Paparan
Oleh
Dr. Nugroho Susanto, SKM, M.Kes
Pengantar
• Definisi Kasus penting untuk ditentukan dalam
mendeskripsikan sebuah kejadian KLB
• Paparan dibutuhkan untuk mengetahui risiko dan
kemungkinan penyebab KLB
• Peraturan dan Undang-undang pendukung
Lanjutan
• Undang-Undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular dan
• PP No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit
Menular, serta menjadi penjabaran pelaksanaan teknis dari
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menteri/per/X/2010
tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat
Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 86/Menteri/per/X/2014
tentang Penanggulangan Penyakit Menular.
Lanjutan
• Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau
meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang
bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam
kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang
dapat menjurus pada terjadinya wabah. ( Permenkes
No.1501 Tahun 2010)
Kriteria KLB.
• a. Pendahuluan --> menggambarkan peristiwa dan keadaan yang menyebabkan dimulainya penyelidikan.
• b. Latar belakang ---> menguraikan dengan singkat keadaan yang melatar belakangi masalah, termasuk
segi geografis, politis, ekonomis, demografis, dan historis.
• c. Uraian tentang yang dilakukan, termasuk alasan (yaitu hipotesis yang hendak diuji), metode, dan
sumber informasi. Contoh topik-topik yang digarap dalam bagian ini ialah penemuan kasus, pemastian
diagnosis, penggunaan grup kontrol dan sam pel yang dianalisis.
• d. Hasil penelitian, yang hanya memuat fakta-fakta. Data yang disajikan dapat berhubungan dengan
pengalaman masyarakat dengan penyakit ini pada masa lampau dan masa sekarang.
• Contoh-contoh data yang disajikan dalam bagian ini ialah tabulasi kasus (umur, jenis kelamin, ras,
pekerjaan, dan sebagainya) dan angka serangan yang dihitung; waktu mulai sakit (termasuk kurva
epidemi); hasil-hasil pemeriksaan laboratorium; serta bukti-bukti lain yang menunjuk kepada suatu
kemungkinan sumber infeksi atau yang menyingkirkan kemungkinan atau kecurigaan terhadap suatu
sumber.
• e. Analisis data dan kesimpulan, yang merupakan penafsiran dari data dengan tujuan untuk menerima
suatu hipotesis dan menyingkirkan hipotesis lain mengenai penyebab, sumber infeksi, reservoir, cara
penularan (termasuk alat atau vektor), dan kelompok risiko tinggi.
Lanjutan
• f. Uraian tentang tindakan yang diambil (tindakan penanggulangan).
– Tujuan dari tindakan yang bersangkuta
– diskusi tentang cara yang dipakai (bagaimana, kapan, di mana dan oleh siapa),
– serta uraian tentang keefektifan dan biaya dari tindakan penanggulangan.
– Biaya tindakan penanggulangan harus dinyatakan dalam rupiah hari-orang menurut
profesi.
• g. Uraian tentang dampak-dampak penting lainnya,seperti : Dampak KLB
terhadap populasi : akibat-akibat kesehatan, hukum dan ekonomis.
– 1) Dampak tindakan penanggulangan terhadap :
• a) populasi - - status kekebalan, cara hidup
• b) reservoir - - banyaknya, distribusi
• c) vektor - - banyaknya, distribusi kehidupan lain
– 2) Penemuan penyebab menular baru, reservoir, cara penularan (termasuk alat/vektor
baru).
• h. Saran mengenai perbaikan prosedur surveilans dan penanggulangan di masa
depan.
Secara umum isi laporan penyelidikan KLB adalah sebagai berikut :
• a. Pendahuluan
– Berisi sumber informasi adanya KLB, dampak KLB terhadap kesehatan
masyarakat, gambaran endemisitas penyakit penyebab KLB dan besar
masalah KLB tersebut pada waktu sebelumnya.
• b. Tujuan Penyelidikan KLB
– Sesuai dengan kebutuhan penyelidikan KLB, misalnya apabila etiologi
KLB sudah ditemukan, maka penyelidikan KLB tidak diarahkan pada
upaya untuk penegakan diagnosis KLB, tetapi lebih diarahkan untuk
menemukan sumber dan cara penyebaran KLB.
– Laporan penyelidikan KLB pertama selalu menjelaskan kepastian adanya
KLB dan penegakan etiologi KLB serta besarnya masalah KLB pada saat
penyelidikan dilakukan.
Metode Penyelidikan KLB