30 Jan 2023
5
Proses Bisnis Surveilans Penyakit Potensial Klb/Wabah
1 2 3
Analysis & Response*
Data Collection
Dipengaruhi Dipengaruhi kemampuan Dipengaruhi kemampuan Interpretation*
kemampuan SDM mengambil & transport lab & ketersediaan alat
& logistik spesimen dan reagen
Komunikasi Risiko
Dipengaruhi aksesibilitas ke
fasyankes serta pemahaman Dipengaruhi kemampuan &
masyarakat pemahaman Nakes mengenali kasus Penyiapan Fasyankes
& Definisi Operasional (DO) penyakit
orang sakit
komunitas Dinkes Kemenkes Penguatan Surveilans
fasyankes Kab/Kota/Provinsi
Kolaborasi Multisektor
Nasional
Internasional Imunisasi masal, dll
Surveillance Network
(Notifikasi IHR dari WHO atau negara lain) 6`
7
Pendekatan Surveilans Penyakit Potensial KLB/Wabah*
Pendekatan Tujuan Sumber Karakteristik Contoh
Indicator-based Mendeteksi Fasyankes • Pelaporan rutin untuk 24 • Tren penemuan suspek
surveillance (IBS) KLB/wabah dengan penyakit/gejala penyakit pneumonia
pemantauan tren potensial wabah. • Tren penemuan suspek COVID-
penyakit atau 19
sindrom tertentu
secara rutin/terus • Tren penemuan ILI
menerus.
Event-Based Mendeteksi 1. Masyarakat • Bisa untuk semua • Rumor klaster kematian yang
Surveillance (EBS) KLB/wabah dengan 2. Fasyankes kejadian/penyakit/ belum diketahui penyebabnya
pelaporan cepat kematian di masyarakat. • Laporan klaster kematian
(immediate 3. Media
• Bisa berupa unggas.
reporting). 4. Jaringan cerita/rumor/laporan
Surveilans mis • Laporan kejadian keracunan
informal. makanan
EIOS
• Baik untuk mendeteksi
penyakit yang jarang
atau baru.
Kunjungan kasus ke
Report Data faskes
Ditangkap Kumpulkan
Filter Analisis
Verifikasi Interpretasi
Asesment
Control measures
Data Individual Data Agregat
Waktu Pelaporan : Saat kejadian Waktu Pelaporan : Mingguan
IKP dan IKK
10
DO dan Cara Hitung Indikator Kinerja Program (IKP)
Target
Indikator Base PJ
Sasaran Program DO Cara Hitung
Program line 2025 2026 2027 2028 2029 Es 2
4. Mewujudkan 5. Deteksi dan respon Kabupaten/Kota yang memenuhi 4 Jumlah Kabupaten/Kota 40% 40% 50% 60% 65% 70% Dit SKK
sistem surveilans potensi KLB/wabah dari 5 kriteria berikut: yang memenuhi 4 dari 5
kesehatan yang serta pengendalian 1. Melaksanakan respon terhadap kriteria, dibagi seluruh
esponsif, efektif, faktor risiko Kesehatan sinyal SKDR minimal 80% dalam kabupaten/kota dikali 100
dan terintegrasi yang berpotensi waktu < 24 jam %
KLB/wabah (kab/ 2. Melakukan pemetaan risiko
Kota) penyakit infeksi emerging dan
rekomendasinya
3. Mempunyai kapasitas dalam
penanggulangan penyakit
dan/atau faktor risiko kesehatan
berpotensi wabah
4. Puskesmasnya melaksanakan
Surveilans dan Pengendalian Vektor
dan Binatang Pembawa Penyakit
5. Memiliki kapasitas surveilans
berbasis laboratorium dan
mendeteksi penyakit potensial
KLB/wabah dan/atau faktor risiko
Kesehatan
6. Pengendalian Faktor risiko yang dikendalikan Jumlah faktor risiko yang 94% 94% 96% 97% 98% 100% Dit SKK
faktor risiko di pintu berdasarkan temuan pada dikendalikan pada orang,
masuk pemeriksaan orang, alat angkut, alat angkut, barang dan
barang dan lingkungan dalam satu lingkungan dibagi jumlah
tahun. faktor risiko yang
ditemukan pada 100
pemeriksaan orang, alat
angkut, barang dan
lingkungan dikali 100
11
Indikator: Melaksanakan respon terhadap sinyal SKDR minimal 80%
dalam waktu < 24 jam
Cara Perhitungan:
Tahun Jumlah Kabupaten Kota dengan respons alert kurang dari 24 Jam > 50%
2024 Jumlah Kabupaten Kota dengan Alert
Meningkatkan kemampuan sistem peringatan dini untuk mendeteksi dan merespons ancaman kesehatan dengan cepat dan akurat
Kab/Kota yang puskesmasnya melaksanakan Kabupaten/Kota yang 50% puskesmasnya melaksanakan Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan surveilans dan 60% 65% 70% 75% 80% 85%
Surveilans dan Pengendalian Vektor dan Binatang kegiatan Surveilans pengendalian vektor dan binatang pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit, dibagi
Pembawa Penyakit pembawa penyakit seluruh Kabupaten/Kota dikali 100%
Dit SKK
RS lokus Sentinel PIE yang melaksanakan surveilans RS lokus Sentinel PIE yang melaksanakan surveilans PIE Jumlah RS lokus sentinel surveilans PIE yang telah melaksanakan Indikator baru 50% 55% 60% 65% 70%
PIE berdasarkan 6 kelompok Sindrom berdasarkan 6 kelompok Sindrom (6 Sindrom PIE: Sindrom penemuan kasus PIE sesuai kriteria, dibagi dengan total jumlah RS
Pernapasan Akut Berat, Sindrom Kuning Akut dengan sentinel dikalikan 100%
Demam, Sindrom Lumpuh Layu Akut, Sindrom Ensefalitis Akut, Dit SKK
Sindrom Demam Berdarah Virus, Sindrom Ruam Akut
Kabupaten/Kota yang unit Kabupaten kota yang minimal Jumlah Kabupaten kota yang 30% 50% 55% 60% 70% 80%
pelapornya mampu 50% unit pelapornya mampu minimal 50% unit pelapornya mampu (Th
memunculkan sinyal SKDR memunculkan sinyal SKDR setiap memunculkan sinyal SKDR dibagi 2023) Dit SKK
minggu jumlah seluruh kabupaten kota dikali
setiap minggu
100%
Kabupaten/Kota melakukan pemetaan Kabupaten/Kota yang melakukan Jumlah kabupaten/kota yang telah menyusun 80% 80% 82% 85% 88% 90%
risiko penyakit infeksi emerging dan pemetaan risiko penyakit infeksi emerging pemetaan risiko minimal 5 penyakit dan (Th 2023)
rekomendasinya dan rekomendasi tindak lanjutnya rekomendasi tindak lanjutnya yang sudah Dit SKK
ditentukan dibagi dengan 514 Kab/kota dikali 100%
Kabupaten/Kota yang melaksanakan Kabupaten/Kota yang memiliki kapasitas Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki kapasitas Indikator 50% 55% 60% 65% 70%
surveilans berbasis laboratorium dan surveilans berbasis laboratorium dan surveilans berbasis laboratorium dan mendeteksi baru
mendeteksi penyakit potensial mendeteksi minimal 5 penyakit potensial minimal 5 penyakit potensial KLB/wabah dan/atau
KLB/wabah dan/atau faktor risiko Kesehatan faktor risiko Kesehatan, dibagi seluruh Dit SKK
KLB/wabah dan/atau faktor risiko
Kabupaten/Kota dikali 100%
kesehatan
Cara Perhitungan:
Jumlah Kabupaten kota yang minimal 50% unit pelapornya mampu memunculkan sinyal SKDR x 100%
Jumlah seluruh kabupaten kota
Tahun
2025
Kinerja Indikator Surveilans
15
IDENTIFIKASI
UNIT PELAPOR
YANG
MEMUNCULKAN
ALERT
16
IDENTIFIKASI UNIT PELAPOR YANG MEMUNCULKAN ALERT
Langkah :
1. Pilih Menu SKDR- IBS
2. Pilih Menu Analisa Data
(1)
2
3. Pilih Alert Peringatan
dini (2)
4. Sesuaikan pengisian item
nya
5. Klik Proses (3)
6. Jika data belum ada 1 3
dalam sistem, klik
Tambah untuk
menambahkan data baru
7. Blok hasil proses lalu di
copy paste ke excel
IDENTIFIKASI UNIT PELAPOR YANG MEMUNCULKAN ALERT
Langkah : 1
1. Hasil copas ke excel
2. Pivot dan pilih sesuai yang
dibutuhkan
19
KATEGORI UNIT PELAPOR
SKDR
20
Unit Pelapor IBS dan EBS di Aplikasi SKDR
Unit Pelaporan:
22 Sindrom Penyakit, 1
a. Dinas Kesehatan Kab/Kota (514)→ EBS
b. Puskesmas ( 10.435)→ IBS dan EBS
Konfirmasi, 1 Kejadian
c. Rumah Sakit (935)→ IBS dan EBS
d. Laboratorium (95)→ EBS
yang di laporkan dalam
e. Kantor Kesehatan Pelabuhan (51)→ EBS IBS-SKDR
SKDR
21
Pencatatan dan Pelaporan SKDR
Pelaporan Populasi:
Sasarannya
Melalui Wilayah Admin
Masyarkat di
SMS/WA/Entri Kasus Baru Kecamatan,
wilayah Unit
dalam Aplikasi Kabupaten,
Pelapor
SKDR Provinsi
SKDR
22
INDICATOR-BASED SURVEILLANCE (IBS)-SKDR
23
Surveilans Penyakit Berpotensi KLB/Wabah
24 penyakit dipantau rutin melalui Sistim Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)
untuk memberikan kewaspadaan dini penyakit berpotensi wabah
Dasar Hukum: Permenkes nomor 1501 Tahun 2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang
Dapat Menimbukan Wabah dan Upaya Penanggulangan.
1. Diare Akut 14. Suspek Leptospirosis
2. Malaria Konfirmasi 15. Suspek Kolera
3. Suspek Dengue 16. Suspek Meningistis/Encephalitis
4. Diare Berdarah/Disentri 17. Influenza Like Illness
5. Suspek Demam Tifoid 18. Suspek Tetanus
6. Sindrom Jaundice Akut 19. Pneumonia
7. Suspek Flu burung 20. Suspek Tetanus Neonatorum
8. Suspek Chikungunya 21. Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies
9. Suspek Campak 22. Suspek HFMD (Hand, Foot, Mouth, Disease)
10. Suspek Difteri 23. Klaster penyakit tidak lazim
11. Suspek Pertussis 24. Suspek COVID-19
12. AFP/suspek polio
13. Suspek Antraks
WEBSITE PENCATATAN DAN PELAPORAN SKDR
Akses Aplikasi
https://skdr.surveilans.org
MENU DALAM WEBSITE SKDR
Dashboard
Pengaturan Paramater
Manajemen Daerah
EBS
• Formulir EBS
• Analisa EBS
SKDR - IBS
• Data Agregate
• Form Individu
• Analisa Data
SMS
Whatsapp Gateaway
Logout
PENGIRIMAN LAPORAN MINGGUAN IBS SKDR
1 2 3
SMS Whatsapp Website
PENGIRIMAN LAPORAN MINGGUAN SKDR
CONTOH PELAPORAN MENGGUNAKAN SMS
Artinya: Catatan:
Minggu epidemiologi ke: 2, 1. Tidak mengirimkan dua laporan
mingguan dalam satu pesan.
jumlah kasus diare akut: 10, 2. Tidak menambahkan teks apapun
jumlah kasus malaria: 15, selain format yang sudah ditentukan
jumlah kasus tersangka Chikungunya: 3,
jumlah kasus klaster penyakit yang tidak lazim: 4,
jumlah kunjungan: 110.
PENGIRIMAN LAPORAN MINGGUAN SKDR
CONTOH PELAPORAN MENGGUNAKAN WHATSAPP
Contoh:
SKDR 2#2022#A10,B15,H3,T4,X110
Catatan:
Artinya: 1. Tidak mengirimkan dua laporan
minggu epidemiologi ke: 2, mingguan dalam satu pesan.
2. Tidak menambahkan teks apapun
tahun: 2022, selain format yang sudah ditentukan
jumlah kasus diare akut: 10,
jumlah kasus malaria: 15,
jumlah kasus tersangka Chikungunya: 3,
jumlah kasus klaster penyakit yang tidak lazim: 4,
total kunjungan: 110
KODE ICD-X PENYAKIT SKDR
Kode Penyakit ICD-X Kode Penyakit ICD-X
A Diare Akut A04, A08, A09 Kasus Gigitan Hewan Penular Z20.3, A82.9, W54, W55
P
Rabies
B Malaria B50, B51, B52, B53, B54
Q Tersangka Antraks A22
C Tersangka Dengue A90, A91, R50, Z20
R Tersangka Leptospirosis A21.9
J13, J14, J15, J16, J17, J18,
D Pneumonia S Tersangka Kolera A00.9
J69
A06, A03 Klaster Penyakit yang tidak A20, A98.4, B34.9
E Diare Berdarah/ Disentri T
lazim
F Tersangka Demam Tifoid A01, A02, A75 Tersangka Meningitis/ G03.9, G04.9
U
Ensefalitis
G Sindrom Jaundice Akut R17, A95, B15, B17.9
V Tersangka Tetanus Neonatorum A33
H Tersangka Chikungunya A92.0
W Tersangka Tetanus A35
Tersangka Flu Burung pada J09, J10, J11
J J09, J10, J11
manusia Y ILI (Influenza Like illness)
K Tersangka Campak R50, R21, B05, B09 Tersangka HFMD (Hand, Foot, B08.4
Z
Mouth Disease)
L Tersangka Difteri A36.9, A36
U07.1, U07.2, Z20.8,
AC Suspek Covid 19
M Tersangka Pertussis A37.9 B34.2
G82,A80,G83,G81,G72,G73,
G54,G56,G57,G61,G61.0,G62
N AFP (Lumpuh Layuh Mendadak)
,G63,G70,G71,G72,G72.3,G7
3,E87.6
NILAI AMBANG BATAS PENYAKIT SKDR
Jenis Tipe Jenis Tipe
No Penyakit Nilai No Penyakit Nilai
Alert Parameter Alert Parameter
Factor 1.5 8 Malaria Konfirmasi Max 1
1 Diare Akut CompTu 3 9 Suspek Meningitis/Encephalitis Max 3
Min 15 10 Suspek Antrax Max 1
Factor 1.5 11 Suspek Leptospirosis Max 1
2 Suspek Demam Tifoid CompTu 5 12 Gigitan Hewan Penular Rabies Max 1
Min 3 13 Suspek Kolera Max 1
Factor 1.5 14 Sindrom Jaundice Akut Max 1
3 Suspek Dengue CompTu 3 15 Suspek Campak Max 1
Min 5 16 Fix Case Suspek Difteri Max 1
Factor 1.5 17 Suspek Pertusis Max 1
Increase
4 Suspek Chikungunya CompTu 5 18 Acute Flaccid Paralysis Max 1
Case
Min 1 19 Suspek Tetanus Neonatorum Max 1
Factor 1.5 20 Suspek Tetanus Max 1
5 Pneumonia CompTu 3 21 Suspek HFMD Max 1
Min 5 22 Kluster Penyakit yang tidak lazim Max 3
Factor 1.5 23 Suspek Flu Burung Pada Manusia Max 1
6 ILI (Penyakit Serupa Infuenza) CompTu 3 24 COVID-19 Max 1
Min 5
Factor 1.5
7 Diare Berdarah CompTu 3
Min 5
Tren Penyakit SKDR Tahun 2023 Nasional (1/2)
Malaria Konfirmasi Suspek Chikungunya Suspek Dengue Suspek
Arbovirosis
Meningitis/Encephalitis
8000 400 8000
150
6000 300 6000
4000 100
4000 200
2000 100 2000 50
0 0 0 0
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-29
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
2023 - Malaria Konfirmasi 2023 - Suspek Chikungunya 2023 - Suspek Dengue 2023 - Suspek Meningitis/Encephalitis
Pnemonia Suspek Flu Burung Pada Suspek COVID-19 ILI (Penyakit Serupa
Pernafasan
Manusia Influenza)
12000 10000
10000 15 8000 60000
8000 6000
6000 10 40000
4000
4000 5 20000
2000 2000
0 0 0 0
M-22
M-1
M-4
M-7
M-10
M-13
M-16
M-19
M-25
M-28
M-31
M-34
M-37
M-40
M-43
M-46
M-49
M-52
M-41
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-45
M-49
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
2023 - Pnemonia 2023 - Suspek Flu Burung Pada Manusia 2023 - Suspek COVID-19 2023 - ILI (Penyakit Serupa Influenza)
20 250 6000
15 200 Tahun 2023
150 4000
10
100 2000
5 50
0 0 0
M-17
M-45
M-1
M-5
M-9
M-13
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-49
M-37
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-41
M-45
M-49
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
2023 - Suspek Antrax 2023 - Suspek Leptospirosis 2023 - Gigitan Hewan Penular Rabies
Tren Penyakit SKDR Tahun 2023 Nasional (2/2)
Diare Diare Akut Sindrom Jaundice Suspek Demam Suspek Kolera
Pencernaan
M-26
M-1
M-6
M-16
M-21
M-26
M-31
M-36
M-41
M-46
M-51
M-1
M-6
M-11
M-16
M-21
M-31
M-36
M-41
M-46
M-51
M-1
M-6
M-11
M-16
M-21
M-26
M-31
M-36
M-41
M-46
M-51
M-21
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
2023 - Diare Berdarah/ Disentri 2023 - Diare Akut 2023 - Sindrom Jaundice Akut 2023 - Suspek Demam Tifoid 2023 - Suspek Kolera
Acute Flacid Paralysis Suspek Campak Suspek Difteri Suspek Pertusis Suspek Tetanus
(AFP) Neonatorum
2000 80 100
150 10
60 80
1500 8
PD3I
100 60
1000 40 6
40 4
50 500 20 20 2
0 0 0 0 0
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-1
M-5
M-9
M-45
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-49
M-1
M-5
M-9
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-29
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-11
M-16
M-21
M-26
M-31
M-36
M-41
M-46
M-51
M-1
M-6
2023 - Acute Flacid Paralysis (AFP) 2023 - Suspek Difteri 2023 - Suspek Pertusis 2023 - Suspek Tetanus Neonatorum
2023 - Suspek Campak
60 400
80 Tahun 2023
300 60
40
200 40
20 100 20
0 0 0
M-25
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-25
M-45
M-5
M-1
M-9
M-13
M-17
M-21
M-29
M-33
M-37
M-41
M-49
2023 - Suspek Tetanus 2023 - Suspek HFMD 2023 - Kluster Penyakit yang tidak lazim
EVENT-BASED SURVEILLANCE (EBS) - SKDR
34
PENGERTIAN
SURVEILANS
BERBASIS
KEJADIAN/
EVENT BASED Pengumpulan, pemantauan, penilaian
SURVEILANS dan interpretasi informasi ad hoc yang
sebagian besar tidak terstruktur
mengenai kejadian atau risiko
kesehatan, yang mungkin merupakan
risiko akut bagi kesehatan manusia.
Surveilans Berbasis Kejadian
36
Media Monitoring Penyakit Potensial Wabah dengan Google Alert
5 6
Media Monitoring Penyakit Potensial Wabah dengan Google Alert
Media Monitoring Penyakit Potensial Wabah dengan EIOS
Contoh Implementasi EBS yang bersumber dari rumor
WA Masyarakat
WA hasil verifikasi
ke dinkes terkait
KRITERIA YANG INPUT DI EBS APLIKASI SKDR
Akses Aplikasi
https://skdr.surveilans.org
MENU DALAM WEBSITE SKDR
Dashboard
Pengaturan Paramater
Manajemen Daerah
EBS
• Formulir EBS
• Analisa EBS
SKDR - IBS
• Data Agregate
• Form Individu
• Analisa Data
SMS
Whatsapp Gateaway
Logout
ENTRI DATA EBS DALAM WEBSITE SKDR
EBS → Formulir EBS
Langkah :
1. Pilih Menu EBS
2. Pilih Menu Formulir
4 3
EBS
3. Gunakan fungsi
pencarian untuk mencari
data berdasarkan 1
provinsi atau kabupaten
4. Jika data belum ada
dalam sistem, klik
Tambah untuk
menambahkan data baru
Langkah : ENTRI DATA EBS DALAM WEBSITE SKDR
5. Lengkapi EBS
EBS → Formulir EBS
6. Sebagai laporan awal
dapat mengirimkan
informasi berdasarkan
data yang sudah ada
8
7. Informasi yang harus
dilengkapi dikelompokan
7
menjadi Informasi Dasar,
Informasi penyakit,
Deskripsi kejadian,
Respon KLB, Lampiran
file pendukung laporan
8. Klik simpan atau Simpan
dan keluar untuk
menyimpan data ke
dalam sistem
PENJELASAN PENGISIAN FORMULIR EBS (1/5)
Lampiran File
Informasi Dasar Informasi Penyakit Deskripsi Kejadian Respon dan KLB
Pendukung
Data Keterangan
Provinsi Pilihan provinsi lokasi kejadian
Kab/Kota Pilihan kabupaten/Kota lokasi kejadian
Kecamatan Pilihan kecamatan lokasi kejadian
Subject Judul laporan singkat dengan format “Nama Penyakit - Lokasi Kejadian (Prov/Kab/Kecamatan)”
No EBS Pemberian kode unik pelaporan otomatis oleh sistem
Tgl Laporan Tanggal melaporkan kejadian
Status Rumor Pilihan :
1. Terverifikasi : rumor penyakit yang dilaporkan sudah mendapatkan informasi jenis penyakit, jumlah kasus dan
informasi lain yang dapat dikonfirmasikan data-datanya
2. Terverifikasi dan sudah dilakukan koordinasi lintas sektor : rumor penyakit yang dilaporkan sudah
mendapatkan informasi jenis penyakit, jumlah kasus dan informasi lain yang dapat dikonfirmasikan data-
datanya. Tindakan respon sudah dilakukan dengan berkoordinasi dengan sektor lain yang terkait
3. Dalam investigasi : rumor penyakit masih dalam penyelidikan
4. Discarded : rumor penyakit tidak perlu direspon/diambil tindakan lebih lanjut
Sumber informasi Pilihan sumber informasi yang melaporkan kejadian penyakit
Nama pelapor Nama jelas pelapor
Telp pelapor No telephone pelapor yang dapat dihubungi
Latitude dan Longitude Titik koordinat lokasi kejadian. Terisi secara otomatis setelah melengkapi variable Peta Lokasi Rumor
Peta Langkah untuk mendapatkan titik koordinat :
1. Tuliskan nama lokasi
2. Klik pada peta untuk menampilkan titik koodinat lokasi pada latitude dan Longitude 46
PENJELASAN PENGISIAN FORMULIR EBS (2/5)
Lampiran File
Informasi Dasar Informasi Penyakit Deskripsi Kejadian Respon dan KLB
Pendukung
Data Keterangan
Penyakit Rumor Pilihan penyakit rumor yang dilaporkan saat pertama kali laporan diterima
Pilihan penyakit. Informasi penyakit yang dipilih berdasarkan hasil verifikasi dari petugas
Penyakit Terverifikasi
kesehatan atau berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium
Sumber verifikasi Pilihan sumber informasi yang digunakan untuk melengkapi variabel penyakit terverifikasi
47
PENJELASAN PENGISIAN FORMULIR EBS (3/5)
Lampiran File
Informasi Dasar Informasi Penyakit Deskripsi Kejadian Respon dan KLB
Pendukung
Data Keterangan
Tuliskan informasi singkat kejadian rumor penyakit yang dilaporkan, jumlah kasus dan kematian, initial
Informasi
kasus, jenis kelamin dan umur kasus, alamat kasus, gejala.
Tuliskan kronologi kasus antara lain informasi tanggal mulai sakit dan riwayat berobat, tanggal ambil
Kronologi
spesimen, kondisi kasus dan tindakan yang sudah dilakukan terhadap kasus.
Tuliskan saran yang dapat dilakukan yang dapat dilakukan oleh petugas kesehatan dilapangan untuk
Saran
kejadian penyakit yang dilaporkan.
48
PENJELASAN PENGISIAN FORMULIR EBS (4/5)
Lampiran File
Informasi Dasar Informasi Penyakit Deskripsi Kejadian Respon dan KLB
Pendukung
Data Keterangan
Pilihan Ya/Tidak. Kriteria untuk respon < 24 jam adalah sudah mendapatkan informasi jenis penyakit,
Respon < 24 Jam
jumlah kasus dan informasi lain yang dapat dikonfirmasikan data-datanya.
Formulir W1 Pilihan Ya/Tidak. Jika ada formulir W1 maka formulir dilampirkan melalui Tab Lampiran file pendukung
Pilihan Ya/Tidak. Jika dinyatakan KLB, formulir W1 maka formulir dilampirkan melalui Tab Lampiran file
KLB
pendukung
Tanggal KLB dimulai Tanggal dimulai/dinyatakan KLB
Tanggal rumor ditanggulangi Tanggal mulai ditanggulangi rumor penyakit yang dilaporkan
Pilihan :
Situasi KLB 1. Berakhir : KLB penyakit berhasil ditanggulangi
2. Masih berlangung : KLB penyakit masih ditanggulangi oleh petugas kesehatan
Data Keterangan
50
PEMANFAATAN APLIKASI SKDR
(Pembuatan Bulletin)
51
APA URGENSI
DARI BULETIN?
- Umpan balik
- Gambaran situasi (capture)
- Bentuk evaluasi
- Media komunikasi lintas sector lintas bidang
- Dokumentasi aktivitas dan kegiatan
TEMPLATE BULLETIN SKDR
Berbagi innformasi laporan situasi
penyakit potensial KLB setiap
minggu
Tindak lanjut dan Tindak lanjut dan rekomendasi untuk periode selanjutnya
rekomendasi
Update kegiatan
atau informasi
Dokumentasi dan [Optional] dokumentasi atau lampiran (insert link)
lampiran
BULETIN EPIDEMIOLOGI MINGGU KE-XX
Logo TAHUN 2024 Logo
PUSKESMAS XXX
RINGKASAN
- Ringkasan kelengkapan dan ketepatan
- Ringkasan alert yang ditemukan
- Ringkasan penyakit yang meningkat
- Ringkasan upaya yang dilakukan
TABULASI KINERJA
M-1
M-1
M-7
M-6
M-13
M-19
M-25
M-31
M-37
M-43
M-49
M-11
M-16
M-21
M-26
M-31
M-36
M-41
M-46
M-51
BULETIN EPIDEMIOLOGI MINGGU KE-XX
Logo TAHUN 2024 Logo
PUSKESMAS PISANGAN
M-…
M-…
M-…
M-…
M-…
M-…
M-…
M-…
M-…
M-1
M-7
M-13
M-19
M-25
M-31
M-37
M-43
M-49
M-1
M-6
UPAYA-UPAYA TINDAK LANJUT DAN
- Penyelidikan Epidemiologi REKOMENDASI
- Koordinasi lintas sector - Hasil evaluasi atau koordinasi
- Mengacu pada 5 level - Masukan teknis
pencegahan - Ide kegiatan kedepan
- Pemberdayaan - Koordinasi, komunikasi,
masyarakat kolaborasi
- Perlindungan populasi
khusus
- Deteksi dini
- Rehabilitasi
- Pembatasan kecacatan
Meningitis/Encephalitis
8000 400 8000
150
6000 300 6000
4000 100
4000 200
2000 100 2000 50
0 0 0 0
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-29
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
2023 - Malaria Konfirmasi 2023 - Suspek Chikungunya 2023 - Suspek Dengue 2023 - Suspek Meningitis/Encephalitis
Pnemonia Suspek Flu Burung Pada Suspek COVID-19 ILI (Penyakit Serupa
Pernafasan
Manusia Influenza)
12000 10000
10000 15 8000 60000
8000 6000
6000 10 40000
4000
4000 5 20000
2000 2000
0 0 0 0
M-22
M-1
M-4
M-7
M-10
M-13
M-16
M-19
M-25
M-28
M-31
M-34
M-37
M-40
M-43
M-46
M-49
M-52
M-41
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-45
M-49
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
2023 - Pnemonia 2023 - Suspek Flu Burung Pada Manusia 2023 - Suspek COVID-19 2023 - ILI (Penyakit Serupa Influenza)
20 250 6000
15 200 Tahun 2023
150 4000
10
100 2000
5 50
0 0 0
M-17
M-45
M-1
M-5
M-9
M-13
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-49
M-37
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-41
M-45
M-49
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
2023 - Suspek Antrax 2023 - Suspek Leptospirosis 2023 - Gigitan Hewan Penular Rabies
Tren Penyakit SKDR Tahun 2023 Nasional (2/2)
Diare Diare Akut Sindrom Jaundice Suspek Demam Suspek Kolera
Pencernaan
M-26
M-1
M-6
M-16
M-21
M-26
M-31
M-36
M-41
M-46
M-51
M-1
M-6
M-11
M-16
M-21
M-31
M-36
M-41
M-46
M-51
M-1
M-6
M-11
M-16
M-21
M-26
M-31
M-36
M-41
M-46
M-51
M-21
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
2023 - Diare Berdarah/ Disentri 2023 - Diare Akut 2023 - Sindrom Jaundice Akut 2023 - Suspek Demam Tifoid 2023 - Suspek Kolera
Acute Flacid Paralysis Suspek Campak Suspek Difteri Suspek Pertusis Suspek Tetanus
(AFP) Neonatorum
2000 80 100
150 10
60 80
1500 8
PD3I
100 60
1000 40 6
40 4
50 500 20 20 2
0 0 0 0 0
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-1
M-5
M-9
M-45
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-49
M-1
M-5
M-9
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-29
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-11
M-16
M-21
M-26
M-31
M-36
M-41
M-46
M-51
M-1
M-6
2023 - Acute Flacid Paralysis (AFP) 2023 - Suspek Difteri 2023 - Suspek Pertusis 2023 - Suspek Tetanus Neonatorum
2023 - Suspek Campak
60 400
80 Tahun 2023
300 60
40
200 40
20 100 20
0 0 0
M-25
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-1
M-5
M-9
M-13
M-17
M-21
M-25
M-29
M-33
M-37
M-41
M-45
M-49
M-25
M-45
M-5
M-1
M-9
M-13
M-17
M-21
M-29
M-33
M-37
M-41
M-49
2023 - Suspek Tetanus 2023 - Suspek HFMD 2023 - Kluster Penyakit yang tidak lazim
DEFINISI OPERASIONAL PENYAKIT SKDR
59
DEFINISI OPERASIONAL PENYAKIT SKDR (1/9)
Kode Masa
Penyakit Definisi Kriteria KLB Nilai Ambang Batas Kode ICD X
SMS Inkubasi
BAB yang frekuensinya lebih sering dari biasanya A04 (Other bacterial intestinal
infections)
(pada Peningkatan kasus 2 kali
Peningkatan kasus 2 kali dari A08 (Rotaviral Enteritis)
A Diare Akut umumnya 3 kali atau lebih per hari dengan 1-3 hari dari periode waktu A09 (Other gastroenteritis and
periode waktu Sebelumnya
konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 7 sebelumnya colitis of infectious and
hari) unspecified origin)
B50 (Plasmodium falciparum
Peningkatan kasus 2 kali
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Fase Pemberantasan dan Pre malaria)
dari periode waktu
plasmodium yang dapat ditandai dengan antara eliminasi: peningkatan kasus 2 B51 (Plasmodium vivax malaria)
sebelumnya (untuk B52 (Plasmodium malariae
lain demam menggigil, anemia dan 12-30 kali dari periode sebelumnya
B Malaria daerah endemis) atau 1 malaria)
hepatosplenomegali, penyakit ini secara alami hari Eliminasi dan Pemeliharaan:
kasus Malaria konfirmasi B53 (Other parasitologically
ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles Jika ditemukan 1 kasus confirmed malaria)
untuk daerah bukan
betina Indegenous B54 (Unspecified malaria)
endemis
Tinggal/berpergian ke daerah endemis dengue
mengalami demam dan minimal 2 kriteria sebagai A90 (Dengue fever [classical
berikut: Untuk KLB DBD: dengue])
• Mual muntah • Peningkatan kasus 2 kali A91 (Dengue haemorrhagic
• ruam dari periode waktu fever)
Peningkatan kasus 2 kali R50 (Fever of other unknown
Tersangka • nyeri perut sebelumnya
C 4-7 hari dari periode waktu origin )
Dengue • uji tourniquet positif • Sebelumnya tidak ada kasus
sebelumnya Z20 (Contact with
• leukopenia • Peningkatan kematian >50% communicable disease)
• warning sign apapun: nyeri abdomen, muntah Untuk tersangka dengue tidak
persisten, perdaraan mukosa, letargi, irritable, ada kriteria KLB
pembesaran hepar lebih dari 2 cm, klinis
penumpukan cairan (edema, efusi, ascites).
DEFINISI OPERASIONAL PENYAKIT SKDR (2/9)
Kode
Penyakit Definisi Masa Inkubasi Kriteria KLB Nilai Ambang Batas Kode ICD X
SMS
Diare dengan darah dan lender dalam tinja dapat disertai A06 (Amebiasis)
Diare Berdarah/ Peningkatan kasus 2 kali dari Peningkatan kasus 2 kali dari
E dengan adanya tenesmus. Disentri berat adalah disentri yang 1-4 hari A03 (Shigellosis)
Disentri periode waktu sebelumnya periode waktu sebelumnya
disertai dengan komplikasi.
Kasus
Kasus gigitan hewan (anjing, kucing, 1 kasus lyssa Peningkatan 2 kali Z20.3 (Contact with and (suspected) exposure to rabies)
Gigitan
monyet, atau hewan (kematian kasus GHPR tanpa A82.9 (Rabies Unspecified)
P Hewan 2-8 minggu
berdarah panas lainnya) yang dapat karena diganggu W54 (Bitten by dog intial encounter)
Penular
menularkan rabies pada manusia. rabies) (provokasi) W55 (Contact with other mammals)
Rabies
DEFINISI OPERASIONAL PENYAKIT SKDR (6/9)
Kode Masa
Penyakit Definisi Kriteria KLB Nilai Ambang Batas Kode ICD X
SMS Inkubasi
Demam akut ≥ 38,5° atau Riwayat demam dalam 7 hari terakhir, dengan atau tanpa A27.9 (Leptospirosis,
sakit kepala disertai nyeri otot, malaise, dengan atau tanpa conjunctival suffusion Sesuai kriteria KLB di
Tersangka Pada daerah yang rentan unspecified)
R (radang pada konjungtiva), disertai riwayat kontak dengan lingkungan yang 3-7 hari Permenkes 1501
Leptospirosis tertular leptospira
terkontaminasi urine tikus yang mengandung bakteri leptospira (daerah banjir, Tahun 2010
persawahan, selokan dan lain-lain)
Tersangka Diare terus menerus, cair seperti air cucian beras, tanpa sakit perut, disertai mual dan 1 kasus konfirmasi A00.9 (Cholera,
S 2 jam – 5 hari 1 kasus tersangka kolera unspecified)
Kolera muntah di awal penyakit kolera