Anda di halaman 1dari 27

TOT PELATIHAN MANAJEMEN

PUSKESMAS
MANAJEMEN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
MATERI INTI 3

MANAJEMEN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT

POKOK BAHASAN 3 : PENYELENGGARAAN


SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI PUSKESMAS

29/07/19
MANAJEMEN UPAYA KESEHATAN MASYARKAT
A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) :
Peserta mampu melakukan manajemen upaya pelayanan kesehatan
masyarakat di Puskesmas

B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) :


1.Peserta mampu menjelaskan pendekatan upaya kesmas di PKM
2.Peserta mampu melakukan manajemen upaya kesmas di PKM
3.Peserta mampu melakukan Penyelenggaraan Surveilans
Epidemiologi di PKM
07/29/19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2
TOT PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS

PENYELENGGARAAN
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
DI PUSKESMAS

07/29/19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 3


1)PENGERTIAN
SURVEILANS KESEHATAN

Permenkes 45 th 2014

Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang
kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan
informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan
efisien

Epidemiology is the study of distribution and determinants health


related states or events in specified populations and the application of this
study to the control of health problems
07/29/19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 4
TUJUAN PENYELENGGARAAN SURVEILANS KESEHATAN
Pasal 2 Permenkes No 45 th 2014

07/29/19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 5


o Gambaran status kesehatan populasi.
o Menentukan penyebab masalah kesehatan
o Riwayat alamiah penyakit
o Evaluasi intervensi kesehatan
o Meramalkan terjadinya masalah kesehatan di populasi
o Gambaran upaya tindakan preventif, promotif dan kuratif
TUJUAN o Penelitian sejarah riwayat terjadinya penyakit.
EPIDEMIOLOGI o Diagnosis komunitas
o Kinerja pelayanan kesehatan
o Risiko individu dan peluang
o Melengkapi gambaran klinik, pola penyebaran penyakit
o Identifikasi sindrom
o Mengevaluasi gejala dan tanda
o Analisa keputusan klinik

07/29/19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 6


BENTUK PENYELENGGARAAN SURVEILANS KESEHATAN :
1.Surveilans Berbasis Indikator
2.Surveilans Berbasis Kejadian (Event Based)

SASARAN PENYELENGGARAAN SURVELANS KESEHATAN :


1.Surveilans Penyakit Menular
2.Surveilans Penyakit Tidak Menular
3.Surveilans Kesehatan Lingkungan
4.Surveilans Masalah Kesehatan Lain
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 7
2). LAPORAN RUTIN PUSKESMAS
 Surveilan Terpadu Penyakit (STP) merupakan laporan surveilans penyakit harian
yang dikompilasi dan dilaporkan bulanan
 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakan
kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya
pelayanan kesehatan di Puskesmas (Reg: KOHORT Ibu/Bayi/Anak, dll)

SIP
 Laporan Bulanan (LB1: data kesakitan, LB2: data kematian, LB3: data gizi; KIA;
data imunisasi; data pengamatan penyakit menular dan tidak menular LB4: data
obat-obatan)
 Laporan Bulanan (kunjungan puskesmas, yandikdas gilut, kesling, lab)
 Laporan W1 (KLB/Wabah <24 jam)
 Laporan W2 ( penyakit mingguan)
 SKDR Website Bassed
07/29/19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 8
3) KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan
yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. (PP 40, 1991, Bab I, pasal 1 (7)

Wabah Penyakit Menular adalah kejadian berjangkitnya suatu


penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya
meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka. (UU.
( No. 4, 1984, Bab I, Pasal 1)
Jenis Penyakit Menular Tertentu
yang dapat Menimbulkan KLB/Wabah

No
e
es
nk 10 1. Kolera 10. Avian Influenza H5N1
rm /0
Pe 1501 2. Pes 11. Antraks
3. DBD 12. Leptospirosis
4. Campak 13. Hepatitis
14. Influenza A baru (H1N1)
5. Polio
15. Meningitis
6. Difteri
16. Yellow Fever
7. Pertusis 17. Chikungunya
8. Rabies
9. Malaria
s No
e
e nk 10
rm /0
Pe 1501
Siapa yg menetapkan KLB
• Kadinkes Kab/Kota, Kadinkes Prov, atau
Menteri Kesehatan dapat menetapkan daerah
dalam keadaan KLB, apabila suatu daerah
memenuhi salah satu kriteria KLB.

• Kadinkes Kab/Kota atau Kadinkes Prov.


menetapkan suatu daerah dalam keadaan KLB
di wilayah kerjanya masing-masing dengan
menerbitkan laporan KLB/W1.
Kapan Penetapan KLB dicabut ?
Kadinkes Kab/Kota, Kadinkes Prov, atau Menteri
harus mencabut penetapan daerah dalam keadaan
KLB berdasarkan pertimbangan keadaan daerah
tersebut tidak sesuai lagi dengan kriteria KLB.

APABILA DUA KALI MASA INKUBASI SUATU


PENYAKIT TIDAK ADA LAGI KASUS/KEJADIAN
PENYAKIT YANG SAMA
UPAYA PENCEGAHAN

5 Level of Prevention: UKP UKM


1.Health promotion
2.Spesific protection
3.Early Diagnosis and Prompt
Treatment
4.Disability limitation
5.Rehabilitation
KEGIATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
DALAM UPAYA KESMAS
1. Pemantauan wilayah
setempat berdasarkan
data kunjungan DALAM
2. Pembinaan, GEDUNG
pengawasan dan
pelaporan
07/29/19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 14
1) PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT
DALAM
Kegiatan Surveilans GEDUNG

 Kegiatan
Pengendalian PM
• Filariasis
PTM
PRINSIP SURVEILANS

• Kecacingan
A. Deteksi Dini
• DBD
Faktor risiko
Pengamatan PTM


Malaria
Zoonosis
B. Kasus

Deteksi Dini layanan PTM

HIV/Aids
PIMS
• PD3i
Kesiapsiagaan
Respon
Monitoring Kegiatan Surveilans
DALAM
GEDUNG
A. PENYAKIT MENULAR
•Pengamatan/analisis Data ; STP, SIP (SP2TP, LB1-4, Laporan Bulanan) W1, W2, Web SKDR
- Nilai ambang batas penyakit
- Kenaikan jumlah kasus
- Kurva epidemiologi (KOHORT)
- Daerah/wilayah intervensi program berkelanjutan (daerah eliminasi?,
endemis?)
•Pemantauan manajemen logistik, vaksin dan obat
- Ketersediaan dan kebutuhan
- tatalaksana vaksin & obat
B. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PTM
2. Surveilans Faktor Risiko PTM
Berbasis Posbindu

1. Portal Web PTM: Media


Informasi & Komunikasi

www.pptm.depkes.go.id
3. Surveilans PTM Berbasis
akan proses interlink SISTEM FKTP (PKM, Klinik mandiri,
dengan Sikda INFORMASI Praktek swasta)
Generik, SIP, P-Care MANAJEMEN PTM
BPJS
BERBASIS WEB

4. WebGIS PTM
5. E-MONEV Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
2) PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAPORAN
• Evaluasi kegiatan dengan pendekatan surveilans epidemiologi.
- Bulanan, Tahunan
- mengukur kinerja, capaian program/sasaran
- Intervensi, akselerasi , refocusing sumberdaya

• Pembinaan dan pengawasan dengan pendekatan epidemiologi


o peningkatan kompetensi di bidang epidemiologi;
o peningkatan kinerja antar program;
o efektifitas analisis data untuk upaya preventif dalam deteksi dini penyakit potensial
KLB/masalah kesehatan
o bimbingan teknis di bidang surveilans epidemiologi.
KEGIATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DALAM
UPAYA KESMAS

LUAR GEDUNG

07/29/19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 19


LUAR
GEDUNG

Kegiatan Surveilans
 Kegiatan
Pengendalian PM
• Filariasis
PTM •
PRINSIP SURVEILANS

Deteksi Dini Kecacingan


Faktor risiko • DBD
Pengamatan PTM melalui •

Malaria
Zoonosis
Posbindu
• HIV/Aids
Deteksi Dini PTM
• PIMS
• PD3i
Kesiapsiagaan
Respon
Monitoring kegiatan
Surveilans LUAR
GEDUNG
• Kunjungan rutin wilker (pengendalian vector,
posyandu, dll)
• Surveilans aktif (RS, yankes swasta,dll) dalam
rangka pencarian/penambahan kasus penyakit
tertentu untuk menguatkan dugaan adanya
peningkatan kasus maupun factor risiko
• PE KLB & Profilaksis
• Komunikasi risiko
Pembinaan, Pengawasan dan Pelaporan LUAR
GEDUNG

• Meningkatkan kualitas data dan informasi.


Seperti Peningkatan jejaring kerja lintas sektor;
• Meningkatkan kewaspadaan dini KLB dan
respons. Seperti Pemberdayaan keluarga dan
masyarakat dalam SKD & faktor risiko
kesehatan (Posbindu, posyandu, Media KIE dan
diseminasi informasi)
• Meningkatkan kemampuan Penyelidikan
Epidemiologi
KESIMPULAN
1.Surveilans adalah : Pengamatan secara terus menerus tentang
kejadian penyakit atau masalah kesehatan, di analisa dan
didesiminasikan guna untuk melakukan tindakan pencegahan dan
pengendalian.
2.Bentuk penyelenggaran surveilans : Surveilans berbasis
indikator dan surveilans berbasis event base (KLB, rumor dll)
3.Penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) dilakukan Kadinkes
kab/kota, Kadinkes prov, bahkan Menkes
4.Surveilans dapat dilakukan diluar gedung maupun dalam gedung

07/29/19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23


Refrensi
 UU No 24 th 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
 UU No 36 th 2009 tentang Kesehatan
 PP No 40 th 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
 PP No 38 th 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
 PP No 72 th 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
 Permenkes No 2 th 2013 tentang KLB Keracunan Pangan
 Permenkes No 45/2014 ttg Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan.
 Kepmenkes No. 1479/2003 ttg Pedoman Penyelenggaraan Sistem SE PM dan PTM terpadu.
 Kepmenkes No. 949/2004 ttg Pedoman Penyelenggaraan SKD KLB
 Permenkes No. 43/2015 ttg SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
 Permenkes No. 1501 tahun 2010 ttg Jenis penyakit menular tertentu yang dapat
menimbulkan wabah dan upaya penanggulangan.
 Permenkes No 82 tahun 2014 ttg Pengendalian penyakit menular
 Permenkes No.71 tahun 2015 ttg Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
TERIMA KASIH
29/07/19
Penugasan

1. Peserta dibagi menjadi 6 kelompok, tentukan ketua, sekretaris dan penyaji


2. Tugas kelompok :
- Masing-masing menyiapkan data rutin/profil/KLB minimal 2 th
- Kelompok yang tidak membawa data dapat menggunakan data SKDR online alamat
http://skdr.surveilans.org
- Topik masing-masing kelompok ditentukan oleh fasilitator dengan pendekatan UKM &
UKP (4 kelompok UKM; 2 kelompok UKP)
- Dalam diskusi kelompok pokok bahasannya sbb: latar belakang, tujuan, etiologi penyakit
yang dipilih/ditentukan, kurva epidemiologi, sebaran wilayah, potensi masalah kesehatan/
faktor risiko (bila dimungkinkan) serta rencana tindak lanjut
Penugasan

3.Masing-masing kelompok untuk merumuskan hasil diskusinya dalam


bentuk power point untuk presentasi.
4.Waktu diskusi Kelompok: 30 menit
5.Penyajian kelompok dilakukan secara panel presentasi
6.Waktu presentasi setiap kelompok mempresentasikan hasilnya selama 10
menit, dan 5 menit untuk tanggapan kelompok lainnya. Jadi waktu
presentasi total setiap kelompok menghabiskan waktu 30 menit
7.Fasilitator memberikan masukan disetiap sesi panel selama 10 menit.

Anda mungkin juga menyukai