Anda di halaman 1dari 27

PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS

MANAJEMEN UPAYA KESEHATAN


MATERI INTI 3
MASYARAKAT
MANAJEMEN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT

POKOK BAHASAN 3 : PENYELENGGARAAN


SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI PUSKESMAS

26/11/2019
MANAJEMEN UPAYA KESEHATAN MASYARKAT
A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) :
Peserta mampu melakukan manajemen upaya pelayanan
kesehatan masyarakat di Puskesmas

B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) :


1. Peserta mampu menjelaskan pendekatan upaya kesmas di PKM
2. Peserta mampu melakukan manajemen upaya kesmas di PKM
3. Peserta mampu melakukan Penyelenggaraan Surveilans
Epidemiologi di PKM
11/26/2019 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2
PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS

PENYELENGGARAAN
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
DI PUSKESMAS

11/26/2019 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 3


1) PENGERTIAN
SURVEILANS KESEHATAN

Permenkes 45 th 2014

Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang
kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan
informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan
efisien

Epidemiology is the study of distribution and determinants health


related states or events in specified populations and the application of
this study to the control of health problems

11/26/2019 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 4


TUJUAN PENYELENGGARAAN SURVEILANS KESEHATAN
Pasal 2 Permenkes No 45 th 2014

Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan merupakan prasyarat program


kesehatan dan bertujuan untuk :

Terselenggaranya Dasar penyampaian


Tersedianya informasi tentang situasi,
kewaspadaan dini informasi kesehatan
kecenderungan penyakit, dan faktor Terselenggaranya
terhadap kepada para pihak
risikonya serta masalah kesmas & investigasi dan
kemungkinan yang berkepentingan
faktor-faktor yang mempengaruhinya penanggulangan
terjadinya sesuai dengan
sebagai bahan pengambilan KLB/Wabah
KLB/Wabah dan pertimbangan
keputusan
dampaknya kesehatan
11/26/2019 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 5
o Gambaran status kesehatan populasi.
o Menentukan penyebab masalah kesehatan
o Riwayat alamiah penyakit
o Evaluasi intervensi kesehatan
o Meramalkan terjadinya masalah kesehatan di populasi
o Gambaran upaya tindakan preventif, promotif dan kuratif
TUJUAN o Penelitian sejarah riwayat terjadinya penyakit.
EPIDEMIOLOGI o Diagnosis komunitas
o Kinerja pelayanan kesehatan
o Risiko individu dan peluang
o Melengkapi gambaran klinik, pola penyebaran penyakit
o Identifikasi sindrom
o Mengevaluasi gejala dan tanda
o Analisa keputusan klinik

11/26/2019 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 6


BENTUK PENYELENGGARAAN SURVEILANS KESEHATAN :
1. Surveilans Berbasis Indikator
2. Surveilans Berbasis Kejadian (Event Based)

SASARAN PENYELENGGARAAN SURVELANS KESEHATAN :


1. Surveilans Penyakit Menular
2. Surveilans Penyakit Tidak Menular
3. Surveilans Kesehatan Lingkungan
4. Surveilans Masalah Kesehatan Lain
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 7
2). LAPORAN RUTIN PUSKESMAS
 Surveilan Terpadu Penyakit (STP) merupakan laporan surveilans penyakit harian
yang dikompilasi dan dilaporkan bulanan
 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakan
kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya
pelayanan kesehatan di Puskesmas (Reg: KOHORT Ibu/Bayi/Anak, dll)

SIP
 Laporan Bulanan (LB1: data kesakitan, LB2: data kematian, LB3: data gizi; KIA;
data imunisasi; data pengamatan penyakit menular dan tidak menular LB4: data
obat-obatan)
 Laporan Bulanan (kunjungan puskesmas, yandikdas gilut, kesling, lab)
 Laporan W1 (KLB/Wabah <24 jam)
 Laporan W2 ( penyakit mingguan)
 SKDR Website Bassed
11/26/2019 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 8
3) KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan
yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. (PP 40, 1991, Bab I, pasal 1 (7)

Wabah Penyakit Menular adalah kejadian berjangkitnya suatu


penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya
meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka. (UU. No. 4, 1984, Bab I, Pasal 1)
Jenis Penyakit Menular Tertentu
yang dapat Menimbulkan KLB/Wabah

1. Kolera 10. Avian Influenza H5N1


2. Pes 11. Antraks
3. DBD 12. Leptospirosis
4. Campak 13. Hepatitis
5. Polio 14. Influenza A baru (H1N1)
6. Difteri 15. Meningitis
16. Yellow Fever
7. Pertusis
17. Chikungunya
8. Rabies
9. Malaria
Siapa yg menetapkan KLB
• Kadinkes Kab/Kota, Kadinkes Prov, atau
Menteri Kesehatan dapat menetapkan daerah
dalam keadaan KLB, apabila suatu daerah
memenuhi salah satu kriteria KLB.

• Kadinkes Kab/Kota atau Kadinkes Prov.


menetapkan suatu daerah dalam keadaan KLB
di wilayah kerjanya masing-masing dengan
menerbitkan laporan KLB/W1.
Kapan Penetapan KLB dicabut ?
Kadinkes Kab/Kota, Kadinkes Prov, atau Menteri
harus mencabut penetapan daerah dalam
keadaan KLB berdasarkan pertimbangan keadaan
daerah tersebut tidak sesuai lagi dengan kriteria
KLB.
APABILA DUA KALI MASA INKUBASI SUATU
PENYAKIT TIDAK ADA LAGI KASUS/KEJADIAN
PENYAKIT YANG SAMA
UPAYA PENCEGAHAN

5 Level of Prevention: UKP UKM


1. Health promotion
2. Spesific protection
3. Early Diagnosis and
Prompt Treatment
4. Disability limitation
5. Rehabilitation
KEGIATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
DALAM UPAYA KESMAS
1. Pemantauan wilayah
setempat berdasarkan
data kunjungan DALAM
2. Pembinaan, GEDUNG
pengawasan dan
pelaporan
11/26/2019 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 14
1) PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT
DALAM
Kegiatan Promkes
Kegiatan Kesling
Kegiatan Surveilans GEDUNG

Kegiatan KIA, KB, Kegiatan


Imunisasi, Pengendalian PM
• Filariasis
Kegiatan PTM
SURVEILANS

Skrining Gizi • Kecacingan


A. Deteksi Dini
Faktor risiko • DBD

Pengamatan PTM Malaria
PRINSIP

B. Kasus • Zoonosis
• HIV/Aids
Deteksi Dini layanan
• PIMS
PTM
• PD3i
Kesiapsiagaan
Respon
Monitoring Kegiatan Surveilans
DALAM
GEDUNG
A. PENYAKIT MENULAR
• Pengamatan/analisis Data ; STP, SIP (SP2TP, LB1-4, Laporan Bulanan) W1, W2, Web
SKDR
- Nilai ambang batas penyakit
- Kenaikan jumlah kasus
- Kurva epidemiologi (KOHORT)
- Daerah/wilayah intervensi program berkelanjutan (daerah eliminasi?,
endemis?)
• Pemantauan manajemen logistik, vaksin dan obat
- Ketersediaan dan kebutuhan
- tatalaksana vaksin & obat
B. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PTM
2. Surveilans Faktor Risiko PTM
Berbasis Posbindu

1. Portal Web PTM: Media


Informasi & Komunikasi

www.pptm.depkes.go.id
3. Surveilans PTM Berbasis
akan proses interlink SISTEM FKTP (PKM, Klinik mandiri,
dengan Sikda Generik, INFORMASI Praktek swasta)
SIP, P-Care BPJS MANAJEMEN PTM
BERBASIS WEB

4. WebGIS PTM
5. E-MONEV Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
2) PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAPORAN
• Evaluasi kegiatan dengan pendekatan surveilans epidemiologi.
- Bulanan, Tahunan
- mengukur kinerja, capaian program/sasaran
- Intervensi, akselerasi , refocusing sumberdaya

• Pembinaan dan pengawasan dengan pendekatan epidemiologi


o peningkatan kompetensi di bidang epidemiologi;
o peningkatan kinerja antar program;
o efektifitas analisis data untuk upaya preventif dalam deteksi dini penyakit
potensial KLB/masalah kesehatan
o bimbingan teknis di bidang surveilans epidemiologi.
KEGIATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DALAM
UPAYA KESMAS

LUAR GEDUNG

11/26/2019 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 19


LUAR
Kegiatan Promkes GEDUNG

Kegiatan Kesling Kegiatan Surveilans


Kegiatan KIA, KB,
Imunisasi, Skrining Kegiatan
Pengendalian PM
Kegiatan Gizi PTM • Filariasis
SURVEILANS

Deteksi Dini • Kecacingan


Faktor risiko • DBD
• Malaria
Pengamatan PTM melalui
PRINSIP

Posbindu PTM • Zoonosis


• HIV/Aids
Deteksi Dini • PIMS
• PD3i
Kesiapsiagaan
Respon
Monitoring kegiatan
Surveilans LUAR
GEDUNG
• Kunjungan rutin wilker (pengendalian vector,
posyandu, dll)
• Surveilans aktif (RS, yankes swasta,dll) dalam
rangka pencarian/penambahan kasus penyakit
tertentu untuk menguatkan dugaan adanya
peningkatan kasus maupun factor risiko
• PE KLB & Profilaksis
• Komunikasi risiko
Pembinaan, Pengawasan dan LUAR
Pelaporan GEDUNG

• Meningkatkan kualitas data dan informasi.


Seperti Peningkatan jejaring kerja lintas sektor;
• Meningkatkan kewaspadaan dini KLB dan
respons. Seperti Pemberdayaan keluarga dan
masyarakat dalam SKD & faktor risiko
kesehatan (Posbindu, posyandu, Media KIE dan
diseminasi informasi)
• Meningkatkan kemampuan Penyelidikan
Epidemiologi
KESIMPULAN
1. Surveilans adalah : Pengamatan secara terus menerus tentang
kejadian penyakit atau masalah kesehatan, di analisa dan
didesiminasikan guna untuk melakukan tindakan pencegahan
dan pengendalian.
2. Bentuk penyelenggaran surveilans : Surveilans berbasis
indikator dan surveilans berbasis event base (KLB, rumor dll)
3. Penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) dilakukan Kadinkes
kab/kota, Kadinkes prov, bahkan Menkes
4. Surveilans dapat dilakukan diluar gedung maupun dalam
gedung
11/26/2019 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23
Refrensi
 UU No 24 th 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
 UU No 36 th 2009 tentang Kesehatan
 PP No 40 th 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
 PP No 38 th 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
 PP No 72 th 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
 Permenkes No 2 th 2013 tentang KLB Keracunan Pangan
 Permenkes No 45/2014 ttg Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan.
 Kepmenkes No. 1479/2003 ttg Pedoman Penyelenggaraan Sistem SE PM dan PTM terpadu.
 Kepmenkes No. 949/2004 ttg Pedoman Penyelenggaraan SKD KLB
 Permenkes No. 43/2015 ttg SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
 Permenkes No. 1501 tahun 2010 ttg Jenis penyakit menular tertentu yang dapat
menimbulkan wabah dan upaya penanggulangan.
 Permenkes No 82 tahun 2014 ttg Pengendalian penyakit menular
 Permenkes No.71 tahun 2015 ttg Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
TERIMA KASIH
26/11/2019
Penugasan

1. Peserta dibagi menjadi 6 kelompok, tentukan ketua, sekretaris dan penyaji


2. Tugas kelompok :
- Masing-masing menyiapkan data rutin/profil/KLB minimal 2 th
- Kelompok yang tidak membawa data dapat menggunakan data SKDR online alamat
http://skdr.surveilans.org
- Topik masing-masing kelompok ditentukan oleh fasilitator dengan pendekatan UKM &
UKP (4 kelompok UKM; 2 kelompok UKP)
- Dalam diskusi kelompok pokok bahasannya sbb: latar belakang, tujuan, etiologi penyakit
yang dipilih/ditentukan, kurva epidemiologi, sebaran wilayah, potensi masalah kesehatan/
faktor risiko (bila dimungkinkan) serta rencana tindak lanjut
Penugasan

3. Masing-masing kelompok untuk merumuskan hasil diskusinya dalam bentuk


power point untuk presentasi.
4. Waktu diskusi Kelompok: 30 menit
5. Penyajian kelompok dilakukan secara panel presentasi
6. Waktu presentasi setiap kelompok mempresentasikan hasilnya selama 10
menit, dan 5 menit untuk tanggapan kelompok lainnya. Jadi waktu presentasi
total setiap kelompok menghabiskan waktu 30 menit
7. Fasilitator memberikan masukan disetiap sesi panel selama 10 menit.

Anda mungkin juga menyukai