Anda di halaman 1dari 20

Norma, SKM, M.

Kes
DEFENISI

• WHO : Pengumpulan, pengolahan, analisis


data kesehatan secara sistimatis dan terus
menerus, serta diseminasi informasi tepat
waktu kepada pihak-pihak yg perlu
mengetahui sehingga dpt diambil tindakan yg
tepat.
TUJUAN
• WHO :
1. Memprediksi & mendeteksi dini epidemi
2. Memonitor, mengevaluasi, & memperbaiki program
pencegahan & pengendalian penykit.
3. Memasok informasi u/ penentuan prioritas, pengambilan
kebijakan, perencanaan, implementasi, & alokasi
sumber daya kesehatan.
4. Memonitor kencendrungan penyakit endemis &
mengestimasi dampak penyakit dimasa yg akan datang.
5. Mengidentifikasi kebutuhan riset.
KEGUNAAN
Tersedianya data dan informasi epidemiologi
sebagai dasar manajemen kesehatan untuk
pengambilan keputusan dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program
kesehatan dan peningkatan kewaspadaan serta
respon kejadian luar biasa yang cepat dan tepat
secara nasional, propinsi dan kabupaten/kota
menuju Indonesia sehat
RUANG LINGKUP
• Secara operasional penyelenggaraan Surveilans Terpadu
Penyakit meliputi :
1. Surveilans Terpadu Penyakit bersumber data Puskesmas.
2. Surveilans Terpadu Penyakit bersumber data Rumah Sakit.
3. Surveilans Terpadu Penyakit bersumber data Laboratorium.
4. Surveilans Terpadu Penyakit bersumber data KLB penyakit
dan keracunan di Kabupaten/Kota
5. Surveilans Terpadu Penyakit bersumber data Puskesmas
Sentinel
6. Surveilans Terpadu Penyakit bersumber data Rumah Sakit
Sentinel
SUMBER DATA
• Alasan Surveilens :
1. Beban penyakit tinggi, sehingga merupakan
mslh penting kesmas.
2. Terdapat tindakan kesmas yg tepat dilakukan
u/ mengatasi masalah tsb.
3. Data relevan mudah diperoleh.
4. Hasil yg diperoleh sepadan dg upaya yg
dilakukan.
MANAJEMEN SURVEILANS
Mencakup dua komponen keiatan menajemen :
1. Kegiatan inti
a. Surveilens Kesmas mencakup : Deteksi, pencatatan, pelaporan
data, analisis data, konfirmasi epidemiologis maupun
laboratoris, umpan-balik.
b. Tindakan kesmas mencakup : Respon segera & respon
terencana.
2. Kegitan pendukung : Pelatihan, supervisi, penyediaan sumber
daya manusia & laboratorium, manajemen sumber daya, &
komunikasi.
SURVEILANS EFEKTIF
1. Sederhana
2. Fleksibel &
akseptabel
3. Tepat waktu
4. Akurat
5. Representatif &
lengkap
SASARAN SURVEILANS
A. Penyakit Menular :
1. Surveila Surveilans penyakit ns penykt yg dpt dicegah dg imunisasi.
2. Surveilans penyakit potensi wabah/ KLB penyakit menular & keracunan makanan.
3. Surveilans penyakit DBD
4. Surveilans penyakit malaria
5. Surveilans penyakit Zoonosis
6. Surveilans penyakit Filariasis
7. Surveilans penyakit Tuberculosis
8. Surveilans penyakit diare, tipus abdominalis, kecacingan & penyakit perut lainnya.
9. Surveilans penyakit kusta
10.Surveilans penyakit frambosia
11.Surveilans penyakit HIV/AIDS
12.Surveilans penyakit menular seksual
13.Surveilans penyakit pneumonia.
B. Penyakit Tidak Menular :
1. Surveilans hipertensi, stroke, & PJK
2. Surveilans DM
3. Surveilans neoplasma
4. Surveilans penyakit paru obstruktif kronis
5. Surveilans Gangguan mental
6. Surveilans kesehatan akibat kecelakaan
C. Surveilans Kesling & Perilaku : Sarana air bersih, tempat2
umum, pemukiman & ling. Pemukiman, industri, vektor
penyakit, K3, RS & sarana pelyanan kes. Lainnya
termasuk infeksi nosokomial.
D. Surveilans masaah kesehatan : Gizi & sistem
kewaspadaan pangan (SKPG), gizi mikro kurang yodium,
anemia gizi besi, kekurangan vitamin A, gizi lebih,
kesehatan ibu & anak termasuk reproduksi, kes. Usia
lanjut, penyalagunaan obat, penggunaan sediaaan farmasi,
kualitas makanan & bahan tambahan makanan.
E. Surveilans kesehatan matra : Kes. Haji, kes. Pelabuhan &
lintas batas perbatasan, bencana & masalah sosial & mslh
sosial, Kes matra laut & udara.
JENIS PENYELENGGARAAN SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN
A. Penyelenggaraan berdasarkan metode peleksanaan :
1. Surveilens epidemiologi rutin
2. Surveilens epidemiologi khusus
3. Surveilens epidemiologi sentinel
4. Studi epidemiologi
B. Penyelenggaraan berdasarkan aktivitas pengumpulan data :
5. Surveilans aktif
6. Surveilans aktif
C. Penyelenggaraan berdasarkan pola pelaksanaan :
1. Pola kedaruratan
2. Pola selain kedaruratan
D. Penyelenggaraan brdasarka kualitas pemeriksaan :
3. Bukti klinis
4. Bukti labortorium
PENDEKATAN SURVEILANS

1. Pendekatan surveilans individu


- memonitor individu yang kontak dengan penyakit
serius ( deteksi gejala )---- isolasi terhadap kontak
dan penyakit dapat dikendalikan.
- cth pendekatan individu : karantinA

2. Pendekatan surveilans penyakit


- pengamatan terus –menerus terhadap distribusi
dan kecenderungan insidens penyakit melalui pengumpulan
sistematis dan evaluasi laporan peny, kematian dan data relevan .
KEGIATAN UTAMA
A. Pengumpulan data yg relevan p suatu
populasi wilayah geografis tertentu.
B. Pengolahan data sehingga menjadi suatu
susunan yg berarti.
C. Analisis data
D. Penyebarluasan data & interpretasinya scr
teratur kpd pihak yg membutuhkan.
LANGKAH – LANGKAH DALAM
MELAKSANAKAN SISTEM SURVEILNS

1. Menetapkan tujuan yg akan dicapai


2. Mengembangkan defnisi kasus
3. Memperoleh alat & memperjelas cara
pengumpulan & analisis data serta diseminasi
informasi.
4. Menerapkan sistem surveilans
5. Mengevaluasi kegiatan surveilans.
PEMBAGIAN TUGAS
A. Tingkat puskesmas : Deteksi, pengobatan, pelaporan &
analisis sedrhana.
B. Tingkat kabupaten/ Kota & provinsi : Analisis,
investigasi, konfirmasi, pelaporan, tidakan pencegahan
& penanggulangan, perencanaan & dana, umpan balik.
C. Tingkat nasional : Analisis, investigasi, konfirmasi,
pelaporan, tindakan pencegahan & penanggulangan,
perencanaan & dana, umpan balik.
D. Tingkat regional & internasional : Analisis & umpan
balik, dukungan, kebijakan & target, pendanaan.
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
BERBASIS MASYARAKAT

1. Pengamatan atau pemantauan terhadap kondisi


kesehatan atau penyakit serta faktor risiko penyakit
yg ada di masyarakat & lingkungannya.
2. Melaporkan kondisi kesehatan atau penyait srta
faktor risiko penyakit yg ada di masyarakat &
lingkungannya.
3. Memberikan informasi kpd petugas kesehatan atau
pihak terkait mengenai kondisi keshatan atau
penyakt serta faktor risiko penyakit yg ada di
masyarakat & lingkungannya.
TAHAP PERSIAPAN
1. Persiapan Internal
2. Pesiapan Eksternal
3. Survey Mawas Diri atau Telaah
Mawas Diri
4. Pembentukan kelompok kerja
surveilans tingkat desa.
TAHAP PELAKSANAA
1. Pelaksanaan surveilans oleh kelompok
surveilans desa.
2. Pelasanaan surveilans oleh petugas
surveilans poskesdes.
3. Pelasanaan surveilans di tingkat puskesmas

Anda mungkin juga menyukai