Anda di halaman 1dari 36

Penyelidikan dan Penanggulangan

Kejadian Luar Biasa (KLB)

HENRIESCA SANDRA APP, S.KM


KESLING-2014
Definisi KLB/Wabah
 Timbulnya atau meningkatnya
kejadian kesakitan/ kematian yg
bermakna secara epidemilogi
dalam kurun waktu dan daerah
tertentu
Melebihi keadaan yang lazim ?
 Satu kasus tunggal dari penyakit menular
yang lama tidak ditemukan, atau adanya
penyakit baru yang belum diketahui
sebelumnya di suatu daerah memerlukan
laporan yang secepatnya disertai dengan
penyelidikan epidemiologis.
 Apabila ditemukan penderita kedua dari jenis
penyakit yang sama dan diperkirakan penyakit
ini dapat menimbulkan malapetaka  dapat
diindikasikan sebagai wabah
Pendahuluan
 Kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular,
keracunan makanan, dan keracunan bahan
berbahaya lainnya masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat;
 Diare, campak, dan demam berdarah dengue
(DBD)  penyebab utama KLB di Indonesia;
 Daerah risiko tinggi KLB penyakit tertentu dapat
diidentifikasi, ditetapkan prioritasnya dan
disusun rancangan penanggulangan KLB
berkelanjutan dalam suatu program
penanggulangan KLB.
Kriteria KLB
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya
tidak ada atau tidak dikenal.
2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus
selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis
penyakitnya (jam, hari, minggu)
3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau
lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam,
hari, minggu, bulan, tahun).
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan
kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan
dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun
sebelumnya.
5. Angka kematian (CFR) suatu penyakit pada kurun waktu
tertentu menunjukan kenaikan 50 % dari waktu
sebelumnya.
Setiap ada kasus  KLB:
 Tetanus neonatorum
 Polio myelitis/ AFP
 Keracunan makanan / pestisida (2 kasus
atau lebih )
 Flu Burung
 SARS
 Dipteri/pertusis
 DBD ( pada kab/kota yang belum
ada kasus/ belum endemis)
TUJUAN KHUSUS
Penyelidikan KLB

 Memastikan Diagnosa dan


mengidentifikasi penyebab penyakit
 Memastikan bahwa terjadi KLB/wabah
 Menggambarkan variabel orang,
tempat & waktu
 Menggambarkan sumber penyebab
penyakit, cara penularan (alat, vektor,
jalan)
 Mengidentifikasi populasi rentan &
terpapar
KURVA EPIDEMI / WABAH
Dengan menggunakan kurva epidemi
dapat dilihat pola penyebaran patogen,
sehingga dapat dibedakan 3 jenis utama
outbreak:
 (1) Common-source outbreak (point-
source outbreak)
 (2) Continual-source outbreak
 (3) Propagated (person-to-person,
progressive) outbreak.
 Kurva epidemi berguna untuk memperkirakan tanggal
paparan dan masa inkubasi dari penyakit yang diduga
sebagai kausa outbreak
(1) Common-source outbreak
(point-source outbreak)
 Common source outbreak terjadi jika agen
penyebab ditularkan kepada orang-orang
yang terjangkit dari sumber yang sama pada
saat yang sama, selama periode waktu yang
terbatas (pendek), biasanya selama satu
masa inkubasi, biasanya terjadi pada satu
tempat.
 Bentuk kurva umumnya meningkat dengan tajam dan
memiliki puncak yang tegas, disusul dengan
penurunan secara gradual. Kadang-kadang, sejumlah
kasus tampak seperti gelombang yang menyusul
sumber titik selama satu masa inkubasi atau interval
waktu, ex: keracunan makanan
Contoh kurva…
(2) Continual-source outbreak

 Continual-source outbreak terjadi jika sumber


outbreak terus terkontaminasi, individu rentan
terus terpapar sumber tersebut, sehingga
penularan terus berlangsung.
 Paparan terhadap sumber infeksi yang
berkepanjangan bisa berlangsung lebih dari
satu masa inkubasi.
 kurva epidemi continual-source outbreak,
dengan karakteristik peningkatan kasus
secara gradual lalu mendatar.
Kurva (2)
(3) Propagated (person-to-
person, progressive) outbreak.

 Propagated (person-to-person, progressive)


outbreak terjadi jika sebuah kasus penyakit
berperan sebagai sumber infeksi bagi kasus-
kasus berikutnya, dan kasus-kasus berikutnya
berperan sebagai sumber infeksi bagi kasus
berikutnya lagi, bisa terjadi pada berbagai
tempat.
 Bentuk kurva terdiri dari sejumlah puncak,
dipisahkan oleh masa inkubasi,
mencerminkan jumlah kasus yang meningkat
melalui kontak orang ke orang
Kurva (3)
Langkah Penyelidikan KLB/
Investigasi Wabah
Siklus Penyelidikan KLB
Mengumpulkan
& Mengolah data

Laporan
Analisis data

Pananggulangan
Menarik
kesimpulan
Menguji
KESIMPULAN
Mengidentifikasi
info tambahan
LANGKAH2 PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI ( PE
KLB)

1. Tahap survey pendahuluan ;


a. Memastikan adanya KLB
b. Menegakan diagnosa
c. Buat hypotesa sementara ( penyebab,
cara penularan, faktor yg mempengaruhi)
2. Tahap Pengumpulan Data ;
a. Identifikasi kasus kedalam variabel epid
(orang, tempat, waktu)
b. Uji hipotesis
c. Menentukan kelompok yg rentan
3. Tahap pengolahan data ;
a. Lakukan pengolahan menurut variabel
epid, menurut ukuran epid, menurut nilai
statistik.
b. Laakukan analisa data menurut variabel
epid, menurut ukuran epid, menurut nilai
statistik. Bandingkan dg nilai2 yg sudah
ada
c. Buat intepretasi hasil analisa
d. Buat laporan hasil penanggulangan
4. Tentukan tindakan penanggulangan
dan pencegahan :
* Tindakan penanggulangan :
- Pengobatan penderita
- Isolasi kasus
* Tindakan pencegahan :
- Surveilans yg ketat
- Perbaikan mutu lingkungan
- Perbaikan status kes masy
Langkah 1 :Survey pendahuluan

MENEGAKKAN DIAGNOSA :
 kemampuan pengetahuan Petugas:
> tentang epidemiologi penyakit yg dicurigai
 perlengkapan penyelidikan
> kuesionernya
> bahan pengambilan spesimebn lab
 Perbekalan dan Administrasi
* Definisi Kasus
 Harus jelas
* Pemeriksaan klinis
 Tanda (sign) Buat Tabelnya !
 Gejala (symptom)

* Pemeriksaan Lab:
 Serologis, antigen, biakan
 Rontgen
* Memastikan adanya KLB/wabah
 Ketahui angka insidens kasus tersebut
pada saat biasa (angka standar)
 Hitung angka insidens kasus tersebut
saat ini
 Bandingkan angka insidens kasus
dengan angka standar
 Berbeda secara bermakna?
 Berbeda tidak bermakna?
 Dibawah angka standar?
 lihat grafik trend (kecenderungan)
Langkah 2 : pengumpulan data

 Registrasi kasus kedalam variabel epid :


- Orang : gol umur, jenis kelamin
- Tempat : kelurahan/desa
- Waktu : tgl. Mulai sakit, tgl meninggal, tgl
sembuh, tgl berobat
 Data agen penyebab
 Cara penyebaran
 Faktor yg berpengaaruh
 Jumlah klp rentan
Langkah 3.
Pengolahan data
 Waktu  kapan?  buat grafiknya!
 Periode penyakit
 Saat paparan
 Sumber: common source / propagated source
 Tempat  distribusi geografis  buat peta!
 Tempat tinggal (RT, RW, desa, kec), tempat kerja,
sekolah
 Angka serangan (Attack Rate / AR)
 Orang (kasus)  buat grafiknya!
 AR menurut umur, sex,
 AR tertinggi & terendah pada klp umur, sex
Langkah 3. … [lanjutan]

 Gambaran variabel menurut waktu:


 Menggambarkan periode paparan
 Semua kasus digambarkan menurut
tanggal mulainya gejala
 Menggambarkan kurva common source
atau propagated source atau keduanya
 Pada KLB common source tergambarkan:
 Puncak KLB

 Permulaan, akhir dan lama KLB

 Periode paparan sumber kepada kasus


Langkah 3. … [lanjutan]
 Menentukan “Periode Paparan” yang paling
mungkin dari kasus-kasus dalam KLB
“Common Source”
 Masa inkubasi terpendek & terpanjang
 Masa inkubasi rata-rata
 Kasus pertama & kasus terakhir
 Lama berlangsungnya KLB
 Bentuk grafik: satu puncak
 Mengidentifikasi kasus-kasus penyebaran
sekunder
 Bentuk grafik: banyak puncak
Langkah 3. … [lanjutan]
 Gambaran variabel menurut tempat:
 Dengan “spot-map” dari kasus-kasus
 Gambarkan juga pada map tersebut:
 Sungai, tempat sampah, SAB, pembuangan

limbah, dll. yg mungkin berkaitan dgn sumber


infeksi
 Lokasi Index Case (kasus pertama)

 Spot map dibuat berdasarkan perkiraan lokasi


penularan penyakit
 Di pemukiman, RT, RW, desa, kecamatan

 Sekolah, kelas

 Tempat kerja, ruangan, shift kerja

 Dapat dibuat spot map dengan “Attack Rate”


(bukan jumlah kasus)  Area Map
SPOT MAP
Langkah 4. Tindakan Pencegahan &
penanggulangan

 Tergantung sifat KLB: - Common Source


- Propagated source
 Ditujukan pada:
 Sumber infeksi: makanan, tinja, air, udara
 sumber awal: kasus penyakit
 Alat/cara penularan: jarum suntik, droplet dsb.
 Orang rentan:  diberi vaksinasi
 Penanggulangan sedini mungkin dengan
diagnosa dini (pengobatan/pencegahan yang
tepat)
Laporan Penyelidikan KLB/
Investigasi Wabah
Isi Laporan Penyelidikan KLB

A. Pendahuluan
Sumber informasi adanya KLB, dampak KLB
terhadap kesehatan masyarakat, gambaran
endemisitas penyakit penyebab KLB dan
besar masalah KLB tersebut pada waktu
sebelumnya.

B. Tujuan penyelidikan KLB


Menjelaskan kepastian adanya KLB dan
penegakan etiologi KLB serta besarnya
masalah KLB pada saat penyelidikan
dilakukan
Isi Laporan Penyelidikan KLB

C. Metode Penyelidikan KLB


- disain  jelaskan secara sistematis
- populasi dan sampel
- cara mengumpulkan dan mengolah data
- cara melaksanakan analisis
D. Hasil Penyelidikan KLB
1. Memastikan adanya KLB  Bandingkan
dengan kriteria KLB
2. Gambaran klinis dan distribusi gejala
diantara kasus2 yg dicurigai
3. Hasil pemeriksaan laboratorium
Isi Laporan Penyelidikan KLB

D. Hasil Penyelidikan KLB (lanjutan)


4. Etiologi atau diagnosis banding etiologi
Berdasarkan gambaran klinis kasus,
distribusi gejala, gambaran epidemiologi,
pemeriksaan laboratorium.
a. Kurva epidemi
Isi Laporan Penyelidikan KLB

D. Hasil Penyelidikan KLB (lanjutan)


b. Gambaran epidemiologi menurut umur dan
jenis kelamin
c. Gambaran epidemiologi menurut tempat
(pemetaan kasus)
E. Pembahasan
Kondisi KLB saat penyelidikan dilakukan,
kemungkinan peningkatan kasus,
penyebaran KLB dan kemungkinan
berakhirnya KLB.
Isi Laporan Penyelidikan KLB

F. Kesimpulan

G. Rekomendasi
Rekomendasi tentang perlunya penyelidikan
KLB lebih lanjut dalam bidang tertentu,
rekomendasi untuk kemajuan suatu
program, rekomendasi perlunya bantuan
Tim Penanggulangan KLB Propinsi, dsb.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai