Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

POLINDES
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas

Dosen Pembimbing:
Ita Yuliani, SST., M.Keb

Disusun Oleh :

Fahsyaidyta Tera Pembayun Amala (P17311203042)

Niken Dwi Hayati (P17311203043)

Tiara Anggrelia Nuraini (P17311204064)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatakan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Polindes” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas Ita Yuliani,
SST., M.Keb.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan materi-materi yang penulis peroleh dari
berbagai sumber informasi yang ada. Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada pengajar
mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas atas bimbingan dan arahan dalam penulisan
makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah ikut andil dalam penyusunan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat member manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita, khususnya bagi penulis. Makalah
ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharap kritik dan saran yang membangun
dari pembaca menuju arah yang lebih baik.

Malang, 20 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................2
1.4 Manfaat penelitian
BAB II TINJAUAN TEORI.............................................................................................3
2.1 Pengertian Polindes...............................................................................................3
2.2 Kegiatan di Polindes..............................................................................................3
2.3 Pemanfaatan Polindes............................................................................................4
2.4 Faktor-faktor yang Mempemgaruhi Tingkat Pemanfaaatan Polindes...................4
2.5 Program Bidan pada Polindes...............................................................................5
BAB III PENUTUP...........................................................................................................7
3.1 Kesimpulan............................................................................................................7
3.2 Saran......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pondok Bersalin Desa (POLINDES) adalah salah satu peran serta masyarakat dalam
menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk
KB. Pertolongan persalinan yang ditangani oleh polindes adalah persalinan normal serta
kasus dengan factor resiko sedang (faktor yang secara tidak langsung dapat membahayakan
ibu hamil dan bersalin sehingga memerlukan pengawasan serta perawatan profesional),
polindes dirintis dan dikelola oleh pamong desa setempat. Berbeda dengan posyandu yang
pelaksanaannya di dukung oleh kader petugas puskesmas, maka petugas polindes
pelayanannya tergantung pada keberadaan bidan, oleh karena pelayanan di polindes
merupakan pelayanan profesi kebidanan. Kader masyarakat yang terkait dengan pelayanan di
polindes adalah dukun bayi, oleh karena itu polindes dimanfaatkan pula sebagai saran untuk
meningkatkan kemitraan bidan dan dukun bayi dalam pertolongan persalinan.

Kader posyandu dapat pula berperan di polindes seperti perannya dalam


melaksanakan kegiatan posyandu yaitu dalam penggerakan masyarakat dan penyuluhan.
Selain itu bila memungkinkan, kegiatan posyandu dapat dilaksanakan di tempat yang sama
dengan polindes. Idealnya suatu polindes mempunyai bangunan tersendiri namun bisa juga
bersatu dengankediamanbidan di desa, dan masih di bawah pengawasan dokter puskesmas.

Banyaknya persalinan tidak di polindes merupakan masalah yang sangat serius


karena mengancam keselamatan ibu, untuk itu diperlukanupaya untuk mengatasinya
diantaranya adalah kemitraan yang melibatkan ibu dan keluarganya.

Upaya mengatasi masalah tersebut pemerintah saat ini memprioritaskan


pembangunan kesehatan salah satunya adalah polindes. Dalam upaya meningkatkan dan
memperluas jangkauan pelayanan kesehatan terutama di pedesaan dalam rangka menurunkan
angka kematian ibu dan angka kematian bayi pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan
tentang penempatan bidan di desa serta upaya-upaya pendayagunaan bidan di desa untuk
mendapatkan hasil yang optimal terutama dalam peningkatan cakupan persalinan.

Polindes dibangun untuk membantu masyarakat khususnya dalam segi kesehatan


serta mengurangi angka kematian ibu dan angka kematian bayi, oleh sebab itu peneliti ingin
membantu desa dalam merencanakan pembangunan polindes.

1
Disarankan pada pihak puskesmas untuk selalu memantau dan membina bidan desa
dalam penyusunan rencana kegiatan, pembinaan kader dengan pola pembinaan informal,
kerjasama lintas sector lebih dimantapkan hubungan baik dan harmonis secara aktif..

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah membahas tentang “Pondok Bersalin Desa
(Polindes)”

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian Pondok Bersalin (Polindes).
2. Untuk mengetahui bagaimana di Polindes.
3. Untuk mengetahui pemanfaatan Polindes.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat pemanfaatan Polindes
5. Untuk mengetahui apa saja program bidan pada Polindes.

1.4 Manfaat Penelitian

Makalah ini diharapkan bisa bermanfaat sebagai bahan informasi dan pengembangan bagi
masyarakat perihal pelayanan kesehatan dan diharapkan dapat sebagai pengembangan
makalah selanjutnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Polindes


Pada umumnya didaerah pedesaan, persalinan dilaksanakan dirumah Bidan yang
bekerja di desa menyediakan pondok bersalin atau tempat prakteknya untuk melayani ibu
bersalin. Fasilitas yang disediakan di pondok bersalin desa (polindes) dapat menolong ibu
bersalin yang tidak dilakukan di rumah. Sekitar 80% lebih persalinan diluar rumah sakit.
Kegiatan pertolongan persalinan diluar rumah sakit merupakan pokok aktifitas kebidanan
komunitas. Tempat bidan di desa melakukan aktifitasnya adalah praktek bersalin desa.
Kegiatan bidan di polindes ini adalah pemberian pelayanan kesehatan pada ibu hamil,
menyusui dan anak balita. Di polindes juga disediakan fasilitas pertolongan persalinan.
Kegiatan penyuluhan pada imunisasi dilakukan di polindes.
Pondok bersalin desa adalah suatu tempat yang didirikan oleh masyarakat atas dasar
musyawarah, sebagai kelengkapan dari pembangunan kesehatan masyarakat desa, untuk
memberikan pelayanan KIA dan KB. Pondok bersalin desa dikelola oleh bidan di desa
bekerjasama dengan dukun bayi, serta dibawah pengawasan dokter puskesmas setempat.
Pertolongan persalinan yang ditangani di pondok bersalin desa adalah persalinan normal serta
kasus dengan factor risiko sedang.

2.2 Kegiatan di Polindes


Kegiatan yang dilakukan di pondok bersalin desa diatur oleh bidan di dea setempat, seangkan
pelaksanaannya dikerjakan bersama dengan dukun bayi dan kader (posyandu, kelompok
peminat-KIA), sesuai dengan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki. Kegiatan ini
meliputi :
1. Pemeriksaan kehamilan , termasuk memberikan immunisasi TT pada ibu hamil dan
deteksi dini risiko tinggi kehamilan.
2. Mendorong persalinan normal dan persalinan dengan risiko sedang.
3. Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui.
4. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah serta
memberikan immunisasi pada bayi.
5. Memberikan pelayanan pada keluarga berencana.
6. Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama pada persalinan dan kehamilan yang
berisiko tinggi baik ibu maupun bayi.

3
7. Menampung rujukan dari dukun bayi dan dari kader (posyandu, desa wisma/KP-KIA).
8. Merujukan kelainan kefasilitas kesehatan yang lebih mampu.
9. Melatih dan membina dukun bayi maupun kader (posyandu, desa wisma/KP-KIA)
10. Memberikan penyuluhan kesehatan dan gizi ibu hamil dan anak serta penggunaan ASI
dan KB.
11. Mencatat dan melaporkan kegiatan yang dilaksanakan kepada puskesmas setempat.

2.3 Pemanfaatan Polindes


Yang dimaksud Polindes dalam kajian ini adalah tempat dimana bidan desa
memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan pemeriksaan kehamilan dan
pertolongan persalinan, serta tempat konsultasi, penyuluhan dan pendidikan kesehatan
masyarakat dan dukun bayi maupun kader (Zalmaliza, 2022).
1. Pemanfaatan Polindes berdasarkan karakteristik
Menurut konsep model perilaku ke sehat oleh Anderson dalam Muzaham (1995),
predisposisi dan kemampuan keluarga dinilai sebagai variabel yang berkontribusi
terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. Dalam tulisan ini, predisposisi
diterjemahkan sebagai karakteristik kepala rumah tangga dan kemampuan secara sosial-
ekonomi merupakan kondisi yang perlu diperhatikan dalam menganalisis pemanfaatan
Polindes. Pemanfaatan pelayanan Polindes yang menggambarkan pemanfaatan Polindes
dalam tiga bulan terakhir sebelum pengumpulan data kegiatan RISKESDAS (2007)
menurut karakteristik rumah tangga, status sosial ekonomi dan tipe lokasi tempat tinggal.
(Depkes RI, 2007).
2. Pemanfaatan Polindes berdasarkan jarak, waktu dan ketersediaan angkutan
Jarak dan waktu tempuh serta ketersediaan angkutan menuju tempat pelayanan Polindes
adalah beberapa data RISKESDAS (2007) yang tersedia untuk mengetahui kemampuan
seseorang memanfaatkan tempat pelayanan tersebut. Perlu diketahui, terdapat suatu
kelemahan untuk memberikan penilaian terhadap keakuratan data terkait dengan jarak,
waktu tempuh dan ketersediaan angkutan. Keadaan ini terjadi karena dalam kuesioner,
pertanyaan tentang hal tersebut merupakan satu pertanyaan antara Polindes, Poskesdes
dan Posyandu.

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pemanfaatan Polindes


(Zalmaliza, 2022 ) Model perilaku kesehatan “Anderson” menggambarkan ada tiga hal yang
dapat mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh keluarga, meliputi :

4
1) Predisposisi keluarga untuk memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan,
2) Kemampuan keluarga untuk memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan, dan
3) Kebutuhan keluarga terhadap jasa pelayanan kesehatan tersebut (Paramita & Pranata,
2013).

Faktor yang pertama adalah faktor predisposisi keluarga. Faktor ini merupakan
karakteristik rumah tangga yang di dalamnya terdapat kecenderungan yang berbeda dalam
pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masing-maasing rumah tangga berdasarkan
karakteristiknya. Lalu faktor yang kedua adalah kemampuan keluarga untuk memanfaatkan
jasa pelayanan kesehatan. Kemampuan ini dilihat dari kondisi sosial- ekonomi keluarga yang
memungkinkan atau tidak untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan atau minimal siap
memanfaatkannya. Jika faktor predisposisi keluarga dan faktor kemampuan tersebut ada,
maka akan muncul variasi persepsi terhadap penyakit dan cara menanggapi penyakit tersebut.
Hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi adanya faktor ketiga yaitu timbulnya kebutuhan
untuk menggunakan pelayanan kesehatan. Kelengkapan fasilitas atau peralatan juga dapat
mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan. Dengan adanya kelengkapan fasilitas yang
terjamin hal tersebut akan membuat masyarakat lebih tertarik dan nyaman untuk
menggunakan jasa pelayanan kesehatan tersebut.

2.5 Program Bidan pada Polindes


1. Pada jurnal Teknik Komunikasi Bidan Desa dengan Masyarakat tentang Pelayanan
Kesehatan di Desa Kareung Ateuh (2018)
Program kesehatan yang dilakukan bidan di Polindes adalah yang sudah menjadi
rutinitas yaitu Posyandu balita pada setiap tanggal 15 dan Posyandu PAUD setiap
tanggal 10 yang mana dilakukan sekali dalam sebulan, dimana saat program Posyandu
ini bidan memberikan vitamin, imunisasi, cek kesehatan dan menimbang berat badan
untuk balita dan anak PAUD, juga menjelaskan dampak yang terjadi apabila si anak
tidak melakukan imunisasi dan manfaat dari imunisasi tersebut.
Program bidan tidak berfokus hanya kepada balita saja. Namun, bidan juga
memfokuskan kepada ibu-ibu hamil dengan membuat kelas ibu hamil pada setiap tanggal
sekali dalam sebulan, dimana bidan mengarahkan bagaiman ibu hamil menjaga
kandungannya dari awal hingga melahirkan si bayi, apa saja makanan dan minuman
yang bagus dikonsumsi ibu hamil dan mengingatkan pekerjaan-pekerjaan yang tidak
boleh dilakukan oleh ibu yang lagi hamil dan lain-lainnya.

5
2. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil dan bersalin
a. Pemeriksaan kehamilan, meliputi pemeriksaan tinggi fundus uteri, pengukuran
lingkar lengan atas, pengukuran tinggi badan, timbang berat badan, pengukuran
tekanan darah serta deteksi dini tanda-tanda bahaya pada kehamilan (program
perencanaan persalinan dan penanganan komplikasiImunisasi TT (tetanus toksoid)
untuk mencegah tetanus pada saat proses persalinan
b. Pemberian tablet Fe untuk mencegah timbulnya anemia/kurang darah
c. Penyuluhan atau konseling tentang gizi dan kehamilan serta KB setelah persalinan
d. Penyelenggaraan kelas ibu hamil
e. Penanganan Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
3. Pelayanan kesehatan untuk ibu menyusui
a. Penyuluhan tentang gizi bagi ibu menyusui dan KB setelah persalinan
b. Perawatan bayi baru lahir
c. Penyuluhan tentang penanganan permasalahan kesehatan bayi dan anak balita
4. Pelayanan kesehatan untuk anak
a. Pemeriksaan kesehatan anak
b. Penanganan permasalahan kesehatan pada bayi dan anak balita
c. Pemantauan tumbuh kembang bayi dan anak balita
d. Pemberian imunisasi dasar
e. Penyuluhan gizi pada anak

6
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Polindes didirikan oleh masyarakat dengan di dasarkan pada kelengkapan
pembangunan desa. Dan untuk memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat desa. Dengan
letak yang stategis polindes dapat dijangkau masyarakat desa dengan mudah. Meskipun
polindes itu sederhana, itu semua tidak mengurangi pelayanan dan alat-alat kesehatan
memedai yang digunakan petugas tidak mengurangi kualitas pelayanan polindes tersebut.
Tarif yang di patok ditetapkan oleh puskesmas dan sesuai dengan masyarakat. Kegiatan-
kegiatan yang ada yaitu, Pemeriksaan kehamilan, imunisasi TT, deteksi resti, Menolong
persalinan normal dan resiko sedang, Pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui,
Pelayanan kesehatan neonatal, bayi, balita, anak prasekolah dan imunisasi, Pelayanan KB
dan, dan pertolongan pertama pada hamil resti.

3.2 Saran
1. Untuk tenaga kesehatan di Polindes kiranya dapat mengoptimalkan sosialisasi mengenai
tujuan, fungsi dan manfaat dari Polindes yang tersedia.
2. Pemerintah dan tokoh masyarakat dapat menumbuhkan kepada motivasi warga agar
memanfaatkan polindes.

7
DAFTAR PUSTAKA

All, A. A. (2021). Analisis Polindes Sebagai Salah Satu Bentuk Pemberdayaan Bidang
Kesehatan. Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2021, 80-88.

Roza, R. A. (2018). Teknik Komunikasi Bidan Desa dengan Masyarakat tentang Pelayanan
Kesehatan di Desa Kareung Ateuh (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh).

Runjati, M. (2010). Asuhan Kebidanan Komunitas EGC.

POLINDES. (2022). Retrieved February 21, 2023, from


https://puskesmas.kuburayakab.go.id/punggur/read/50/polindes:
https://puskesmas.kuburayakab.go.id/punggur/read/50/polindes

Zalmaliza, L. F. (2022). EVALUASI PEMANFAATAN POLINDES TERHADAP


PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA
PURWODADIKABUPATEN NAGAN RAYA. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1083-
1088.

Anda mungkin juga menyukai