A. LATARBELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1116/MENKES/SK/VIII/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan
Penyakit Menular
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 42 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Imunisasi
b. Gambaran Umum Kegiatan
Penyakit Menular masih menjadi sorotan bagi Kementerian Kesehatan RI.
Menilik dari Data Riskesdas 2018, prevalensi TB Paru Nasional sebesar 0,4%,
sedangkan untuk prevalensi Malaria Nasional sebesar 0,4%. Indonesia juga masih
memiliki tantangan dari kasus HIV yang meningkat setiap tahunnya. Pada 2017
tecatat 48.300 kasus. Tak hanya itu, ancaman pada penyakit infeksi yang dapat
menimbulkan pandemi antara lain SARS, Poliomyelitis, H1N1, Ebola, MERS-CoV,
Difteri serta TB RO.
Prioritas pencegahan dan pengendalian penyakit menular tertuju pada
pencegahan dan pengendalian penyakit HIV/AIDS, tuberculosis, pneumoni,
hepatitis, malaria, demam berdarah, influenza, flu burung dan penyakit neglected
diseases antara lain kusta,frambusia, filariasis, dan chsitosomiasis. Selain penyakit
tersebut, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti polio,
campak, difteri, pertusis, hepatitis B, dan tetanus baik pada maternal maupun
neonatal.
Meskipun pada banyak kasus pasien akan dirawat di Rumah Sakit, perlunya
dilaksanakan penjaringan data dari pelayanan kesehatan swasta yang berada di
wilayah kerja Puskesmas untuk dapat melakukan pencegahan dan respon cepat
guna memutus perjalanan penyakit berpotensial KLB, meningkatkan kewaspadaan
dan acuan dalam pelaksanaan penanggulangan penyakit PD3I dan menular
lainnya.
B. PENERIMA MANFAAT
37 Pelayanan Kesehatan Swasta di wilayah kerja Puskesmas dan masyarakat
C. JENIS KEGIATAN
Surveilens KIPI
Surveilens aktif rumah sakit dan yankes swasta
Validasi sasaran BIAS
Respon cepat system kewaspadaan dini dan respon (SKDR ) KLB
Pengambilan dan pengiriman specimen penyakit berpotensi KLB
Penyelidikan epidemiologi (PE) penyakit berpotensi KLB atau masalah
Surveilens penyakit menular dan tidak menular (PTM ) IVA
Deteksi Dini Kasus HIV/ AIDS
Deteksi dini faktor resiko PTM
Penemuan kasus kontak TB Paru
Penemuan Kasus gangguan Jiwa
Palayanan Imunisasi Dasar maupun imunisasi Lanjutan
Pemberian obat POPM
Pencegahan Peenyakit dan pengendalian Fakor Resiko
Pengendalian Penyakit
Pemberdayaan Masyarakat
D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
1. Metode Pelaksanaan
Metode kegiatan surveilans aktif dilaksanakan dengan:
a. Studi dokumen
b. Pemeriksaan kasus KLB
c. Pemantauan dini kasus berpotensi KLB
d. Wawancara
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
a. Tahapan
Persiapan: Menentukan dan mengumpulkan informasi sasaran Yankes
Swasta
Pelaksanaan: Melaksanakan kegiatan surveilens sesuai SOP dan
pemeriksaan kesehatan kasus berpotensi KLB
Evaluasi: Mengevaluasi hasil pengumpulan dan pengolahan data serta
melaporkan hasil analisa dan interpretasi kegiatan kepada Kepala
Puskesmas
b. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan surveilans aktif dilaksanakan satu kali setiap bulannya
Kegiatan Deteksi Dini dan penemuan kasus dilakukaan setiap 3 bulan
Pencegahan penyakit dilakukan setiap bulan
Pengendalian Penyakit dilakukan setiap bulan
Pemberdayaan masyarakat dilakukan setiap 3 bulan
BULAN
N
KEGIATAN
O JA MA DES
FEB APR MEI JUN JUL AGST SEPT OKT NOV
N R
1 Persiapan
2
Surveilens KIPI
3 Surveilens aktif
rumah sakit dan
yankes swasta
4 Validasi sasaran
BIAS
5 Respon cepat
system
kewaspadaan
dini dan respon
(SKDR ) KLB
6 Pengambilan
dan pengiriman
specimen
penyakit
berpotensi KLB
7 Penyelidikan
epidemiologi
(PE) penyakit
berpotensi KLB
atau masalah
8 Surveilens
penyakit
menular dan
tidak menular
(PTM ) IVA
Deteksi dini
9 Kasus HIV/
AIDS pada Ibu
Hamil
10 Deteksi Dini
Faktor Resiko
PTM
11 Penemuan
Kasus Kontak
TB
Deteksi dini dan
konseling
gangguan jiwa
12 Pelayanan
Dasar Imunisasi
13 Sosialisasi
Peelaksanaan
Imunisasi Rutin
dan BIAS pada
orangtua dan
Guru
14 Pemebrian Obat
POPM
15 Distribusi Obat
ke Pos minum
obat
16 Pemberantasan
Sarang nyamuk
17 Pemantauan
jentik secara
Berkala
18 Penerapan
Kawasan Tanpa
Rokok di
Sekolah
19 Monitoring
Pelaksanaan
kegiatan
Posbindu
20 Pendampingan
Penderita
Penyakit TB
Paru
21 Pendampingan
penderita
penyakit
gangguan jiwa
22 Follow Up
Tatalaksana
penderita
gangguan jiwa
23 Pembentukan
Kader
Kesehatan
Program P2P
24 Orientasi
Pembekalan
kader
Kesehatan P2P
25 Monitoring dan
bimbingan
teknis kader
kesehatan oleh
pet Pusk
26 Kordinasi Lintas
Sektor / Lintas
Program tg
pengendalian
Penyakit
lt lt