Anda di halaman 1dari 44

Surveilans

Epidemiologi
STR Kebidanan Malang
Pengertian

Kata “surveilans” mengandung empat unsur :


1. Koleksi
2. Analisis
3. Interpretasi
4. Diseminasi data
Definisi surveilans menurut WHO :
suatu kegiatan sistematis berkesinambungan,
mulai dari kegiatan mengumpulkan, menganalisis
dan menginterpretasikan data yang untuk
selanjutnya dijadikan landasan yang esensial
dalam membuat rencana, implementasi dan
evaluasi suatu kebijakan kesehatan masyarakat.
Hal yg penting:
Surveilans merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan secara berkesinambungan, bukan
suatu kegiatan yang hanya dilakukan pada suatu
waktu

Kegiatan surveilans bukan hanya berhenti pada


proses pengumpulan data, namun yang jauh lebih
penting dari itu perlu adanya suatu analisis, in
terpretasi data serta pengambilan kebijakan
berdasarkan data tersebut, sampai kepada
evaluasinya

Data yang dihasilkan dalam sistem surveilans


haruslah memiliki kualitas yang baik karena data ini
merupakan dasar yang esensial dalam menghasilkan
kebijakan/ tindakan yang efektif dan efisien
Surveilans epidemiologi :

kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus - menerus terhadap penyakit atau
masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang memengaruhi risiko terjadinya
penyakit atau masalah - masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan
tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan,
pengolahan data dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara
program kesehatan
Enam Unsur Kunci Surveilans

1 2 3
Pengumpulan data Pengumpulan data secara Analisis sewaktu-waktu
kesehatan secara jelas terus - menerus

4 5 6
Bertindak berdasarkan Evaluasi periodik dan
Diseminasi hasil
hasil sistem
Tujuan Penyelenggaraan Surveilans
2 Merumuskan perencanaan,
1 pelaksanaan, pengendalian,
pemantauan & evaluasi program
Penyediaan informasi tentang
situasi, kecenderungan pengendalian penyakit serta
penyakit, faktor risiko & program peningkatan derajat
masalah kesehatan masy, kesehatan masy. baik pada
faktor2 yg mempengaruhi sbg upaya pemberantasan penyakit
bahan pengambilan keputusan menular, PTM, kesling, perilaku
kesehatan & program kesh lain
3
Penyelenggaraan kewaspadaan 4 Penyelenggaraan
dini terhadap kemungkinan investigasi dan
terjadinya KLB/Wabah dan penanggulangan
dampaknya KLB/Wabah
5
Sebagai dasar penyampaian informasi 6 Merencanakan studi
kesehatan kepada para pihak yang epidemiologi, penelitian dan
berkepentingan sesuai dengan pengembangan program
pertimbangan kesehatan
Tujuan Khusus Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi

1 2 3
Menentukan kelompok/ golongan Menentukan jenis agent penyakit Menentukan reservoir dari
populasi yg mempunyai resiko & karakteristiknya infeksi
terbesar utk terserang penyakit

4 5 6
Memastikan keadaan2 yg Mencatat kejadian penyakit Memastikan sifat dasar wabah,
menyebabkan bisa terjadinya secara keseluruhan sumber dan cara penularan,
transmisi penyakit distribusi, dsb
Manfaat Surveilans Epidemiologi

01 02 03
Memperkirakan kuantitas Menggambarkan riwayat
masalah Mendeteksi adanya wabah/KLB
alamiah penyakit

04 05
Menggambarkan distribusi masalah
Memfasilitasi penelitian dan
kesehatan
epidemiologis dan laboratoris
Manfaat Surveilans Epidemiologi

06 07 08
Membuktikan hipotesis Menilai kegiatan pencegahan dan Memonitor perubahan agen
penanggulangan infeksius

09 10 11
Memonitor upaya isolasi Merencanakan kegiatan
Mendeteksi perubahan kegiatan
Bentuk Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan

1. Surveilans Berbasis indikator


Surveilans berbasis indikator dilakukan untuk memperoleh gambaran penyakit, faktor
risiko dan masalah kesehatan dan/atau masalah yg berdampak terhadap kesehatan
yg menjadi indikator program dengan menggunakansumber data yg terstruktur
a. Laporan Mingguan
Laporan mingguan yang digunakan adalah Sistem kewaspadaan Dini dan
Respon (SKDR) atau dalam aplikasi yang biasa digunakan adalah Early
Warning Alert and Respon System (EWARS). EWARS merupakan laporan
mingguan berbasis web
b. Laporan Bulanan
Laporan bulanan rutin laporan surveilans terpadu penyakit (STP).
Surveilans Terpadu Penyakit : pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit
menular & surveilans epidemiologi PTM dg metode pelaksanaan surveilans
epidemiologi rutin terpadu beberapa penyakit bersumber data dr Puskesmas,
Rumah Sakit, Laboratorium dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota
2. Surveilans berbasis kejadian

Surveilans berbasis kejadian dilakukan untuk


mendapatkan dan memberikan informasi
secara cepat tentang penyakit, faktor risiko,
dan masalah kesehatan dengan
menggunakan sumber data selain data yang
terstruktur.
Pelaksanaan Surveilans Kesehatan tersebut
dapat diperkuat dengan uji laboratorium dan
pemeriksaan penunjang lain.
Jenis-Jenis Surveilans

Surveilans Individu Surveilans Penyakit Sindromic Surveilans berbasis


Surveillance laboratorium

Mendeteksi dan Melakukan Melakukan Mendeteksi dan


memonitoring individu pengawasan pengawasan menonitor
yang mengalami terus-menerus terus-menerus thd penyakit infeksi
kontak dengan terhadap distribusi & sindroma
penyakit serius kecenderungan (kumpulan gejala)
insidensi penyakit penyakit, bukan
masing2 penyakit
Jenis-Jenis Surveilans
Surveilans Terpadu
menata dan memadukan semua
kegiatan surveilans di suatu wilayah
yurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/
kota) sebagai sebuah pelayanan publik
bersama
Surveilans Kesehatan
Masyarakat Global
timbulnya pandemi menuntut
dikembangkan jejaring yg terpadu di
seluruh dunia, menyatukan para prkatisi
kesehatan, peneliti, pemerintah, &
organisasi internasional utk
memperhatikan kebutuhan2 surveilans
yg melintasi batas2 negara
Tahapan Kegiatan Surveilans

1 3

Pengumpulan data Analisis data

2 4
Penyajian data/
Pengolahan data penyebaranluasan
informasi
Pengumpulan Data

AKTIF PASIF

Pengumpulan data dilakukan dg Pengumpulan data dilakukan dg


cara mendapatkan data secara cara menerima data dr fasilitas
langsung dr fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan, masy. /
kesehatan, masy. / sumber data sumber data lain, dalam bentuk
lain, melalui kegiatan penyelidikan rekam medis, buku register pasien,
epidemiologi, surveilans aktif laporan data kesakitan/kematian,
puskesmas/rumah sakit, survei laporan kegiatan, laporan
khusus, dan kegiatan lain masyarakat
Pengolahan data dilakukan dengan cara perekaman
data, validasi, pengkodean, alih bentuk (transform)
dan pengelompokan berdasarkan tempat, waktu,
dan orang

Pengolahan Data
Analisis data dilakukan dengan deskriptif
& analitik

Analisa Data
Penyajian Data

1
Menyampaikan informasi kepada unit yg
membutuhkan utk dilaksanakan tindak lanjut

2
Menyampaikan informasi kepada pengelola program
sebagai sumber data/laporan surveilans sesuai
ketentuan peraturan perundangundangan

3
Memberikan umpan balik kepada sumber data dalam
rangka perbaikan kualitas data
Komponen Surveilans Epidemiologi

01 02 03
Pengelola data untuk dapat
Pengumpulan/ pencatatan Analisis dan interpretasi data
memberikan keterangan yang
kejadian (data) yang dapat untuk keperluan kegiatan
berarti
dipercaya

04 05
Perencanaan penanggulangan Evaluasi/ penilaian hasil
khusus dan program kegiatan
pelaksanaannya
Alat Bantu Pelaksanaan Surveilans

● Pelaksanaan kegiatan pengumpulan ● Untuk mempermudah melakukan


data pada surveilasn, diperlukan analisis dengan metode
instrumen sebagai alat bantu. epidemiologi analitik pada kegiatan
● Instrumen dibuat sesuai dengan surveilans dapat menggunakan alat
tujuan surveilans yang akan bantu statistik, misal: SPSS,
dilakukan dan memuat semua Stata, dll
variabel data yang diperlukan
TERIMA KASIH
SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI
Surveilans Berbasis Masyarakat
(Community Based Surveillance)

• Surveilans berbasis masyarakat merupakan kegiatan pengamatan dan


pemantauan secara terus menerus terhadap penyakit atau masalah
kesehatan masyarakat serta faktor risikonya yang dilakukan
masyarakat dibantu petugas kesehatan yang membina desa tersebut

• Informasi yang di dapatkan dari hasil surveilans tersebut menjadi


pertimbangan untuk upaya upaya pencegahan dan penanggulangan
oleh masyarakat itu sendiri
Surveilans Berbasis Masyarakat
(Community Based Surveillance)

01 02 03 04

Melaporkan dalam Penanggulangan suatu


Masy. melakukan Masy. diajarkan &
waktu singkat kpd penyakit/ masalah
pengamatan & diberi wewenang secara
kepala desa/lurah & kesh. Secara
pemantauan peny. & mandiri melakukan
petugas kesh. sederhana
faktor risiko tindakan pencegahan
Langkah Pelaksanaan Surveilans Berbasis Masy.

Persiapan Internal
1 Sumber daya : petugas terlatih, pedoman/petunjuk teknis,
sarana & prasarana pendukung & biaya pelaksanaan

Persiapan Eksternal
2 Ditujukan terutama pada tokoh masy. agar
mereka tahu, mau dan mampu mendukung
kegiatan
Survei Mawas Diri (SMD) atau Survei Telaah Diri (STD)
3 Bertujuan agar masy. dg bimbingan petugas kesh. terlatih, mampu
mengidentifikasi peny. & masalah kesh.
Langkah Pelaksanaan Surveilans Berbasis Masy.

Pembentukan Kelompok Kerja Surveilans Tingkat Desa


4 Anggota Tk. Desa berasal dari kader posyandu, juru pemantau jentik
(jumantik) desa, karang taruna, PKK Desa, Pramuka, Kelompok Pengajian,
Kelompok kesenian, Club senam, dll

Membuat Perencanaan Surveilans


5
Membuat perencanaan kegiatan Surveilans

3
Membuat Perencanaan Kegiatan Surveilans

1 2 3
Rencana pelatihan kelompok kerja Memetakan lokasi
Menentukan jenis surveilans
surveilans o/ petugas kesh. pengamatan &
peny. & faktor risiko yg dipantau
pemantauan

4 5 6
Menetapkan frekuensi & Pembagian tugas/penetapan Rencana sosialisasi
waktu pemantauan penanggungjawab kegiatan kepada warga masy.
Pelaksanaan Surveilans

1 2
Pelaksanaan surveilans Pelaksanaan surveilans
di tingkat desa oleh petugas surveilans
poskesdes

3 4
Pelaksanaan surveilans
Pelaksanaan surveilans
di tingkat
di tingkat puskesmas
kabupaten/kota
Indikator Keberhasilan Surveilans Berbasis Masyarakat

INPUT PROSES OUTPUT


Adanya laporan masalah kesh.
Ketersediaan SDM, Tidak terjadi KLB
pemetaan kasus & faktor risiko serta
Sarana & Prasarana yg penyakit & respon
penanganan maslah tsb dg respon
dibutuhkan cepat masalah kesh.
cepat
Evaluasi Sistem Surveilans

1 2
Evaluasi sistem surveilans Evaluasi data atau analisis
(penyelenggaraan surveilans) surveilans
Evaluasi Sistem Surveilans

1 2 3
Indikator kinerja surveilans
Kelengkapan Ketepatan
lainnya yg ditetapkan pada
laporan laporan masing2 program
Evaluasi Data

Dalam melakukan analisis


surveilans, di tingkat Puskesmas ,
merupakan analisis sederhana atau
analisis deskriptif ,yang mencakup
Waktu,Tempat dan Orang (WTO)
SISTEM KEWASPADAAN
DINI KEJADIAN LUAR
BIASA (SDK-KLB)
Konsep Dasar SKD-KLB

● Salah satu upaya dalam mengurangi kerugian akibat yang


ditimbulkan oleh letusan Kejadian Luar Biasa (KLB) suatu penyakit
atau keracunan adalah Melakukan pengamatan yang intensif yang
dikenal dengan Sistem Kewaspadaan Dini terhadap penyakit
potensial KLB (SKD-KLB), termasuk keracunan
● Kegiatan SKD diarahkan terhadap deteksi dini KLB dan
Pemantauan faktor-faktor yang memungkinkan timbulnya KLB
serta cara-cara pencegahan dan penanggulangannya, sehingga
dapat mengurangi kerugian
Suatu tatanan pengamatan yang mendukung sikap
tanggap terhadap adanya suatu perubahan status
kesehatan dalam masyarakat, berupa penyimpangan
persyaratan yang berkaitan dengan kecenderungan
terjadinya kesakitan/ kematian atau pencemaran
makanan/lingkungan sehingga dapat segera melakukan
tindakan dengan cepat dan tepat untuk mencegah/
mengurangi terjadinya korban

SKD-KLB
Indikator SKD-KLB
tanda-tanda terjadinya peningkatan
kesakitan, kematian, atau perubahan
faktor risiko yang dipantau secara terus
menerus dan sistematis untuk
mengetahui terjadinya perubahan atau
penyimpangan terhadap kemungkinan
terjadinya KLB
Variabel SKD

• Pada pendekatan deteksi dini KLB menggunakan pemantauan


terhadap jumlah kesakitan dan kematian (pemantauan kasus - PWS
kasus/surveilans), sementara pendekatan faktor risiko KLB
menggunakan pemantauan terhadap perubahan lingkungan, perilaku
dan pelayanan kesehatan (pemantauan prakasus – PWS sanitasi,
PWS imunisasi, dsb)
• Variabel PWS kasus maupun PWS prakasus harus sederhana, tidak
komplek, baik pada saat pengumpulan, pengolahan data, analisis
interpretasi maupun distribusi informasi epidemiologinya
SISTEM KEWASPADAAN
DINI DAN RESPON
(SKDR)
SKDR

● Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons


(SKDR) atau yang biasa disebut dengan Early
Warning Alert Response and System(EWARS)
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk memantau
Pergerakan suatu penyakit menular tertentu dalam
suatu periode dan memunculkan sinyal sebagai tanda
peringatan apabila terjadi peningkatan kasus yang
melebihi nilai ambang batas yang telah ditentukan
SKDR
● sebuah sistem yang berfungsi dalam mendeteksi
adanya ancaman indikasi KLB penyakit menular
yang dilaporkan secara mingguan dengan berbasis
komputer, yang dapat menampilkan sinyal alert atau
sinyal peringatan dini adanya peningkatan kasus
penyakit melebihi nilai ambang batas di suatu
wilayah, dan Alert atau signal peringatan dini yang
muncul pada sistem, bukan berarti sudah terjadi KLB
tetapi merupakan pra-KLB yang mengharuskan
petugas untuk melakukan respons cepat agar tidak
terjadi KLB
● EWARS merupakan laporan mingguan berbasis web
Tujuan EWARS

1 2 3
Menyelenggarakan deteksi dini Stimulasi dalam melakukan Meminimalkan
KLB bagi penyakit menular pengendalian KLB penyakit kesakitan/kematian yang
menular berhubungan dengan KLB

4 5
Memonitor kecenderungan Menilai dampak program
penyakit menular pengendalian penyakit yg spesifik
Indikator Pelaksanaan EWARS

1 2
Kelengkapan
Ketepatan laporan pelaporan oleh
Puskesmas
Mekanisme Laporan SKDR

Anda mungkin juga menyukai