Anda di halaman 1dari 71

KEBIJAKAN

JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN


disampaikan oleh :

Sidin Hariyanto, SKM, M.Pd


Ketua Tim Kerja Pengembangan Karir Tenaga Kesehatan ASN

Direktorat Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan,


Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

Jakarta, 28 Juli 2022 1


The Most Innovative
Option Text Here Add Text Add Contents Title
Institution Pembinaan
Jabfung
DIREKTORAT PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TENAGA KESEHATAN
PMK No 5 Tahun 2022
(Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan)
Fungsi Direktorat Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan
(PMK No 5 Tahun 2022 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan)

PP 67 Tahun 2019
penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan karier, (Pengelolaan Tenaga Kesehatan)
A perlindungan, dan kesejahteraan tenaga kesehatan;

pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan karier,


B perlindungan, dan kesejahteraan tenaga kesehatan
penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
C bidang pengembangan karier, perlindungan, dan kesejahteraan
tenaga kesehatan
pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan
D karier, perlindungan, dan kesejahteraan tenaga kesehatan

pengawasan dan penyidikan pelaksanaan kebijakan di bidang


E tenaga kesehatan;

F pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan

G pelaksanaan urusan administrasi Direktorat.


DIREKTORAT PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TENAGA KESEHATAN

1. PENGEMBANGAN KARIR
TENAGA KESEHATAN

bridging
ASN Non ASN
KKNI Perpres 8/2012
Permenpan 38/2017
RPermenpan 38/2017)
Permenpan 34/2011

Ahli Utama
Jabfungkes Ahli Madya Ahli Utama Pola Karir Nakes dan
Ahli Muda • SKKNI Ahli Sertifikasi
Ahli Pertama •Stankom Penyelia
Penyelia Profesi
• Stankom JFK Mahir LSP
Mahir Terampil Kompetensi Internasional
Terampil

2. PENJAMINAN KESEJAHTERAAN DAN


PERLINDUNGAN TENAGA KESEHATAN 3. PENGAWASAN TENAGA KESEHATAN

Pemberian Penghargaan, Penjaminan dan Perlindungan Tim Pengawas/ Penyidik,Tindak lanjut hasil pengawasan

SDMK BERMUTU,
PROFESIONAL DAN
BERDAYA SAING
INTERNASIONAL
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR HK.01.07/MENKES/1225/2022 TENTANG UNIT PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN KESEHATAN

PEMBINAAN 30 JFK DILAKSANAKAN OLEH DIREKTORAT PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TENAGA KESEHATAN
SURAT PEMBERITAHUAN SEKJEN KEMENKES RI
MASA TRANSISI PEMBINAAN JFK
PEMBINAAN JF KESEHATAN MASIH DILAKSANAKAN OLEH UNIT KERJA YANG SEBELUMNYA MERUPAKAN UNIT PEMBINA JF KESEHATAN
MASA TRANSISI PEMBINAAN JF KESEHATAN SAMPAI DENGAN AKHIR TAHUN 2022
JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Permenpan 13 Tahun 2019

Jabatan Fungsional adalah sekelompok Jabatan yang berisi fungsi


dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.

KATEGORI & JENJANG

❖ Utama ❖ Penyelia
KEDUDUKAN & TANGGUNG JAWAB ❖ Mahir
❖ Madya
JPT Madya ❖ Muda ❖ Terampil
❖ Pertama ❖ Pemula
Berkedudukan JPT
JABATAN dan Bertanggung Pratama
FUNGSIONAL jawab langsung KEAHLIAN KETERAMPILAN
Administrator

Pengawas
Berbasis Output

9
Tiga tantangan utama dalam pengelolaan SDM Kesehatan di
Indonesia

Kekurangan jumlah Distribusi SDMK tidak Kurangnya pelatihan


Nakes secara merata berbasis kompetensi
nasional Kurangnya dokter di puskesmas Rendahnya penilaian dan
6% puskesmas tidak ada Indonesia bagian timur, pelatihan berbasis
dokter sementara di beberapa daerah kompetensi
over supply
54% puskesmas belum Rendahnya retensi nakes di Kurangnya akses
memiliki 9 Jenis Tenaga daerah, insentif ‘kurang menarik’ terhadap pelatihan
Kesehatan secara lengkap dan pola karir tidak jelas terakreditasi

Pemerintah (pusat) memiliki


42% RSUD kab/kota belum kewenangan terbatas untuk
terpenuhi dengan 7 dokter spesialis melakukan redistribusi nakes di
Faskes milik Pemerintah Daerah
Ratio dokter 0,68 / 1000 (UU23/2014)
penduduk
10
Tantangan dalam pemenuhan
tenaga Kesehatan
Distribusi SDMK tidak merata salah satu
penyebabnya Rendahnya retensi nakes
di daerah, insentif ‘kurang menarik’ dan
pola karir tidak jelas
Pengembangan Karir Nakes ASN
Memberikan jaminan pola karir bagi
tenaga kesehatan TUJUAN
PENGELOLAAN JFK
MANFAAT 1. Pemerataan
1
Kualifikasi Jabatan Kenaikan distribusi nakes
pangkat
Pendidikan 2. Peningkatan
Kenaikan
jenjang Kualitas Nakes
2
Kebutuhan Instansi Kenaikan
ASN
kelas jabatan 3. Peningkatan
Formasi JFK
Peningkatan Profesionalitas
3 1. SKP
tunjangn
Kinerja Kesempatan Jabatan
2. Penilaian Angka Kredit promosi
jabatan
Fungsional
Kesempatan Kesehatan
4 Kompetensi pengembangan
Uji Kompetensi JFK kompetensi
Profil Pejabat Fungsional Kesehatan
Kewajiban Pejabat Fungsional
No Jenis JFK Jumlah
No Jenis JFK Jumlah Kesehatan
1 Administrator Kesehatan 2828 18 Penyuluh Kesehatan
Masyarakat 5692
2 Apoteker 5567
19 Perawat 150595
3 Asisten Apoteker 12449
4 Asisten Penata Anestesi 179 20 Perawat Gigi /TGM 9840
5 Bidan 108185 21 Perekam Medis 3480
6 Dokter 29715 22 Pranata Laboratorium
7 Dokter Gigi 7741 Kesehatan 13389 Melaksanakan
8 Dokter Pendidik Klinis 1939 23 Psikologi Klinis tugas pokok Mencatat dan
223
9 EntoKes 194 menginventarisir
24 Radiografer 3210 Tugas lain
10 Epidkes 2153 KEWAJIBAN PEJABAT yang
25 Refraksionis Optisien 439
11 Fisikawan Medis 119 FUNGSIONAL diperintahka
12 Fisioterapis 2601 26 Sanitarian 10759 n oleh
13 Nutrisionis 11925 27 Teknisi Elektromedis 1386 atasan
14 Okupasi Terapis 179 28 Teknisi Gigi 159
15 Ortotis Prostetis 41
29 Teknisi Transfusi Darah 138 MENGIKUTI
16 Pembimbing Kesja 337 KETENTUAN
30 Terapis Wicara Mengumpulkan bukti fisik hasil pelaksanaan
17 Penata Anestesi 194 128 kegiatan pelayanan/pekerjaan sehari-hari LAINNYA !
Total sebagai dasar untuk pengumpulan angka
385.784 kredit
Grand Total

385.784 BUP 58 Tahun


Balai Kesehatan Labkes Dinas Kesehatan Penyelia
Mahir Ahli
Terampil Ahli
Utama
Kementerian/ Puskesmas
Faskes Lain Rumah Sakit Pemula Madya
Lembaga Ahli Muda BUP 65 Tahun
Ahli BUP 60 Tahun
Pertama 13
BUP 58 Tahun
BAGAN PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Pengangkatan Panev
Perencanaan Pengembangan

Pengembangan Puncak Karir


Mutasi /
Kompetensi
Promosi/
Pengembangan Kenaikan Jenjang/
Kompetensi Perpindahan Jabatan/
2 Pendidikan (Tubel) dan / Penugasan Khusus
Inpassing/ Pelatihan (bimtek, e-
Promosi/ learning, pelatihan jarak Pengembangan Karir
Ukom Perpindahan jauh, magang)
Jabatan Uji
Kompetensi Kualifikasi
PNS Bekerja PAK → SKP
Penilaian
Satker Formasi Kinerja
Formasi
1

Pengangkatan
Latsar
Pertama
CPNS Tunjangan
Berhenti Alih
Satker Formasi
Sistem Informasi
Pengembangan Karir Jabatan Fungsional
Permenpan RB 13 Tahun 2019
1. Pejabat Fungsional yang
ditugaskan sebagai pimpinan unit
1. Kualifikasi
kerja, dapat diberikan tambahan
Angka Kredit 25% dari Angka Kredit
pendidikan sesuai
persyaratan Kumulatif untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi dan diakui
sebagai tugas pokok dalam PAK

4. 2. Pengembangan
2. Pemberian tambahan Angka Kredit
diberikan satu kali dalam satu
Penempatan sesuai
Kompetensi dan Uji
kebutuhan/ formasi jenjang jabatan
Kompetensi

3.Pemenuhan Angka
Kredit dan SKP
15
PERSIAPAN UJI KOMPETENSI 30 JFK
Kompetensi dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN

Pasal 68 ayat (1) dan (2)


• PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada Instansi Pemerintah.
• Pengangkatan PNS dalam jabatan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan
persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan dengan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan
yang dimiliki oleh pegawai.

Pasal 69 ayat (1)


• Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian
kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah

Pasal 72 ayat (1)


• Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi,
dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan, penilaian atas prestasi kerja,
kepemimpinan, kerja sama, kreativitas, dan pertimbangan dari tim penilai kinerja PNS pada
Instansi Pemerintah, tanpa membedakan jender, suku, agama, ras, dan golongan
Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan

Uji Kompetensi adalah proses


pengukuran dan penilaian
terhadap kompetensi teknis,
manajerial dan/atau sosial
kultural dari seorang ASN dalam
melaksanakan tugas dan fungsi
dalam jabatan.
Permenpan 13 tahun 2019
UJI KOMPETENSI DALAM
PENGEMBANGAN KARIR JABFUNG

Promosi
- Pengangkatan pada JF
- Kenaikan jenjang
Alih
Pengangkatan kategori
Pertama

Dihapus dengan PP 17 Tahun 2020


Perpindahan dari
jabatan lain

Permenpan No 13 Tahun 2019

Mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi Manajerial dan Kompetensi
Sosialkultural sesuai dengan standar kompetensi yang telah disusun Instansi
Pembina
UU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG ASN PASAL69

“Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi,


penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah”
PP 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PNS
PERMENPAN 13 TAHUN 2019 TENTANG PENGUSULAN, PENETAPAN
PASAL 75, 76, 78, 79, 81 DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PNS
Persyaratan diangkat ke dalam JF
menyesuaikan dan mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri ini
PASAL 85
“mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis,Kompetensi
Manajerial, dan Kompetensi SosialKultural sesuai paling lama 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Menteri ini diundangkan
standar kompetensi yang telahdisusun oleh instansi (juli 2022)
pembina”
PERMENPAN 13 TAHUN 2021 dan PERMENPAN 68/69/70/71 TAHUN
PASAL 176 2022TENTANG JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER/ENTOKES/EPIDKES/
TPKIP/TENAGA SANITASI LINGKUNGAN (PASAL 15, 16, 17, 19)
“Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan PERMENPAN 35/36/37 TAHUN 2019 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL
kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan PERAWAT/BIDAN/TERAPIS GIGI DAN MULUT (PASAL 15,16, 17, 18, 20)
kebutuhan Instansi Pemerintah”
Persyaratan diangkat ke dalam JF
“mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis,Kompetensi Manajerial, dan
PP 17 TAHUN 2020 TENTANG MANAJEMEN PNS
Kompetensi SosialKultural sesuai standar kompetensi yang telahdisusun oleh
Pasal 99 instansi pembina”
Salah satu tugas instansi pembina huruf i
menyelenggarakan uji kompetensi JF PERMENKES 60 TAHUN 2016 TENTANG
PEMBINAAN JFK DI LINKUNGAN KEMKES
Uji kompetensi dapat dilakukan oleh Instansi Instansi Pembina 30 JFK adalah
Pemerintah pengguna JF setelah mendapat Kementerian Kesehatan
PERMENKES 18 TAHUN 2017 TENTANG
akreditasi dari instansi pembina PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI JFK
KOMPETENSI ASN
diterapkan untuk menjadi role model

KOMPETENSI
MANAJERIAL
pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati,

MENGELOLA
PERUBAHAN
INTEGRITAS
diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/atau mengelola unit
organisasi.
PEREKAT KOMPETENSI
TEKNIS
BANGSA

KOMUNIKASI
pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati,
KOMPETENSI diukur dan dikembangkan yang
SOSIAL KULTURAL ORIENTASI spesifik berkaitan dengan bidang
pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, PADA HASIL teknis jabatan 11
diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan
prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang jabatan untuk
memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan jabatan
TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI
Proficiency Levels Competence Level 5
Expert
Level 4
Advance
Level 3
Intermediate
▪ Mengevaluasi
Level 2 suatu proses
Basic pekerjaan
▪ Mengkreasikan
▪ Menerapkan dg ▪ Mengembangk
analisis mengembangkan,
an teknik
▪ Menerapkan ▪ Tidak konsep, teori,
metode kerja
sesuai memerlukan kebijakan
Level 1 pedoman ▪ Memberi
bimbingan ▪ Sebagai sumber
arahan atau
Awareness ▪ Berdasar ▪ Dapat tanpa panduan
rujukan utama
pedoman/ membimbing (mentor)
panduan orang lain
• Tingkat memahami,
mengerti substansi ▪ memerlukan ▪ memecahkan
bimbingan masalah teknis
• pekerjaan
sederhana dengan operasional
pedoman/
panduan
• Bimbingan intensif
PERMENKES 18 TAHUN 2017
PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI JF KESEHATAN

PenyelenggaraUjiKompetensi JabatanFungsionalKesehatan Peran Direktorat Binwas Tenaga Kesehatan


Pengertian Ditjen Nakes
1. Pusat yang membidangi pengembangan jabatan
Uji Kompetensi adalah proses pengukuran dan fungsional
1. Menyusun Kamus Kompetensi JF
penilaian terhadap kompetensi teknis, manajerial 2. Unit Pembina Kesehatan
dan/atau sosial kultural dari seorang ASN dalam 3. Instansi Pelaksana → Instansi Pemerintah Pengguna 2. Menyusun Regulasi Ukom
melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatan. Jabatan Fungsional Kesehatan di Pusat dan Daerah yang 3. Memberikan Rekomendasi
sekurangnya dipimpin oleh pejabat pimpinan tinggi Penyelenggaraan Uji kepada
pratama (japimti pratama) setelah diberikan rekomendasi Instansi Pelaksana di pusat dan
Materi Uji
penyelenggaraan uji dari Kementerian Kesehatan (Dinas daerah
Materi Uji Kompetensi jabatan fungsional kesehatan Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, RS
dl)
4. Memberikan nomor sertifikat bagi
mengacu pada kamus kompetensi JFK dan butir peserta uji
butir kegiatan jenjang jabatan Instansi Pelaksana Uji 5. Sosialisasi, Pembinaan dan Monev
ke Instansi Pelaksana Uji
6. Mengembangkan Sistem Informasi
Jabatan Jenjang RCL Ukom JFK
Jabatan
7. Melakukan Akreditasi
JF Utama 5- 4 Dominan 5 Penyelenggaraan Ukom JFK
Jabatan
Madya 5-4 Dominan 4
Fungsional
Keahlian Muda 4 -3 ffty-fifty
Pertama 3-2 -1 Dominan 2

JF Penyelia 4-3 fifty-fifty


Jabatan
Mahir 4-3 Dominan 3
Fungsional
Keterampilan Terampil 3,2,1 Dominan 2
Pemula 2 -1 Dominan 1
Persiapan Uji Kompetensi JFK
1 2 3
Seleksi & Seleksi & Penyusunan
Penetapan Tim Penetapan Materi Uji
Pelaksana Uji Tim Penguji

Untuk mengidentifikasi pejabat


a. Bidang Perencanaan fungsional/ASN yang memenuhi
persyaratan untuk
b. Bidang Pembinaan &
Pengawasan menjadi tim penguji.
Peserta seleksi berasal dari Instansi
c. Bidang Sistem
Pemerintah. Seleksi untuk mendapa
Informasi tkan tim penguji jabatan fungsional
d. Sekretariat kesehatan yang dapat diambil dari
pejabat fungsional kesehatan yang
memiiki jenjang tertinggi atau tim
Penilai angka kredit atau tim penguj
i ukom inpasing,sepanjang memenu
hi persyaratan sbg penguji ukom jfk

 Tim Penguji tingkat Instansi


Portofolio Wawancara
ditetapkan melalui SK
pejabat sekurangnya
dipimpin japimti pratama Penulisan
26
Tujuan Umum Pengaturan Penyelenggaraan Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Kesehatan

Penyelenggaaraan Uji Kompetensi Jabfungkes


yang Implementatif, Mampu Laksana dan
Berkualitas
Penyelenggaaraan Uji Kompetensi untuk 30 Jenis
Jabfungkes dan Berbagai Metode
Pengangkatan/Perpindahan Jabatan/Alih
Kategori/Alih Jenjang/Promosi

Paling lambat Juli 2022

Permenpan 13/2019
“Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua ketentuan dalam Peraturan Menteri tentang JF
yang telah ditetapkan dan semua peraturan pelaksanaannya, menyesuaikan dan mengikuti ketentuan
dalam Peraturan Menteri ini paling lama 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Menteri ini diundangkan”
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI DARING

2 4
Pelaksanaan verifikasi berkas Permohonan dan pemberian
oleh Tim Penguji pada rekomendasi penyelenggaraan
pelaksanaan Uji Kompetensi uji dan nomor sertifikat
dengan melakukan zoom meeting disampaikan melalui alamat
bersama peserta uji email
ujikom.jabfungkes@gmail.com

3
Proses pelaksanaan uji melalui
1
Pelaksanaan dengan metode daring/online di dokumentasikan
portofolio, peserta dan dilaporkan dalam Berita
menyampaikan berkas kepada Acara Pelaksanaan uji
tim penguji sebelum
pelaksanaan Uji Kompetensi
Akreditasi Penyelenggaraan Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Kesehatan

Juli 2022

Direktorat Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan


Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, Kemenkes RI
Terpenuhinya SDM Kesehatan yang kompeten dan berkeadilan
Pernyataan Masalah:
Kurangnya pelatihan berbasis kompetensi (ii) Rendahnya penilaian dan pelatihan berbasis kompetensi (iii) Kurangnya akses terhadap pelatihan terakreditasi
Pengelolaan jabatan fungsional dan pengembangan karir tenaga kesehatan belum optimal
Tujuan
Terpenuhinya SDM Kesehatan yang Kompeten dan Berkeadilan melalui Peningkatan Kompetensi, dan Sistem Pendidikan Pelatihan SDM Kesehatan
Terpenuhinya SDM Kesehatan yang Kompeten dan Berkeadilan melalui Peningkatan Sistem Pembinaan Jabatan Fungsional dan Karir SDM Kesehatan

Target Capaian

Impact/ Outcome Outcome (IKP) 2022 2023 2024 PJ


(SS & ISS) Output (IKK) Juni Des Juni Des Juni Des
Es 2
(B06) (B12) (B06) (B12) (B06) (B12)

14. Meningkatnya Persentase


Penyelenggaraan Uji Persentase Penyelenggaraan Uji Kompetensi
sistem pembinaan Direktorat
jabatan fungsional Kompetensi Jabatan Jabatan Fungsional Kesehatan sesuai standar
0 25 45 60 80 100 Binwas
dan karir SDMK Fungsional Kesehatan
yang terakreditasi
Persentase faskes
dengan SDMK
tersertifikasi
Catatan :
Cetak biru model system uji kompetensi bagi tenaga kesehatan akan dipaparkan pada bulan Juni 2022

No Output (IKK) Definisi Operasional (DO) Cara Perhitungan

1 Persentase Penyelenggaraan Uji Kompetensi Persentase instansi penyelenggaraan uji Jumlah instansi penyelenggara uji kompetensi JF Kesehatan yang memenuhi
Jabatan Fungsional Kesehatan sesuai standar kompetensi JF Kesehatan yang standar (tim penyelenggara, tim penguji, dan materi uji) dibandingkan jumlah
memenuhi standar, meliputi standar tim instansi pengguna JF Kesehatan yang sudah menyelenggarakan uji kompetensi
penyelenggara, standar tim penguji, dan (Kementerian/Lembaga, Provinsi, Kab/Kota, RS/Faskes UPT vertikal Kemkes) dikali
standar materi uji serta metode uji. 100%
30
Denomurator 397 Instansi
UU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG ASN PASAL69

“Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi,


penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah”
PP 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PNS
PERMENPAN 13 TAHUN 2019 TENTANG PENGUSULAN, PENETAPAN DAN
PASAL 75, 76, 78, 79, 81 PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PNS
Persyaratan diangkat ke dalam JF
Persyaratan diangkat ke dalam JF
“mengikuti dan lulus uji Kompetensi
PASAL 19,

“mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis,Kompetensi Manajerial,


21,22
Teknis,Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi
dan Kompetensi SosialKultural sesuai standar kompetensi yang
SosialKultural sesuai standar kompetensi yang
telahdisusun oleh instansi pembina”
telahdisusun oleh instansi pembina”
PASAL 176
PASAL 85 menyesuaikan dan mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri
“Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan ini paling lama 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Menteri ini
kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan diundangkan (juli 2022)
kebutuhan Instansi Pemerintah”

KMK 1225/2022 TENTANG PEMBINAAN JF DI


LINKUNGAN KEMKES
Pasal 99
Salah satu tugas instansi pembina huruf i Surat Pemberitahuan Sekjen
KP.03.02/IV/6422/2022 tentang Masa Transisi
menyelenggarakan uji kompetensi JF Pembinaan JFK

Uji kompetensi dapat dilakukan oleh Instansi Instansi Pembina 30 JFK adalah
PERMENKES 60 TAHUN 2016 TENTANG
Pemerintah pengguna JF setelah mendapat Kementerian Kesehatan PEMBINAAN JFK DI LINKUNGAN KEMKES
akreditasi dari instansi pembina

PERMENKES 18 TAHUN 2017 TENTANG


PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI JFK
Permenkes 18 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional
Kesehatan

Tugas Puskatmutu ( Tugas Dit Binwas sesuai PMK 5 Tahun 2022 tentang OTK Kemenkes)

1 Menyusun regulasi uji kompetensi

Mensosialisasikan kebijakan uji kompetensi secara


2 berkesinambungan
Memverifikasi dan merekomendasikan penyelenggaraan uji
Mengarahkan penyelenggara dalam penyusunan perencanaan 6
3 pelaksanaan uji kompetensi kompetensi

Melakukan akreditasi penyelenggaraan uji kompetensi jabatan


Menyusun perencanaan penyelenggaraan uji kompetensi 7 fungsional kesehatan
4 secara nasional
Membuat dan mengembangkan sistem informasi terkait uji
Menjadi koordinator penyelenggaraan uji kompetensi secara 8 kompetensi
5 nasional
Menerbitkan nomor sertifikat kepada peserta yang telah
9 dinyatakan lulus berdasarkan rekomendasi penyelenggara uji
dan unit Pembina
Melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan uji
10
kompetensi
AKREDITASI UKOM JFK

Pasal 99 Peraturan Pemerintah Nomor 11


tahun 2017 tentang Manajemen PNS
Peran Direktorat Binwas Tenaga Kesehatan Ditjen Nakes
“Penyelenggaraan ukom dapat dilaksanakan
Sesuai Permenkes 18 tahun 2017 tentang
oleh Instansi Pemerintah pengguna jabfung Penyelenggaraan Uji Kompetensi JF Kesehatan
setelah mendapat akreditasi dari Instansi 2
Pembina”

AKREDITASIPENYELENGGARAN UKOM “Melakukan


3 akreditasi penyelenggaraan uji
Bertujuan : kompetensi jabatan fungsional Kesehatan”
1. Terselenggaranya uji kompetensi jabatan
1
fungsional kesehatan sesuai standar;
2. Memberikan penjaminan kualitas penyelenggaraan
5
uji kompetensi;
3. Terakreditasi penyelenggaraan uji kompetensi
1
jabatan fungsional kesehatan.

2
AKREDITASI UJI KOMPETENSI
AKREDITASI PENYELENGGARAAN UJI : dilaksanakan oleh UNIT YANG Selain melaksanakan akreditasi, pusat yang
suatu bentuk pengakuan MENYELENGGARAKAN URUSAN DI menyelenggarakan urusan di bidang PENGEMBANGAN
Kementerian Kesehatan BIDANG PENGEMBANGAN KARIR KARIR ASN TENAGA KESEHATAN di lingkungan Kementerian
kepada instansi pemerintah yang ASN TENAGA KESEHATAN DI Kesehatan memiliki kewenangan untuk memberikan dan
telah memenuhi standar yang telah LINGKUNGAN KEMENTERIAN mencabut akreditasi terhadap instansi pelaksana dan
ditetapkan. KESEHATAN. memberikan pendelegasian tugas akreditasi kepada
instansi/unit kerja yang mendapatkan delegasi dengan
syarat instansi tersebut pernah melaksanakan uji, memiliki
sumber daya dan sudah terakreditasi.

RE AKREDITASI
▪ Selain melaksanakan akreditasi, pusat yang menyelenggarakan urusan di bidang pengembangan karir ASN tenaga kesehatan di lingkungan
Kementerian Kesehatan juga bertanggungjawab dalam pelaksanaan re-akreditasi.
▪ Akreditasi dan re-akreditasi memiliki tujuan agar terselenggaranya uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan sesuai standar dan
memberikan penjaminan kualitas penyelenggaraan uji kompetensi.
1 ORGANISASI PENYELENGGARA AKREDITASI DAN KEWENANGANNYA

Organisasi penyelenggara akreditasi :


1. Pelaksana akreditasi; Instansi penyelenggara uji yang diakreditasi
2. Instansi penyelenggara uji yang antara lain :
1. Unit Pembina di Lingkungan Kemenkes;
diakreditasi (selanjutnya di sebut instansi
2. Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan
pengusul); Kementerian Kesehatan;
3. Tim pengakreditasi. 3. Unit yang membidangi jabatan fungsional
kesehatan pada kementerian/ lembaga
Unit Pelaksana Akreditasi adalah Direktorat pemerintah nonkementerian selain
yang membidangi pengembangan karir Kementerian Kesehatan;
ASN di Kementerian Kesehatan 4. Dinas Kesehatan Provinsi;
5. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan;
6. Instansi/fasilitas pelayanan
Tugas Unit Pelaksana Akreditasi adalah sebagai berikut : kesehatan/fasilitas pelayanan kesehatan
1. melakukan akreditasi; lainnya yang dipimpin oleh pejabat
2. melakukan re – akreditasi; pimpinan tinggi pratama.
3. melakukan koordinasi dengan instansi pengusul atau
unit Pembina dalam proses akreditasi.
Kewenangan Unit Pelaksana Akreditasi adalah :
1. memberikan dan mencabut akreditasi terhadap
Instansi uji
2. membentuk tim akreditasi
UNSUR TIM

Tim Asesor
(dapat TIM
Tim Penilai Sekretariat dibentuk AKREDITASI
sesuai
kebutuhan)

Tim Penyusun Tim TIM


Dokumen Pengendali PENJAMINAN
Mutu Mutu (TPM) MUTU

36
2 PELAKSANAAN AKREDITASI
A L U R P E N Y E L E N G G A R A A N A K R E D I TA S I

P E R S I A PA N P E L A K S A N A A N A K R E D I TA S I

P E L A K S A N A A N A K R E D I TA S I
37
1. Penilaian

2. Penentuan Hasil Penilaian


3. Pelaporan

PA S C A A K R E D I TA S I
1. Monitoring dan evaluasi (Monev)

2. Pembinaan

MEKANISME PENYELENGGARAAN
A K R E D I TA S I
A L U R M E K A N I S M E P E N Y E L E N G G A R A A N A K R E D I TA S I U N I T P E L A K S A N A D I D I R EK TO R AT YA N G
M E M B I D A N G I P E N G E M B A N G A N K A R I R A S N K E M E N T E R I A N K E S E H ATA N

1
Sekretariat akreditasi 2
memeriksa dan meneliti
kelengkapan data unsur, Data lengkap di 3
subunsur, dan komponen teruskan ke tim
penilai Tim penilai melakukan
akreditasi Tim penilai
penelitian dan penilaian
terhadap data unsur, subunsur melakukan
dan komponen 4 penilaian

Ketua tim akreditasi


6 melakukan rapat
penilaian akhir
7 Laporan hasil
penilaian disampaikan
kepada pimpinan unit
Pimpinan unit
akreditasi
8 pengakreditasian
menetapkan tingkat
kelayakan penyelenggaraan
uji
Pimpinan unit
mengeluarkan sertifikat
akreditasi
38
UNSUR DAN SUB UNSUR AKREDITASI
1) Tim penguji adalah tenaga yang kompeten
sesuai dengan peraturan perundangan
2) Tersedia tim penguji dari satu atau lebih
jenis jabatan fungsional kesehatan sesuai instansi/fasilitas pelayanan kesehatan/fasilitas
dengan kebutuhan peserta uji pelayanan kesehatan lainnya yang dipimpin oleh
3) Kejelasan tugas, peran, dan tanggung pejabat pimpinan tinggi pratama
jawab tim penguji
4) Keanggotaan tim penguji dikaji ulang secara
regular dan kalau perlu dilakukan UNSUR
perubahan UNSUR PENGUJI PENYELENGGARA
UJI

UNSUR MATERI UJI

Uji portofolio merupakan satu metode wajib dalam pelaksanaan


uji kompetensi. Namun untuk metode uji tulis, uji lisan atau uji
praktik merupakan metode uji pilihan 39
Permenkes 18 tahun 2017
Unsur dan Sub Unsur Akreditasi
JUMLAH
STANDAR
PARAMETER
Standar 1 : PENILAIAN
Penyelenggara Uji (Instansi Penyelenggara) Setiap elemen penilaian
1. Sub unsur 1 Analisis kebutuhan dan 8 Nilai 0 Tidak terpenuhi
perencanaan kebutuhan Nilai 2 Ada, tapi tidak
2. Sub unsur 2 Tim pelaksana uji 3 terpenuhi
3. Sub unsur 3 Fasilitas pelaksanaan uji 3
4. Sub unsur 4 Penjaminan mutu 3 Nilai 4 Terpenuhi
14
Standar 2 : (di cek sesuai jenis JF nya)
Penguji
Kualifikasi tim penguji 16 Kategori A ; nilai >84
16
Standar 3 : (di cek sesuai jenis JF nya) Kategori B ; nilai 75 - 84
Materi Uji Kategori C : nilai 65 - 74
1. Sub unsur Uji portopolio 5
Tidak terakreditasi < 65
2. Sub unsur uji lisan 4
3. Sub unsur uji tulis 4
4. Sub unsur uji praktek 4
17
TOTAL 47
PENILAIAN DAN PENETAPAN AKREDITASI
A. PENILAIAN B . M E TO D E P E N I L A I A N D . M A S A B E R L A K U S E RT I F I K AT A K R E D I TA S I
1. Tim penilai ditetapkan oleh unit Masa berlaku sertifikat akreditasi instansi penyelenggara uji :
pelaksana akreditasi. Tim penilai
1. Telusur Dokumen a. Kategori A adalah 5 (lima) tahun;
bertugas memutuskan hasil akhir 2. Observasi (apabila b. Kategori B adalah 3 (tiga) tahun;
penilaian akreditasi dan diperlukan) c. Kategori C adalah 2 (dua) tahun.
menyampaikan laporan akreditasi. 3. Wawancara (apabila Sertifikat di tandatangani oleh Pimpinan Tinggi Pratama di
2. Anggota Tim Penilai terdiri dari ASN Kementerian Kesehatan yang membidangi pengembangan karir
diperlukan).
dan Praktisi yang memiliki ASN.
kompetensi dalam menilai unsur, C . P E N E TA PA N
sub unsur dan komponen akreditasi
E . R E - A K R E D I TA S I
Kategori A ; nilai >84
dalam penyelenggaraan uji; Tiga bulan sebelum habis masa berlaku sertifikat akreditasi maka
Kategori B ; nilai 75 - 84
3. Susunan tim penilai terdiri dari instansi dapat mengaju kembali melalui mekanisme
Kategori C : nilai 65 - 74
jumlah tim penilai akreditasi adalah penyelenggaraan akreditasi.
Tidak terakreditasi < 65
ganjil paling sedikit berjumlah 3
(tiga) orang.
MONITORING DAN EVALUASI

A . M O N I TO R I N G D A N E VA L U A S I T E R H A D A P
P E N Y E L E N G G A R A U J I T E R A K R E D I TA S I
2

B . A U D I T A K R E D I TA S I 3

C. PENGADUAN PELAKSANAAN 1
A K R E D I TA S I
5

D. SANKSI
1

2
Contoh Sertifikat Akreditasi Ukom JFK
PERALIHAN
A. Proses rekomendasi yang dilakukan sebelum peraturan ini ditetapkan dan
masih tetap berlaku sampai dengan habis masa berlakunya, melalui
surat rekomendasi uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan yang
dikeluarkan oleh Kepala Pusat Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia atau
Direktur Pembinaan dan Pengawasan Kementerian Kesehatan

B. Akreditasi uji kompetensi ini mulai berlaku selambatnya 1 (satu) tahun setelah
ditetapkan.
Strategi Pencapaian Target Akreditasi Penyelenggaraan Ukom JFK
2022 s.d 2024

2022 2023 2024


Keterangan
➢ 25 % dari 397 sama dengan 99 Instansi ➢ 60 % dari 397 sama dengan 238 ➢ 100 % dari 397 sama dengan 397
1. Target Instansi
Instansi Instansi
➢ 34 Dinas Kesehatan Provinsi, 33 RS UPT ➢ 7 KKP, 4 BBFK dan 137 Dinkes ➢ 159 Dinkes Kab/Kota
Vertikal Kemenkes, 34 Kota (Ibukota Kab/Kota
Provinsi)→ 101
2. Kegiatan
a. Penyusunan ➢ Penyusunan Pedoman Akreditasi ➢ Permenkes Tentang Ukom dan ➢ Permenkes Tentang Ukom dan
Pedoman ➢ Surat Edaran Dirjen Nakes ke Daerah untuk akreditasi akreditasi
b. Sosialisasi persiapan dan pengajuan Akreditasi dilampirkan ➢ Sosialisasi ➢ Sosialisasi
c. Pembekalan Tim dengan pedoman akreditasi
➢ Pelaksanaan Akreditasi ➢ Pelaksanaan Akreditasi
Akreditasi ➢ Sosialisasi dan uji coba
➢ Pengembangan Aplikasi E ➢ Pengembangan Aplikasi E
d. Pelaksanaan ➢ Pembekalan Tim Akreditasi & Pembentukan Akreditasi Akreditasi
Akreditasi ➢ Pelaksanaan Akreditasi ➢ Pendampingan ➢ Pendampingan
e. Sistem Informasi E
➢ Pengembangan Aplikasi E Akreditasi ➢ Binwas ➢ Binwas
Akreditasi

45
Dinas Kesehatan Provinsi Rumah Sakit
Dinas Kesehatan Kab/Kota
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Dinkes Prov. DIY Dinkes Kota Yogyakarta RSUP Sanglah Denpasar
Dinkes Prov. Jateng Dinkes Kota Semarang RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado
Dinkes Prov. Bali Dinkes Kab. Bandung RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso
Dinkes Prov. Jatim Dinkes Kota Surabaya RSJ Dr. Marzoeki Mahdi Bogor
Dinkes Prov. Kaltim Dinkes Kab. Kupang RSUD Kab. Buleleng
TARGET Dinkes Prov. Kalsel Dinkes Kab. Manokwari
PMN RS Mata Cicendo Bandung
RSUP Dr. Rivai Abdullah
INSTANSI Dinkes Prov. DKI Jakarta Dinkes Kab. Semarang RSUD 45 Kab. Kuningan
Dinkes Prov. Gorontalo Dinkes Kab. Serang
TAHUN 2022 Dinkes Prov. Riau Dinkes Kota Ambon
RS Otak Dr. Drs. M. Hatta Bukittinggi
RSUP H. Adam Malik
Dinkes Prov. Malut Dinkes Kota Balikpapan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Dinkes Prov. Bengkulu RSUP Dr. Rivai Abdullah Palembang
Dinkes Kota Banda Aceh RS Kanker Dharmais
Dinkes Prov. Jambi Dinkes Kota Bandar Lampung RSUP Persahabatan
Dinkes Prov. NTB
Dinkes Kota Banjarmasin RSUP Fatmawati
Dinkes Prov. Kep. Bangka Belitung Dinkes Kota Bengkulu RSUP Dr. Sardjito
Dinkes Prov. Sumbar Dinkes Kota Denpasar RSUD Kota Cilegon
RS Jiwa Dr. H. Marzoeki Mahdi
Dinkes Prov. Sumsel Dinkes Kota Gorontalo RSUP Sanglah Denpasar
Dinkes Prov. Sumut Dinkes Kab. Jayapura RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Dinkes Prov. Sulut Dinkes Kota Jambi RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
Dinkes Prov. Lampung Dinkes Kota Kendari RSUD Kab. Buleleng
Dinkes Prov. Sulteng Dinkes Kota Makassar RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
Dinkes Prov. Kepri RSUP Dr. Kariadi Semarang
Dinkes Kota Mamuju RSUP H. Adam Malik Medan
Dinkes Prov. Papua Barat
Dinkes Kota Manado RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro
Dinkes Prov. NTT
Dinkes Kota Mataram RSUD Sele Be Solu
Dinkes Prov. Aceh
Dinkes Kota Medan RSUD Wangaya Kota Denpasar
Dinkes Prov. Sultra RSUD Kab. Sidoarjo
Dinkes Kota Padang
Dinkes Prov. Sulbar RS Ketergantungan Obat Jakarta
Dinkes Prov. Banten
Dinkes Kota Palangkaraya RSUP Dr. M. Djamil Padang
Dinkes Prov. Kalteng Dinkes Kota Palembang RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
Dinkes Prov. Sulsel Dinkes Kota Palu RS Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang
Dinkes Kota Pangkalpinang RSUP Dr. Sitanala Tangerang
Dinkes Prov. Papua
Dinkes Kota Pekanbaru RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo
Dinkes Prov. Jawa Barat
RSU Bangli
Dinkes Prov. Kalbar Dinkes Kota Tanjungpinang
RSUD dr. Dradjat Prawiranegara
Dinkes Prov. Kaltara Dinkes Kota Tarakan RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Dinkes Prov. Maluku Dinkes Kota Ternate
137 Dinas Kesehatan Kab/Kota
Dinkes Kab. Bondowoso Dinkes Kab. Kendal
Dinkes Kab. Aceh Tengah Dinkes Kab. Lembata
Dinkes Kab. Boyolali Dinkes Kab. Kep. Anambas
Dinkes Kab. Kaimana
Dinkes Kab. Brebes Dinkes Kab. Kep. Aru Dinkes Kab. Lhokseumawe
Dinkes Kab. Kotawaringin Barat Dinkes Kab. Buleleng Dinkes Kab. Kep. Mentawai Dinkes Kab. Lima Puluh Kota
Dinkes Kab. Aceh Selatan Dinkes Kab. Bulukumba Dinkes Kab. Kep. Meranti Dinkes Kab. Lingga
Dinkes Kab. Agam Dinkes Kab. Bungo Dinkes Kab. Kep. Sangihe
Dinkes Kab. Alor Dinkes Kab. Buton Selatan Dinkes Kab. Lombok Barat
Dinkes Kab. Kep. Talaud
TARGET Dinkes Kab. Asahan
Dinkes Kab. Badung
Dinkes Kab. Ciamis
Dinkes Kab. Cianjur
Dinkes Kab. Kepahiang
Dinkes Kab. Kepulauan Meranti
Dinkes Kab. Lombok Tengah
Dinkes Kab. Lombok Timur
INSTANSI Dinkes Kab. Banggai
Dinkes Kab. Banggai Laut
Dinkes Kab. Cilacap
Dinkes Kab. Cirebon
Dinkes Kab. Kepulauan Selayar Dinkes Kab. Lombok Utara
Dinkes Kab. Kerinci
TAHUN 2023 Dinkes Kab. Bangka
Dinkes Kab. Dairi
Dinkes Kab. Deli Serdang Dinkes Kab. Ketapang
Dinkes Kab. Lumajang
Dinkes Kab. Luwu Timur
Dinkes Kab. Bangka Barat Dinkes Kab. Demak Dinkes Kab. Klaten
Dinkes Kab. Bangka Tengah Dinkes Kab. Klungkung Dinkes Kab. Luwu Timur
Dinkes Kab. Dompu
Dinkes Kab. Bangli Dinkes Kab. Ende Dinkes Kab. Kolaka Dinkes Kab. Madiun
Dinkes Kab. Banjar Dinkes Kab. Enrekang Dinkes Kab. Konawe Selatan Dinkes Kab. Magelang
Dinkes Kab. Banjarnegara Dinkes Kab. Fakfak Dinkes Kab. Kotabaru
Dinkes Kab. Magelang
Dinkes Kab. Bantul Dinkes Kab. Kotawaringin Barat
Dinkes Kab. Flores Timur Dinkes Kab. Magetan
Dinkes Kab. Banyuasin Dinkes Kab. Garut Dinkes Kab. Kuantan Singingi
7 KKP diantaranya : Dinkes Kab. Kudus Dinkes Kab. Majalengka
Dinkes Kab. Banyumas Dinkes Kab. Gianyar
Dinkes Kab. Gowa Dinkes Kab. Kulon Progo Dinkes Kab. Malaka
Dinkes Kab. Banyuwangi Dinkes Kab. Kuningan
(KKP) Kelas I Medan; (KKP) Kelas I Dinkes Kab. Barito Kuala
Dinkes Kab. Gresik Dinkes Kab. Malang
Dinkes Kab. Grobogan Dinkes Kab. Kupang
Batam; (KKP) Kelas I Tanjung Priok; (KKP) Dinkes Kab. Barru Dinkes Kab. Malinau
Dinkes Kab. Gunungkidul Dinkes Kab. Kutai Barat
Kelas I Soekarno Hatta; (KKP) Kelas I Dinkes Kab. Batang Dinkes Kab. Hulu Sungai Tengah Dinkes Kab. Kutai Timur Dinkes Kab. Maluku Barat Daya
Surabaya; (KKP) Kelas I Denpasar; (KKP) Dinkes Kab. Batang Hari Dinkes Kab. Hulu Sungai Utara Dinkes Kab. Labuhan Batu Dinkes Kab. Maluku Tengah
Kelas I Makassar; Dinkes Kab. Bekasi Dinkes Kab. Humbang Hasundutan Dinkes Kab. Labuhanbatu Dinkes Kab. Maluku Tenggara
Dinkes Kab. Belitung Dinkes Kab. Indragiri Hilir Dinkes Kab. Labuhanbatu Selatan
Dinkes Kab. Belitung Timur Dinkes Kab. Indragiri Hulu Dinkes Kab. Lamongan
4 BBFK diantaranya : Dinkes Kab. Belu Dinkes Kab. Indramayu Dinkes Kab. Lebak
Dinkes Kab. Bengkalis Dinkes Kab. Jayawijaya
BPFK Jakarta Dinkes Kab. Jembrana
Dinkes Kab. Bengkayang
Dinkes Kab. Jeneponto
Dinkes Kab. Bengkulu Selatan Dinkes Kab. Jepara
BPFK Surabaya
Dinkes Kab. Bengkulu Utara Dinkes Kab. Jombang
BPFK Medan Dinkes Kab. Berau Dinkes Kab. Kaimana
Dinkes Kab. Biak Numfor Dinkes Kab. Kampar
BPFK Makasar
Dinkes Kab. Binjai Dinkes Kab. Kapuas
Dinkes Kab. Blitar Dinkes Kab. Karanganyar
Dinkes Kab. Blora Dinkes Kab. Karangasem
Dinkes Kab. Bogor Dinkes Kab. Karimun
Dinkes Kab. Karo
Dinkes Kab. Bojonegoro
Dinkes Kab. Kebumen
Dinkes Kab. Bolaang Mongondow Selatan Dinkes Kab. Kediri
Dinkes Kab. Sukoharjo Dinkes Kota Bandung
Dinkes Kab. Sumba Barat Dinkes Kota Banjar
Dinkes Kab. Sumba Tengah Dinkes Kota Banjarbaru
Dinkes Kab. Mandailing Natal Dinkes Kab. Pasangkayu Dinkes Kab. Sumba Timur Dinkes Kota Batam
Dinkes Kab. Manggarai Dinkes Kab. Paser Dinkes Kab. Sumbawa Dinkes Kota Baubau
Dinkes Kab. Pasuruan Dinkes Kab. Sumbawa Barat Dinkes Kota Bekasi
Dinkes Kab. Manggarai Barat
Dinkes Kab. Pati Dinkes Kab. Sumenep Dinkes Kota Bima
Dinkes Kab. Manokwari Selatan Dinkes Kab. Pekalongan Dinkes Kab. Sungai Utara Dinkes Kota Binjai
TARGET Dinkes Kab. Maros Dinkes Kab. Pelalawan Dinkes Kab. Tabalong Dinkes Kota Blitar
Dinkes Kab. Maybrat Dinkes Kab. Tabanan Dinkes Kota Bogor
INSTANSI Dinkes Kab. Merangin
Dinkes Kab. Pesisir Selatan
Dinkes Kab. Pidie Dinkes Kab. Takalar Dinkes Kota Bontang
TAHUN 2024 Dinkes Kab. Merauke Dinkes Kab. Pinrang Dinkes Kab. Tanah Bumbu
Dinkes Kab. Tanah Datar
Dinkes Kota Cilegon
Dinkes Kota Cimahi
Dinkes Kab. Minahasa Dinkes Kab. Pohuwato
Dinkes Kab. Ponorogo Dinkes Kab. Tanah Laut Dinkes Kota Cirebon
Dinkes Kab. Minahasa Utara Dinkes Kab. Tangerang Dinkes Kota Depok
Dinkes Kab. Purbalingga
Dinkes Kab. Morowali Utara Dinkes Kab. Purwakarta
Dinkes Kab. Tanjung Jabung Barat Dinkes Kota Dumai
159 Dinas Kesehatan Dinkes Kab. Muaro Jambi Dinkes Kab. Purworejo
Dinkes Kab. Tanjung Jabung Timur Dinkes Kota Gunungsitoli
Dinkes Kab. Tapanuli Tengah
Kab/Kota Dinkes Kab. Nagekeo Dinkes Kab. Raja Ampat Dinkes Kab. Tapin
Dinkes Kota Kediri
Dinkes Kab. Natuna Dinkes Kab. Rembang Dinkes Kota Kupang
Dinkes Kab. Tebo
Dinkes Kab. Ngawi Dinkes Kab. Rokan Hilir Dinkes Kota Langsa
Dinkes Kab. Tegal
Dinkes Kab. Rote Ndao Dinkes Kota Lhokseumawe
Dinkes Kab. Nias Dinkes Kab. Teluk Bintuni
Dinkes Kota Sorong Dinkes Kab. Sabu Raijua Dinkes Kab. Teluk Wondama Dinkes Kota Madiun
Dinkes Kab. Nias Selatan Dinkes Kota Magelang
Dinkes Kota Sukabumi Dinkes Kab. Sambas Dinkes Kab. Temanggung
Dinkes Kab. Nias Utara Dinkes Kab. Samosir Dinkes Kota Malang
Dinkes Kota Sungai Penuh Dinkes Kab. Timor Tengah Selatan
Dinkes Kab. Pacitan Dinkes Kab. Sanggau Dinkes Kab. Timor Tengah Utara Dinkes Kota Metro
Dinkes Kota Tasikmalaya Dinkes Kab. Padang Lawas Dinkes Kota Padang Panjang
Dinkes Kab. Sarolangun Dinkes Kab. Toba
Dinkes Kota Tebing Tinggi Dinkes Kab. Padang Lawas Utara Dinkes Kab. Siak Dinkes Kab. Toli-toli Dinkes Kota Padangsidimpuan
Dinkes Kota Tegal Dinkes Kab. Sijunjung Dinkes Kab. Trenggalek Dinkes Kota Palangka Raya
Dinkes Kab. Padang Pariaman
Dinkes Kota Tual Dinkes Kab. Sikka Dinkes Kab. Tuban Dinkes Kota Pariaman
Dinkes Kab. Pamekasan
Dinkes Kab. Aceh Barat Daya Dinkes Kab. Sinjai Dinkes Kab. Tulungagung Dinkes Kota Payakumbuh
Dinkes Kab. Pandeglang Dinkes Kab. Wajo Dinkes Kota Pekalongan
Dinkes Kab. Balangan Dinkes Kab. Situbondo
Dinkes Kab. Pangandaran Dinkes Kab. Sleman Dinkes Kab. Wonogiri Dinkes Kota Pematangsiantar
Dinkes Kab. Mamasa
Dinkes Kab. Pangkajene dan Dinkes Kab. Solok Selatan Dinkes Kab. Wonosobo Dinkes Kota Prabumulih
Dinkes Kab. Nabire Dinkes Kab.Melawi
Kepulauan Dinkes Kab. Sorong Dinkes Kota Purwakarta
Dinkes Kab. Ogan Komering Ulu
Dinkes Kab. Pasaman Dinkes Kab. Sorong Selatan Dinkes Kota Salatiga
Dinkes Kab. Pemalang Dinkes Kota Semarang
Dinkes Kab. Pasaman Barat Dinkes Kab. Sragen
Dinkes Kab. Subang Dinkes Kota Sibolga
Dinkes Kab. Sukabumi Dinkes Kota Singkawang
Dinkes Kota Solok
AKREDITASI UKOM

JULI AGUTUS SEPT OKT NOV DES Target Selesai


NO RENCANA KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Surat Edaran ke Daerah untuk


persiapan dan pengajuan
Akreditasi

2 Rapat koordinasi pelaksanaan


Akreditasi

3 Pengusulan dari Instansi


Penyelenggara Ukom

4 Verivikasi dan Penilaian


Akreditasi

5 Penetapan Instansi
terakreditasi

6 Pembinaan dan Pengawasan


pelaksanaan Uji Kompetensi
JFK
PELAKSANAAN PENILAIAN AKREDITASI
PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI JFK
Kegiatan Akreditasi Penyelenggaraan
Ukom JFK

2023
2022 ➢ Sosialisasi

2021 ➢ Pembimbingan dan


➢ Sosialisasi
Pendampingan Pelaksanaan
➢ Pembimbingan dan Akreditasi
➢ Penyusunan Pedoman Akreditasi Pendampingan Pelaksanaan
➢ Pembekalan Tim Akreditasi
➢ Surat Edaran Dirjen Nakes ke Akreditasi
Daerah untuk persiapan dan ➢ Pelaksanaan Akreditasi
pengajuan Akreditasi ➢ Pembekalan Tim Akreditasi
➢ Sosialisasi dan uji coba ➢ Pembinaan dan Pengawasan
➢ Pelaksanaan Akreditasi
➢ Pembekalan Tim Akreditasi &
Pembentukan ➢ Pembinaan dan Pengawasan
➢ Pelaksanaan Akreditasi
➢ Pengembangan Aplikasi E Akreditasi
51
Unsur dan Sub Unsur Akreditasi
1. Analisis Kebutuhan dan Perencanaan Kebutuhan
STANDAR POKOK PIKIRAN
▪ Analisis Kebutuhan dan Perencanaan Kebutuhan A. Instansi pengguna pejabat fungsional kesehatan melalui pejabat pembina kepegawaian di
pejabat fungsional kesehatan untuk Uji pusat dan didaerah perlu memfasilitasi pengembangan karir para pegawainya dengan
Kompetensi diidentifikasi dan tercermin dalam menetapkan perencanaan penyelenggaraan uji kompetensi yang disediakan bagi pejabat
perencanaan. Peluang untuk pengembangan dan fungsional kesehatan sesuai dengan kebutuhan yang ada di wilayah kerjanya.
peningkatan kualitas penyelenggaraan uji
kompetensi diidentifikasi dan dituangkan dalam B. Penilaian kebutuhan terhadap penyelenggaraan uji kompetensi dilakukan dengan
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan data jumlah, jenis, kategori, jenjang dan kualifikasi pejabat fungsional yang
kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) akan naik jenjang, pengangkatan pertama, perpindahan jabatan, alih kategori, promosi dan
tahun. penyesuaian yang kemudian dianalisis sebagai bahan penyusunan rencana
penyelenggaraan uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan.
KRITERIA
▪ Di Instansi penyelenggara uji ditetapkan jadwal C. Rencana kebutuhan uji kompetensi dituangkan dalam bentuk rencana lima tahunan dan
ujian untuk jenis-jenis jabatan fungsional rencana tahunan berupa proposal uji kompetensi dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan yang
kesehatan yang disediakan bagi pejabat diuraikan lebih lanjut dalam rencana kegiatan bulanan, baik untuk kegiatan sosialisasi,
fungsional kesehatan dan dilakukan kerja sama pembekalan tim penguji, konsultasi uji dan pelaksanaan uji dengan memperhatikan periode
untuk mengidentifikasi dan merespons kenaikan jenjang jabatan.
kebutuhan dan harapan pejabat fungsional
kesehatan akan fasilitasi pelaksanaan uji
kompetensi yang dituangkan dalam
perencanaan.
Analisis Kebutuhan dan Perencanaan Kebutuhan
TELUSURI DOKUMEN
ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN DI SKOR
MATERI DOKUMEN EKSTERNAL
DEFINISI OPERASIONAL SASARAN INSTANSI
TELUSUR SEBAGAI ACUAN
PENYELENGGARA
1. Ditetapkan peserta uji Instansi penyelenggara menetapkan Instansi Daftar calon Data verifikasi pejabat Permenkes tentang 0
berdasarkan prioritas prioritas perpindahan jabatan Penyelenggara Uji peserta uji fungsional penyelenggaraan uji
untuk perpindahan pejabat fungsional berdasarkan data kompetensi
jabatan yang sesuai
Hasil maping data PermenPAN-RB masing- 2
pejabat fungsional masing Jabatan Fungsional
Kesehatan
Dokumen administrasi Pedoman Formasi Jabatan 4
peserta uji Fungsional Kesehatan
2. Ditetapkan peserta uji Intansi penyelenggara menetapkan Instansi Daftar calon Data verifikasi pejabat Permenkes tentang 0
berdasarkan prioritas prioritas kenaikan jenjang pejabat Penyelenggara Uji peserta uji fungsional penyelenggaraan uji
untuk kenaikan jenjang fungsional berdasarkan data yang kompetensi
sesuai
Hasil maping data PermenPAN-RB masing- 2
pejabat fungsional masing Jabatan Fungsional
Kesehatan
Dokumen administrasi Pedoman Formasi Jabatan 4
peserta uji Fungsional Kesehatan
3. Ditetapkan peserta uji Intansi penyelenggara menetapkan Instansi Daftar calon Data verifikasi pejabat Permenkes tentang 0
berdasarkan prioritas prioritas alih kategori pejabat Penyelenggara Uji peserta uji fungsional penyelenggaraan uji
untuk alih kategori fungsional berdasarkan data yang kompetensi
sesuai
Hasil maping data PermenPAN-RB masing- 2
pejabat fungsional masing Jabatan Fungsional
Kesehatan
Dokumen administrasi Pedoman Formasi Jabatan 4
peserta uji Fungsional Kesehatan
Analisis Kebutuhan dan Perencanaan Kebutuhan
TELUSURI DOKUMEN

ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN DI SKOR


DOKUMEN EKSTERNAL
DEFINISI OPERASIONAL SASARAN MATERI TELUSUR INSTANSI
SEBAGAI ACUAN
PENYELENGGARA
4. Tersedia informasi Instansi penyelenggara Instansi Bukti fisik Bukti fisik Permenkes tentang
tentang uji dari jenis menyediakan informasi penyelenggara/ pemberitahuan jadwal pemberitahuan jadwal penyelenggaraan uji 0
jabatan fungsional dan tentang uji dan jadwal ujian peserta uji pejabat ujian melalui surat/ ujian melalui surat/ kompetensi
jadwal ujian. melalui surat/ media fungsional media elektronik/ media elektronik/
2
elektronik/ website/ website/ undangan website/ undangan
sosialisasi pertemuan sosialisasi pertemuan sosialisasi
4

5. Ada upaya untuk Instansi penyelenggara Instansi Bukti fisik sosialiasi Materi sosialisasi 1. Permenkes tentang
mensosialisasikan melakukan sosialisasi Penyelenggara melalui media uji kompetensi penyelenggaraan uji 0
kepada para pejabat tentang uji kompetensi elektronik/ website/ kompetensi
fungsional kesehatan. kepada pejabat fungsional undangan pertemuan 2. PermenPAN-RB masing-
2
melalui media elektronik/ sosialisasi kepada masing Jabatan Fungsional
website/pertemuan seluruh pejabat Kesehatan
fungsional kesehatan di 3. Pedoman Formasi Jabatan 4
instansinya Fungsional Kesehatan
4. Standar kompetensi jabatan
fungsional kesehatan
Analisis Kebutuhan dan Perencanaan Kebutuhan
TELUSURI DOKUMEN
ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN DI INSTANSI DOKUMEN EKSTERNAL SKOR
DEFINISI OPERASIONAL SASARAN MATERI TELUSUR
PENYELENGGARA SEBAGAI ACUAN
6 Ada Informasi Dilakukan survei terkait Instansi Bukti fisik kerangka Kerangka acuan survei, bukti Permenkes tentang
tentang kebutuhan dan kebutuhan dan harapan Penyelenggara acuan survei, bukti pelaksanaan survei, atau penyelenggaraan uji kompetensi
harapan pejabat pejabat fungsional tentang pelaksanaan survei, mekanisme memperoleh PermenPAN-RB masing-masing
fungsional tentang materi dan metode uji atau atau mekanisme informasi kebutuhan pejabat Jabatan Fungsional Kesehatan 0
materi dan metode uji kegiatan lainnya terkait memperoleh informasi fungsional, Hasil survei/ hasil
melalui survei kegiatan dengan uji sebelum kebutuhan pejabat kegiatan lain untuk
2
lainnya. diselenggarakan uji fungsional, hasil survei/ memperoleh informasi
hasil kegiatan lain kebutuhan pejabat fungsional
untuk memperoleh 4
informasi kebutuhan
pejabat fungsional
7. Ada perencanaan Terdapatnya perencanaan Ketua Bukti fisik formasi/peta Hasil analisis kebutuhan 1. Pedoman tentang
yang disusun penyusunan analisis penyelenggara jabatan fungsional pejabat fungsional penyelenggaraan uji 0
berdasarkan analisis kebutuhan pejabat uji kesehatan di kesehatan/ kompetensi
kebutuhan pejabat fungsional kesehatan instansinya Formasi jabatan 2. Pedoman tentang masing-
2
fungsional Kesehatan fungsional/peta jabatan masing Jabatan Fungsional
Kesehatan
3. Pedoman Formasi Jabatan 4
Fungsional Kesehatan

8. Pimpinan Instansi Pimpinan Instansi Pimpinan Bukti fisik penyusunan Bukti fisik rekam rapat Pedoman tentang
Pengguna Pejabat Pengguna Pejabat instansi perencanaan penyusunan perencanaan penyelenggaraan uji kompetensi 0
Fungsional Kesehatan Fungsional Kesehatan pengguna, tim penyelenggaraan uji/ penyelenggaraan antara
menyepakati metode menyepakati metode uji dan penguji materi uji dan metode kebutuhan dan harapan para
2
uji dan materi uji materi uji bersama dengan uji yang disepakati pejabat fungsional dengan
bersama dengan tim tim penguji sesuai dengan tugas pokok organisasi dan
penguji kebutuhan dan tugas pokok formasi jabatan fungsional 4
organisasi kesehatan
STANDAR KRITERIA

Persyaratan tim pelaksana uji harus memenuhi Tersedianya tim pelaksana uji di Instansi Penyelenggara
jenis dan jumlah ketenagaan yang dipersyaratkan uji, yang terdiri dari 3 (tiga) bidang (Bidang
dalam peraturan. Perencanaan, Bidang Sistem Informasi, Bidang
Pembinaan dan Pengawasan) serta 1 (satu) sekretariat

POKOK PIKIRAN
2. TIM Agar penyelenggaraan uji dikelola dengan baik, efektif dan efisien, maka harus ada tim yang kompeten untuk
PELAKSANA UJI mengelola penyelenggaraan uji tersebut

TELUSURI DOKUMEN

0 = tidak terpenuhi DOKUMEN


DOKUMEN
ELEMEN PENILAIAN MATERI DI INSTANSI SKOR
DEFINISI OPERASIONAL SASARAN EKSTERNAL
2 = ada, tapi tidak terpenuhi TELUSUR PENYELENG
SEBAGAI ACUAN
GARA
4 = terpenuhi Tersedianya tim pelaksana uji di
1. Terdapat ketua, Instansi Penyelenggara uji, yang Pedoman tentang
Tim 0
koordinator, dan Tim terdiri dari 3 bidang (Bidang Bukti fisik SK tim SK tim penyelenggaraan
Pelaksana 2
anggota pelaksana Perencanaan, Bidang Sistem pelaksana uji pelaksana uji uji kompetensi
Uji 4
uji Informasi, Bidang Pembinaan dan
Pengawasan) dan 1 sekretariat,
Bukti fisik uraian 0
2. Terdapat kejelasan Pedoman tentang
Tim 3 Bidang dan 2
tugas masing-masing Terdapat uraian tugas masing- SK tim penyelenggaraan
Pelaksana Sekretariat dalam 4
bidang dan anggota masing Bidang dan Sekretariat pelaksana uji uji kompetensi
Uji SK tim pelaksana
bidang sekretariat
uji
Bukti fisik
pemenuhan tugas 0
3. Terdapat bukti Instansi penyelenggara membuat Tim dalam bentuk Pedoman tentang
SK tim
pemenuhan tugas dokumen bukti pemenuhan Pelaksana pelaporan penyelenggaraan
pelaksana uji 2
pelaksana uji tugas pelaksana uji kompetensi Uji masing-masing uji kompetensi
bidang dan
sekretariat 4
STANDAR KRITERIA

Pelaksanaan uji harus 1. Lokasi ujian harus terjangkau


memenuhi persyaratan lokasi, 2. Ruang ujian harus memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan,
bangunan dan ruang, kemudahan, dan sesuai kebutuhan.
prasarana dan peralatan. 3. Prasarana uji tersedia, terpelihara, dan berfungsi dengan baik untuk
menunjang akses, keamanan, kelancaran dalam pelaksanaan ujian.
4. Apabila dilakukan uji praktik maka peralatan medis dan non medis tersedia,
terpelihara, dan berfungsi dengan baik untuk menunjang akses, keamanan,
kelancaran dalam pelaksanaan ujian

3. FASILITAS POKOK PIKIRAN


a. Penentuan tempat ujian perlu memperhatikan kebutuhan dan mudah diakses,
PELAKSANAAN UJI b. tempat ujian harus dilengkapi dengan prasarana yang dipersyaratkan.
c. Prasarana yang dipersyaratkan meliputi: meja dan kursi, instalasi listrik, sistem tata udara, sistem pencahayaan,
pencegahan dan penanggulangan kebakaran, dan prasarana lain sesuai dengan kebutuhan.
0 = tidak terpenuhi d. Prasarana tersebut harus dipelihara dan berfungsi dengan baik.
e. Tempat ujian harus dilengkapi dengan peralatan medis dan non medis klinis sesuai dengan jenis kompetensi
2 = ada, tapi tidak terpenuhi
yang diujikan
4 = terpenuhi TELUSURI DOKUMEN

DOKUMEN DI
ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN SKOR
DEFINISI INSTANSI
SASARAN MATERI TELUSUR EKSTERNAL
OPERASIONAL PENYELENGGAR
SEBAGAI ACUAN
A

1. Tersedia fasilitas ujian sesuai Fasilitas ujian yang Tempat uji, Bukti fisik lembar lembar checklist Pedoman tentang 0
kebutuhan memadahi lokasi, bahan uji, checklist ketersediaan penyelenggaraan 2
dan bangunan ketersediaan fasilitas uji uji kompetensi 4
fasilitas uji

2. Pengaturan ruang Sudah jelas Tempat uji, Bukti fisik lembar lembar checklist Pedoman tentang 0
mengakomodasi kepentingan lokasi, dan checklist ketersediaan penyelenggaraan 2
ujian, pengaturan ruangan bangunan ketersediaan fasilitas uji uji kompetensi 4
memperhatikan fungsi, keamanan, fasilitas uji
kenyamanan, dan kemudahan.

3. Untuk uji praktik tersedia Tersedia peralatan Peralatan dan Bukti fisik lembar lembar checklist Pedoman tentang 0
peralatan medis dan non medis medis dan non medis bahan uji praktik checklist ketersediaan penyelenggaraan 2
sesuai jenis pelayanan yang untuk uji praktik dan ketersediaan fasilitas uji, uji kompetensi 4
disediakan dan peralatan medis sudah dikalibrasi fasilitas uji, instrumen uji
dan non medis sudah di kalibrasi. instrumen uji praktik praktik
STANDAR KRITERIA

Penjaminan penerapan standar Pimpinan Instansi Penyelenggara Uji menetapkan


penyelenggaraan uji sesuai dengan ketentuan penanggung jawab manajemen mutu yang bertanggung
yang telah ditetapkan. Penjaminan mutu jawab untuk mengkoordinasikan, memonitor kegiatan
dilakukan oleh Bidang Pembinaan dan peningkatan mutu penyelenggaraan uji dan membudayakan
Pengawasan tim pelaksana uji di Instansi perbaikan kinerja yang berkesinambungan secara konsisten
penyelenggara uji yang bertanggung jawab dengan tata nilai, visi, misi, dan tujuan organisasi.
dalam menjamin kualitas penyelenggaraan uji

POLA PIKIR
4. PENJAMINAN Perlu adanya koordinasi, pemantauan, dan membudayakan kegiatan perbaikan mutu penyelenggaraan uji secara
MUTU berkesinambungan dalam upaya menjamin pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu dan kinerja.
TELUSURI DOKUMEN

DOKUMEN DI DOKUMEN
0 = tidak terpenuhi ELEMEN PENILAIAN MATERI INSTANSI EKSTERNAL SKOR
DEFINISI OPERASIONAL SASARAN
TELUSUR PENYELENGGAR SEBAGAI
2 = ada, tapi tidak terpenuhi A ACUAN

1. Pimpinan instansi menetapkan Sudah jelas Pimpinan SK Bukti keterlibatan Pedoman


4 = terpenuhi penanggung jawab manajemen instansi dalam menetapkan tentang
0
mutu adalah koordinator bidang penanggung jawab penyelenggaraa
2
pembinaan dan pengawasan manajemen mutu n uji kompetensi
4
dalam tim pelaksana tingkat
instansi.

2. Ada kejelasan tugas, wewenang Tugas dan wewenang dan Penanggung SK tim SK tim pelaksana Pedoman
dan tanggung jawab tanggungjawab diatur dalam jawab pelaksana uji tentang 0
penanggung jawab manajemen SK manajemen uji penyelenggaraa 2
mutu. mutu n uji kompetensi 4

3. Ada pedoman peningkatan mutu Ada pedoman peningkatan Penanggung Pedoman Pedoman Pedoman
dan kinerja yang disusun mutu dan kinerja yang jawab peningkata peningkatan mutu tentang
bersama oleh penangung jawab disusun bersama oleh manajemen n mutu dan kinerja penyelenggaraa
manajemen mutu dengan penangung jawab mutu, instansi dan kinerja n uji kompetensi
0
pimpinan instansi manajemen mutu dengan penyelenggara 2
penyelenggara dan penanggung pimpinan instansi
4
jawab penyelenggaraan uji penyelenggara dan
tingkat instansi. penanggung jawab
penyelenggaraan uji tingkat
instansi
STANDAR KRITERIA
Tim penguji harus memenuhi 1) Tim penguji adalah tenaga yang kompeten sesuai
jenis dan jumlah yang dengan peraturan perundangan
dipersyaratkan dalam peraturan. 2) Tersedia tim penguji dari satu atau lebih jenis jabatan
5. KUALIFIKASI fungsional kesehatan sesuai dengan kebutuhan peserta
uji
TIM PENGUJI 3) Kejelasan tugas, peran, dan tanggung jawab tim
penguji
4) Keanggotaan tim penguji dikaji ulang secara regular
0 = tidak terpenuhi dan kalau perlu dilakukan perubahan
2 = ada, tapi tidak terpenuhi
POLA PIKIR
4 = terpenuhi
1) Agar penyelenggaraan uji dikelola dengan baik, efektif dan efisien maka harus dikelola oleh
pimpinan instansi penyelenggara uji
2) Agar Penyelenggara uji dapat memfasilitasi pelaksaan uji bagi pejabat fungsional kesehatan
sesuai analisis kebutuhan uji untuk memenuhi persyaratan kenaikan jenjang jabatan dan
pengembangan karirnya.
3) Tim penguji harus mempunyai SK sebagai tim penguji sesuai ketentuan perundang-undangan.
4) Adanya uraian tugas dan wewenang tim penguji, dengan adanya uraian tugas, tangggung jawab,
dan kewenangan, tim penguji akan dapat melakukan pekerjaan dengan tepat, efektif dan efisien.
5) Evaluasi terhadap tim penguji perlu dilakukan secara periodik untuk menyempurnakan tim yang
ada agar sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan dan ketentuan perundangan.
Kualifikasi Tim Penguji
TELUSURI DOKUMEN
ELEMEN PENILAIAN MATERI DOKUMEN DI INSTANSI DOKUMEN EKSTERNAL SEBAGAI SKOR
DEFINISI OPERASIONAL SASARAN
TELUSUR PENYELENGGARA ACUAN

1. Tersedia tim penguji Instansi penyelenggara mampu membentuk Instansi Penyelenggara SK tim Penguji SK tim penguji Pedoman tentang penyelenggaraan uji
sesuai dengan tim penguji sesuai sesuai dengan jenis kompetensi 0
kebutuhan uji jabatan fungsional yang diuji Pedoman tentang masing-masing
Jabatan Fungsional Kesehatan
2
Pedoman tentang standar kompetensi
jabatan fugnsional kesehatan
4

2. Dilakukan analisis Tim penguji dibentuk berdasarkan analisis Instansi Penyelenggara Laporan analisis Bukti fisik laporan hasil Pedoman tentang penyelenggaraan uji
kebutuhan penguji sesuai kebutuhan penguji sesuai dengan jenis kebutuhan analisis kebutuhan penguji, kompetensi 0
dengan kebutuhan dan jabatan fungsional yang diuji dan penguji hasil identifikasi pejabat
peserta uji yang ada persyaratan tim penguji fungsional yang memenuhi
2
syarat sebagai tim penguji

3. Dilakukan upaya seleksi Instrumen seleksi 0


Seleksi penetapan tim penguji dilakukan
penetapan tim penguji portopolio dan Data SIM Kepegawaian, data Pedoman tentang penyelenggaraan uji 2
dengan metode seleksi portofolio da Tim pelaksana uji
untuk pemenuhan wawancara untuk pejabat fungsional kesehatan kompetensi 4
wawancara
kebutuhan uji calon tim penguji

0
4. Ada kejelasan uraian Uraian tugas tim penguji tercantum dalam Pedoman tentang penyelenggaraan uji
Tim pelaksana uji SK tim penguji SK tim penguji 2
tugas tim penguji SK tim penguji kompetensi
4

SOP penilaian uji dengan Pedoman tentang penyelenggaraan uji 0


5. Tim penguji memiliki SOP Tim Penguji melakukan penilaian uji sesuai
Tim Penguji SOP penilaian uji metode portofolio, uji tulis, uji kompetensi 2
dalam penilaian uji dengan SOP yang ditetapkan
lisan, uji praktik 4
SK tim penguji, SK 0
Pedoman tentang penyelenggaraan uji
6. Tim Penguji memenuhi Tim penguji memenuhi persyaratan yang jenjang jabatan 2
Tim penguji SK penguji kompetensi
syarat sebagai penguji telah ditentukan fungional terakhir 4
tim penguji,
Pedoman tentang penyelenggaraan uji 0
7. Tim penguji memiliki Sertifikat tim
Sudah jelas Tim penguji Sertifikat penguji kompetensi 2
sertifikat penguji penguji 4
Kualifikasi Tim Penguji
TELUSURI DOKUMEN
ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN DI INSTANSI DOKUMEN EKSTERNAL SEBAGAI SKOR
DEFINISI OPERASIONAL SASARAN MATERI TELUSUR
PENYELENGGARA ACUAN
Bukti fisik Instrumen uji 0
Tim penguji mampu menyusun instrumen Instrument uji portofolio, uji lisan, uji Pedoman tentang penyelenggaraan uji
8. Tim penguji menyusun portofolio, uji lisan, uji tulis, uji 2
uji portofolio, dan atau uji lisan, uji tulis, Tim Penguji tulis, uji praktik, daftar hadir kompetensi
instrumen uji praktik, daftar hadir pertemuan 4
uji praktik pertemuan penyusunan instrumen uji
penyusunan instrumen uji
Pedoman tentang penyelenggaraan uji 0
9. Tim penguji melakukan Tim Penguji melakukan penilaian uji
Tim penguji Bukti fisik Instrumen penilaian uji Instrumen penilaian uji kompetensi 2
penilaian sesuai dengan SOP yang ditentukan 4

10. Tim penguji memberikan Bukti fisik feedback hasil uji yang 0
feedback hasil uji yang di tandatangi Pedoman tentang penyelenggaraan uji
feedback hasil uji Sudah jelas Tim penguji di tandatangi penguji dan peserta 2
kepada peserta uji penguji dan peserta uji kompetensi 4
uji
11. Tim penguji memberikan Konsultasi prauji meliputi tahap Bukti fisik konsultasi pra uji yang 0
Bukti fisik konsultasi pra uji yang di Pedoman tentang penyelenggaraan uji
konsultasi prauji ke tiap assesment kemudian dilakukan Tim penguji di tandatangi penguji dan peserta 2
peserta uji tandatangi penguji dan peserta uji kompetensi 4
konsultasi dan pembagian kartu ujian uji
12. Tim penguji Tim Penguji memberikan feedback hasil 0
memutuskan hasil uji penilaian uji kepada peserta uji Pedoman tentang penyelenggaraan uji 2
Tim penguji Lembar penilaian kelulusan Lembar penilaian kelulusan
berdasarkan keputusan tim kompetensi berdasarkan keputusan tim kompetensi 4
penguji penguji
Instrumen uji yang terbarukan, 0
13. Dilakukan pemutakhiran Instrumen uji kompetensi disesuaikan 2
daftar hadir penguji dalam Pedoman tentang penyelenggaraan uji
instrumen uji oleh tim dengan jenis metode uji kompetensi yang Tim penguji Instrumen Uji 4
penguji pertemuan penyusunan kompetensi
akan diselenggarakan di instansi
instumen uji

14. Dilakukan evaluasi 0


Evaluasi terhadap hasil penilaian dan Pedoman tentang penyelenggaraan uji
terhadap pelaksanaan Tim penguji Lembar evaluasi Lembar evaluasi 2
uraian tugas tim penguji pelaksanaan uraian tugas tim penguji kompetensi 4
15. Dilakukan kajian Laporan kesesuaian persyaratan 0
terhadap keanggotaan Kajian terhadap keasnggotaan tim Instansi Laporan kesesuaian persyaratan tim Pedoman tentang penyelenggaraan uji
tim penguji secara periodik 2
tim penguji secara penguji dilakukan setiap 6 bulan sekali Penyelenggara penguji kompetensi
setiap 6 bulan sekali 4
periodik
16. Hasil kajian ditindak Tindak lanjut hasil kajian keanggotaan
lanjuti dengan 0
tim penguji sesuai dengan kualifikasi dan Instansi Laporan kesesuaian persyaratan tim Pedoman tentang penyelenggaraan uji
perubahan/penyempurn SK tim penguji yang terbaukan 2
aan keanggotaan tim persyaratan tim penguji dengan kategori Penyelenggara penguji, SK tim penguji kompetensi 4
penguji keterampilan dan keahlian
STANDAR KRITERIA
Instansi pelaksana uji Instrumen portofolio, instrumen penilaian, prosedur
menetapkan metode uji penilaian, pemutakhiran instrument yang menjadi acuan
kompetensi melalui uji portofolio pelaksanaan ditetapkan, dikendalikan dan
6. UJI sesuai kebijakan dan prosedur didokumentasikan.
PORTOFOLIO dalam
kompetensi
pelaksanaan uji

0 = tidak terpenuhi POLA PIKIR


2 = ada, tapi tidak terpenuhi 1) Pengelolaan dan pelaksanaan uji sesuai dengan tujuan dan pentahapan yang direncanakan,
maka harus jelas peraturan, kebijakan, instrumen portofolio, instrumen penilaian, prosedur yang
4 = terpenuhi
dijadikan sebagai acuan.
2) Peraturan perundangan dan pedoman-pedoman sebagai dokumen eksternal yang digunakan
sebagai acuan, kebijakan, serta prosedur yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pelaksana.
3) Format-format dokumen yang digunakan dalam pengujian harus ditetapkan.
4) Kegiatan pengujian harus dicatat dan harus dikendalikan.
5) Pengendalian dokumen meliputi: penomoran, tanggal terbit, catatan tentang revisi,
pemberlakuan, dan tanda tangan ketua tim penguji.
UJI PORTOFOLIO
TELUSURI DOKUMEN

ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN DI SKOR


DEFINISI OPERASIONAL SASARAN MATERI TELUSUR INSTANSI DOKUMEN EKSTERNAL SEBAGAI ACUAN
PENYELENGGARA
1. Pimpinan instansi pelaksana
uji dan ketua tim penguji Pimpinan instansi pelaksana uji dan
ketua tim penguji menetapkan Ketua instansi Peraturan/ kebijakan/ Peraturan/ kebijakan/ 1) Pedoman tentang penyelenggaraan uji kompetensi
menetapkan peraturan,
2) Pedoman tentang masing-masing Jabatan 0
kebijakan, instrumen peraturan, kebijakan, instrumen pelaksana uji, instrumen uji/prosedur instrumen uji/
Fungsional Kesehatan 2
penilaian, instrumen portofolio penilaian, instrumen portofolio dan ketua tim terkait penyelenggaraan prosedur terkait 3) Pedoman tentang standar kompetensi jabatan 4
dan prosedur yang menjadi prosedur yang menjadi bagian tugas penguji uji penyelenggaraan uji fugnsional kesehatan
bagian tugas dan dan kewenangan.
kewenangan.
1) Pedoman tentang penyelenggaraan uji kompetensi
2) Pedoman tentang masing-masing Jabatan 0
2. Tersedia instrumen uji Tim penguji mampu menyusun Instrumen uji
Tim penguji Instrumen uji portofolio Fungsional Kesehatan 2
portofolio instrumen uji portofolio portofolio 3) Pedoman tentang standar kompetensi jabatan 4
fugnsional kesehatan
1) Pedoman tentang penyelenggaraan uji kompetensi
3. Tersedia instrumen uji Tim penguji mampu menyusun Instrumen uji potofolio Instrumen uji 2) Pedoman tentang masing-masing Jabatan 0
portofolio disesuaikan dengan instrument uji portofolio sesuai butir Tim penguji sesuai unit kerja portofolio sesuai unit Fungsional Kesehatan 2
unit kerja masing masing kegiatan di unit kerja masing-masing masing-masing kerja masing-masing 3) Pedoman tentang standar kompetensi jabatan 4
fungsional kesehatan
4. Tersedia instrumen portofolio Kriteria penilaian uji yaitu memadai, 0
dengan kriteria penilaian Instrumen uji
valid, asli dan terkini tercantum dalam Tim penguji Instrumen uji portofolio Pedoman tentang penyelenggaraan uji kompetensi 2
memadai, valid, asli dan portofolio
Instrumen uji portofolio 4
terkini)
1) Pedoman tentang penyelenggaraan uji kompetensi
2) Pedoman tentang masing-masing Jabatan
0
5. Tersedia formula penilaian Perhitungan penilaian uji portofolio Metode penilaian uji Metode penialian uji Fungsional Kesehatan
Tim penguji 2
instrumen portofolio tercantum dalam instrumen portofolio portofolio portofolio 3) Pedoman tentang standar kompetensi jabatan
4
fugnsional kesehatan
STANDAR KRITERIA
Instansi pelaksana uji Instrumen uji lisan, instrumen penilaian, prosedur
menetapkan metode uji penilaian, pemutakhiran instrument yang menjadi acuan
kompetensi melalui uji lisan pelaksanaan ditetapkan, dikendalikan dan
sesuai kebijakan dan prosedur didokumentasikan
dalam pelaksanaan uji
7. UJI LISAN kompetensi

POLA PIKIR
0 = tidak terpenuhi 1) Pengelolaan dan pelaksanaan uji sesuai dengan tujuan dan pentahapan yang direncanakan,
2 = ada, tapi tidak terpenuhi maka peraturan, kebijakan, instrumenuji lisan, instrumen penilaian, prosedur yang dijadikan
sebagai acuan harus jelas
4 = terpenuhi 2) Peraturan perundangan dan pedoman-pedoman sebagai dokumen eksternal yang digunakan
sebagai acuan, kebijakan, serta prosedur yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pelaksana.
3) Format-format dokumen yang digunakan dalam untuk pengujian harus ditetapkan.
4) Kegiatan pengujian harus dicatat dan harus dikendalikan.
5) Pengendalian dokumen meliputi: penomoran, tanggal terbit, catatan tentang revisi,
pemberlakuan, dan tanda tangan ketua tim penguji.
UJI LISAN
TELUSURI DOKUMEN

ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN DI SKOR


DEFINISI OPERASIONAL SASARAN MATERI TELUSUR INSTANSI DOKUMEN EKSTERNAL SEBAGAI ACUAN
PENYELENGGARA

1. Pimpinan instansi pelaksana


uji dan ketua tim penguji Pimpinan instansi pelaksana uji dan
1) Pedoman tentang penyelenggaraan uji kompetensi
menetapkan peraturan, ketua tim penguji menetapkan Ketua instansi Peraturan/ kebijakan/ Peraturan/ kebijakan/
2) Pedoman tentang masing-masing Jabatan 0
kebijakan, instrumen peraturan, kebijakan, instrumen pelaksana uji, instrumen uji instrumen uji lisan/
Fungsional Kesehatan 2
penilaian, instrumen uji lisan penilaian, instrumen uji lisan dan ketua tim lisan/prosedur terkait prosedur terkait
3) Pedoman tentang standar kompetensi jabatan 4
dan prosedur yang menjadi prosedur yang menjadi bagian tugas penguji penyelenggaraan uji penyelenggaraan uji
fungsional kesehatan
bagian tugas dan dan kewenangan.
kewenangan.

1) Pedoman tentang penyelenggaraan uji kompetensi


2) Pedoman tentang masing-masing Jabatan 0
Tim penguji mampu menyusun
2. Tersedia instrumen uji lisan Tim penguji Instrumen uji lisan Instrumen uji lisan Fungsional Kesehatan 2
instrumen uji lisan
3) Pedoman tentang standar kompetensi jabatan 4
fungsional kesehatan

1) Pedoman tentang penyelenggaraan uji kompetensi


3. Tersedia instrumen uji lisan Tim penguji mampu menyusun Instrumen uji lisan Instrumen uji lisan 2) Pedoman tentang masing-masing Jabatan 0
disesuaikan dengan unit kerja instrument uji lisan sesuai butir kegiatan Tim penguji sesuai unit kerja sesuai unit kerja Fungsional Kesehatan 2
masing masing di unit kerja masing-masing masing-masing masing-masing 3) Pedoman tentang standar kompetensi jabatan 4
fungsional kesehatan

1) Pedoman tentang penyelenggaraan uji kompetensi


2) Pedoman tentang masing-masing Jabatan 0
4. Tersedia formula penilaian Perhitungan penilaian uji lisan Metode penilaian uji Metode penilaian uji
Tim penguji Fungsional Kesehatan 2
instrumen lisan tercantum dalam instrumen lisan lisan lisan
3) Pedoman tentang standar kompetensi jabatan 4
fugnsional kesehatan
STANDAR KRITERIA
Instansi pelaksana uji Instrumen uji tulis, instrumen penilaian, prosedur
menetapkan metode uji penilaian, pemutakhiran instrument yang menjadi acuan
kompetensi melalui uji tulis pelaksanaan ditetapkan, dikendalikan dan
8. UJI TULIS sesuai kebijakan dan prosedur didokumentasikan
dalam pelaksanaan uji
kompetensi

0 = tidak terpenuhi POLA PIKIR


2 = ada, tapi tidak terpenuhi 1) Pengelolaan dan pelaksanaan uji sesuai dengan tujuan dan pentahapan yang direncanakan,
maka harus jelas peraturan, kebijakan, instrumenuji lisan, instrumen penilaian, prosedur yang
4 = terpenuhi
dijadikan sebagai acuan.
2) Peraturan perundangan dan pedoman-pedoman sebagai dokumen eksternal yang digunakan
sebagai acuan, kebijakan, serta prosedur yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pelaksana.
3) Format-format dokumen yang digunakan dalam untuk pengujian harus ditetapkan.
4) Kegiatan pengujian harus dicatat dan harus dikendalikan.
5) Pengendalian dokumen meliputi: penomoran, tanggal terbit, catatan tentang revisi,
pemberlakuan, dan tanda tangan ketua tim penguji.
UJI TULIS
TELUSURI DOKUMEN

ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN DI SKOR


DEFINISI OPERASIONAL SASARAN MATERI TELUSUR INSTANSI DOKUMEN EKSTERNAL SEBAGAI ACUAN
PENYELENGGARA

1. Pimpinan instansi pelaksana


uji dan ketua tim penguji Pimpinan instansi pelaksana uji dan
1) Pedoman tentang penyelenggaraan uji kompetensi
menetapkan peraturan, ketua tim penguji menetapkan Ketua instansi Peraturan/ kebijakan/ Peraturan/ kebijakan/
2) Pedoman tentang masing-masing Jabatan 0
kebijakan, instrumen peraturan, kebijakan, instrumen pelaksana uji, instrumen uji instrumen uji tulis/
Fungsional Kesehatan 2
penilaian, instrumen uji tulis penilaian, instrumen uji tulis dan ketua tim tulis/prosedur terkait prosedur terkait
3) Pedoman tentang standar kompetensi jabatan 4
dan prosedur yang menjadi prosedur yang menjadi bagian tugas penguji penyelenggaraan uji penyelenggaraan uji
fugnsional kesehatan
bagian tugas dan dan kewenangan.
kewenangan.
1) Pedoman tentang penyelenggaraan uji kompetensi
Tim penguji mampu menyusun 2) Pedoman tentang masing-masing Jabatan 0
2. Tersedia instrumen uji tulis instrumen uji tulis Tim penguji Instrumen uji tulis Instrumen uji tulis Fungsional Kesehatan 2
3) Pedoman tentang standar kompetensi jabatan 4
fugnsional kesehatan

1) Pedoman tentang penyelenggaraan uji kompetensi


3. Tersedia instrumen uji tulis Tim penguji mampu menyusun Instrumen uji tulis Instrumen uji tulis 2) Pedoman tentang masing-masing Jabatan 0
disesuaikan dengan unit kerja instrument uji tulis sesuai butir kegiatan Tim penguji sesuai unit kerja sesuai unit kerja Fungsional Kesehatan 2
masing masing di unit kerja masing-masing masing-masing masing-masing 3) Pedoman tentang standar kompetensi jabatan 4
fugnsional kesehatan

4. Tersedia formula penilaian Perhitungan penilaian uji tulis tercantum Tim penguji Metode penilaian uji Metode penilaian uji 1) Pedoman tentang penyelenggaraan uji kompetensi
instrumen tulis dalam instrumen tulis tulis tulis 2) Pedoman tentang masing-masing Jabatan 0
Fungsional Kesehatan 2
3) Pedoman tentang standar kompetensi jabatan 4
fugnsional kesehatan
STANDAR KRITERIA
Instansi pelaksana uji Instrumen uji praktik, instrumen penilaian, prosedur
menetapkan metode uji penilaian, pemutakhiran instrument yang menjadi acuan
kompetensi melalui uji praktik pelaksanaan ditetapkan, dikendalikan dan
9. UJI PRAKTIK sesuai kebijakan dan prosedur didokumentasikan.
dalam pelaksanaan uji
kompetensi

0 = tidak terpenuhi
POLA PIKIR
1) Pengelolaan dan pelaksanaan uji sesuai dengan tujuan dan pentahapan yang direncanakan,
2 = ada, tapi tidak terpenuhi
maka harus jelas peraturan, kebijakan, instrument uji praktik, instrumen penilaian, prosedur yang
4 = terpenuhi dijadikan sebagai acuan.
2) Peraturan perundangan dan pedoman-pedoman sebagai dokumen eksternal yang digunakan
sebagai acuan, kebijakan, serta prosedur yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pelaksana.
3) Format-format dokumen yang digunakan dalam untuk pengujian harus ditetapkan.
4) Kegiatan pengujian harus dicatat dan harus dikendalikan.
5) Pengendalian dokumen meliputi: penomoran, tanggal terbit, catatan tentang revisi,
pemberlakuan, dan tanda tangan ketua tim penguji.
UJI PRAKTIK
TELUSURI DOKUMEN

ELEMEN PENILAIAN DOKUMEN DI SKOR


DEFINISI OPERASIONAL SASARAN MATERI TELUSUR INSTANSI DOKUMEN EKSTERNAL SEBAGAI ACUAN
PENYELENGGARA

1. Pimpinan instansi pelaksana


uji dan ketua tim penguji Pimpinan instansi pelaksana uji dan
1) Pedoman tentang penyelenggaraan uji kompetensi
menetapkan peraturan, ketua tim penguji menetapkan Ketua instansi Peraturan/ kebijakan/ Peraturan/ kebijakan/
2) Pedoman tentang masing-masing Jabatan 0
kebijakan, instrumen peraturan, kebijakan, instrumen pelaksana uji, instrumen uji praktik/ instrumen uji praktik/
Fungsional Kesehatan 2
penilaian, instrumen uji penilaian, instrumen uji praktik dan ketua tim prosedur terkait prodesur terkait
3) Pedoman tentang standar kompetensi jabatan 4
praktik dan prosedur yang prosedur yang menjadi bagian tugas penguji penyelenggaraan uji penyelenggaraan uji
fugnsional kesehatan
menjadi bagian tugas dan dan kewenangan.
kewenangan.
1) Pedoman tentang penyelenggaraan uji kompetensi
Tim penguji mampu menyusun 2) Pedoman tentang masing-masing Jabatan 0
2. Tersedia instrumen uji praktik instrumen uji praktik Tim penguji Instrumen uji praktik Instrumen uji praktik Fungsional Kesehatan 2
3) Pedoman tentang standar kompetensi jabatan 4
fugnsional kesehatan

1) Pedoman tentang penyelenggaraan uji kompetensi


3. Tersedia instrumen uji praktik Tim penguji mampu menyusun Instrumen uji praktik Instrumen uji praktik 2) Pedoman tentang masing-masing Jabatan 0
disesuaikan dengan unit kerja instrument uji praktik sesuai butir Tim penguji sesuai unit kerja sesuai unit kerja Fungsional Kesehatan 2
masing masing kegiatan di unit kerja masing-masing masing-masing masing-masing 3) Pedoman tentang standar kompetensi jabatan 4
fugnsional kesehatan

1) Pedoman tentang penyelenggaraan uji kompetensi


2) Pedoman tentang masing-masing Jabatan 0
4. Tersedia formula penilaian Perhitungan penilaian uji tulis tercantum Metode penialian uji Metode penilaian uji
Tim penguji Fungsional Kesehatan 2
instrumen uji praktik dalam instrumen uji praktik praktik praktik
3) Pedoman tentang standar kompetensi jabatan 4
fugnsional kesehatan

Anda mungkin juga menyukai