABJ dan insidens DHF diukur berdasarkan area kerja
Puskesmas, maka populasi studi terdiri dari kumpulan puskesmas-puskesmas
Studi korelasi (2)
Kelebihan :
1. Jika data telah tersedia, relatif murah
2. Dapat melihat hubungan antara variabel yg diteliti dalam satuan agrerat
3. Dapat utk melihat distibusi frekuensi kejadian penyakit/masalah
kesehatan dlm satuan agrerat
4. Dapat utk membangun hipotesis baru

Kekurangan :
1. Tdk dapat melihat hubungan di tingkat individu
2. Ada ecology fallacy, yaitu bias dalam menginterpretasikan hub tingkat
agrerat disamakan dgn hub tingkat individu
Rangkaian berkala
1. Unit pengamatan adalah populasi
2. Mrp serangkaian pengamatan thd populasi pada beberapa sekuens
waktu
3. Ciri : menghubungkan variasi frekeuensi penyakit dari waktu ke
waktu

Manfaat :

1. Meramalkan kejadian penyakit berdasarkan pengalaman masa lalu


2. Mengevaluasi efektivitas intervensi kesehatan masyarakat
Studi Cross Sectional
(potong lintang)
• Unit pengamatan adalah individu.
• Populasi studi adalah populas umum.
• Sampel diambil secara random (acak).
• Pengukuran eksposure dan outcome dilakukan
secara simultan (bersama-sama) shg tidak dapat
melihat hubungan sebab akibat (sekuens waktu
tidak jelas).
Studi cross sectional(2)
Kelebihan :

1. Dapat melihat distibusi frekuensi penyakit di populasi


2. Dpt melihat hub eksposure dan outcome
3. Hasil analisis dapt digunakan utk membangun hipotesis

Kelemahan :

1. Tdk dapat melihat hubungan sebab akibat (kausalita) dari eksposure


dan outcome
LANGKAH-LANGKAH STUDI CROSS
SECTIONAL
1 Merumuskan Pertanyaan Penelitian dan
Hipotesis
Contoh :
Apakah ada hubungan antara vaksinasi BCG dan
terjadinya penyakit tuberkulosis pada anak usia
0 - 12 th
2 Mengidentifikasi Variabel Penelitian
Difinisi operasional faktor resiko yang diteliti
/tidak diteliti, efek (kriteria diagnosis)
3 Menetapkan Subyek Penelitian
4 Melaksanakan Pengukuran faktor resiko dan efek
- Kuesioner, Catatan medik, uji laborato-
rium,pemeriksaan fisik
5 Menganalisis data
Rasio prevalens = A/(A+B):C/(C+D)
Statistik yang digunakan tergantung scala
variabel yang ada.

Anda mungkin juga menyukai