Anda di halaman 1dari 4

Soal Bu Fazidaaa

1. A. Tujuan surveilans kesehatan masyarakat adalah memberikan informasi tepat waktu tentang
masalah kesehatan populasi, sehingga penyakitdan faktor risiko dapat dideteksi dini dan dapat
dilakukan respon pelayanan kesehatan dengan lebih efektif.
Tujuan Surveilans menurut WHO adalah :
a) Memprediksi dan mendeteksi dini epidemic , dengan surveilans kesehatan menyajikan
data suatu penyakit yang berada disuatu daerah sehingga memudahkan kita untuk
memprediksi lebih awal terjadinya suatu penyakit sehingga mudah untuk mencegah
penyakit agar kasus tidak bertambah banyak.
b) Memonitor, mengevaluasi, dan memperbaiki program pencegahan dan pengendalian
penyakit, melalui data surveilans mampu memberikan informasi tentang suatu penyakit
dari tahun ke tahun, baik jumlah kasus yang dideteksi, ketuntasan pengobatan kasus.
c) Menyediakan informasi untuk penentuan prioritas, pengambilan kebijakan, perencanaan
implementasi dan alokasi sumber saya kesehatan
d) Memonitoring kecendrungan penyakit endemis dan mengestimasi dampak penyakit di
masa mendatang.
e) Mengidentifikasi kelompok risiko tinggi
f) Mengiidentifikasi investigasi investigasi lebih lanjut.
B. Langkah-langkah kegiatan surveilans kesehatan masyarakat :
a) Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data, data yang dikumpulkan harus jelas, tepat dan ada
hubungannya dengan benyakit yang bersangkutan, misal mengambil data covid-19 di
daerah sumatera utara , semua yang berkaitan dengan kasus covid-19 menyangkut dengan
data yang jelas dan tepat. Bertujuan untuk menentukan kelompok risiko tinggi, jenis agen
dan karakteristik, reservoir suatu penyakit.
Pengumpulan data terbagi menjadi dua yaitu secara aktif dan pasif
b) Pengolahan, analisis, interpretasi
Pengolahan data untuk menghindari duplikasi dan menilai kelengkapan, Pengolahan data
dapat dilakukan secara manual dan dengan komputer.
Analisis dan interpretasi dilakukan oleh tim surveilans , analisis data terbagi dua yaitu :
a. Univariat : deskriptif (orang , temat, waktu)
b. Bivariat : Peta, grafik, tabel

Dalam analisis data harus dapat memahami kualitas data dan mencari metode terbaik dan
menarik.

Interpretasi data digunakan untuk identifikasi epidemi, identifikasi gejala baru,


monitoring trend, evaluasi kebijakan, proyeksi kebutuhan mendatang.

c) Disseminasi informasi
Penyebaran luasan informasi kepada individu atau kelompok tertentu yang
berkepentingan, dapat dalam bentuk : aporan, buletin, seminar/simposium, kongres.
Isi dalam disseminasi tergantung kepada siapa disseminasi itu dilakukan.
2. A. Atribut yang digunakan dalam evaluasi sistem surveilans :
- kesederhanaan (simplicity) : kesederhanaan dari suatu sistem surveilans mencakup
kesederhanaan dalam hal struktur dan kemudahan pengoperasiannya, sistem surveilans sebaiknya
dirancang sesederhana mungkin, namun masi dapat mencapai tujuan yang diinginkan
- fleksibilitas (flexybility): suatu sistem surveilans yang fleksibel dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan informasi yang dibutuhkan atau situasi pelaksanaan tanpa disertai peningkatan yang
berarti akan kebutuhan biaya, tenaga dan waktu, sistem fleksibel dapat menerima, misalnya
penyakit dan masalah kesehatan yang baru diidentifikasikan, perubahan defnisi kasus, dan
variasi-variasi dan sumber pelaporan,
- akseptabilitas (acceptability) ; menggambarkan kemauan seseorang atau organisasi untuk
berpartisipasi dalam melaksanakan sistem surveilans
-sensitivitas (sensitivity) : sensitivitas dari suatu sistem surveilans dapat dilihat pada dua
tingkatan. pertama, pada tingkat pengumpulan data
proporsi kasus dari suatu penyakit/ masalah kesehatan yang dideteksi oleh sistem surveilans
- Nilai prediktif positif (predictive value positive) : nilai prediktif positif (NPP) adalah proporsi
dari populasi yang diidentifikasikn sebagai kasus oleh suatu sistem survelans dan kenyataan
memang kasus
-kerepresentatifan (representativeness) : suatu sistem yang representatif akan menggambarkan
secara akurat : * kejadian dari suatu peristiwa kesehatan dalam periode waktu tertentu *distribusi
persitiwa tersebut dalam masyarakat menurut tempat dan orang
3. A. Pelaksanaan surveilans PTM di Indonesia dilakukan dalam 3 ruang lingkup yaitu surveilans
berbasis factor risiko pada masyarakat, surveilans berbasis puskesmas dan rumah sakit,
surveilans berbasis laboratorium. Pelaksanaan Surveilans PTM dilakukan dengan tahapan
dimulai dari pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, interpretasi, dan diseminasi
informasi
B. Pelaksanaan Surveilans penyakit hipertensi
Pelaksanaan surveilans penyakit hipertensi diawali dengan :
Definisi kasus-Diagnosis kasus (digunakan sebagai alat penting dalam menunjang program
pencegahan dan pemberantasan penyakit terutama hipertensi).
Managemen Surveilans:
- Input
1) Tenaga epidemiologi terampil: 1 tenaga medis dan 1 tenaga epidemiologi terlatih.
2) Ketersediaan Posbindu
3) Ketersediaan Prolanis
4) Sasaran pengguna informasi
5) Formulir laporan
6) Alat bantu surveilans

- proses
1) target cakupan penemuan kasus hipertensi
2) target cakupan pasien hipertensi yang terkontrol tekanan darahnya
3) target jangkauan pelayanan
4) Formulir L10-L15
5) data terkait umur dan gender penderita hipertensi
- Output
1) Data cakupan penemuan kasus hipertensi
2) data cakupan pasien hipertensi yang terkontrol tekanan darahnya
3) nilai incidence rate dan case fatality rate

Soal Bu hiswani
4. Investigasi KLB Keracunan
-identifikasi dini dapat menghentikan distribusi makanan/minuman yang tercemar dan memperbaiki
cara pengolahan/penyajian makanan.

Adapun langkah-langkah dilakukan penyelidikan KLB Keracunan makanan adalah sebagai berikut:

a) Menegakkan diagnosa
Diagnosa dilakukan untuk mendapatkan riwayat penderita, pengambilan specimen penderita,
pengambilan sampel penderita.
b) Membuat asosiasi epidemiologi
Menentukan terjadinya suatu letusan dan formulasi hipotesa sementara
c) Penyelidikan lebih lanjut
Penyelidikan lebih lanjut dilakukan dengan permintaan bantuan, mencari dan wawancara
dengan penderita atau orang-orang beresiko
d) Penyelidikan tempat makan
Dilakukan dengan cara pengambilan sampel makanan, wawancara dengan food handler
tentang bagaimana makanan diolah,disajikan,dan disimpan, mencari sumber kontaminasi,
pemeriksaan workers, dan mengidentifikasi adanya factor yang mempengaruhi terjadinya
kontaminasi
e) Analisis data
Analisis data dilakukan dengan membuat kurva epidemic, menentukan gejala/tanda penyakit
yang menonjol, menghitung masa inkubasi, menghitung food specific attack rate.
6.
a) surveilans individu : mendeteksi dan memonitor individu yang mengalami kontak dengan
penyakit serius, cth pendekatan individu: karantina
b) surevilans penyakit: melakukan pengawasan terus menerus terhadap distribusi dan
kecenderungan insidens penyakit, melalui pengumpula sistematis, konsolidasi, evaluasi
terhadap, laporan penyakit dan kematian, serta data relevan lainnya.
c) Pendekatan surveilans terpadu ( integrated surveillance approach )
- menekankan koordiansi, integrasi, sinergi
dari semua kegiatan surveilans.
- menggunakan struktur, proses dan personalia yang
sama
- Mengumpulkan informasi untuk pengendalian peny
- Karakteristik :
* Surveilans sebagai layanan bersama
*Menggunakan pendekatan solusi majemuk
* Menggunakan pendekatan fungsional
- Sinergi anatra fungsi inti dan fungsi pendukung
- Mendekatkan fungsi surveilans dengan pengendalian penyakit .

d) Surveilans berbasis laboratorium


- memonitor penyakit infeksi
- laboratorium : untuk mendeteksi strain kuman penyakit
- deteksi outbreak penyakit lebih segera dibanding
pelaporan dari layanan kesehatan
e) Surveilans syndromic
* pengawasan terus- menerus terhadap sindroma penyakit dan bukan penyakit.
* mengamati indikator individu sakit seperti; pola
perilaku, gejala dan tanda, temuan laboratorium
yang dapat ditelusuri dari berbagai sumber sebelum
konfirmasi laboratorium .
f) Surveilans Kesehatan masyarakat global
* perlu jejaring praktisi kesehatan, peneliti,
pemerintah, organisasi internasional

Anda mungkin juga menyukai